22 & 23 Oktober 2016 Rossi Sanusi http://rossisanusi.wordpress.com Merancang Penelitian 22 & 23 Oktober 2016 Rossi Sanusi http://rossisanusi.wordpress.com.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PENELITIAN EKSPERIMENTAL
Advertisements

STATISTIK vs STATISTIKA
STATISTIK vs STATISTIKA
Merancang & Merencanakan Pengumpulan, Pengolahan & Penafsiran Data Rossi Sanusi ( Selasa, 14 November 2014 Lokakarya Disertasi.
Rancangan Penelitian 19 Sept III. Metoda Penelitian A.Rancangan Penelitian: 1. Rancangan Pengumpulan Data 2. Rancangan Pengolahan Data 3. Rancangan.
Rossi Sanusi Kuliah 18 Sept 2012 Jam 08:00-10:00 Rossi Sanusi
Teleconference ke 3 Program Pra Doktor
PENGERTIAN STATISTIK DAN DATA
Teleconference 10 Program Pra Doktor 26 Maret 2015 Jam 11:00 -13:00.
Kuliah S2 IPK 22 Jan 2014 Jam 08:00-10:00 Rossi Sanusi
Teleconference 5 Program Pra Doktor 9 Maret 2015 Jam 11:00 -13:00.
Merumuskan Rancangan Penelitian Sesuai dengan Masalah Peneltian BPK, 9 Maret 2015 Rossi Sanusi Blog:
Penelitian Praktis & Kemaknaan Statistik Rossi Sanusi Universitas Sam Ratulangi 25 Mei 2015,
Kerangka Konsep & Rancangan Penelitian
Merumuskan Rancangan Penelitian yang Sesuai dengan Masalah Peneltian
27 Januari 2016 ProDi S3 FK UGM Critical Appraisal 27 Januari 2016 ProDi S3 FK UGM
Assalaamu’alaikum.....
KONSEP DASAR STATISTIKA
Rossi Sanusi Kursus Pra Doktor FK UGM Juni 2014
TEMU X SAMPLING: A REVIEW.
PENGOLAHAN dan analisis DATA
Kolaborasi Pembimbing dan Mahasiswa S3
Rossi Sanusi Kursus Pra Doktor FK UGM April 2017
TINJAUAN UMUM DATA DAN STATISTIKA
Pengolahan Data S2 IPK FK UGM Januari 2014.
MATERI PRINSIP-PRINSIPEPIDEMIOLOGI
Makalah Penelitian Empirik & Makalah Penelitian Pustaka
Rancangan Penelitian (b)
Rossi Sanusi ProDi S3 FK UGM 2016 (
Rossi Sanusi Kursus Pra Doktor FK UGM Juni 2014
Rossi Sanusi 16 Mei 2014 Program Pra Doktor
Kerangka Konsep & Rancangan Penelitian
Metoda Kuatitatif 19 Maret 2012.
PENGANTAR TEORI PROBABILITAS & STATISTIKA
Penelitian Praktis & Kemaknaan Statistik
Kursus Pra Doktor FK UGM
STATISTIKA (untuk ILMU-ILMU SOSIAL)
Pengantar Statistik Irfan
PENGERTIAN STATISTIK DAN DATA
Rancangan Penelitian S2 IPK FK UGM Januari 2014.
Kerjasama Calon Pembimbing dan Calon Mahasiswa ProDi S3
Webinar 6 Rancangan & Metoda Penelitian
Oleh : Binti Asrofin Akbid Wimisada 2012
Program Doktor Ilmu Kedokteran & Kesehatan Yogyakarta, 27 Feb 2012
Rancangan Penelitian (a)
Teleconference 15 Mei 2015 Program Pra Doktor
Webinar 4 Telaah Pustaka
Sistematika Metodologi Penelitian Kuantitatif
Kursus Pra Doktor FK UGM
Webinar 9 Penafsiran Data
Webinar 8 Pengolahan Data
Webinar 7 Pengumpulan Data
Memanfaatkan Meta Analisis dalam Penulian Disertasi
Kerangka Konsep, Landasan Teori & Hipotesis Penelitian
Pengantar Statistik Juweti Charisma.
Webinar 5 Landasan Teori, Kerangka Konsep, Hipotesis
Webinar 10 Rencana Pelaksanaan Penelitian
Peran SR Dalam Penulisan Disertasi
STATISTIKA DESKRIPTIF
TINJAUAN UMUM DATA DAN STATISTIKA
Merumuskan Rancangan Penelitian untuk Memecahkan Masalah Peneltian
Kerangka Konsep, Landasan Teori & Hipotesis Penelitian
Kerangka Konsep, Landasan Teori & Hipotesis Penelitian
Webinar 9 Penafsiran Data
Langkah-Langkah Penulisan Systematic Review
Pengantar Statistik Inferens
Webinar 10 Penafsiran Data
Teleconference 13 Mei 2015 Program Pra Doktor
TP dan Kebaruan Penelitian
Kerangka Konsep, Landasan Teori & Hipotesis Penelitian
Transcript presentasi:

