ALDEHIDA DAN KETON KELOMPOK 7 Nama Anggota Kelompok:Monica Krista Maul( ) Ade Lia A.( ) Lusiana Lorenza( ) Moehammad Arie M( ) Nely R.( )
DASAR TEORI Aldehida dan keton barulah dua dari sekian banyak kelompok senyawa organik yang mengandung gugus karbonil. Suatu keton mempunyai dua gugus alkil yang terikat pada karbon karbonil sedangkan aldehida mempunyai sekurangnya satu atom hidrogen yang terikat pada karbonilnya. Gugus lain dalam suatu aldehida dapat berupa alkil, aril atau H Ciri polar gugus karbonil memberikan petunjuk untuk mengerti sifat kimia senyawa karbonil. Atom gugus karbonil adalah yang positif dipol dan atom oksigen adalah ujung negatif. Aldehid dan keton bereaksi dengan alkohol membentuk masing-masing heniasetal dan hemiketal. Karena monosakarida mempunyai baik, gugus aldehid atau keton ditambah gugus alkohol, maka pembentukan hemiasetal atau hemiketal dapat terjadi didalam untuk menghasilkan suatu struktur cincin atau lingkaran karena adanya tegangan sudut ikatan struktur cincin beranggotakan 5 dan 6 lebih menguntungkan bagi gula
PEMBAHASAN Pada praktikum kali ini dilakukan tiga uji yang digunakan untuk membuktikan adanya kandungan aldehid diantaranya uji tollens, uji fehling, dan uji benedict serta uji schiff. Diantara keempat uji tersebut ada dua uji yang menghasilkan warna yang sama yaitu uji fehling dan benedict. Dalam praktikum kali ini uji benedict paling reaktif dibandingkan uji fehling karena uji fehling mengandung oksidator lemah. Berdasarkan komposisinya dibedakan menjadi: 1.Uji tollens : larutan AgNo3 2.Uji fehling : fehling A (CuSo4) dsan fehling B (NaOH dan natrium kalium tartarat) 3.Uji benedict : cupri sulfat, Na2co3 dan Natrium Sitrat 4.Uji Schiff : campuran rosanilin HCL dan Na2CO3 Pada saat menguji aldehid dengan keempat uji tersebut sampel formaldehida paling cepatr bereaksi diikuti asetaldehida dan benaldehida, hal ini terjadi karena formaldehida memiliki struktur paling sederhana dibandingan dua aldehid yang lain, sedangkan keton terhadap keempat uji ini tidak mengalami reaksi karena keton tidak mempunyai atom hidrogen yang menempel pada atom C yang mengikat atom O
Pada uji tollens aldehida membentuk cermin perak pada dinding tabung reaksi. Aldehid mudah teroksidasi pada saat pemanasan menyebabkan ikatan atom karbon yang akan mengikat atom O dan H akan mengikat atom O sehingga senyawa Ag(OH) 2 akan menjadi Ag yang membentuk endapan cermin perak. Pada uji ini aldehid mengalami oksidasi menjadi anion karboksilat, ion Ag [pada reagensia tollens direduksi jadi logam Ag. Jadi, urutan reaksinya formaldehida, asetaldehida, benzaldehida, dan aseton. Pada uji fehling didapatkan hasil positif seperti literatur yaitu endapan merah bata pada aldehid dari endapan Cu 2 O. Endapan merah bata merupakan hasil pembentukan asam karboksilat dari adanya reaksi reduksi oksidasi.
Pada uji benedict larutan pereaksi yang digunakan adalah larutan basa berwarna biru dari tembaga sulfat dengan susunan yang berbeda. Hasil dari penggunaan pereaksi benedict: 1. Endapan merah bata saat aldehid dipanaskan. 2.Formaldehid menghasilkan endapan merah 3.Benzaldehid yang harusnya menghasilkan endapan merah bata tidak bereaksi 4.Aseton tidak menghasilkan endapan merah karena aseton golongan keton dimana rantai karbon susah dilepas.
Pada uji dengan pereaksi schiff formaldehida, asetaldehida, dan benzaldehid memberikan hasil positif yakni berwarna ungu yang berarti mengandung gugus keton. Aseton bernilai negatif karena uji dengan pereaksi schiff berfungsi untuk menguji adanya rantai aldehid.
Uji 2,4- dinitrofenilhidrazin untuk memperlihatkan adanya ikatan rangkap O dan C dengan adanya endapan berwarna kuning, jingga, atau kemerahan. Reagen ini bereaksi baik pada aldehid dan keton. Jika didapatkan hasil endapan orange artinya merupakan senyawa tak jenuh, jika menghasilkan endapan kuning berarti senyawa jenuh. Hasil menggunakan reagen ini didapat bahwa formaldehid dan asetaldehid berwarna orange, benzaldehid dan aseton berwarna kuning
Uji iodoform digunakan untuk uji spesifik menentukan keberadaan asetaldehid dan metilketon, keduanya akan menghasilkan hasil positif yaitu endapan kuning karena keduanya memiliki kesamaan struktur. Warna kuning yang dihasilkan merupakan warna dari iodoform yang terbentuk ketika bereaksi dengan iodin. Hasil percobaan: 1.Formaldehid dan benzaldehid tidak bereaksi 2.Aseton menghasilkan endapan kuning karena deprotonisasi terhadap ion sehingga semua atom H dalam metil keton yang tersisa akan digantikan oleh atom iod lalu terjadi eliminasi dimana anion cl 3 mengambil satu proton untuk membentuk CHI 3 berupa endapan kuning 3.Asetal dehid menunjukkan hasil positif
KESIMPULAN Semakin panjang rantai karbon, maka aklan semakin lama bereaksi Keton sulit dioksidasi karena tidak memiliki atom hidrogenm istimewa Uji tollens, fehling, benedict dan schiff uji spesifik terhadap aldehid