Asuhan Keperawatan Lansia Menjelang Kematian Presented by KELOMPOK 6.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
BERDUKA DAN KEHILANGAN
Advertisements

KEPERAWATAN BENCANA TERHADAP ANAK
KEDARURATAN SUHU DAN KERACUNAN.
FIRST AID “Pertolongan Pertama Selamatkan Jiwa” Anchi PP KSR Dasar
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN DIABETES MELLITUS
ASUHAN KEPERAWATAN KEHILANGAN DAN BERDUKA
KESEHATAN TENTANG DIARE.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN PENYAKIT KRONIS
By:Sundari Siregar. Secara umum, istirahat berarti suatu keadaan tenang,relaks,tanpa tekanan emosional,dan bebas dari perasaan gelisah. Tapi,beristirahat.
Kasus SBI.
Death & Dying Materi 14.
ASUHAN KEPERAWATAN DENGUE HEMORHAGIK FEVER
PENGKAJIAN FISIK PADA ANAK DIARE
Sudden cardiac arrest n CPR
TEAMWORK DALAM KEPERAWATAN PALLIATIF
PERAWATAN TERMINAL Oleh : YULIATI, SKp,MM.
Askep Pd Keluarga Yg Menanti kelahiran Oleh kelompok 5 PUTRI DRISSIANTI KHAIRUL AFRIZAL REZA IBRAHIM.
KEBUTUHAN PERSONAL HIGIENE by: Richa Noprianty
ASUHAN KEPERAWATAN CONGENITAL ADRENAL HYPERPLASIA
PSIKOSOSIAL PADA PASIEN DENGAN MASALAH SISTEM HEMAIMMUNOLOGI
TYPOID PADA ANAK.
KEHILANGAN DAN BERDUKA
TEAMWORK DALAM KEPERAWATAN PALLIATIF
ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN GANGGUAN GASTROINTESTINAL
Kebutuhan fisiologis dan psikologis pada kala I serta manajemen kala I
KEMATIAN.
STRESSOR PADA LANSIA Oleh; Syaifurrahaman Hidayat, S.Kep.,Ns.
Apa itu HIV? HIV adalah virus yang menyerang sel darah putih di dalam tubuh Dimana sel darah putih dalam tubuh berfungsi sebagai tameng untuk melawan bibit.
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN GASTRITIS PADA LANSIA
PERUBAHAN FISIOLOGIS DAN PSIKOLOGIS PADA IBU BERSALIN
END OF LIFE Psikologi Perkembangan
PERSENTASE CAIRAN (LIQUID)
Pernah mengalami : Rasa nya? : Terkilir? Terkena benturan benda keras?
Asuhan Keperawatan pada Pasien Konstipasi
Prinsip perawatan pasien medik
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN INFARK MIOCARDIUM
Yophi Nugraha S.Kep.,Ners.,M.Kes
Oleh : Tony Setiabudhi MD;PhD.
HIPEREMESIS GRAVIDARUM
copy right 2010 by putra pasbar
KERACUNAN.
PENERAPAN PROSES PERAWATAN USILA
ASKEP EFUSI PLEURA KELOMPOK 7. ANALISA DATA NO.DATAMASALAH 1. DS : Klien mengatakan sesak DO : Klien terlihat kelelahan, RR=35x permenit, terdapat cuping.
BERDUKA DAN KEHILANGAN
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN SKOLIOSIS
ASUHAN KEPERAWATAN PADA BBLR
INFEKSI AKUT KASUS OBSTETRI
Laporan Pendahuluan dan Asuhan Keperawatan pada Remaja Ketergantungan NAPZA ADE RIA CARISNA.
Disusun oleh: NOPIA NUR HAYATI
ASUHAN KEBIDANAN KALA I
PENILAIAN PENDERITA.
ASKEP PENYAKIT TERMINAL dari SEGI PSIKOLOGIS
Asuhan Keperawatan Pada Ibu dengan Hipertensi dalam Kehamilan di RSUD Tarakan Kelompok 25 & 26.
- FIRST AID - PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN
ASKEP PADA USIA LANJUT By.FITRY ERLIN.
Apa itu HIV? HIV adalah virus yang menyerang sel darah putih di dalam tubuh Dimana sel darah putih dalam tubuh berfungsi sebagai tameng untuk melawan bibit.
LOST & GRIEF KEHILANGAN & KEMATIAN
MANAJEMEN ASUHAN KEPERAWATAN PA LIATIF
KEDARURATAN SUHU DAN KERACUNAN.
TRAUMA ABDOMEN.
GANGGUAN KESADARAN (PERUBAHAN STATUS MENTAL)
PERDARAHAN DAN SYOK Perdarahan : Perdarahan Nadi ( Arteri )
ASUHAN KEPERAWATAN DENGUE HEMORHAGIK FEVER Ns.Sunardi,M.Kep.,Sp.KMB 1/25/20191DHF_Sunardi.
Asuhan keperawatan pada klien dengan masalah nyeri Ahmad Zaini Arif. S.Kep., Ns.
Eko Rustamaji, M.Tr.Kep ASUHAN KEPERAWATAN PENYAKIT KRONIS & TERMINAL.
-FIRST AID- PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN dr. Margaretha.
KEHILANGAN DAN BERDUKA Eri Riana Pertiwi. Kehilangan (loss) adalah suatu situasi aktual maupun potensial yang dapat dialami individu ketika terpisah dengan.
Transcript presentasi:

Asuhan Keperawatan Lansia Menjelang Kematian Presented by KELOMPOK 6

In this Chapter Pengertian Kematian Ciri Kllien lansia Menjelang Kematian Penyebab Kematian Teori Kematian dan Menjelang AjalLingkungan Menjelang AjalPengaruh KematianHak Asasi Pasien Menjelang AjalPerawatan Paliatif pada Lansia Menjelang KematianAsuhan Keperawatan Menjelang Kematian

Kematian Sakit gawat adalah suatu keadaan sakit, yang klien lanjut usia tidak dapat lagi atau tidak ada harapan lagi untuk sembuh. Kematian/mati adalah apabila seseorang tidak lagi teraba denyut nadinya, tidak bernapas selama beberapa menit, dan tidak menunjukkan segala refleks, serta tidak ada kegiatan otak “Barangkali itulah mengapa kematian ada, aku menduga. Mengapa kita mengenal konsep berpisah dan bersua. Terkadang kita memang harus berpisah dengan diri kita sendiri; dengan proyeksi. Diri yang telah menjelma menjadi manusia yang kita cinta.” ― Dee, RectoversoDeeRectoverso

Gerakan & penginderaan menghilang secara berangsur-angsur Gerakan peristaltik usus menurun Tubuh lansia tampak Menggembung Badan dingin, lembab terutama kaki,tangan & ujung hidung Kulit pucat, kebiruan/kelabu Denyut nadi tidak teratur Napas stridor Tekanan darah menurun Gangguan kesadaran Dying To Death

Pupil mata tetaqp membesar atau melpebar Hilang semua refleks Tidak ada kegiatan otak dalam EEG dalam waktu 24 jam Death “Kematian selalu membuntuti Kehidupan dengan begitu dekat, bukanlah karena keharusan biologis, melainkan karena rasa iri. Kehidupan ini begitu indah, sehingga maut pun jatuh cinta padanya. Cinta yang pencemburu dan posesif, yang menyambar apapun yang bisa diambilnya” ― Yann Martel, Life of PiYann MartelLife of Pi

Penyebab Kematian Keganasan (mis. Ca hati, paru, mammae) Penyakit kronis Penyakit Mis. Hematoma epidural Sudden death kecelakaan “Lalu, apabila kematian adalah keperkasaan kodrati maka kehadirannya, bahkan baru gejalanya, sudah mampu membungkam segala gejolak rasa.” ― Ahmad Tohari, Ronggeng Dukuh ParukAhmad TohariRonggeng Dukuh Paruk

Teori Kematian Elizabeth Kubler – Ross Amberton Pattinson Wiesman Kastenbaum Giacquinta

Tahap Kematian Tahap I (denial) Tahap II (Anger) Tahap III (Bargaining) Tahap IV (Depresi) Tahap V (Acceptance)

Lingkungan Menjelang Ajal Rumah sakit perawatan akut

Perawatan jangka panjanG Hospice Perawatan di rumah

Kebutuhan Menjelang Kematian Kebutuhan jasmaniah Kebutuhan emosi

Pertimbangan khusus dalam perawatan 1.Tahap I (Penolakan dan rasa kesendirian) 2.Tahap II (marah) 3.Tahap III (Tawar-menawar) 4.Tahap IV (Depresi) 5.Tahap V (Penerimaan)

Hak Asasi Pasien Menjelang Ajal 1.mempunyai harapan 2.Dirawat 3.merasakan perasaan dan emosi 4.berpartisipasi dalam pengambilan keputusan 5.Mendapatkan perhatian medis dan perawatan 6.Tidak mati dalam kesepian 7.Bebas dalam rasa nyeri 8.Memperoleh jawaban yang jujur 9.Tidak ditipu 10.Mendapat bantuan 11.Mati dengan tenang dan terhormat 12.Mempertahankan individualitas 13.Mengaharapkan kesucian tubuh.

Asuhan dan Dukungan Keperawatan

Perawatan Paliatif pada Lansia Menjelang Ajal Semua tindakan aktif untuk meringankan beban penderita, terutama yang tidak bisa disembuhkan. Tujuannya : mencapai kualitas hidup maksimal bagi lansia dan keluarganya.

Pola dasar dalam perawatan paliatif menurut WHO, yaitu : 1.Meningkatkan kualitas hidup dan mengangap kematian sebagai prosesyang normal. 2.Tidak mempercepat menunda lanjut usia. 3.Menghilangkan nyeri dan keluhan lain yang mengganggu. 4.Menjaga keseimbangan psikologi dan spiritual. 5.Berusaha agar lansia yang sakit tetap aktif sampai akhir hayatnya. 6.Berusaha membantu mengatasi suasana duka cita keluarga klien lansia.