22 & 23 Oktober 2016 Rossi Sanusi http://rossisanusi.wordpress.com Merancang Penelitian 22 & 23 Oktober 2016 Rossi Sanusi http://rossisanusi.wordpress.com

Yang akan dibahas Proses Menyusun Disertasi & Naskah Publikasi Beda Pra-Proposal dan Proposal Beda Proposal Disertasi & Naskah Disertasi Naskah Publikasi 1 & 2 Beda Rancangan Penelitian & Rencana Pelaksanaan Penelitian Rancangan Pengumpulan Data Rancangan Pengolahan Data Rancangan Penafsiran Data

1. Proses Menyusun Disertasi & Naskah Publikasi Simbol2 Flowchart: Awal & akhir Input Output Melakukan sesuatu Keputusan Awal & akhir

Tahap2 SR: Menjaring: Melalui database & manual Kriteria inklusi Menyaring: Ada duplikasi/tidak Berdasarkan judul & abstrak Berdasarkan text Critical Appraisal makalah2 PE primer Menggabungkan: Kualitatif (narasi) Kuantitatif (meta-analisis) – Data gabungan atau Data indiidual Menyimpulkan & Menyarankan Untuk EBM dan IBPH jika bukti sudah kuat Untuk penelitian selanjutnya jika bukti belum kuat

Critical Appraisal untuk Makalah PE Hal yang Dinilai Memenuhi Syarat Keterangan Y T ? Kerangka Konsep Validitas a priori? Validitas a posteriori? Rancangan Penelitian 1. Pengumpulan Data Alat/Cara valid? Penggunaan Alat/cara reliabel? Unit Pengamatan tepat? 2. Pengolahan Data Penggunaan statistik deskriptif tepat? Penggunaan statistik inferensi tepat?

Hal yang Dinilai Memenuhi Syarat Keterangan Y T ? 3. Penafsiran Data Validitas Dalam – moderator2 spesifik dan nonspesifik diamati/dikendalikan/ dimanipulasi? Validitas Luar? Pelaksanaan Penelitian Sesuai metoda pengumpulan data? Sesuai metoda pengolahan data? Sesuai metoda penafsiran data? Gaya & Format Penulisan Lugas? Tata Bahasa? Sesuai aturan tata tulis?

CA untuk Makalah SR http://healthevidence.org/documents/our-appraisal-tools/QATool&Dictionary_01Jun16.pdfhttp://healthevidence.org/documents/our-appraisal-tools/QATool&Dictionary_01Jun16.pdf

2. Beda Pra-Proposal & Proposal Disertasi Pra-proposal dilampirkan pada form pendaftaran ProDi S3. Proposal dapat dilaksanakan setelah lulus ujian kompre dan setelah disetuji komite etik. Pra-proposal didasarkan atas kesimpulan dan saran SR sebelumnya (terkini & bermutu tinggi). Pra-proposal memuat Masalah & Tujuan Penelitian Awal. Kebaruan penelitian untuk disertasi didasarkan atas kesimpulan dan saran SR selanjutnya (yg dilakukan mahasiswa dan pembimbing)

3. Beda Proposal & Naskah Disertasi Bedanya hanya di Bab IV: Rencana Pelaksanaan Penelitian  Hasil, Kesimpulan & Saran. Dapat dilaksanakan orang lain di bawah pengawasan, dan menjadi tanggung jawab, peneliti utama (mahasiswa & pembimbing).

