Nama: Ardi Agusta Purnama Tempat lahir: Semarang Tanggal lahir: 15 Agustus 1999 Pangkalan: SMK NEGERI 3 Semarang
Ilmu pengetahuan dan teknologi selalu berkembang dan mengalami kemajuan, sesuai dengan perkembangan zaman dan perkembangan cara berpikir manusia. Ketika musim durian di Indonesia, banyak sekali limbah kulit durian berserakan dan menggunung. Sebagai inovasi pengganti bahan pada umumnya daging pada kerupuk dapat di ganti dengan kulit durian. Dengan sistem pendidikan yang mapan memungkinkan kita berfikir kritis, kreatif, dan produktif.
Berdasarkan tempat dikota Semarang, hampir banyak orang yang sedang bejualan es durian. Maka terpilihlah tempat dimana letaknya sangat strategis yaitu di daerah Wonodri yang bertempat dekat dengan sekolahan penulis. Oleh karena itu saya mendapat ide sesuai dengan judul makalah ini yaitu diolah menjadi kerupuk kulit durian. Kerupuk kulit durian tersebut setelah dicoba kita mempersilahkan orang untuk mencicipi tanpa memberitahu bahan dasarnya. Ketika mereka merasakan banyak yang tidak menyangka kerupuk yang mereka cicipi berbahan kulit durian. Dari sini saya merasa sangat yakin apabila kita tambahkan beberapa bumbu seperti balado, jagung manis, keju maka akan menjadi solusi seseorang untuk beralih mengkonsumsi kerupuk kulit durian.
Kulit durian secara proporsional mengandung unsur selulose yang tinggi (50-60)% dan kandungan lignin (5%) serta kandungan pati yang rendah (5%) sehingga dapat diindikasikan bahan tersebut bisa digunakan sebagai campuran bahan baku papan olahan. Kandungan kimia kulit durian yang dapat dimanfaatkan adalah pektin. Pektin merupakan senyawa yang baik digunakan sebagai pengental dalam makanan. Sehingga pektin yang diperoleh dari kulit durian dapat dimanfaatkan sebagai pengental dalam pembuatan cendol atau dapat dijadikan menjadi tepung. Lumatan kulit durian dapat dilumaskan keperut untuk memudahkan buang air besar, juga untuk mengobati ruam pada kulit (sakit kurap), air abu kulit buah durian dapat digunakan sebagai obat pelancar haid dan juga penggugur kandungan (abortivum).
Kulit durian 300 gr Tepung tapioca 800 gr Bawang putih 5 siung Garam 1 sendok makan Ketumbar halus 1 sendok teh Soda kue ½ sendok teh Gula pasir 300 gr Telur 5 butir Daun pisangsecukupnya Air secukupnya Minyak goreng secukupnya
Baskom Panci Pengukus Wajan Tampah Blender Gelas
Siapkan kulit durian kedalam baskom. Bersihkan kulit durian dari kulit terluar. Ambil kulit dalamnya saja. Setelah itu cuci dengan air bersih dan mengalir.
Uleni dengan tangan sampai adonan kalis dan tidak lengket ditangan. Kemudian gulung memanjang adonan dan di bungkus dengan daun pisang. Kukus adonan kedalam pengukus selama 2-3 jam sampai adonan matang.
Angkat dan dinginkan adonan lalu iris tipis kemudian giling menggunakan gelas dan jemur sampai benar-benar kering (2-3hari).
Panaskan minyak diatas api sedang dan goreng sampai merekah, Angkat dan tiriskan. Simpan kedalam toples.
Dalam 400 gram kulit durian yang di produksi, setelah dikukus menghasilkan 1,5 kg. Kemudian setelah di iris, dijemur, dan digoreng menghasilkan kerupuk 800 gram. Dengan isi perkemasan 100 gram. 1 kemasan di jual dengan harga Rp jadi kita bisa mendapat keuntungan : 8 kemasan, perkemasan berisi 100 gram. 1 kemasan kerupuk dapat dijual dengan harga Rp Jika kemasan dapat terjual semua maka akan mendapat hasil Rp Jadi Hasil penjualan – modal = keuntungan. Rp – = Rp
Ternyata kulit durian mengandung banyak sekali manfaat dan khasiat yang belum kita ketahui. Dan tentu juga mempunyai nilai jual yang tinggi.