KONTEKS DALAM PERILAKU KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA Sesi – 5 Komunikasi Antar Budaya Universitas Pembangunan Jaya
Identitas Konsep diri atau citra diri yang direfleksikan seseorang berdasarkan gender, budaya, etnis, dll yang didapatkan melalui proses sosialisasi
Macam-macam Identitas Identitas personal/pribadi Identitas sosial/komunal Identitas Organisasi Identitas Negara Identitas Etnis Identitas Budaya/Kultural
Identitas Kultural Rasa memiliki pada sebuah budaya tertentu atau kelompok etnis tertentu (Lustig&Koester) Kedekatan emosional yang kita lekatkan pada sebuah budaya tertentu (Ting-Toomey&Chung) Keanggotaan dalam sebuah kelompok dimana semua orang menggunakan simbol dan makna yang sama (Klyukanov)
Identitas Kultural dibentuk&diciptakan melalui komunikasi Persamaan dan perbedaan budaya Penciptaan hasil kebudayaan Bentuk masyarakat Nilai dan norma
Pola Kebudayaan/Cultural Pattern Sebuah sistem budaya dan nilai yang berfungsi sebagai panduan masyarakat untuk mempersepsi berbagai hal yang terjadi di dunia Pola kebudayaan memberikan kontribusi terhadap berbagai cara kita melihat dunia dan hidup di dunia ini
Pola kebudayaan ini berguna untuk mempelajari komunikasi antar budaya karena pola ini memberikan gambaran akan perilaku sebuah kelompok masyarakat
HAMBATAN DALAM PENGGUNAAN POLA KEBUDAYAAN
Budaya tidak dapat menggambarkan karakteristik seluruh anggota masyarakat Tidak semua anggota masyarakat memiliki karakteristik yang sama, terdapat berbagai faktor pembeda, seperti umur, gender, status sosial ekonomi, pengalaman pribadi. “Lessons learned at such early ages become an integral part of thinking and behavior (Lynch & Hanson)
Pola Kebudayaan Dinamis Kebudayaan dan nilai yang menyertainya selalu berubah dan beradaptasi dengan perkembangan zaman Contoh : Persamaan peran antara laki-laki dan perempuan dimana perempuan menjadi tulang punggung keluarga dan kaum laki menjadi Bapak Rumah Tangga
Pola Kebudayaan Dapat Bertentangan Ada banyak kondisi dimana banyak nilai yang bertentangan ditemukan dalam sebuah kelompok masyarakat. Contohnya di Amerika Serikat yang mempercayai semua manusia memiliki derajat yang sama, masih banyak ditemukan perilaku rasisme yang diberikan pada suatu kelompok masyarakat tertentu.
JEnis-jenis pola kebudayaan
5 Value Dimensions (Hofstede) Hofstede menggunakan data statistik dalam mengamati nilai-nilai budaya Dari data statistik tersebut dia mengelompokkan budaya berdasarkan 5 dimensi nilai
Individual and Collective Orientation Mengutamakan kepentingan pribadi dan keinginan individu Kesuksesan individu menjadi tujuan utama Keluarga inti Contoh : Amerika Serikat, Eropa Barat Mengutamakan kepentingan kelompok Seseorang dianggap sukses apabila ia dapat meningkatkan kesejahteraan kelompoknya Keluarga besar Contoh : negara-negara Asia dan Amerika Latin
Peringkat Negara dengan Nilai Individualisme/Kolektivisme 1 AMERIKA SERIKAT 2 AUSTRALIA 3 INGGRIS 4 CANADA 5 BELANDA 47 PAKISTAN 48 INDONESIA 49 COLOMBIA 50 VENEZUELA Makin tinggi peringkatnya sebuah negara, maka tingkat individualismenya sangat tinggi (Geert Hofstede, 2001)
Uncertainty Avoidance High-Uncertainty Avoidance Low – Uncertainty Avoidance Mempercayai bahwa ada banyak bahaya dalam kehidupan bernegara sehingga masyarakat harus diproteksi dengan peraturan, struktur sosial, dan berbagai organisasi formal Mempercayai kebebasan masyarakat dalam menjalani kehidupannya sendiri Masyarakatnya kaku dan sebagian besar taat peraturan sehingga tingkat stressnya tinggi Masyarakat lebih santai dan berani mengambil resiko Banyak peraturan mengikat yang diberikan pemerintah kepada masyarakatnya Peraturan yang diberikan tidak mengikat masyarakat Resisten terhadap perubahan Toleran terhadap perubahan
Peringkat Negara dengan Tingkat Uncertainty-Avoidance 1 YUNANI 2 PORTUGAL 3 GUATEMALA 4 URUGUAY 5 BELGIA 41 INDONESIA 42 CANADA 43 AMERIKA SERIKAT 44 FILIPINA Negara-negara dengan high uncertainty avoidance adalah negara-negara yang berada di peringkat atas
