PENGARUH RETURN ON EQUITY (ROE) DAN EARNING PER SHARE (EPS) TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN SEKTOR PROPERTI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) Di susun Oleh: Satinah 21207005
Latar belakang Pasar modal memiliki peran penting bagi perekonomian suatu negara karena pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu pertama sebagai sarana bagi pendanaan usaha atau sebagai sarana bagi perusahaan untuk mendapatkan dana dari masyarakat pemodal (investor). Salah satu dalam menganalisis harga saham adalah dengan menganalisis ratio. Analisis ratio merupakan alat yang membantu kita untuk menganalisis laporan keuangan perusahaan sehingga kita dapat mengetahui kekuatan dan kelemahan suatu perusahaan. Dalam penelitian ini penulis menggunakan rasio keuangan yaitu rasio profitabilitas.return on equity (ROE) yaitu memberikan informasi pada para investor tentang seberapa besar tingkat pengembalian modal dari perusahaan yang berasal dari kinerja perusahaan menghasilkan laba. Dan earning per share (EPS) adalah tingkat keuntungan bersih untuk tiap lembar sahamnya yang mampu diraih perusahaan pada saat menjalankan operasinya.
Earning Per Share (EPS) Perkembangan Rata-Rata Return On Equity (ROE), Earning Per Share (EPS) dan Harga Saham Perusahaan properti Tahun 2006-2011 Tahun Return On Equity (ROE) (%) Earning Per Share (EPS) (Rp) Harga Saham 2006 9,15 48,29 563,3 2007 1,87 36,21 837,2 2008 6,57 37,45 295,0 2009 7,74 54,40 383,8 2010 8,63 71,48 655,7 2011 10,76 115,5 870,3
FENOMENA PENELITIAN Return On Equity (ROE) dan Earning Per Share (EPS) mengalami penurunan pada tahun 2007 sedangkan harga saham meningkat,ini di sebabkan oleh keadaan makro ekonomi di indonesia yang tidak stabil diantaranya karena kenaikan BBM dan inflasi yang cukup tinggi sehingga mengakibatkan investor lebih memilih berinvestasi di pasar uang dari pada berinvestasi di pasar modal. Pada tahun 2008 Return On Equity (ROE) dan Earning Per Share (EPS) mengalami peningkatan sedangkan harga saham menurun, ini di sebabkan oleh krisis keuangan global yang salah satunya diakibatkan kebangkrutan bank investasi lehman brothers, yang mengakibatkan sektor properti mengalami keterpurukan ini disebabkan harga bahan baku yang akan diproduksi mengalami kenaikan sehingga banyak invesror yang menunda dan menghentikan kontrak kerjasamanya. Dengan demikian para investor tidak akan menanamkan modalnya di perusahaan, karena harga saham yang rendah akan menghasilkan tingkat pengembalian yang rendah.
1 2 3 4 Identifikasi Masalah Rumusan Masalah Bagaimana perkembangan Return On Equity (ROE) terhadap harga saham pada perusahaan sektor property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2006-2011. 2 Bagaimana perkembangan Earning Per Share (EPS) terhadap harga saham pada perusahaan sektor property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2006-2011. 3 Bagaimana perkembangan harga saham pada perusahaan sektor property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2006-2011 4 Seberapa besar pengaruh Return On Equity (ROE) dan Earning Per Share (EPS) secara simultan dan parsial terhadap harga saham pada perusahaan sektor property di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2006-2011 Tingkat profitabilitas pada sektor properti yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang ber fluktuasi sehingga mempengaruhi harga saham yang akan di terima investor. Investor mengharapkan harga saham yang tinggi dari suatu perusahaan karena dengan saham yang tinggi akan meningkatkan keuntungan para investor dalam penyertaan modalnya ke perusahaan. Terjadi penurunan Harga Saham pada tahun 2008
Maksud dan Tujuan Penelitian Maksud Penelitian Tujuan Penelitian Maksud dari penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi dan mengungkapkan mengenai pegaruh Return On Equity (ROE) dan Earning Per Share (EPS) terhadap Harga saham pada perusahaan sektor property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2006-2011 1 Untuk mengetahui perkembangan Return On Equity (ROE) terhadap harga saham pada perusahaan sektor property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2006-2011 2 Untuk mengetahui perkembangan Earning Per Share (EPS) terhadap harga saham pada perusahaan sektor property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2006-2011. 3 Untuk mengetahui perkembangan harga saham pada perusahaan sektor property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2006-2011. 4 Untuk mengetahui besarnyapengaruh Return On Equity (ROE) dan Earning Per Share (EPS) secara simultan dan parsial terhadap harga saham pada perusahaan sektor property di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2006-2011.
