 Al Qur’an dapati kesimpulan yang cukup besar peluang kebenarannya bahwa sebenarnya seluruh kejadian di alam semesta ini, sudah terjadi dan kejadiannya.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Teori terciptanya bumi
Advertisements

PLANET IMPACT (TUBRUKAN DENGAN PLANET)
Alam Semesta (1) Alam semesta ini terdiri dari semua materi termasuk tenaga dan radiasi serta hal yang telah diketahui dan baru dalam tahap percaya bahwa.
MU’JIZAT AL-QURAN.
KELAHIRAN ALAM SEMESTA
TADABBUR.
Asal Mula Alam Semesta - Keajaiban Ilmiah Al Qur'an Ilmu pengetahuan moderen, ilmu astronomi, baik yang berdasarkan pengamatan maupun berupa teori,
Bab IV Tanggung Jawab Manusia Sebagai Khalifah dan Hamba Alloh SWT
Kosmologi Islam Febdian Rusydi Kandidat Doktor Fisika Astropartikel
Kejadian Manusia Menurut Al-Quran
Fungsi Al-qur'an bagi kehidupan kita sehari hari
AL-ISLAM KEMUHAMMADIYAHAN
KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA
Bagaimana Siang dan Malam Berlaku?
ISLAM DALAM IPTEK Tugas Agama Islam.
PENDIDIKAN KARAKTER FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA.
IPBA Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa
 Abdul Ghofur  Setiawan Gusmadi  Tedi Hendrawan  Afniati Fitriah Duru  Indra arif bismantoro
Ayat-ayat Al-Qur’an Mengenai Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Manusia dan Agama.
 Kata sains adalah terminologi bahasa Inggris “science” yang berarti pengetahuan ilmiah. Sedangkan dalam bahasa Arab kata “ilmu” berarti pengetahuan.
S K I Konsep Kebudayaan Islam Nilai-Nilai Islam Dalam Budaya Indonesia
KELAHIRAN ALAM SEMESTA DLM PERSPEKTIF ISLAM DAN ILMU ALAMIAH MODERN
Bab 4 Iman, Ilmu dan Teknologi
MENEMUKAN KEBENARAN ISLAM – SERI 1
KELAHIRAN ALAM SEMESTA DLM PERSPEKTIF ISLAM DAN ILMU ALAMIAH MODERN
KONSEP KETUHANAN DALAM ISLAM
ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA) UNTUK SEKOLAH DASAR (SD)
ALAM dan LINGKUNGAN HIDUP
EKOLOGI PANJI HIDAYAT, M.Pd
Strategi Pengembangan Sains-Teknologi di Dunia Islam Sekarang
BERIMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH
Disusun Oleh:Laila Latifatun Nisa
Oleh: Rohmansyah, S.Th,I., M.Hum
Teori terciptanya bumi
TADABBUR.
KONSEP (PENGERTIAN), HUKUM, TUJUAN, URGENSI, DAN HAKIKAT DAKWAH
BERIMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH
Konsepsi Alam Semesta.
Kontribusi Agama dalam Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Riset
BUMI DAN TATA SURYA KELOMPOK 1 Anggi Juliansa ( )
ISLAM AGAMA PLURALIS DAN UNIVERSAL
BISMILLAHIR-RAHMANIR-RAHIIM
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
AKHLAQ TERHADAP ALAM DAN LINGKUNGAN
KELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP
Tuhan Yang Maha Esa dan Ketuhanan
KONSEP TUHAN MANUSIA & ALAM
Memahami hakikat ilmu pengetahuan
Potensi Dasar Manusia Anwar Ma’ruf, ST., MT..
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
PERILAKU TERPUJI ADIL, RIDHA DAN AMAL SHALEH
PERGESERAN LEMPENG BUMI
Agama islam Sesi 10 start.
KONSEP DASAR MANUSIA/INSAN UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG
KODE D.11.2 TAFSIR SURAT ASY-SYU’ARA 214 OBJEK PENDIDIKAN
Kesempurnaan Ajaran Islam
Konsep Iptek Dalam Islam By: Kelompok 10.
KONSEP KETUHANAN DALAM ISLAM
By : 1. Rizal hartono 2.Muhammad fajar
PENCIPTAAN LANGIT DAN BUMI
Eksplorasi ayat-ayat al-qur’an dengan ilmu
Kelompok 1 Elsi Aryanti Em Obey Eni Kurnia Frika Yulia Henny Anggraini
KEMULIAAN AL-QURAN.
O. Solihin Blog: Akidah Islamiyyah Katakanlah: "Dia-lah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang.
AL-’AQIDAH AL-ISLAMIYAH
TAAT PADA ATURAN TAAT PADA ATURAN. QS. An – Nisa’ 4 : 59 Hai orang-orang yang beriman, ta`atilah Allah dan ta`atilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara.
ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DALAM PANDANGAN ISLAM DISUSUN OLEH 1.IMAM MUCHTAROM 2.ANDI RIYAN TAMAYO 3.ERIK RAMADHAN 4.SUPRAPTO.
BAB 1 DASAR-DASAR PENCARIAN KEBENARAN
O. Solihin Blog: Akidah Islamiyyah Katakanlah: "Dia-lah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang.
Transcript presentasi:

 Al Qur’an dapati kesimpulan yang cukup besar peluang kebenarannya bahwa sebenarnya seluruh kejadian di alam semesta ini, sudah terjadi dan kejadiannya mengikuti segala rencana dan konsep yang sudah tertera di dalam Al Qur’an  Kemukjizatan Al-Qur'an ditandai dengan keorisinilannya sejak diturunkan. Kitab suci ini juga tidak dapat ditandingi oleh siapa pun di dunia ini hingga akhir zaman. saat ilmu pengetahuan berkembang pesat, ternyata Al-Qur'an sanggup menjawab tantangan sains modern.

