EVALUASI AKHIR MODEL PENGEMBANGAN INOVASI PERTANIAN BIOINDUSTRI: Usulan Pemikiran Pantjar Simatupang Bahan Diskusi Workshop “Optimalisasi Kinerja Kegiatan.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Pandangan IPB tentang Desain Subsidi Pertanian
Advertisements

SEKILAS TENTANG KONSEP SISTEM PERTANIAN-BIOINDUSTRI BERKELANJUTAN
OLEH : SHANTI EMAWATI, S.Pt., MP.
METODE PENELITIAN (PROPOSAL RISET YANG DIBIAYAI)
PENYEMPURNAAN arSITEKTUR PROGRAM, KEGIATAN DAN STRUKTUR KINERJA
SISTEM AGRIBISNIS.
MANAJEMEN LAHAN PERTANIAN
Experimen Dalam Agroforestry.
SISTEM PERTANIAN TERPADU (INTEGRATED FARMING SYSTEM)
PELUANG AGROINDUSTRI PEDESAAN BERBASIS KOMODITAS UNGGULAN
PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS PERDESAAN (PUAP)
Langkah – Langkah Persiapan Pemetaan Swadaya Kawasan Prioritas
Munandar, A (2007) Kebijakan dan Pengeloaan Ekowisata 1 DAMPAK LINGKUNGAN, EKONOMI DAN SOSIAL BUDAYA Hand-out Mata Kuliah Kebijakan dan Pengelolaan Ekowisata,
Nama Proposal :Desain dan Rancang Bangun Bangunan Hemat Energi
Memahami isi PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
PEMBANGUNAN AGRIBISNIS
SEKTOR PERTANIAN.
CERITA SUKSES PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN
PENGOLAHAN LIMBAH INDUSTRI
BALAI BESAR PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PERTANIAN
KAJIAN SISTEM INTEGRASI SAPI SAWIT
MATERI e_LEARNING PASCA UTS Dr. Ir. F. DIDIET HERU SWASONO, M.P.
DUKUNGAN IPB DALAM PENGEMBANGAN SERAT RAMI
Perencanaan Hutan Berbasis Ekosistem
OLEH : SHANTI EMAWATI, S.Pt., MP.
OLEH : SHANTI EMAWATI, S.Pt., MP.
Sinergi Pengembangan Model Pertanian Bioindustri dengan Taman Sains dan Teknologi Pertanian Pantjar Simatupang Bahan diskusi pada Workshop Pertanian Bioindustri.
KEMENTERIAN PERTANIAN DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN
SOP Pegagan Produktivitas bioaktif pegagan meningkat Ekofisiologi
PERTANIAN ORGANIK : PERINSIP DAUR ULANG HARA, KONSERVASI AIR DAN INTERAKSI ANTAR TANAMAN KELOMPOK 2 MEGANANDA PUTERI SARAHDIBHA G SUSIANTI G111.
`PENGELOLAAN PERKEBUNAN` Dr. Ir. F. DIDIET HERU SWASONO, M.P.
TEKNOLOGI DALAM AGRIBISNIS
LITERATUR YANG WAJIB DI BACA (DIPUNYAI?)
RAGAM DAN KARAKTERISTIK PERTANIAN TERPADU
SISTEM PERTANIAN TERPADU
ANALISIS DAN DESAIN SISTEM INFORMASI