4. Naskah Publikasi 1 & 2 Hasil SR sebelumnya + SR selanjutnya ttg Hubungan X – Y dan Hubungan X – T – Y. Format: Judul, “by line”, Abtsrak & kata kunci, afiliasi penulis2 (peneliti 1 & 2). Bagian Utama: Introduction, Method, Results & Discussion, Conclusions & Recomendations, References, peran masing2 penulis. Jika diminta editor: tambahkan alinea ttg What is already known on this subject dan What this study adds.

5. Beda Rancangan Penelitian & Rencana Pelaksanaan Penelitian Rancangan Penelitian: logika dari metoda pengumpulan, pengolahan dan penafsiran data yg (akan) digunakan. Merupakan petunjuk untuk metoda/prosedur penelitian yg (akan) digunakan. Rencana Pelaksanaan Penelitian: logika dari pengelolaan sumberdaya yg (akan) digunakan untuk menyelesaikan penelitian.

6. Rancangan Pengumpulan Data Petunjuk menggunakan secara konsisten alat/ cara yang valid untuk mengumpulkan data dari subyek (unit pengamatan) yang tepat. Alat/cara valid Penggunaan konsisten c. Subyek tepat

a. Alat/cara yang Valid mempunyai validitas isi (terbukti valid sebelum digunakan) dan validitas konstruk (terbukti valid setelah digunakan) Validitas Isi (V. Ahli, V. Substansi, V. Konsep, V. Muka – berdasarkan pendapat ahli, kenyataan, teori, tujuan. Validitas Konstruk – berdasarkan data yang terkumpul.

Validitas konstruk ditunjukkan melalui pengujian hipotesis tentang validitas alat tsb. Untuk data yang dapat ditangkap indra (nyata, kasat): Hasil pengumpulan data dengan alat tsb berhubungan erat (r ≥ rmin) dengan hasil pengumpulan dengan alat yang lebih valid. Hasil pengumpulan data dengan alat yang lebih valid dianggap sebagai gold standard/benchmark. Contoh: pengumpulan data TB Paru melalui anamnesis – sputum – kultur – biopsi.

Untuk data yang tidak dapat ditangkap indra: dengan pengujian sejumlah hipotesis (triangulasi). Makin banyak hipotesis yg didukung data makin valid alat/cara tsb. Contoh: Etter JF, Perneger TV. Validating a satisfaction questionnaire using multiple approaches: a case study. Soc Sci Med. 1997 Sep;45(6):879-85

b. Penggunaan yang konsisten Pengumpul data diseleksi, dilatih & disupervisi Hasil pengumpulan data inter- dan intra- pengumpul data dianalisis

b. Penggunaan yang konsisten Pengumpul data diseleksi, dilatih & disupervisi Hasil pengumpulan data inter- dan intra- pengumpul data dianalisis

r atau d besarnya bermakna Pengukur(an) I Pengukur(an) II Unit Penga-matan Data 1 2 3 . k Total MeanI MeanII rbi-serial = korelasi Variabel Dikotomi & Variabel Interval/rasio d = Mean1 - Mean0 r atau d besarnya bermakna r ≥ rmin (koef korelasi yg ingin dicapai) d ≥ dmin (koef Selisih yg ingin dicapai)

Pengamat(an) II + - Pengamat(an) I Hitung φ atau C

c. Subyek yang tepat Kualitas: Memiliki data yg diperlukan untuk mengukur variabel2 dari konstruk yg bersangkutan; tidak menimbulkan bias pengumpulan data (e.g., same subject bias, recall bias, sampling bias) Kuantitas: Sesuai dengan besar populasi (N) dan besar sampel unit analisis (n); sampling error dihindari pada pembentukan sampel unit analisis dan sampel unit pengamatan.

c. Subyek yang tepat Kualitas: Memiliki data yg diperlukan untuk mengukur variabel2 dari konstruk yg bersangkutan; tidak menimbulkan bias pengumpulan data (e.g., same subject bias, recall bias, sampling bias) Kuantitas: Sesuai dengan besar populasi (N) dan besar sampel unit analisis (n); sampling error dihindari pada pembentukan sampel unit analisis dan sampel unit pengamatan.

Contoh: Wanita hamil (WaMil) yg berkunjung ke Puskesmas di DIY mempunyai kesehatan mulut yang buruk. WaMil dengan kesehatan mulut buruk diobati dan bersalin di Puskesmas. Berat badan bayi2 yg dilahirkan dari WaMil2 ini ada yang ≥ 2500gr dan ada yg < 2500gr (BBLR). Hipotesis Penelitian: Ada hubungan yg bermakna (r ≥ 0.60) antara angka periodontitis WaMil dan angka BBLR di Puskesmas2 DIY Subyek penelitian =?; UA = ?

