Harian Mimbar Umum Medan, Sumut Mengabdi di Tepi Harian Mimbar Umum Medan, Sumut
Hidup itu Belajar dan Mengajar !! Ishlah al-Medaniy Guru SMK BBC Medan Kader PKS Kota Medan Remaja Masjid Pintu Air Sekitarnya Medan Kota JPRMI Medan Kota JPRMI Medan Perjuangan BKPRMI Medan Kota Islahuddin Panggabean @islahuddinp Hidup itu Belajar dan Mengajar !!
QS Al-Hajj : 11
Mengabdi di Tepian, tak berpendirian Suatu ketika, orang-orang Arab Badui mendatangi Madinah untuk menyatakan masuk Islam. Mereka berniat berhijrah ke kota tersebut untuk bergabung dengan muhajir-muhajir Arab lainnya. Sebagian di antara mereka apabila kondisinya sehat, kudanya beranak pinak, atau istrinya melahirkan anak laki-laki, maka mereka tetap memeluk Islam. Tetapi, ketika mereka mengalami sakit yang tidak kunjung sembuh, peternakannya gagal, atau istrinya melahirkan anak perempuan, maka mereka kembali ke agama asalnya. Bagi mereka agama baru itu (Islam) hanya membawa kesialan. Begitulah setan menggoda mereka. Al-Quran menyebut model beragama seperti ini dengan ungkapan ya’budullah ’alal harf ”menyembah Allah di tepian” atau beragama sejauh menguntungkan ego mereka.
”YANG JUJUR PASTI HANCUR” Refleksi pada zaman sekarang, banyak manusia yang meninggalkan nilai-nilai agamanya karena kehidupan yang kian rumit. Akibat krisis ekonomi mereka mulai menjemput rezeki dengan cara yang haram seperti menjual diri, mencuri, maupun bergelut dengan riba. ”CARI YANG HARAM SAJA SUSAH” ”YANG JUJUR PASTI HANCUR” adalah beberapa motto hidup manusia yang lemah imannya.
Sebab Mengapa Berada di Tepi? Masih ada Sifat MUNAFIK dalam HATI Ketika situasi tampak menguntungkan, ia tampilkan keislamannya. Namun, jika situasi tidak menguntungkan, ia tidak lagi menampilkan keislamannya. Contoh : 1.Kaum munafik dahulu saat peperangan dimenangkan oleh Umat Islam maka mereka pun merapat demi mendapatkan ghanimah (harta rampasan). Namun, ketika ada ajakan untuk berpeluh dalam perang, mereka bermalasan pergi dengan beragam alasan. 2. Peristiwa Fathu Makkah : banyak yang berislam tanpa pemahaman dan keyakinan.
Sebab Mengapa Berada di Tepi? 2. Nur Iman belum Masuk ke Hati (QS 49: 14) Ia dalam keadaan ragu-ragu untuk berjuang menegakkan secara utuh agama Allah dalam dirinya sendiri. Padahal orang yang beriman sejati ialah orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya tanpa keraguan, kemudian berjuang dengan harta dan jiwa mereka demi tegaknya jalan Allah, baik dalam internal diri mereka maupun eksternal (QS 49 :15).
Sebab Mengapa Berada di Tepi? 3. Kurangnya Ilmu dan Pengetahuan Sebagian orang memandang iman berbanding lurus dengan ’keenakan’ hidup dan kesenangan hidup di dunia. Ia mengira semakin beriman dan bertakwa seseorang, ia akan mendapatkan kesenangan duniawi, seperti usaha lancar, bisnis sukses, karier lancar dsb. Padahal belum tentu begitu.
Hidup adalah ujian ”Apakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan hanya dengan mengatakan’Kami telah beriman dan tidak diuji?’ (QS 29:2). ” Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.” (QS 2: 155)
Pembersih diri ”Orang Mukmin lelaki dan perempuan akan senantiasa diuji oleh Allah, baik pada dirinya, anaknya,ataupun hartanya sehingga dia menghadap Allah Swt tanpa dia membawa dosa sedikit pun.” (HR Tirmidzi)
Mohon Ampun pada Allah Swt Mohon Maaf jika ada kesalahan Wallahua’lam. Please Like, Comment & Subscribe Jazakumullah Khoir..