Indonesia pada masa Demokrasi Liberal dan Terpimpin Disusun oleh Ahrman Sandi Bella Shafira Inshira Putri Anindra Kafie Fauzan W Nurizki Triani P
Indonesia pada masa demokrasi liberal dan terpimpin Mind Map Indonesia pada masa demokrasi liberal dan terpimpin Demokrasi liberal Lahirnya Pelaksanaan Dampak Demokrasi terpimpin
Demokrasi Liberal Demokrasi liberal adalah suatu sistem politik yang melindungi secara kontitusional hak-hak individu dari kekuasaan pemerintah. Pada masa demokrasi liberal ini,UUD RIS diganti dengan UUDS(Undang-Undang Dasar Sementara) dan sistem pemerintahan didominasi dengan banyak partai politik(multi partai).
Pelaksanaan Demokrasi Liberal Bidang Politik Ekonomi Pendidikan
Bidang Politik Pemerintahan bersifat parlementer yang artinya kabinet bertanggung jawab kepada parlemen Munculnya koalisi partai untuk mendapatkan kedudukan yang kuat dalam pemerintahan(munculnya kabinet-kabinet): Kabinet nasir(6 September 1950-21 Maret 1951) Kabinet Sukiman(27 April 1951-3 April 1951) Kabinet Wilopo(3 April 1952-3 Juni 1953) Kabinet Ali Sastroamidjoyo I(31 Juli 1953-12 Agustus 1955) Kabinet Burhanudin Harahap(12 Agustus 1955-3 Maret 1956) Kabinet Ali Sastroamijoyo(20 Maret 1956-4 Maret 1957) Kabinet Djuanda(9 April 1957-5 Juli 1959)
Bidang Ekonomi Pemerintah menanggung beban keuangan sebagai akibat dari ketentuan KMB yaitu utang luar negeri sebesar Rp1.5T dan utang dalam negeri sebesar Rp2.8T Masalah jangka pendek lain yang harus di atasi oleh pemerintahan adalah yaitu mengurangi jumlah peredaran uang dan mengatasi kenaikan biaya hidup. Masalah jangka panjang lain adalah pertambahan penduduk dan tingkat hidup yang rendah.
Faktor Yang Mempengaruhi Perkonomian Indonesia hanya mengandalkan satu jenis ekspor Kebijakan keuangan indonesia tidak dibuat sendiri Terbatasnya tenaga ahli dibidang ekonomi Terjadi berbagai pemberontakan sehingga banyak terjadi pengeluaran Terjadi pergantian kabinet yang telalu sering dan angka pertumbuhan penduduk yang terus meningkat
Kebijakan yang diambil guna memperbaiki perekonomian Sanering Pemotongan nilai uang dengan cara memotong semua uang yang bernilai Rp 2,50 keatas sehingga nilainya tinggal setengahnya oleh mentri keungan yaitu syarifuddin prawiranegara. Sistem ekonomi gerakan benteng Membantu para pengusaha untuk mengembangkan usahanya melalui pemberian modal pada pengusaha pribumi. Upaya lain yang dilakukan adalah pengembangan golongan wirsswasta pribumi dan meningkatkan perdagangan ekspor impor. Nasionalisasi De Javasche Bank Pada akhir tahun 1951 pemerintahan Indonesia melakukan nasionalisasi De Javashe Bank menjadi bank indonesia Sistem ekonomi ali-baba Tujuan dari program ini memajukan pengusaha pribumi dan mengajari para pengusaha tuk berbisnis.
Bidang Sosial Budaya Pemerintah dianggap berhasil dalam bidang budaya. Dalam bidang olahraga, atlet asal Indonesia berhasil mendapat Piala Thomas (Thomas Cup) Pemerintah Indonesia juga berhasil menyelenggarakan Konferensi Asia Afrika pada tanggal 18 april-24 april 1955, di Gedung Merdeka, Bandung.
Bidang Pendidikan Sistem pendidikan pada masa Demokrasi Liberal menitikberatkan pada sistem desentralisasi Tujuan dan dasar pendidikan dimuat dalam UU No. 4 tahun 1950 yang diberlakukan untuk seluruh indonesia. Pada masa Demokrasi Liberal, para guru harus mempunyai diploma yang diakui oleh pemerintah pusat.