Populasi Subyek Puskesmas Gamping I    Sampel Subyek                                                               R    R Sampel UA Populasi UA DIY

Metoda Pengumpulan Data Prosedur memvalidasi alat/cara pengumpulan data sesuai petunjuk (rancangan). Prosedur menggunakan secara konsisten alat/cara pengumpulan data sesuai petunjuk. Prosedur memilih subyek pengumpulan data yang tepat sesuai petunjuk.

7. Rancangan Mengolah Data Meringkas Data menjadi angka peringkas dan dan gambar peringkas (tabel, diagram). Menginferensi (= menafsirkan, memperkirakan) angka peringkas populasi yang disampel berdasarkan angka peringkas sampel. Catatan: Data perlu diringkas jika jumlah Data Points banyak. Inferensi statistk diperlukan jika ada sampling.

Data Points Unit Analisis Variabel

Angka Peringkas Pemusatan: Modus, Mean & Median Penyebaran: Range, Inter-Quartile Range, SD Hubungan: Koefisien korelasi, OR Selisih: Selisih Mean, Selisih Proporsi.

Angka Peringkas Hubungan (r, OR) dan Selisih (d) digunakan untuk menguji Hipotesis Penelitian. Keduanya dinamakan Effect Size (ES). Hipotesis Penelitian menyatakan ES bermakna (ES ≥ Esmin).

(e.g., Statin terapi tunggal dosis tinggi vs kombinasi dosis rendah) Pilihan ES Jenis Data (Skala) Prediktor Kriterion Standardized mean difference effect size (d) Catagorical (e.g., Statin terapi tunggal dosis tinggi vs kombinasi dosis rendah) Continuous (e.g., kadar lipid Darah) Correlation coefficient (r) (e.g., kadar lipid darah) (e.g., Kadar gula darah) Odds-ratio (OR) (e.g., Terapi Statin) (e.g., DM)

Besar (size) populasi Unit Analisis (UA) = jumlah UA dalam populasi UA Besar (size) populasi Unit Analisis (UA) = jumlah UA dalam populasi UA. Besar sampel UA = Jumlah UA dalam sampel UA. UA merupakan himpunan Unit Pengamatan (UP, subyek penelitian). Besar populasi UP = jumlah UP dalam populasi UP. Besar sampel UP = jumlah UP dalam sampel UP. Variabel-variabel yg disebut di hipotesis penelitian: UA-nya harus sama; UP-nya tidak harus sama. UA dapat = UP.

R Populasi UP Sampel UP     R                                                                                 R    R Sampel UA Populasi UA

Angka Peringkas disebut Statistik. Pada penelitian sampel: Statistik digunakan untuk memperkirakan Angka Peringkas populasi. Perkiraan makin akurat (bebas Error) jika Standard Error (SE) atau Confidence Interval (CI) dari distribusi sampling (= distribusi statistik-statistik) makin kecil. Parameter merupakan angka peringkas dari distribusi sampling yg digunakan untuk mendisripsikan/mengestimasi angka peringkas dari populasi yang disampel. SE atau CI dapat diperkecil dengan memperbesar sampel.

Populasi Sasaran Populasi yg Disampel Inferensi statistik Sampel

Rancangan Pengolahan data = Petunjuk pengolahan data: Meringkas Data – tergantung bunyi hipotesis penelitian (hubungan atau selisih), skala (categorical atau continuous). Menginferensi Data – tergantung jenis penelitian (sampel atau populasi), besar sampel.

Metoda Pengolahan data: Prosedur meringkas data: Untuk data categorical buat tabel UA dan hitung OR (atau C, Phi), untuk data continuous buat tabel data dan hitung r. Prosedur menginferensi data (untuk penelitian sampel): Tetapkan Confidence Level (0.90, atau 0,95) dan Hitung CI

Contoh pengolahan data utk menguji Hipotesis Penelitian: Ada hubungan positif yg bermakna (r ≥ 0.80) antara “Pengajaran Skills Lab” dan “Kompetensi klinik” pada AkBid-AkBid di Indonesia. Ada hubungan positif yg kuat (r ≥ 0.80) antara “Pembelajaran di Skills Lab” dan “Kompetensi klinik” pada mahasiswa AkBid Husada Bakti.