PERAN PERTANIAN TERPADU DALAM PEMBANGUNAN PERTANIAN INDONESIA
MATERI e_LEARNING PASCA UTS Dr. Ir. F. DIDIET HERU SWASONO, M.P.
Pengertian Pertanian terpadu
REVOLUSI HIJAU.
PROPOSAL TESIS oleh : warsiyanto nim : q
Sistem Pertanian Terpadu
Model-Model Usaha Agribisnis
13 Studi Kelayakan Bisnis
CIRI DAN FAKTOR PEMBENTUK MODEL PERTANIAN TEKNO-EKOLOGIS
Menuju Pertanian Progresif Buah Karya A.T. Mosher
Tupoksi Utama Litkajibang BPTP (Permentan nomer 20 tahun 2013)
Pengembangan Agribisnis dalam Pembangunan Pertanian
WORKSHOP TENAGA PENDAMPING 2017
Membangun Pertanian Modern di Wilayah Perbatasan FARID BAHAR Bogor, 8 Maret 2018.
ANALISIS KETERKAITAN ANTAR SISTEM DALAM SISTEM PERTANIAN-BIOINDUSTRI
PROSPEK PENGEMBANGAN INOVASI PERTANIAN BIOINDUSTRI
KOMPETISI INOVASI PELAYANAN PUBLIK JAWA TIMUR TAHUN 2018 pada Perangkat Daerah Provinsi, Pemerintah Kabupaten/Kota se-Jawa Timur Surabaya, 31 Mei 2018.
Kiat Membangun dan Mengembangkan LKM AGRIBISNIS PERDESAAN
MK :Manajemen Agrobisnis SKS : 2/1 Dosen : Dr. Ir. Rini Widiati, MS
Daya Dukung dan Daya Tampung Pengelolaan Sumberdaya Air
OLEH : SHANTI EMAWATI, S.Pt., MP.
SI702 Tata Kelola Sistem Informasi Pertemuan #9
Efisiensi produktif didalam produksi Pertanian
PENGELOLAAN DAN PEMANFAATAN SUMBER DAYA GENETIK SPESIFIK LOKASI
CASCADING DINAS PERTANIAN KAB. SAMPANG TAHUN 2017
PROGRAM KEMITRAAN MASYARAKAT PKM KELOMPOK PEMANFAAT KOHE DAN KELOMPOK PETANI ORGANIK DI DESA CIBODAS DAN CISONDARI KECAMATAN PASIR JAMBU KABUPATEN BANDUNG.
MANAJEMEN SUMBERDAYA LAHAN PERTANIAN dan AIR Dipresentasikan oleh: Martinus H. Pandutama, Ph.D Jurusan Tanah Fakultas Pertanian Universitas Jember SEMETER.
SELF ASSESSMENT PELAKSANAAN KEGIATAN TA
PENGOLAHAN LIMBAH PERTAMBANGAN
KOMPETISI INOVASI PELAYANAN PUBLIK JAWA TIMUR TAHUN 2018 pada Perangkat Daerah Provinsi, Pemerintah Kabupaten/Kota se-Jawa Timur Surabaya, 31 Mei 2018.
UPGRADING MODEL PERTANIAN BIOINDUSTRI DALAM KONTEKS PERTANIAN 4
IMPLEMENTASI PENGEMBANGAN MODEL PERTANIAN BIOINDUSTRI: Komentar Pantjar Simatupang Bahan Diskusi pada Workshop “Up Grading Model Pertanian Bioindustri.
Dr. Ir. Haris Syahbuddin, DEA Kepala Balai Besar Pengkajian
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Transcript presentasi:

EVALUASI AKHIR MODEL PENGEMBANGAN INOVASI PERTANIAN BIOINDUSTRI: Usulan Pemikiran Pantjar Simatupang Bahan Diskusi Workshop “Optimalisasi Kinerja Kegiatan Model Pengembangan Inovasi Pertanian Bioindustri” Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologo Pertanian Bogor, 10-11 April 2018

TOPIK DISKUSI Penyegaran ulang konsep pertanian-bioindustri Arahan closing kegiatan Pengembangan Model Pertanian Bioindustri Balitbangtan 2015-2019 Dasar-dasar penilaian status dan arah pengembangan tiap kegiatan

1. PENYEGARAN ULANG KONSEP PERTANIAN BIOINDUSTRI

PENGERTIAN DASAR Sistem Sirkuler (Ekologi) Sirkulasi biomassa, hara, air, energi, dana, materi lainnya Berorientasi pada keberlanjutan dan kelestarian sumber daya alam Kadang disebut sistem ekonomi sirkuler Orientasi ekonomi kurang terlihat Ekonomi Berbasis Bio (Bio Based Ekonomi) Kegiatan ekonomi berorientasi pada peningkatran nilai tambah (termasuk laba usaha) Berkaitan dengan produksi, pemanfaatan, dan pengelolaan sumber daya hayati untuk kesejahteraan manusia Mencakup (komponen utama) Usaha pertanian (produksi biomassa primer) Bioindustri (Pengolahan biomassa)

KARAKTERISTIK KUNCI PERTANIAN BIOINDUSTRI Prinsip sirkuler bio-geo-kimia-energi-dana Produksi biomassa primer: Pertanian ekologis Pemanfatan biomassa secara menyeluruh: Bioindustri ekologis dengan prinsip cascading Neraca hara, air, energi, finansial Optimalisasi produksi dan pemanfaatan menyeluruh biomassa hasil usahatani

SISTEM PERTANIAN INTENSIF EKOLOGIS

BIOINDUSTRI EKOLOGIS

PERTANIAN-BIOINDUSTRI BERKELANJUTAN

HAKEKAT KEGIATAN Tujuan: pengembangan model untuk Proses: Diperbesar dan diperluas di tempat sama Direplikasi di lokasi lain Proses: Pengkajian dan pembelajaran: Mencari dan meramu yang terbaik Bukan penumbuhan belaka: Asal terbangun dan operasional Output: Model inovatif tepat guna Wujud fisik operasional di lapangan Inovatif: Kandungan kebaruan Tepat guna: Layak teknis, ekonomi, sosial, lingkungan Dokumentasi rancang bangun baku: Dasar replikasi

2. ARAHAN CLOSING EVALUATION

ARAHAN CLOSING EVALUATION: Self assessment Sasaran pada 2019: Tidak ada yang mati tanpa bekas Direplikasi/integrasi dengan kegiatan Balitbangtan/Es1 lain Display lapang Tetap hidup Komentar dan saran PS: Kategori: Up grading dan replikasi ke lokasi lain Up grading dan Scaling up di lokasi sama Utuhkan/Upgrading dan Display di lokasi sama Lepas-serahkan ke Pemda/Petani Perlu disepakati kriteria sasaran akhir Status pada 2018 Prospektif Sedang Kurang Catatan: Info awal Kemungkinan ada yang belum lengkap, sudah tidak utuh, atau sudah mati Perlu disepakati kriteria status keberadaan

4 SASARAN PENGEMBANGAN: SARAN PS Up grading, Scaling up di lokasi sama dan atau Replikasi ke lokasi lain Up grading dan Scaling up di lokasi sama Utuhkan/Upgrading dan Display di lokasi sama Lepas-serahkan ke Pemda/Petani PERLU DISEPAKATI KRITERIA SASARAN AKHIR

REPLIKASI DAN SCALING UP Stus saat ini Lengkap Viable Utuh Inovasi adaptif: Dapat dibagun viable di lokasi lain Ada peluang scaling up di lokasi setempat Sasaran status dan kegiatan 2019 Pemantapan (Up Grading) Karakterisasi dan pembakuan parameter-parameter teknologi inovatif Penyusunan dokumen panduan replikasi (Rekomendasi teknologi) Evaluasi menyeluruh (Input, Proses, Output, Impact): Bahan KTI dan Success Story) Penyusunan dokumen success story Proposal Roadmap pengembangan 2020-2024

SCALING UP Stus saat ini Lengkap Viable Utuh Tidak adaptif: Unik atau spesifik untuk lokasi saat ini Sasaran status 2019 Up Grading dan scaling up di lokasi sama Evaluasi menyeluruh (Iput, Proses, Outcome, Impact): Bahan KTI dan Success Story Penyusunan dokumen success story Proposal Roadmap pengembangan 2020-2024