Earning Per Share (EPS) Kajian pustaka Pengertian Return On Equity adalah rasio laba bersih terhadap ekuitas biasa mengukur tingkat pengembalian atas investasi pemegang saham biasa. Return On Equity (ROE) Brigham & Houston (2010:149) Earnings Per Share (EPS ) adalah laba bersih yang siap dibagikan bagi pemegang saham dibagi dengan jumlah lembar saham perusahaan Earning Per Share (EPS) tandelilin (2010:365) harga saham dihitung dari harga saham penutupan (closing price) pada setiap akhir transaksi yang dikalkulasikan menjadi rata-rata harga bulanan hingga rata-rata harga tahunan. HARGA SAHAM Jogiyanto (2003:201)
Keterkaitan antar variabel jika ROE tinggi, maka harga saham juga cenderung akan tinggi dan tindakan yang meningkatkan ROE kemungkinan juga akan meningkatkan harga saham. Hubungan Return On Equity dengan Harga Saham (Brigham & Houston 2010: 133) Semakin tinggi niali EPS akan menggembirakan pemegang saham karena semakin besar laba yang di sediakan utuk pemegang saham. Dengam meningkatkan laba maka harga saham cenderung naik sedangkan ketika laba menurun maka harga saham juga ikut turun. Hubungan Earning Per Share dengan Harga Saham (tjiptono & hendy 2000:98) semakin baik kinerja emiten maka semakin besar pengaruhnya terhadap kenaikan harga saham. Apabila kinerja perusahaan baik maka nilai usaha akan tinggi. Kinerja keuangan dalam hubungannya dengan pemegang saham dapat diukur dengan menganalisis rasio keuangan, yaitu rasio profitabilitas. Jika EPS dan ROE yang merupakan bagian dari rasio profitabilitas meningkat, maka harga saham juga akan meningkat Hubungan Return On Equity (ROE) dan Earning Per Share (EPS) dengan Harga Saham ( Menurut Arifin 2004: 116)
Kerangka Pemikiran Return on Equity -laba bersih -ekuitas biasa Harga saham -harga saham bulanan -tahun (12) (jogiyanto,2003:201) Earning per Share -laba bersih setelah pajak -Jumlah saham beredar (Menurut Tendelilin 2010:374) Return on Equity -laba bersih -ekuitas biasa (brigham&houston 2010:149) brigham&houston (2010:133) Arifin (2004:116) Tjiptono & hendy (2000:98) Secara parsial, Return On Equity (ROE) dan Earning Per Share (EPS) berpengaruh terhadap harga .Secara simultan, Return on Equity (ROE) dan Earning Per Share (EPS) berpengaruh terhadap Harga Saham
Objek dan Metode Penelitian Objek Penelitian Return on equity, laba per lembar saham dan Harga Saham Metode Penelitian Metode Deskriptif dan verifikatif Operasional Variabel -Variabel Bebas ( Indepedent variable) - Variabel Terikat ( Dependent variable) Sumber Data -Data Primer -Data Sekunder Metode Penentuan Data Populasi Sampel Teknik Pengumpulan Data -Dokumentasi Observasi Alat Analisis Analisis Regresi Linier Berganda dan Pengujian asumsi klasik meliputi : Uji Normalitas, Uji Multikolinearitas, Uji Heteroskedastisitas, serta Uji Autokorelasi, koefisien korelasi pearson dan koefisien determinasi Pengujian Hipotesis Uji F dan Uji t statistik
Ovrasional Variabel Variabel Kosep variabel indikator skala Return On Equity (ROE) (X1) Return On Equity adalah rasio laba bersih terhadap ekuitas biasa; mengukur tingkat pengembalian atas investasi pemegang saham biasa. Brigham & Houston (2010: 149) -Laba bersih -Equtas biasa Laba bersih ROE = -------------------- equitas biasa rasio Earning Per Share (EPS) (X2) Earnings Per Share (EPS ) adalah laba bersih yang siap dibagikan bagi pemegang saham dibagi dengan jumlah lembar saham perusahaan Menurut Tendelilin (2010:365) -laba bersih setelah pajak -jumlah saham beredar Laba bersih setelah pajak EPS = -------------------------------------- Jumlah saham beredar Rasio Harga Saham (Y) harga saham dihitung dari harga saham penutupan (closing price) pada setiap akhir transaksi yang dikalkulasikan menjadi rata-rata harga bulanan hingga rata-rata harga tahunan. Harga saham per tahun dapat diperoleh dengan merata-ratakan harga saham penutupan per hari menjadi rata-rata harga per bulan. Nilai tersebut kemudian dirata-ratakan menjadi rata-rata harga per tahun (Jogiyanto 2003: 201) -Harga saham bulanan -tahun Harga saham tahuan = ∑harga saham bulanan ------------------------------ 12
1. Perkembangan Return On Equity (ROE) PERODE 2006-2011 Analisis deskriptif Analisis deskriptif adalah jenis penelitian yang menggambarkan apa yang dilakukan oleh perusahan berdasarkan fakta-fakta yang ada untuk selanjutnya diolah menjadi data. 1. Perkembangan Return On Equity (ROE) PERODE 2006-2011 Pada tahun 2007 mengalami penurunan hal ini d karenakan makro ekonomi di indonesia tidak stabil diantaranya kenaikan BBM dan inflasi yang tinggi sehingga mengakibatkan infestor lebih memilih berinfestasi di pasar uang dari pada berinvestasi di pasar modal.