ASUHAN KEPERAWATAN

Pengkajian 1.Perasaan takut 2.Emosi 3.Tanda vital 4.Kesadaran 5.Fungsi tubuh

Diagnosa 1.Gangguan pemenuhan kebutuhan oksigen yang berhubungan dengan adanya penyumbatan slem yang ditandai sesak nafas. 2.Gangguan kenyamanan yang berhubungan dengan batuk, panas tinggi yang ditandai dengan gelisah. 3.Perubahan nutrisi sebagai dampak patologis dengan menampakkan makan disajikan sering tidak habis. 4.Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit b/d muntah dan diare yang ditandai dengan turgor jelek, mata cekung, suhu naik. 5.Gangguan eliminasi alvi b/d obstipasi yang ditandai beberapa hari pasien defekasi.

Diagnosa 6.Gangguan eliminasi urine b/d produksi urinenya, yang ditandai dengan jumlah urine. 7.Keterbatasan pergerakan b/d tirah baring lama yang ditandai dengan kaku sendi/otot. 8.Perubahan dalam merawat diri sendiri sebagai dampak patologis. 9.Cemas b/d memikirkan penyakitnya dan keluarga.

Intervensi 1.Gangguan pemenuhan kebutuhan oksigen yang berhubungan dengan adanya penyumbatan slem yang ditandai sesak nafas. Tujuan : Kebutuhan oksigen terpenuhi Intervensi : -Menciptakan lingkungan yang sehat -Menikmati dan mengkaji keadaan pernafasan pasien -Membersihkan slem -Melatih pasien untuk pernapasan Evaluasi : - Kebutuhan oksigen terpenuhi

2. Gangguan kenyamanan yang berhubungan dengan batuk, panas tinggi yang ditandai dengan gelisah. Tujuan : Rasa nyaman terpenuhi Intervensi : -Mengupayakan penurunan suhu tubuh -Memberi obat sesuai dengan program Evaluasi : Rasa nyaman terpenuhi

3. Perubahan nutrisi sebagai dampak patologis dengan menampakkan makan disajikan sering tidak habis. Tujuan : Kebutuhan nutrisi terpenuhi Intervensi : -Mempertahankan masukan makanan yang cukup Evaluasi : Kebutuhan nutrisi terpenuhi

4. Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit b/d muntah dan diare yang ditandai dengan turgor jelek, mata cekung, suhu naik. Tujuan : Keseimbangan cairan dan elektrolit terpenuhi. Intervensi : - Mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit Evaluasi : Keseimbangan cairan dan elektrolit dapat terpenuhi.

5. Gangguan eliminasi alvi b/d obstipasi yang ditandai beberapa hari pasien defekasi. Tujuan : Keseimbangan eleminiasi (devekasi) terpenuhi Intervensi : -Mempertahankan kelancaran defekasi Evaluasi : Keseimbangan eleminiasi (devekasi) terpenuhi “Pada akhirnya, tujuan hidup itu hanyalah persoalan menunggu mati, di saat menunggu ajal itulah kita belajar untuk memberi sesama melebihi apa yg kita terima hari ini. Hanya dg hal itu sajalah kita baru layak untuk tenang dijemput maut....” ― adi wiwid

6. Gangguan eliminasi urine b/d produksi urinenya, yang ditandai dengan jumlah urine. Tujuan : Kebutuhan eliminasi (berkemih) terpenuhi Intervensi : -Mempertahankan kelancaran berkemih Evaluasi : Kebutuhan eliminasi (berkemih) terpenuhi

7. Keterbatasan pergerakan b/d tirah baring lama yang ditandai dengan kaku sendi/otot. Tujuan : Keterbatasan pergerakan (sendi dan otot) terpenuhi. Intervensi : -Memenuhi kebutuhan gerak (mobilisasi) Evaluasi : kebutuhan pergerakan terpenuhi. “I mean, they say you die twice. One time when you stop breathing and a second time, a bit later on, when somebody says your name for the last time.” ― BanksyBanksy

8. Perubahan dalam merawat diri sendiri sebagai dampak patologis. Tujuan : Kebutuhan merawat diri terpenuhi Intervensi : -Membantu memenuhi kebutuhan merawata diri. Evaluasi : Perawatan diri dapat terpenuhi. “Life is pleasant. Death is peaceful. It's the transition that's troublesome.” ― Isaac AsimovIsaac Asimov

9. Cemas b/d memikirkan penyakitnya dan keluarga. Tujuan : Rasa cemas hilang/berkurang Intervensi : -Menciptakan lingkungan yang terapeutik Evaluasi : Rasa cemas yang hilang/berkurang. “Sebentuk roh telah berangkat, kembali ke tempat asal-muasalnya. Hidup telah berjabat tangan dengan mati, lenyaplah sudah diri dan kelakuan karena semua telah larut dalam keberatan semesta.” ― Ahmad Tohari, Ronggeng Dukuh ParukAhmad TohariRonggeng Dukuh Paruk