DISPLAY Stus saat ini Lengkap/Tidak lengkap Viable Utuh/Tidak utuh Tidak ada prospek pengembangan (Scaling up) ke depan Sasaran status 2019 Display lapang: Lengkapi dan upayakan viable Evaluasi menyeluruh (Iput, Proses, Outcome, Impact): Bahan KTI Penyusunan dokumen pembelajaran (Closing report) Penyerahan ke petani/Pemda pada 2019

LEPAS SERAH Stus saat ini Lengkap/Tidak lengkap Tidak viable Tidak utuh Sasaran status 2019 Serahkan ke petani atau pemda Evaluasi menyeluruh (Iput, Proses, Outcome, Impact): Bahan KTI Penyusunan dokumen pembelajaran (Closing report) Penyerahan ke petani/Pemda pada 2018/2019

3. DASAR-DASAR EVALUASI MODEL PENGEMBANGAN

KRITERIA STATUS KEBERADAAN 2018 Kelengkapan sebagai sistem sirkuler Kandungan inovasi Viabilitas dan prospek adopsi Keutuhan komponen yang sudah dibangun Kelayakan teknis, sosial, ekonomi, lingkungan Peluang scaling up di lokasi sama Kesiapan replikasi di lokasi lain: Dokumentasi baku rancang bagun (Pegangan teknis)

SIRKULASI BIOMASSA: Kasus Bali SISTEM PERTANIAN TERPADU INTENSIF: TANPA BIOINDUSTRI Kondisi awal Pasca pelaksanaan Model Pertanian Bio Industri (Ternak – Hortikultura – Ikan)

Simpul kuci: Pakan dan Pupuk SIRKULASI BIOMASSA: Kasus Kanteng CLS plus Bioindustri (Gula merah, Pakan dan pupuk) Simpul kuci: Pakan dan Pupuk Kalau dijual komersial keluar dari sistem maka tidak tercipta sikulasi (semi) tertutup=>Aliran biomassa linier terbuka 9/20/2018

Pakan: Apakah signifikan untuk sapi piaraan? SIRKULASI BIOMASSA: Kasus Gabil di Sumut CLS plus Bioindustri (Olaha gambir, Pakan dan pupuk) Simpul kunci: Pakan: Apakah signifikan untuk sapi piaraan? Pupuk kompos: Apakah digunakan untuk tanaman gambir? Kalau dijual komersial keluar dari sistem maka tidak tercipta sikulasi (semi) tertutup=>Aliran biomassa linier terbuka 9/20/2018

KANDUNGAN INOVASI Sistem usahatani: Budidaya tanaman intensif (Bali), introduksi pertanaman sela waktu (Bawang-tebu di Jatim) Pengembangan basis sumberdaya pendukung (infrastruktur): Embung dan hidran (Bali) Sistem pengolahan: Pengolahan produk primer (Gula merah di Jatim), pakan, pupuk, biogas =>Umumnya introduksi? Pengembangan sistem sirkuler: Integrasi tanaman-ternak-bioindustri-akuakultur Peluang replikasi inovasi: Adaptif Perlu disusun dalam dokumen Rekomendasi Teknologi: Desain, input, proses, karakterisasi dan baku parameter, perkiraan output dan dampak Peluang up grading dan scaling up di lokasi sama

VIABILITAS DAN PROSPEK ADOPSI Keutuhan komponen : Utuh: Bisa Viable Tidak utuh: Diduga tidak viable Kelayakan Teknis, Sosial, Ekonomi, Lingkungan Kelayakan ekonomi-sosial mungkin dapat digunakan sebagai dasar penilaian kali ini: Analisis ekonomi: Kelayakan finansial usaha Peningkatan pendapatan Analisis sosial: Kontribusi dalam pendapatan, serapan tenaga kerja Unit analisis: Individu RTUP Usaha bersama (Poktan) Analisis kelayakan nampaknya masih perlu dilakukan

TERIMA KASIH