FOCUS GROUP DISCUSSION SISTEM RANTAI PASOK DAN LOGISTIK PANGAN Eddy Renaldi Agrilogics UNPAD.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
KETAHANAN EKON0MI UNTUK MASA DEPAN KESATUAN BANGSA Membangun ketahanan ekonomi rakyat sebagai jaring pengaman M.C. Baridjambek dan Asmun A. Sju’eib, MA.
Advertisements

OLEH : SHANTI EMAWATI, S.Pt., MP.
Makalah Kunci (Keynote Speech)
Skenario dan Strategi Konsep Agro Mina Politan Cluster
MODEL KEMITRAAN USAHA AGROINDUSTRI JAGUNG
PENGUATAN DAYA SAING DENGAN KLASTER INDUSTRI UNTUK MEMASUKI EKONOMI MODERN Kristiana ( )
Dr. Ir. Heru Purboyo Hidayat P, DEA
RANTAI SUPLAI.
KEBIJAKAN DAN REVITALISASI PERTANIAN
DISTRIBUSI DAN SISTEM PEMBAYARAN SUSU
PEMBANGUNAN AGRIBISNIS
ARAH PEMBANGUNAN EKONOMI SEKTOR PERTANIAN
Universitas Esa Unggul
Konsep Pengembangan Wilayah
PAKET KEBIJAKAN KEDAULATAN PANGAN
Rencana Induk Perkeretaapian Indonesia
KAJIAN ANALISIS DAN KEBIJAKAN PENGEMBANGAN SISTEM INOVASI DAERAH (SIDA) DALAM PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2015 PT. Secon Dwitunggal Putra.
PANGAN Segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati dan air, baik yang diolah maupun tidak diolah yang diperuntukkan bagi konsumsi manusia, termasuk.
Peranan Usaha Mikro, Usaha Kecil Dan Menengah (UMKM)
KOMPONEN-KOMPONEN SISTEM LOGISTIK
Seminar Nasional MEMASUKI MASYARAKAT EKONOMI ASEAN MELALUI PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER   H.M. Tauchid Noor Pascasarjana Universitas Kanjuruhan Malang.
‘’VISI DAN MISI,, DINAS KETAHANAN PANGAN KABUPATEN BANTAENG.
OLEH : SHANTI EMAWATI, S.Pt., MP.
KAJIAN ANALISIS DAN KEBIJAKAN PENGEMBANGAN SISTEM INOVASI DAERAH (SIDA) DALAM PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2015 PT. Secon Dwitunggal Putra.
OLEH : SHANTI EMAWATI, S.Pt., MP.
POLICY FOCUS AREAS.
Sosialisasi Dekonsentrasi Bidang Perumahan Tahun 2015
Arah Kebijakan Persusuan
KERANGKA REGULASI RKP 2016 DALAM RANGKA PELAKSANAAN NAWACITA
GARIS BESAR PERDAGANGAN INTERNASIONAL
GAMBARAN UMUM EKONOMI INTERNASIONAL
DISTRIBUTION GLOBAL LOGISTIC AND MODUL 12
03. INDUSTRI & TRANSPORTASI
MERANCANG JARINGAN SUPPLY CHAIN
Industrialisasi Perikanan untuk Kesejahteraan Masyarakat
Pangan adalah kebutuhan yang paling mendasar dari suatu negara
Disampaikan Oleh: MY ESTI WIJAYATI ANGGOTA DPR RI KOMISI X
Implementasi Pemahaman Globalisasi Ekonomi dalam Pembangunan Wilayah: STRATEGI PENINGKATAN DAYA SAING DI ERA MASYARAT EKONOMI ASEAN (MEA) Oleh : Dr. Kurniyati.
GLOBALISASI dan DAMPAKNYA
Arah Kebijakan Persusuan
Arah Kebijakan Persusuan
API (Arsitektur Perbankan Indonesia)
PENCAPAIAN KEDAULATAN PANGAN INDONESIA
KEBIJAKAN KETAHANAN PANGAN INDONESIA
MEWUJUDKAN PRODUK OLAHAN PERIKANAN YANG BERKUALITAS DAN BERDAYA SAING
Kebijakan moneter.
Sari Yuniarti, SE.,MM. ARSITEKTUR PERBANKAN INDONESIA Sari Yuniarti, SE.,MM.
TRANSPORTASI MAKRO.
Arah Kebijakan Persusuan
Perdagangan bebas dan bisnis global
MERANCANG JARINGAN SUPPLY CHAIN
Isu Komoditas Sapi Potong Merupakan isu terbesar
E-commerce Gasal 2010/2011.
Rencana Induk Perkeretaapian Indonesia
EKSPOR IMPOR.
Srategi Pengembangan Bisnis Perbankan di Indonesia
DINAS PERIKANAN & PANGAN PETUNJUK TEKNIS USULAN MUSRENBANGDES
PERDAGANGAN INTERNASIONAL
MODEL EFISIENSI KEPELABUHANAN NASIONAL
UNIVERSITAS HALU OLEO SISTEM TRANSPORTASI LAUT MATA KULIAH MANAJEMEN INFRASTRUKTUR PROGRAM PASCA SARJANA PROGRAM STUDI MANAJEMEN REKAYASA UNIVERSITAS.
KOMPETENSI SDM LOGISTIK PETERNAKAN UNTUK MENDUKUNG SISLOGNAS
Ketahanan Pangan dan Gizi Ade Saputra Nasution. Peraturan Pemerintah No.68 Tahun 2002 tentang Ketahanan Pangan sebagai peraturan pelaksanaan UU No.7 tahun.
Ir Andreas Eddy Susetyo MM
Judul : Perkembangan industri di Era globalisasi Terhadap pendapatan nasional indonesia Nama : Agustinus Jono Npm :
GARIS BESAR PERDAGANGAN INTERNASIONAL
RANCANGAN KEGIATAN STRATEGIS HORTIKULTURA 2020
PERDAGANGAN INTERNASIONAL
RENCANA KERJA DAN ARAH KEBIJAKAN TAHUN
IMPLEMENTASI PENGEMBANGAN MODEL PERTANIAN BIOINDUSTRI: Komentar Pantjar Simatupang Bahan Diskusi pada Workshop “Up Grading Model Pertanian Bioindustri.
Anggota 1.Mutiara Emilia Hikmatunnisa W M.Firmansyah
Transcript presentasi:

