JIGSAW Salah satu teknik pembelajaran kooperatif adalah Jigsaw. Pada mulanya Jigsaw dikembangkan oleh Elliot Aronson dan kawan-kawan, kemudian oleh Robert.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
MODEL MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF
Advertisements

Oleh : Trilius Septaliana Kusuma Rukmana,S.Pd.
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF tipe STAD berbantuan CABRI 3D
LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI)
MODEL-MODEL PAKEM BAHAN DISKUSI GURU-GURU SMP FRANSISKUS
PEMBELAJARAN INOVATIF
Pembelajaran Kooperatif
SEMINAR LAPORAN PENELITIAN LATIHAN FIP UNY 2011
Pembelajaran Kooperatif
PEMILIHAN MRTODE DALAM PAIKEM
Cooperative Learning Prof. Dr. Ir. Suhardjono, MPd., Dipl. HE
MODEL-MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA
PEMBELAJARAN KOOPERATIF YANG DIMODIFIKASI
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
Kelompok 5 PTIK C Nur Chaerah Hardianti Meilani Nur Indah Sari Fathullah Abd
Model Pembelajaran kooperatif
MODEL-MODEL PEMBELAJARAN Oleh: Moh. Najid.
MODEL-MODEL PEMBELAJARAN
COOPERATIVE LEARNING TEKNIK JIGSAW
Latar belakang : pencapaian tujuan pendidikan belum maksimal
Penelitian Tindakan Kelas
PEMBELAJARAN INOVATIF
PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN PAI
RUKMA DENY KUSUMA, PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM- ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DALAM PEMBELAJARAN.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MEMAHAMI KOMPONEN PADA PC DI KELAS X TKJ B SMK MUHAMMADIYAH 2 BANJARMASIN.
Model pembelajaran aktif
Puji Priyono Dinas P dan K Kendal
STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF
MODEL-MODEL PEMBELAJARAN
EVALUASI PENGEMBANGAN MEDIA
JIGSAW Salah satu teknik pembelajaran kooperatif adalah Jigsaw. Pada mulanya Jigsaw dikembangkan oleh Elliot Aronson dan kawan-kawan, kemudian oleh Robert.
MODEL-MODEL PEMBELAJARAN
PERTEUAN KEENAM MODUL 4 DAN 5 MENGENAL MAKHLUK HIDUP DAN  MENGENAL ALAM.
CONTOH RPP MENULIS PERMULAAN
oleh Kelompok V : HASMIATI ASRIANI FASHIHATUL UMAMY WD. ISRARIA
PEMBELAJARAN KOOPERATIF
INSPIRASI PEMBELAJARAN MELALUI VIDEO
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBANTU MEDIA GAMBAR SISWA KELAS IV SD NEGERI 04 JAMBANGAN.
MODEL-MODEL PEMBELAJARAN
MICROTEACHING TIM Pelatihan dan Pengembangan Pendidikan (P3)
Oleh Muhamad Ibnu Sholeh
Exemple: Model Pembelajaran
Evaluasi Pembelajaran Bidang Studi
MODEL-MODEL PEMBELAJARAN
PEMBELAJARAN KOOPERATIF
PROSEDUR UMUM PEMBELAJARAN TERPADU
PENDEKATAN PEMBELAJARAN
PEMBELAJARAN KOOPERATIF
PEMBELAJARAN KOOPERATIF
SEMESTER GASAL SMA NEGERI MOJOGEDANG
Kurikulum Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan.
SHALAT SUNNAH ( MUNFARID DAN BERJAMAAH )
Model Kooperatif Fase Tingkah laku Guru Fase -1
MACAM-MACAM MODEL PEMBELAJARAN INTERAKTIF
Model Pembelajaran Kooperatif
PEMBELAJARAN KOOPERATIF. Pengertian Konsep Dasar 1.Manusia memiliki derajat potensi, latar belakang historis, serta harapan masa depan yang berbeda-beda.
STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
Assalammuallaikum Wr. Wb.
PENINGKATAN PEMAHAMAN HASIL BELAJAR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DI SMP PADA KONSEP PENCERNAAN MAKANAN MAKALAH OLEH Muhammad Irwandie ACD 113.
PANDANGAN KONSTRUKTIVIS TERHADAP PEMBELAJARAN
MODEL-MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE (COOPERATIVE LEARNING)
KISI-KISI MATERI SPB.
STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (Stad)
PENDEKATAN MODEL PEMBELAJARAN IPS
PEMBELAJARAN KOOPERATIF (COOPERATIVE LEARNING)
KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR MEMBUKA DAN MENUTUP PELAJARAN Oleh: Sri Harmini.
Transcript presentasi:

JIGSAW Salah satu teknik pembelajaran kooperatif adalah Jigsaw. Pada mulanya Jigsaw dikembangkan oleh Elliot Aronson dan kawan-kawan, kemudian oleh Robert E. Slavin (1991) Jigsaw tersebut divariasikan. Melalui teknik Jigsaw dapat dibangun kemampuan afektif siswa seperti: Mengemukakan pendapat Mendengar Bertanya Mengelola materi Mengklarifikasi Menghargai orang lain Mengontrol / mengendalikan diri Bekerjasama dengan orang lain Kesediaan berbagi pengetahuan yang dimiliki Meminta bantuan orang lain Memotivasi teman belajar Mengkomunikasikan hasil diskusi

Dalam metode Jigsaw siswa dikelompokkan secara heterogen Dalam metode Jigsaw siswa dikelompokkan secara heterogen. Bagaimana mengelompokkan siswa secara heterogen? Berikut ini adalah contoh pengelompokkan siswa: 1.      Susunlah peringkat siswa dari peringkat satu dan selanjutnya sampai dengan peringkat terakhir berdasar nilai sebelumnya 2.      Tentukan beberapa siswa pertama (contoh tentukan siswa peringkat satu sebagai kelompok A,siswa peringkat 2 sebagai kelompok B dst). Atur setiap tim terdiri dari siswa yang peringkat nilainya tinggi, sedang dan rendah.

Contoh penentuan kelompok siswa   Peringkat Tim Tinggi 1 A 2 B 3 C 4 D 5 E 6 F 7 G 8 H 9 I 10 J Rata-rata Kelompok atas 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20   Rata-rata kelompok bawah 21 A 22 B 23 C 24 D 25 E 26 F 27 G 28 H 29 I 30 J Rendah 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40

Dari penentuan sesuai contoh diatas, maka untuk 40 siswa dalam satu kelas dapat dibagi menjadi 10 kelompok yang setiap kelompoknya terdiri atas 4 orang.   Setelah siswa dikelompokkan, misalnya satu kelompok terdiri dari 4 siswa kelompok ini disebut kelompok belajar (home group), kemudian setiap siswa di beri tugas membaca dan menggali informasi dengan topik yang berbeda-beda, sebaiknya tugas membaca ini sudah diberikan pada pertemuan sebelumnya sehingga di kelas hanya membutuhkan sedikit waktu untuk meneruskannya.

Kemudian siswa-siswa dengan topik yang sama dari setiap kelompok diminta bergabung ke dalam kelompok ahli (expert group) untuk mendiskusikan topik tersebut.   Setelah siswa-siswa dengan topik yang sama mengadakan diskusi pada expert group, mereka diminta kembali lagi ke kelompok belajar semula. Di kelompok belajar para siswa (4 siswa) masing-masing menjelaskan kepada temannya tentang topiknya. Di bawah ini digambarkan alur pergerakan siswa dari home group/learning group ke expert group dan kembali lagi ke home group/learning group.

Kelompok belajar/homegroup/learning group  

Kelompok ahli (expert group) Kemudian siswa dengan topik yang sama (nomor yang sama) ke expert group   Kelompok ahli (expert group)

  Setelah diskusi dengan topik yang sama mereka kembali ke home group untuk menjelaskan topiknya kepada teman-temannya.

Selanjutnya guru meminta 4 orang siswa dengan topik yang berbeda untuk presentasi tentang topiknya didepan kelas secara bergiliran.   Akhirnya guru mengadakan tes secara individual dan dikoreksi langsung sambil dibahas. Skor atau nilai siswa dalam kelompok belajar (home group) dirata-ratakan. Dan untuk memotivasi siswa guru memberikan penghargaan kepada kelompok belajar/home group yang nilai rata-ratanya tinggi.