Contoh pengolahan data utk menguji Hipotesis Penelitian: Ada hubungan positif yg bermakna (r ≥ 0.80) antara “Pengajaran Skills Lab” dan “Kompetensi klinik” pada AkBid-AkBid di Indonesia. Ada hubungan positif yg kuat (r ≥ 0.80) antara “Pembelajaran di Skills Lab” dan “Kompetensi klinik” pada mahasiswa AkBid Husada Bakti.

XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX Hipotesis 1: X = Unit Analisis (AkBid) X = Unit Pengamatan (Mahasiswa) Sampel Mhs AkBid Bantul Pop Mhs AkBid Bantul XXXX XXXXXXXXXXXX R XXXXXXXX XXXXXXXXXXXXXXXX XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX XXXXXXXXX XXXXXX XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX R Sampel AkBid Pop AkBid

XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX Hipotesis 2: X = UA = UP = Mahasiswa Populasi Mahasiswa AkBid Husada Bakti Sampel Mahasiswa AkBid Husada Bakti XXXXXXXX XXXXXXXXXXXXXXXX XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX XXXXXXXXX XXXXXX XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX R

utk Prediktor & Kriterion continuous Menghitung r utk Prediktor & Kriterion continuous UA Score Prediktor Score Kriterion 1 2 3 . k Hipotesis penelitian didukung jika r ≥ rmin

utk Prediktor categorical & Kriterion continuous Menghitung d utk Prediktor categorical & Kriterion continuous Kelompok X1 Kelompok X0 UA Score Kriterion Unit Ana-lisis Score Kriterion 1 2 3 . k n Total Mean1 Mean0 Hipotesis Penelitian didukung jika d ≥ dmin (d = Mean1 - Mean0)

Menghitung OR utk Prediktor & Kriterion categorical Hipotesis penelitian didukung jika OR ≥ OR min Menghitung OR utk Prediktor & Kriterion categorical Kriterion Total UA + - Prediktor a b a + b c d c + d Total UA a + c b + d n = a+b+c+d

8. Merancang Penafsiran Data

8. Merancang Penafsiran Data Hipotesis Penelitian menyatakan bahwa Effect Size bermakna (r ≥ rmin, d ≥ dmin atau OR ≥ ORmin ). ES bermakna: a. Kebetulan? Mungkin terjadi pada Penelitian Sampel. b. Semu (Validitas Dalam)? Mungkin terjadi pada Penelitian Sampel dan Penelitian Populasi. c. Berlaku untuk Populasi Sasaran (Validitas Luar/ Generalisasi)?

Penafsiran Data pd Penelitian Sampel Populasi Sasaran Validitas Luar Populasi yg Disampel Inferensi Statistik Sampel Validitas Dalam

Penafsiran Data pd Penelitian Populasi Populasi Sasaran Validitas Luar Populasi yg diteliti Validitas Dalam

Kemungkinan ES bermakna secara kebetulan (= sampling error) makin kecil jika CI makin kecil. CI diperkecil dengan memperbesar sampel (= menambah jumlah Unit Analisis). Sampling bias terjadi jika pemilihan secara acak (random selection) unit analisis tidak dilakukan  penafsiran perlu dilanjutkan?

Kemungkinan ES bermakna secara kebetulan (= sampling error) makin kecil jika CI makin kecil. CI diperkecil dengan memperbesar sampel (= menambah jumlah Unit Analisis). Sampling bias terjadi jika pemilihan secara acak (random selection) unit analisis tidak dilakukan  penafsiran perlu dilanjutkan?

Validitas Dalam rendah jika Moderator2 (kondisi dan situasi unit analisis) spesifik dan non-spesifik diabaikan. Validitas Dalam ditingkatkan dengan mengendalikan moderator2 spesifik melalui kriteria inklusi, penyetaraan (matching) atau stratifikasi  Mengapa mengurangi Validitas Luar?

Moderator2 non-spesifik dikendalikan melalui pembentukan kelompok kendali, penempatan secara acak (random placement) unit analisis ke kelompok2 kendali dan pre-test. Validitas luar dapat berkurang karena interaksi antara intervensi dan si-kon unit analisis.

Validitas dalam dan luar ditingkatkan melalui kombinasi cara pengendalian dan analisis multivariat moderator spesifik.