Dampak Demokrasi liberal di Indonesia POSITIF berlangsung perundingan antara Indonesia – Belanda untuk pertama kalinya mengenai masalah Irian Barat, pemerintah indonesia berhasil menyelanggarakan konferensi Asia Afrika pada tahun 1955, diadakanya musyawarah nasional pembangunan untuk mengatasi masalah krisis dalam negeri tetapi tidak berhasil dengan baik, adanya perjuangan diplomasi dalam menyelesaikan masalah irian barat denga cara pembubaran uni indonesia – belanda NEGATIF terdapat gangguan keamanan dan pemberontakan akibat pemerintahan yang tidak stabil, perekonomian pada masa demokrasi liberal sangat sulit hal ini dikarenakan bangsa indonesia harus menanggung beban kenangan sebagai akibat ketentuan KMB.
Demokrasi Terpimpin Demokrasi terpimpin merupakan sebuah sistem demokrasi di indonesia yang dilaksanakan antara tahun 1959 – 1966. konsep demokrasi terpimpin pertama kali diumumkan oleh presiden soekarno dalam pembukaan sidang konstituante pada tanggal 10 november 1956. ciri khas demokrasi terpimpin adalah sebagai berikut : 1. adanya dominasi presiden dalam kegiatan pemerintahan. 2. pada masa demokrasi terpimpin, partai politik kurang berkembang
Lahirnya Demokrasi Terpimpin Di Indonesia Sistem demokrasi liberal yang digunakan pemerintah dianggap tidak sesuai untuk rakyat indonesia. Akhirnya presiden menganggap bahwa keadaan ketatanegaraan indonesia membahayakan persatuan dan kesatuan bangsa serta menghambat proses pembangunan. Presiden mengambil langkah tegas dengan mengumumkan Dekrit Presiden 5 juli 1959 untuk membubarkan konstituante dan memberlakukan kembali UUD 1945 Lahirnya Demokrasi Terpimpin Di Indonesia
Pelaksanaan demokrasi terpimpin politik ekonomi Sosial budaya Pendidikan
Bidang Politik 1. Terdapat penyimpangan kedudukan presiden yaitu berdasarkan UUD 1945, presiden dibawah MPR, akan tetapi kenyataannya berbeda. 2. Pembentukan Dewan Pertimbangan Agung Sementara (DPAS) oleh presiden. Pembentukan dewan ini berdasarkan Penetapan presiden no.3 tahun 1959. 3. Presiden membubarkan DPR dan membentuk DPR-GR akibat RAPBN yang diajukan pemerintah ditolak oleh DPR. 4. Presiden membentuk front Nasional berdasarkan penetapan presiden no.13 tahun 1959 dengan tujuan menyatukan segala potensi nasional menjadi kekuatan menyukseskan pembangunan 5. Terjadinya penyimpangan-penyimpangan dalam politik luar negeri yang bebas aktif dan mencapai puncaknya hingga indonesia keluar dari keanggotaan PBB.
Bidang ekonomi 1. Membentuk dewan perancang nasional pada tanggal 15 Agustus 1959 dan diganti menjadi Bappernas. 2. Menurunkan nilai uang (devaluasi) guna membendung inflasi. 3. Membentuk deklarasi ekonomi (dekon) yang bertujuan mendukung kesejahteraan masyarakat dengan mencanangkan politik berdikari. 4. Membentuk bank tunggal milik negara untuk menyediakan wadah bagi sirkulasi perputaran antarbank 5. Membentuk koloe (komando tertinggi operasi ekonomi) untuk mengatur perekonomian negara semakin besar sentralistik.
Bidang sosial budaya Pada masa demokrasi terpimpin kehidupan sosbud mulai berkembang dengan baik. Sanggar-sanggar lukis mulai terorganisasi. Karya yang dihasilkan dipengaruhi gerakan ‘formalisme’. Berkembang juga arsitektur yang tertuang dalam sarana publik seperti patung pahlawan dan tugu monas.
Bidang pendidikan Muncul adanya sistem pendidikan Nasional yang disebut Panca Wardhana, yang menekankan nation and character building. Pada tahun 1960, Panca Wardhana disempurnakan menjadi Sapta Usaha Utama dengan cakupan yang lebih luas. Sistem persekolahan dalam demokrasi terpimpin diklasifikasikan sebagai berikut: Pendidikan prasekolah (5-7 tahun) SD atau MI (7-12 tahun) SLTP (13-15 tahun) SLTA (16-18 tahun) PTN (19-23 tahun)
Dampak Positif - Tidak akan ada gejolak politik, karena hanya satu partai yang berkuasa - Peraturan pemerintahan sama di berbagai daerah sehingga lebih mudah diatur. negatif - Presiden cenderung berkuasa mutlak sebagai kepala negara sekaligus kepala pemerintahan - Pengusa cenderung otoriter, karena tidak ada kontrol dari oposisi