FOCUS GROUP DISCUSSION SISTEM RANTAI PASOK DAN LOGISTIK PANGAN Eddy Renaldi Agrilogics UNPAD

Sumber: Cetak Biru Sistem Logistik Nasional, 2012 ROADMAP SISLOGNAS: IMPLEMENTASI? Integrasi Jaringan Logistik ASEAN Menyatukan Logistik dan Rantai Pasok Nasional, Penguatan Kapasitas Penyedia Jasa Logistik dan Pelaku Logistik Nasional Roadmap Sistem Informasi Nasional Roadmap Sistem Transportasi Nasional Roadmap Sistem Pengadaan Nasional Roadmap Sistem Perdagangan Nasional Integrasi Jaringan Logistik Global Cetak Biru Sistem Logistik Nasional Membangun Kerangka Kelembagaan

KEY DRIVER (SISLOGNAS) 1.KOMODITAS PENGGERAK UTAMA 2.PELAKU LOGISTIK DAN PELAKU JASA LOGISTIK 3.INFRASTRUKTUR LOGISTIK (KERETA API) 4.TEKNOLOGI INFORMASI 5.PENGEMBANGAN SDM LOGISTIK (MANAJEMEN) 6.PEMBENAHAN REGULASI DAN KEBIJAKAN 7.KELEMBAGAAN

KOMODITAS PENGGERAK UTAMA SISTEM LOGISTIK NASIONAL Kondisi logistik yang ingin dicapai adalah terwujudnya sistem logistik komoditas penggerak utama (key commodities) yang mampu meningkatkan daya saing produk nasional baik di pasar domestik, pasar regional maupun di pasar global penetapan komoditas penggerak utama (key commodities) menjadi faktor penting dalam penetapan kebijakan logistik nasional. Sesuai dengan paradigma “ship follows the trade” maka komoditas merupakan penghela (driver) dari seluruh kegiatan logistik. Oleh sebab itu perlu ditetapkan jenis komoditas yang dikategorikan sebagai komoditas penggerak utama, dianalisa pola jaringan logistik dan rantai pasok, pola tata niaga, dan pola tata kelolanya. Kondisi logistik yang ingin dicapai adalah terwujudnya sistem logistik komoditas penggerak utama (key commodities) yang mampu meningkatkan daya saing produk nasional baik di pasar domestik, pasar regional maupun di pasar global penetapan komoditas penggerak utama (key commodities) menjadi faktor penting dalam penetapan kebijakan logistik nasional. Sesuai dengan paradigma “ship follows the trade” maka komoditas merupakan penghela (driver) dari seluruh kegiatan logistik. Oleh sebab itu perlu ditetapkan jenis komoditas yang dikategorikan sebagai komoditas penggerak utama, dianalisa pola jaringan logistik dan rantai pasok, pola tata niaga, dan pola tata kelolanya. ASPEK KOMODITAS Penetapan Komoditas Penggerak Utama?