Moderator2 Non-spesifik Variasi situasi dan kondisi unit analisis akibat: Pengalaman (History) Pertumbuhan (Maturation) Diamati (Testing) Perubahan alat/cara pengumpulan data (Instrumentation) Penggunaan kelompok2 extrem (Regression towards the mean) Penggunaan kelompok2 dengan kriteria inklusi khusus (Differential Selection) Drop out (Mortality)

Komunikasi antar kelompok kendali (Diffusion/imitation) History, maturasi dsb hanya terjadi pada salah satu kelompok (Interaction with Selection) Outcome mempengaruhi intervensi (Direction of causality) Tidak ada blinding (Compensatory equalization of treatments) Persaingan antar kelompok kendali (Compensatory rivalry) Kelompok kendali menyerah (Resentful demoralization). Sumber: https://msu.edu/course/psy/

Isi Bab III Rancangan Pengumpulan, Pengolahan dan Penafsiran Data Metoda Pengumpulan Data Metoda Pengolahan Data Metoda Penafsiran Data

Merancang metoda penelitian = memilih metoda pengumpulan, pengolahan dan penafsiran data. Metoda penelitian = prosedur pengumpulan, pengolahan dan penafsiran data.

Merancang metoda penelitian = memilih metoda pengumpulan, pengolahan dan penafsiran data. Metoda penelitian = prosedur pengumpulan, pengolahan dan penafsiran data.

Pada RCT Validitas Dalam dan Validitas Luar ditingkatkan dengan mengendalikan moderator spesifik dan non-spesifik. Pada Non-RCT Validitas Dalam dapat ditingkatkan dengan: 1. mengamati moderator2 spesifik (analisis multivariat). 2. mengontrol moderator2 spesifik (kriteria inklusi, matching, stratifikasi). 3. memanipulasi moderator2 spesifik.

Jenis Variabel Perlakuan Tujuan Prediktor (X) & Kriterion (Y) Diamati Meneliti korelasi X & Y V Bebas (X) & V Terikat (Y) V Bebas dimanipulasi (variasinya ditentu-kan), V Terikat diamati Moderator spesifik & non-spesifik Dikontrol , diamati atau dimanipulasi Meneliti pengaruh ciri atau keadaan unit analisis thd korelasi X & Y Mediator Meneliti mekanisme korelasi X & Y

Mengendalikan Moderator2 Non-spesifik Dengan penempatan acak unit2 analisis ke kelompok2 kontrol diharapkan data variabel2 perancu sama di kelompok2 tsb, kecuali Mortalitas. Populasi X1 R Sampel R R X0 Random selection Random placement

Cara mengendalikan Mortalitas dengan Pre-test (untuk melihat siapa yang drop-out) Hipotesis penelitian didukung jika Selisih Mean Opost kedua kelompok ≥ Selisih Mean Minimum (yang dipatok sebelum penelitian dimulai). R O X1 O R O X0 O

Jika tidak perlu mengendalikan mortalitas gunakan rancangan: R X1 O R X0 O

Jika perlu mengendalikan Mortalitas, tetapi ingin mengendalikan interaksi pretest dan intervensi, gunakan rancangan: R O X1 O R O X0 O R X1 O R X0 O

Validitas luar (generalisasi) berkurang karena ada kemungkinan interaksi antara Pre-test dengan Intervensi Interaksi antara Seleksi dengan Intervensi Pengaturan2 khusus

Penafsiran Data pd Penelitian Populasi Populasi Sasaran Validitas Luar (generalisasi) Populasi yg diteliti Validitas Dalam

Penafsiran Data pd Penelitian Sampel Populasi Sasaran Populasi yg Disampel Validitas Luar Inferensi statistik Sampel Validitas Dalam

9. Rancangan Mengolah Data Meringkas Data menjadi tabel, diagram dan angka peringkas. Menginferensi (= menafsirkan, memperkirakan) angka peringkas dari populasi yang disampel berdasarkan angka peringkas dari sampel. Catatan: Data perlu diringkas jika jumlah Data Points banyak.

Data Points Unit Analisis Variabel

Angka Peringkas Pemusatan: Modus, Mean & Median Penyebaran: Range, Inter-Quartile Range, SD Hubungan: Koefisien korelasi, OR Selisih: Selisih Mean, Selisih Proporsi.