 Dalam pandangan sains modern, pada awalnya alam semesta ini masih berupa kabut gas yang panas dan kemudian terpisah. Terpisahnya kabut gas ini merupakan proses awal terciptanya galaksi-galaksi  Ilmuwan cerdas yang pertama kali mengemukakan teori di atas bernama Laplace dari Perancis dan Immanue Kant dari Jerman.

 Meskipun demikian, ratusan tahun sebelum ilmuwan itu mengemukakan teorinya, Al- Qur'an telah menyebutkan secara jelas.  sebagaimana tertulis dalam Qs.Al Anbiya ayat 30: "Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah sesuatu yang padu, kemudian kami pisahkan antara keduanya. Dan daripada air kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga yang beriman?"

 Artinya : “Kemudian Dia menuju kepada penciptaan langit dan langit itu masih merupakan asap, lalu Dia berkata kepadanya dan kepada bumi: "Datanglah kamu keduanya menurut perintah-Ku dengan suka hati atau terpaksa." Keduanya menjawab: "Kami datang dengan suka hati."

 Adanya kumpulan kabut gas dan terjadinya pemisahan-pemisahan kabut gas tersebut atau dikenal dengan proses evolusi terbentuknya alam semesta, sudah dipaparkan secara jelas oleh Al- Qur'an jauh sebelum sains modern mengemukakannya

 Allah swt telah mengatur semua proses penciptaan bumi. Dan Allah telah memberitahukan kepada umatnya mengenai penciptaan bumi dan alam semesta melalui Al-quran. Kitab suci umat islam inilah sumber dari segala macam ilmu pengetahuan.

 Annaziat ayat 27 :  ”Apakah kamu lebih sulit penciptaanya ataukah langit? Allah telah membinanya,(27)”  Pasa masa I ini dijelaskan mengenai penciptaaan langit. Dalam ilmu tata surya dikenal dengan istilah ”Teori Big Bang”. Teori Big Bang adalah salah satu teori ilmu pengetahuan yang menjelaskan perkembangan dan bentuk awal dari alam semesta. Teori ini menyatakan bahwa alam semesta ini berasal dari kondisi super padat dan panas. 

”Dia meninggikan bangunannya lalu menyempurnakannya”  Ayat ini menerangkan masa II dari penciptaan bumi. Yang dimaksud adalah proses berkembangnya seluruh galaksi yang saling menjauh antar satu sama lain. Dan langit-langit menjadi semakin meninggi.

 ”Dan Dia menjadikan malamnya gelap gulita, dan menjadikan siangnya terang benderang  Memasuki masa III, di sini yang dapat kita saksikan dalam kehidupan sehari-hari. Allah SWT telah membuat siang-malam secara bergantian. Allah menjadikan malam yang gelap gulita dan menjadikan siang yang terang benderangmalam.

 ”Dan bumi sesudah itu dihamparkan-Nya (30)”  “Ia memancarkan daripadanya mata airnya, dan (menumbuhkan) tumbuh- tumbuhannya(31)”  Pada ayat ini, dijelaskan bahwa penciptaan bumi yaitu evolusi air. Ketika bumi terbentuk, air belum ada. Air diperkirakan berasal dari komet yang menumbuk Bumi ketika atmosfer Bumi masih sangat tipis. Unsur hidrogen yang dibawa komet kemudian bereaksi dengan unsur-unsur di Bumi dan membentuk uap air.

 “Dan gunung-gunung dipancangkan- Nya dengan teguh, (32)”  ”(semua itu) untuk kesenanganmu dan untuk binatang-binatang ternakmu”.

 bumi mulai diisi dengan gunung-gunung yang terbentuk setelah penciptaan daratan, pembentukan air dan munculnya tumbuhan pertama.  Setelah terbentuk gunung, maka diciptakanlah hewan-hewan, dan manusia hingga sekarang ini

 Manusia dan alam mempunyai keterikatan yang kuat dimana keduanya mempunyai hak dan kewajiban antara satu dengan yang lain untuk menjaga keseimbangan alam.

 Manusia diperintahkan untuk memerankan fungsi kekhalifahannya yaitu kepedulian, pelestarian dan pemeliharaan.  Berbuat adil dan tidak bertindak sewenang -wenang kepada semua makhluk sehingga hubungan yang selaras antara manusia dan alam mampu memberikan dampak positif bagi keduanya.

 ‘Abdun’. Esensi dari 'abdun' adalah ketaatan, ketundukan, dan kepatuhan kepada kebenaran dan keadilan Allah  Dalam kontek 'abdun', manusia menempati posisi sebagai ciptaan Allah.Posisi ini memiliki konsekuensi adanya keharusan manusia untuk taat dan patuh terhadap penciptanya

 ‘Khalifah’. Esensi khalifah adalah tanggung jawab terhadap diri sendiri dan alam lingkungannya, baik lingkungan sosial maupun lingkungan alam.  Karena manusia diberikan kebebasan untuk memanfaatkan sumberdaya.Oleh karena itu perlu adanya ilmu dalam memanfaatkan sumberdaya agar tetap terdapat keseimbangan dalam alam.