2. Perkembangan Earning Per Share (EPS) PERIODE 2006-2011 Peningkatan paling tinggi terhadi dari thn 2009 ke tahun 2010, yaitu meningkat sebesar 17,07 rupiah atau mengalami pertumbuhan ,31,4% dari taun 2009.
3.Perkembangan harga saham periode 2006-2011
Estimasi persamaan regressi Analisis verifikatif Penelitian verifikatif pada dasarnya untuk menguju teori dengan pengujian hipotesis. 1. Analisis Regresi Berganda Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh EPS dan tingkat suku bunga SBI terhadap harga saham. Estimasi persamaan regressi Y = b0 + b1 X1 + b2 X2 + Y = 347,090 + 2,717 X1 + 3,992 X2
2. UJI ASUMSI KLASIK Uji Asumsi Normalitas Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah model regresi mempunyai distribusi normal ataukah tidak.
Uji Asumsi Multikolinieritas Multikolinieritas berarti adanya hubungan yang kuat di antara beberapa atau semua variabel bebas pada model regresi.
Uji Asumsi Heteroskedastisitas Heteroskedastisitas merupakan indikasi varian antar residual tidak homogen yang mengakibatkan nilai taksiran yang diperoleh tidak lagi efisien.
Uji Asumsi Autokorelasi Autokorelasi didefinisikan sebagai korelasi antar observasi yang diukur berdasarkan deret waktu dalam model regresi atau dengan kata lain error dari observasi tahun berjalan dipengaruhi oleh error dari observasi tahun sebelumnya.
Analisis Korelasi Parsial Korelasi Parsial Return on Equity Dengan Harga Saham Ketika Earning per Share Tidak Berubah . Korelasi Parsial Earning per Share Dengan Harga saham Ketika Earning per Share Tidak Berubah
Koefesien determinasi
Pengujian Koefisien Regressi Secara Bersama-sama Daerah Penerimaan Ho Daerah Penolakan Ho F 0,05(2;69) = 3,130 hitung = 13,840 Karena Fhitung (13,840) lebih besar dari Ftabel (3,130) maka pada tingkat kekeliruan 5% (=0.05) diputuskan untuk menolak Ho1 sehingga Ha1 diterima. Artinya dengan tingkat kepercayaan 95% dapat disimpulkan bahwa return on equity dan earning per share secara bersama-sama (simultan) berpengaruh signifikan terhadap harga saham pada perusahaan properti yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2006-2011.
Pengujian Koefisien Regressi Secara Parsial 1. Pengaruh Return on equity Terhadap Harga saham nilai thitung (0,433) lebih kecil dari ttabel (1,995) maka disimpulkan bahwa return on equity secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham pada perusahaan properti yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2006-2011.
2. Pengaruh Earning per share Terhadap Harga saham nilai thitung (3,893) lebih besar dari ttabel (1,995) maka disimpulkan bahwa earning per share secara parsial berpengaruh signifikan terhadap harga saham pada perusahaan properti yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2006-2011.
Kesimpulan Secara bersama-sama return on equity dan earning per share terhadap harga saham pada perusahaan properti yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan hasil pengujian menunjukkan bahwa return on equity dan earning per share secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap harga saham perusahaan. Secara parsial return on equity hanya memberikan pengaruh sebesar 0,433% terhadap harga saham dan hasil pengujian menunjukkan bahwa return on equity secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Selanjutnya earning per share secara parsial memberikan pengaruh sebesar 3,893% terhadap harga saham dan hasil pengujian menunjukkan bahwa earning per share secara parsial berpengaruh signifikan terhadap harga saham.
Saran Berdasarkan pada hasil analisis serta kesimpulan yang telah diuraikan, maka saran yang dapat di berikan kepada peneliti berikutnya adalah sebagai berikut : Bagi perusahaan sektor properti, Untuk meningkatkan rentabilitas modal sendiri pada Perusahaan Sektor property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. perusahaan harus lebih memperhatikan tingkat laba yang diperoleh dan juga diharapkan agar perusahaan menambah hutang perusahaan yang digunakan untuk operasional perusahaan dengan tujuan untuk meningkatkan laba yang akan diikuti oleh meningkatnya rentabilitas modal sendiri (ROE). Bagi perusahaan sektor properti, sebaiknya perusahaan terus meningkatkan nilai laba perlembar saham karena investor sangat memperhatikan hasil kinerja manajemen yang dapat dilihat dalam bentuk laba atau tingkat pengembalian (return) yang akan diterimanya yang salah satunya adalah laba perlembar saham, dimana hal ini akan berujung pada peningkatan harga pasar saham perusahaan. Jika dilihat dari harga saham perusahaan yang cenderung meningkat, maka sebaiknya perusahaan dapat mempertahankan kestabilan harga pasar saham yang ditawarkan, sehingga tidak hanya stockholder (pemegang saham) yang bertujuan jangka panjang saja tetapi para spekulator pun akan lebih tertarik untuk membeli saham dari perusahaan sektor property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Bagi peneliti lain, hendaknya mempertimbangkan keterbatasan yang ada dalam penelitian ini yaitu dengan memperpanjang periode penelitian dan mengadakan penelitian dengan obyek penelitian yang berbeda.
Terimakasih