Angka Peringkas Hubungan (r, OR) dan Selisih (d) digunakan untuk menguji Hipotesis Penelitian. Keduanya dinamakan Effect Size (ES). Hipotesis Penelitian menyatakan ES bermakna (ES ≥ Esmin).

(e.g., Statin terapi tunggal dosis tinggi vs kombinasi dosis rendah) Pilihan ES Jenis Data (Skala) Prediktor Kriterion Standardized mean difference effect size (d) Catagorical (e.g., Statin terapi tunggal dosis tinggi vs kombinasi dosis rendah) Continuous (e.g., kadar lipid Darah) Correlation coefficient (r) (e.g., kadar lipid darah) (e.g., Kadar gula darah) Odds-ratio (OR) (e.g., Terapi Statin) (e.g., DM)

Pilihan ESmin Cohen’s “Rules-of-Thumb” standardized mean difference effect size small = 0.20 medium = 0.50 large = 0.80 correlation coefficient small = 0.10 medium = 0.25 large = 0.40 odds-ratio small = 1.50 medium = 2.50 large = 4.30 Sumber: http://mason.gmu.edu/~dwilsonb/downloads/interpretation.ppt

Besar (size) populasi Unit Analisis (UA) = jumlah UA dalam populasi UA Besar (size) populasi Unit Analisis (UA) = jumlah UA dalam populasi UA. Besar sampel UA = Jumlah UA dalam sampel UA. UA merupakan himpunan Unit Pengamatan (UP, subyek penelitian). Besar populasi UP = jumlah UP dalam populasi UP. Besar sampel UP = jumlah UP dalam sampel UP. Variabel-variabel yg disebut di hipotesis penelitian: UA-nya harus sama; UP-nya tidak harus sama. UA dapat = UP.

R Populasi UP Sampel UP     R                                                                                 R    R Sampel UA Populasi UA

XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX Hipotesis 2: X = UA = UP = Mahasiswa Populasi Mahasiswa AkBid Husada Bakti Sampel Mahasiswa AkBid Husada Bakti XXXXXXXX XXXXXXXXXXXXXXXX XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX XXXXXXXXX XXXXXX XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX R

Angka Peringkas disebut Statistik. Pada penelitian sampel: Statistik digunakan untuk memperkirakan Angka Peringkas populasi. Perkiraan makin akurat (bebas Error) jika Standard Error (SE) atau Confidence Interval (CI) dari distribusi sampling (= distribusi statistik-statistik) makin kecil. Parameter merupakan angka peringkas dari distribusi sampling yg digunakan untuk mendisripsikan/mengestimasi angka peringkas dari populasi yang disampel. SE atau CI dapat diperkecil dengan memperbesar sampel.

Populasi Sasaran Populasi yg Disampel Inferensi statistik Sampel

Contoh pengolahan data utk menguji Hipotesis Penelitian: Ada hubungan positif yg bermakna (r ≥ 0.80) antara “Pengajaran Skills Lab” dan “Kompetensi klinik” pada AkBid-AkBid di Indonesia. Ada hubungan positif yg kuat (r ≥ 0.80) antara “Pembelajaran di Skills Lab” dan “Kompetensi klinik” pada mahasiswa AkBid Husada Bakti.

XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX Hipotesis 1: X = Unit Analisis (AkBid) X = Unit Pengamatan (Mahasiswa) Sampel Mhs AkBid Bantul Pop Mhs AkBid Bantul XXXX XXXXXXXXXXXX R XXXXXXXX XXXXXXXXXXXXXXXX XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX XXXXXXXXX XXXXXX XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX R Sampel AkBid Pop AkBid

XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX Hipotesis 2: X = UA = UP = Mahasiswa Populasi Mahasiswa AkBid Husada Bakti Sampel Mahasiswa AkBid Husada Bakti XXXXXXXX XXXXXXXXXXXXXXXX XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX XXXXXXXXX XXXXXX XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX R

utk Prediktor & Kriterion continuous Menghitung r utk Prediktor & Kriterion continuous UA Score Prediktor Score Kriterion 1 2 3 . k Hipotesis penelitian didukung jika r ≥ rmin

utk Prediktor categorical & Kriterion continuous Menghitung d utk Prediktor categorical & Kriterion continuous Kelompok X1 Kelompok X0 UA Score Kriterion Unit Ana-lisis Score Kriterion 1 2 3 . k n Total Mean1 Mean0 Hipotesis Penelitian didukung jika d ≥ dmin (d = Mean1 - Mean0)

