Tugas kelompok Perilaku Organisasi Dosen : Barnabas,ST.MM Kelompok 2 : Anytha Rahayu Pratiwi ( ) Yunita Sri Ulandari ( ) Achmad Taufik Maulana ( ) universitas Mercubuana Jurusan Manajemen Tahun 2018
Perilaku Individu Perilaku seorang pekerja atau individu adalah kompleks sebab dipengaruhi oleh berbagai variabel lingkungan dan banyak faktor individual, pengalaman, dan kejadian. Beberapa variabel individual seperti kecakapan, kepribadian, persesepsi, dan pengalaman mempengaruhi perilaku.
Secara Teori dan Penelitian, disepakati bahwa Perilaku diarahkan oleh tujuan Perilaku yang bisa diamati dapat diukur Perilaku yang tidak dapat secara langsung diamati (berpikir dan mengawasi) juga penring dalam mencapai tujuan. Perilaku perlu dimotivasi/didorong.
Perbedaan-Perbedaan Individu Kemampuan Sifat biologis yang bisa dipelajari dan memungkinkan seseorang melakukan sesuatu yang bersifat mental atau fisik. Keterampilan Kompetensi yang berkaitan dengan pekerjaan Demografi Perbedaan jenis kelamin, keragaman ras dan budaya
Sikap dan Kepuasan Kerja Dalam pembahasan tentang perilaku individu individu, konsep yang paling banyak mendapat perhatian dari pakar ilmu perilaku organisasional adalah motivasi. Motivasi dapat didefinisikan sebagai keadaan di mana usaha dan kemauan keras seseorang diarahkan kepada pencapaian hasil-hasil atau tujuan tertentu. Hasil yang dimaksud bisa berupa produktivitas, kehadiran atau perilaku kerja kreatif lainnya.
Tiga Karakteristik Motivasi Usaha Menunjuk kepada kekuatan perilaku kerja seseorang dalam pekerjaannya. Kemauan yang kuat Kemauan keras yang ditunjukkan oleh seseorang ketika menerapkan usahanya kepada tugas-tugas pekerjaannya. Arah atau tujuan Berkaitan dengan arah yang dituju oleh usaha dan kemauan keras yang dimiliki oleh seseorang
Kepuasan Kerja Lock (dalam Luthans, 1995) mengemukakan: “ jobs satisfaction is a pleasurable or positive emotional state resulting from the appraisal of one’s job or job experience.” (Kepuasan kerja merupakan suatu ungkapan emosional yang bersifat positif atau menyenangkan sebagai hasil dari penilaian terhadap suatu pekerjaan atau pengalaman kerja)
Aspek-Aspek Kepuasan Kerja 1.Promosi 2.Gaji 3.Pekerjaan itu sendiri 4.Supervisi 5.Teman kerja 6.Keamanan Kerja 7. Kondisi kerja 8. Administrasi/kebiajakan perusahaan 9.Komunikasi 10.Tanggung Jawab 11. Pengakuan 12.Prestasi kerja 13.Kesempatan untuk berkembang.
Teori Motivasi dan Kepuasan Kerja Equity Theory Dalam Gibson (1996) mengatakan bahwa karyawan atau individu akan merasa puas terhadap aspek-aspek khusus dari pekerjaan mereka. Aspek-aspek pekerjaan yang dimaksud misalnya gaji, upah, rekan kerja dan supervisi, Individu atau karyawan akan merasa puas bila jumlah aspek yang sebenarnya atau sesungguhnya dia terima sesuai Opponent – Process Theory Teori ini menekankan pada upaya seseorang dalam mempertahankan keseimbangan emosionalnya. Maksudnya, perasaan puas atau tidak puas merupakan masalah emosional. Maksudnya perasaan puas seseorang atau individu sangat ditentukan oleh sejauh mana penghayatan emosional orang tersebut terhadap situasi dan kondisi yang dihadapi.