Power Distance High Power Distance Low Power Distance Meyakini bahwa manusia terlahir di dunia ini sesuai dengan tempatnya sehingga ada manusia yang lebih tinggi derajatnya dari yang lain Semua manusia dilahirkan sama, tidak ada yang derajatnya lebih tinggi dari yang lain Hierarki Sosial terlihat jelas Hierarki sosial tidak terlihat dan cenderung dileminasi dalam kehidupan bermasyarakat Kekuasaan terpusat pada satu orang/kelompok/lembaga Kekuasaan menyebar dalam sebuah organisasi
Peringkat Negara dengan Power Distance 1 MALAYSIA 2 GUATEMALA 3 PANAMA 4 FILIPINA 5 MEXICO 49 IRLANDIA 50 NEW ZEALAND 51 DENMARK 52 AUSTRIA Negara-negara dengan high power distance adalah negara-negara yang berada di peringkat atas
Masculinity/Femininity Berorientasi kepada laki-laki Berorientasi kepada persamaan peran antara laki-laki dan perempuan Kurang mempercayai persamaan hak antara laki-laki dan perempuan Ada persamaan hak antara laki-laki dan perempuan
Peringkat Negara dengan Masculinity/Feminity 1 JEPANG 2 AUSTRIA 3 VENEZUELA 4 ITALIA 30 INDONESIA 31 AFRIKA SELATAN 32 TURKI 33 TAIWAN 34 PANAMA Negara-negara yang berorientasi kepada maskulinitas adalah negara-negara yang berada di peringkat atas
Long & Short-Term Orientation LONG TERM ORIENTATION SHORT TERM ORIENTATION Menghargai tradisi dan nilai-nilai budaya Tidak terlalu menghargai tradisi dan nilai-nilai budaya Menghormati perbedaan status dan jabatan Tidak terlalu memperdulikan status dan jabatan Mentaati peraturan dan setia bekerja di satu perusahaan untuk waktu yang lama Mudah berpindah tempat kerja, mencari tempat yang memberikan imbalan paling besar Cina, Jepang, Korea Selatan, Taiwan Amerika, Inggris, Canada
High context orientation& low context orientation (edward t. Hall)
High-context & Low-context Orientations (Edward T. Hall) High-Context Orientation Low-Context Orientation Masyarakatnya homogen Masyarakat heterogen Tradisional Modern Cara penyampaian pesan lebih penting daripada isi pesan Isi pesan lebih penting daripada cara penyampaiannya Komunikasi lebih banyak dilakukan dengan komunikasi non-verbal Komunikasi verbal Komunikasi dilakukan secara tidak langsung, implisit Komunikasi dilakukan secara langsung, eksplisit Jepang, Cina, Korea, Arab Swiss, Jerman, Amerika Serikat, Inggris
Face and facework
Face : merupakan penggambaran dari komsep diri yang ingin disampaikan kepada orang lain, bagaimana kita ingin orang lain memandang kita Facework : merupakan konstruksi dan komunikasi melalui wajah. Facework menggambarkan berbagai tindakan yang kita lakukan untuk mengkonstruksi wajah agar mendapatkan ekspresi yang sesuai dengan keinginan kita
Contoh : Ketika dipanggil untuk job interview, kita ingin menampilkan diri sebaik mungkin (face) dengan menggunakan baju yang paling bagus dan datang tepat waktu. Saat interview berlangsung, posisi duduk kita tegak, melakukan kontak mata, menjawab pertanyaan dengan bahasa formal dan sopan. Sikap kita ini merupakan facework karena kita ingin memberikan impresi yang baik kepada pihak yang meng-interview kita
Peran Face and Facework dalam komunikasi antar budaya (Ting-Toomey), terutama dalam situasi konflik : Tiap individu dari seluruh budaya selalu berusaha mempertahankan dan menyesuaikan face and facework dalam semua proses komunikasi
Face and Facework dalam Budaya Individualistik Dalam budaya individualistik, individu cenderung memperdulikan bagaimana mereka menampilkan diri mereka (face) Face yang ditampilkan seseorang biasanya sesuai dengan karakteristik mereka dan tidak tergantung dengan orang lain Facework yang ditampilkan individu pada budaya ini cenderung natural
Face and Facework dalam Budaya Kolektivis Dalam budaya ini Face ditampilkan sesuai dengan nilai yang dianut oleh anggota kelompok. Facework juga dilakukan sebaik mungkin. Menampilkan wajah dan bersikap sopan merupakan facework yang harus dilakukan seorang individu agar tetap menjadi anggota dari sebuah kelompok.
Tugas untuk Minggu Depan (Kelompok) Diskusikanlah dengan kelompok Anda nilai budaya yang terdapat dalam negara yang Anda presentasikan Susunlah parameter kebudayaan terebut ke dalam Bab 2, yang terdiri dari : II. Parameter Kebudayaan II. Value Dimensions Hofstede II. High/Low Context Orientation Edward T. Hall Tugas diketik rapi dalam bentuk Word dan dikirimkan melalui email ke : nuria.astagini@gmail.com Dikumpulkan minggu depan
Thank you and see you next week ... Nuria Astagini