Menghitung OR utk Prediktor & Kriterion categorical Hipotesis penelitian didukung jika OR ≥ OR min Menghitung OR utk Prediktor & Kriterion categorical Kriterion Total UA + - Prediktor a b a + b c d c + d Total UA a + c b + d n = a+b+c+d

8. Merancang Penafsiran Data Menetapkan apakah ES bermakna secara substantifpraktis: ES ≥ ESmin. ES valid: a. Biased? Mungkin terjadi karena pengumpulan dan pengolahan data tidak valid. b. Kebetulan? Mungkin terjadi pada penelitian sampel karena sampling error terlampau besar. c. Semu? Mungkin terjadi karena moderator2 diabaikan.

Penafsiran Data pd Penelitian Sampel Populasi Sasaran Validitas Luar Populasi yg Disampel Inferensi Statistik Sampel Validitas Dalam

Penafsiran Data pd Penelitian Populasi Populasi Sasaran Validitas Luar Populasi yg diteliti Validitas Dalam

Moderator2 non-spesifik dikendalikan melalui pembentukan kelompok kendali, penempatan secara acak (random placement) unit analisis ke kelompok2 kendali dan pre-test. Moderator2 spesifik dapat dikendalikan (melalui kriteria inklusi, stratifikasi, matching), dimanipulasi, atau diamati (melalui analisis multivariat). Validitas luar dapat berkurang karena moderator2 dikendalikan atau dimanipulasi.

Moderator2 Non-spesifik Variasi situasi dan kondisi unit analisis akibat: Pengalaman (History) Pertumbuhan (Maturation) Diamati (Testing) Perubahan alat/cara pengumpulan data (Instrumentation) Penggunaan kelompok2 extrem (Regression towards the mean) Penggunaan kelompok2 dengan kriteria inklusi khusus (Differential Selection) Drop out (Mortality)

Komunikasi antar kelompok kendali (Diffusion/imitation) History, maturasi dsb hanya terjadi pada salah satu kelompok (Interaction with Selection) Outcome mempengaruhi intervensi (Direction of causality) Tidak ada blinding (Compensatory equalization of treatments) Persaingan antar kelompok kendali (Compensatory rivalry) Kelompok kendali menyerah (Resentful demoralization). Sumber: https://msu.edu/course/psy/

Komunikasi antar kelompok kendali (Diffusion/imitation) History, maturasi dsb hanya terjadi pada salah satu kelompok (Interaction with Selection) Outcome mempengaruhi intervensi (Direction of causality) Tidak ada blinding (Compensatory equalization of treatments) Persaingan antar kelompok kendali (Compensatory rivalry) Kelompok kendali menyerah (Resentful demoralization). Sumber: https://msu.edu/course/psy/

Komunikasi antar kelompok kendali (Diffusion/imitation) History, maturasi dsb hanya terjadi pada salah satu kelompok (Interaction with Selection) Outcome mempengaruhi intervensi (Direction of causality) Tidak ada blinding (Compensatory equalization of treatments) Persaingan antar kelompok kendali (Compensatory rivalry) Kelompok kendali menyerah (Resentful demoralization). Sumber: https://msu.edu/course/psy/

Kesimpulan PE: Hipotesis penelitian didukung/tidak didukung data penelitian. Hipotesis penelitian menyatakan ES ≥ Esmin. ES = kekuatan (kemaknaan substantif/praktis) hubungan X – Y dan hubungan X – T – Y.

Practical Meta-Analysis -- D. B. Wilson Pilihan ESmin? Cohen’s “Rules-of-Thumb” standardized mean difference effect size small = 0.20 medium = 0.50 large = 0.80 correlation coefficient small = 0.10 medium = 0.25 large = 0.40 odds-ratio small = 1.50 medium = 2.50 large = 4.30 Sumber: http://mason.gmu.edu/~dwilsonb/downloads/interpretation.ppt Practical Meta-Analysis -- D. B. Wilson

Kerangka Konsep Mediator X (Prediktor/Intervensi/Program) Y Action (Predictive) Theory ExplanatoryTheory Mediator X (Prediktor/Intervensi/Program) Y (Kriterion, Outcome, Hasil) Moderator F1 F2 F3 F = Faktor = Dimensi V = variabel atau item V1 V2