1. Komoditi Belum adanya fokus kepada komoditas pokok dan strategis 2. Infrastruktur Belum memadainya dukungan infrastruktur baik kuantitas maupun kualitas Infrastruktur logistik nasional (pelabuhan, bandara, stasiun, pergudangan, dsb) belum dikelola secara terintegrasi, efektif dan efisien Belum efektifnya intermodal transportasi & interkoneksi antara infrastruktur pelabuhan dan transportasi Belum optimalnya fasilitasi perdagangan baik domestik maupun internasional 3. Pelaku dan Penyedia Jasa Logistik Terbatasnya kemampuan daya saing Pelaku dan Penyedia Jasa Logistik Nasional baik pada tataran nasional maupun global Lemahnya jaringan nasional dan internasional Layanan jasa logistik masih didominasi perusahaan-perusahaan multinasional 4. SDM Rendahnya kompetensi SDM dan Manajemen Minimnya Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Bidang Logistik 5. Teknologi Informasi dan Komunikasi Belum memadainya infrastruktur dan jaringan Teknologi Informasi dan Komunikasi Terbatasnya jangkauan jaringan pelayanan non seluler Mayoritas transaksi bisnis masih menggunakan “paper based system”. 6. Regulasi Belum adanya national policy yang terintegrasi di sektor logistik, regulasi dan kebijakan masih bersifat parsial dan sektoral dan law enforcement lemah 7. Kelembagaan Rendahnya Koordinasi Lintas Sektoral Belum ada kelembagaan yang menjadi integrator kegiatan logistik Nasional Permasalahan Logistik Nasional Sumber : Sislognas

Sistem Logistik Pangan Indonesia Terkini

Simulasi kerugian susut akibat transportasi. Apabila Volume sayuran yg ditransportasikan dari daerah produksi ke satu pasar induk setiap harinya sebanyak 100 ton atau kg. Susut akibat penanganan transportasi diasumsikan 20%, berapa kerugian yg dicapai dalam setahun?  Susut 20% x 100 ton per hari = 20 ton/hari atau ton/tahun  harga sayuran Rp.4.000/kg  kerugian per hari Rp. 80 juta  Kerugian / tahun = 28,8 M… Sistem Logistik Indonesia Terkini

Sistem Rantai Pendingin

MENGURANGI PENYUSUTAN PRODUK HORTIKULTURA Harga Sayur 8 TonSusutan 40%Harga Jual Tidak menggunakan Pemasukan Kotor 16,000,000.00(6,400, ,000, – 40% = Pendingin Harga Sayur 8 TonSusutan 10%Harga JualOnkos Pendingin Pemasukan Kotor 16,000,0001,600,000 32,000,000 – 10% = ,376,00012,800,000 Ongkos Pre Chill dan Transportasi Pendingin Prechilling800, Ongkos Transport 3 Hari576, ,376,000.00

Transportasi Ternak Sapi Impor Cattle Man & Unloading Ramp Proses Pembongkaran Sapi

Transportasi Ternak Sapi Lokal Proses pemuatan sapi lokal di Pelabuhan Bangkalan - Madura

Transportasi Ternak Sapi Lokal SULTENG - KALTIM Sapi Bali dari SULTENG, diangkut dgn kapal layar motor ke Samarinda Sapi di bongkar dan digiring di dermaga dgn cara “berenang”

Simulasi kerugian susut bobot badan akibat transportasi. Apabila Volume sapi yg ditransportasikan dari daerah produksi ke konsumsi sebanyak ekor, BB rata- rata 300 kg. Susut akibat penanganan transportasi diasumsikan 8.75% (kisaran 5.5 – 12%), berapa kerugian yg dicapai dalam setahun?  Susut 8.75% x 300 kg x = kg  Harga sapi saat ini : Rp ,- / kg bobot hidup  Kerugian / tahun = 4.9 T…!!! (Iskandar, dkk) Sistem Logistik Indonesia Terkini

Kerangka Sistem Logistik Pangan / Pertanian 21 Infrastruktur Layanan Jasa Pelaku Logistik (Transporter dll) Kerangka Kelembagaan Source: Banomyong (2007). Sistem Logistik Efisiensi Biaya Responsif Ketersediaan Keamanan KonsistensiLoyalitas

ACTION ??