Asumsi Dasar Motivasi Motivasi adalah hal-hal yang baik, seseorang menjadi termotivasi karena dipuji atau sebaliknya bekerja dengan penuh motivasi dan karenanya seseorang dipuji. Motivasi adalah satu dari beberapa faktor yang menentukan prestasi kerja seseorang, faktor yang lain adalah kemampuan, sumber daya, kondisi tempat kerja, kepemimpinan, dan lain-lain. Motivasi bisa habis dan perlu ditambah suatu waktu seperti pada beberapa faktor psikologis yang lain yang bersifat siklikal, maka pada saat berada pada titik terendah Motivasi adalah alat yang dapat dipakai manajemen untukm mengatur hubungan pekerjaan dalam organisasi.
KASUS Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Semarang menjatuhkan hukuman3,5 tahun penjara terhadap Triasih Wahyu Sari, seorang bidan yang bertugas sebagai verifikator program Jaminan Persalinan Bidan Praktik Mandiri diKabupaten Blora, Jawa Tengah. Triasih terbukti menyalahgunakan kesempatanketika menjadi verifikator program Jampersal sehingga menguntungkan dirinya sendiri. Hakim juga mewajibkan terdakwa membayar uang pengganti kerugian negara yang besarnya Rp 695,5 juta. "Menyatakan terdakwa terbukti bersalahmelanggar pasal 18 Undang-undang Nomor 31 tahun 1999 yang telah diubah danditambahkan dengan Undang-undang Nomor 20 tahun 2001 tentangpemberantasan tindak pidana korupsi," katanya Suprapto, Selasa (8/9). "Padatahun 2013, Dinas Kesehatan Kabupaten Blora menerima kucuran dana untuk program Jampersal yang besarnya mencapai Rp 4,1 miliar. Dari dana tersebut,sekitar Rp 1,7 miliar dana dicairkan berdasarkan hasil verifikasi yang dilakukanterdakwa," tuturnya. Sementara itu, terdakwa Triasih mengaku dana yangdigelapkannya tersebut digunakan untuk memenuhi kebutuhan pribadinya. Atasputusan hakim tersebut, terdakwa Triasih menyatakan menerima hukuman yangdijatuhkan kepada dirinya.Teori jenjang kebutuhan karena dikasus tersebut Triasih memakai uang korupsi buat kebutuhan pribadinya jadi ia ngelakuin segala cara agar bisa memuaskan kebutuhan pribadinya.
ANALISIS MASALAH Dari kasus tersebut, hal itu menunjukan perilakuindividu dalam organisasi sangat berdampak pada organisasi tempatnya bekerja.dari kasus korupsi tersebut, Triasih adalah sosok yang mementingkan kepentinganindividu dan dapat mencoreng nama organisasinya. kepercayaan yang telahdiberikan kepada Triasih disalah gunakan, seharusnya ia dapat mementingkan kepentingan organisasi/kelompok dibandingkan dengan kepentingan pribadi.diketahui Triasih mengambil sebagian dana Dinas Kesehatan Kabupaten Blorauntuk program Jampersal pada tahun 2013 lalu. dari sisi organisasi sendiri perludiadakan pengawasan, evaluasi berkala dan bimbingan agar tidak terjadikecurangan dan adanya sanksi yang tegas. karena prilaku individu yang baik akanmembawa organisasi yang baik dan sesuai dengan tujuan.
KESIMPULAN & SARAN KESIMPULAN Triasih mangaku menggelapkan dana untuk kepentinganpribadinya, atas putusan hakim terdakwa dijatuhkan hukuman 3,5 tahun penjaraterhadap Triasih Wahyu Sari. SARAN Seharusnya pribadi yang baik akan mementingkan kepentingan kelompok agar tidak mencoreng nama baik kelompok/organisasi karenakepentingan pribadi. dan dalam suatu organisasi ini perlulah yang namanyapengawasan yang ketat sehingga tidak terjadi hal yang tidak diinginkan
TERIMA KASIH