PENGANTAR PENDIDIKAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS Kode Mata Kuliah: PDGK4407 SKS: 3 SKS Jadwal: Minggu Waktu: 2 JAM Buku Sumber: Pengantar Pend ABK Penulis:

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS
Advertisements

PESERTA DIDIK DAN KEBUTUHANNYA
IDENTIFIKASI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS (ABK)
IDENTIFIKASI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS (ABK)
Destina Puji Rahayu Friesca Aster Indah Indriyani Satria Suja Senotsa 4C4C.
Esty Aryani Safithry, M.Psi, psikolog
Dr. Tjhin Wiguna, SpKJ(K) Psikiater Anak
PENJAS ADAPTED BAGI TUNAGRAHITA
PENJAS ADAPTED BAGI TUNALARAS
PENJAS ADAPTED BAGI TUNARUNGU
KONSEP DASAR PENDIDIKAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS
BAHAN KULIAH PENDIDIKAN ANAK BERBAKAT (2)
PENERIMAAN DIRI REMAJA PENYANDANG TUNADAKSA
PERKEMBANGAN EMOSI-SOSIAL
JENIS-JENIS GANGGUAN BELAJAR
POKOK BAHASAN Pertemuan 5 Matakuliah: Psikologi Pendidikan Tahun: 2009.
Hak Mendapatkan Pendidikan yang Sama pada Anak Penyandang Autisme
Faktor- Faktor Internal Eksternal
ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS ‘ABK’
MODEL LAYANAN PENDIDIKAN BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS
TUNA GANDA Kelompok ; Denny Sitompul
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
LAYANAN PENDIDIKAN BAGI SISWA SD
PRINSIP–PRINSIP Perkembangan
KESUKARAN BELAJAR PART III
Pertemuan II Psikologi Perkembangan Anak
Dasar-Dasar Dukungan Psikososial
“PROGRAM PEMBELAJARAN INDIVIDUAL UNTUK ANAK BERKELAINAN AKADEMIK DAN MENTAL EMOSIONAL” Nur Amalina Siti Lailatus Sholichah Kanty.
STRESSOR PADA LANSIA Oleh; Syaifurrahaman Hidayat, S.Kep.,Ns.
KRITERIA KESULITAN BELAJAR MACAM-MACAM KESULLITAN BELAJAR
SKIZOFRENIA.
Gangguan Psikologis.
ASPEK PSIKOLOGIK PADA ANAK DENGAN KELAINAN ENDOKRIN
JENIS-JENIS GANGGUAN BELAJAR
PERAN DAN TUGAS GPK DI SEKOLAH INKLUSI
di SLB Tunas Kasih 1 Leuwiliang-Bogor
ESTY ARYANI SAFITHRY, M.Psi, Psi
Faktor- Faktor Internal Eksternal
Faktor- Faktor Internal Eksternal
DELINQUENT (KENAKALAN) NOVENDAWATI WAHYU SITASARI
Ns. I Gede Yudiana Putra, S.Kep, M.Kes
BIMBINGAN KONSELING.
Perkembangan Fisik & Motorik wien/pgsd_perk.
Apa? Setelah akhir dari perkuliahan ini, mahasiswa mampu mengembangkan lingkungan pendidikan yang dapat merangsang perkembangan potensi-potensi peserta.
TUMBANG PReNATAL, NEONATAL, BAYI
Perkembangan Peserta Didik (Pertemuan 2)
Definisi Anak Berbakat
TUNALARAS Kelompok 8 Ayu sinta dewi Dewi nur hamimah ( )
Apa? Setelah akhir dari perkuliahan ini, mahasiswa mampu mengembangkan lingkungan pendidikan yang dapat merangsang perkembangan potensi-potensi peserta.
KONSEP DASAR PENDIDIKAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS
MENGENAL DAN MELAYANI ABK
HAKIKAT ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS
KONSEP DASAR KEPERAWATAN JIWA
IDENTIFIKASI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS
Pengasuhan Anak Usia Sekolah Dasar PERTEMUAN 8
Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) Mengenal Lebih Dekat dan Penanganannya di Kelas Oleh: Ana Karunia, S.Psi.
PERTUMBUHAN & PERKEMBANGAN ANAK USIA SEKOLAH (6-12 Thn)
ESTY ARYANI SAFITHRY, M.PSI, PSIKOLOG
PERKEMBANGAN ANAK USIA 4 -6 TAHUN
KENAKALAN REMAJA Adinda F. Febrianti Anggia B. Chantika
Blindness (Gangguan Penglihatan)
MODUL 9 MENDIDIK ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SD BIASA Oleh Kelompok IX: MUHAMAD SIFANIM : EKA NOVIANTI NIM : UNIVERSITAS TERBUKA UPBJJ.
Intelectual Disability
PERMASALAHAN MAHASISWA
PENILAIAN MOTORIK KASAR DAN MOTORIK HALUS AGUSNADI TALAH.
01 Minggu 5 Cerebral Palsy.
Faktor- Faktor Internal Eksternal
SMART PARENTING KKN Universitas Muhammadiyah Purwokerto 2016.
PENGANTAR PENDIDIKAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS Kode Mata Kuliah: PDGK4407 SKS: 3 SKS Jadwal: Minggu Waktu: 2 JAM Buku Sumber: Pengantar Pend ABK Penulis:
MINAT DAN BAKAT.
Transcript presentasi:

PENGANTAR PENDIDIKAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS

Kode Mata Kuliah: PDGK4407 SKS: 3 SKS Jadwal: Minggu Waktu: 2 JAM Buku Sumber: Pengantar Pend ABK Penulis: IGAK Wardani, dkk

Modul I HAKIKAT PENDIDIKAN KHUSUS 1.Menjelaskan pengertian berbagai istilah yang terkait dengan pendidikan khusus dari berbagai sumber. 2.Mengidentifikasi berbagai jenis anak dengan kebutuhan khusus 3.Menjelaskan penyebab munculnya kebutuhan khusus 4.Menjelaskan dampak munculnya kebutuhan khusus bagi anak< keluarga dan masyarakat 5.Mengdidentifikasi kebutuhan anak dengan kondisi khusus 6.Menjelaskan hak dan kewajiban anak berkebutuhan khusus TUJUAN : SETELAH KEGIATAN TUTORIAL MAHASISWA DAPAT :

DEFINISI ANAK KEBUTUHAN KHUSUS A. DEFINISI BERBAGAI ISTILAH : 1.ALB (Anak luar biasa) Anak yg mempunyai sesuatu yg luar biasa ( MEMBEDAKAN DNG ANAK LAIN SEUSIANYA) 2.ABK ( PP No. 17/2010 Pasal 29 ) : Kebutuhan khusus terkait dengan kesulitan yg dihadapi anak berkebutuhan khusus ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS MERUPAKAN ANAK YANG MEMPUNYAI KELAINAN ATAU PENYIMPANGAN DARI ANAK NORMAL, BAIK BERSIFAT FISIK, TINGKAH LAKU MAUPUN KEMAMPUAN. CONTOH : TUNANETRA,TUNARUNGU,T UNAGRAHITA,TUNADAKSA, DAN TUNALARAS

B. Klasifikasi Anak Berkebutuhan Khusus 1.Kelompok kelainan bidang intelektual (superior, tuna grahita) 2.Kelp. Penyimpangan karena hambatan indra 3.Kelp. Kesulitanbelajar dan gangguan komunikasi 4. Kelomp.Penyimpangan perilaku : tunalaras, autis 5. Kelp. Penyimpangan ganda : tunaganda

JENIS KELAINAN I. TUNANETRA Yaitu anak yang mengalami gangguan penglihatan Tuna netra adalah istilah umum yang digunakan untuk kondisi seseorang yang mengalami gangguan atau hambatan dalam indra penglihatannya. Berdasarkan tingkat gangguannya Tunanetra dibagi dua yaitu buta total (total blind) dan yang masih mempunyai sisa penglihatan (Low Visioan). Alat bantu untuk mobilitasnya bagi tuna netra dengan menggunakan tongkat khusus, yaitu berwarna putih dengan ada garis merah horizontal. Akibat hilang/berkurangnya fungsi indra penglihatannya maka tunanetra berusaha memaksimalkan fungsi indra- indra yang lainnya seperti, perabaan, penciuman, pendengaran, dan lain sebagainya sehingga tidak sedikit penyandang tunanetra yang memiliki kemampuan luar biasa misalnya di bidang musik atau ilmu pengetahuan.

Yaitu anak yang mengalami gangguan pendengaran. Orang dikatakan tunarungu apabila ia tidak mampu mendengar atau kurang mampu mendengar suara yang pada umumnya ada pada ciri fisik orang tunarungu. CIRI-CIRI TUNARUNGU a) Dalam segi fisik: 1) Cara berjalannya kaku dan anak membungkuk. Hal ini disebabkan terutama terhadap alat pendengaran. 2) Gerakan matanya cepat agak beringas. Hal ini menunjukkan bahwa ia ingin menangkap keadaan yang ada di sekelilingnya. 3) Gerakan kaki dan tangannya sangat cepat atau kidal. Hal tersebut tampak dalam mengadakan komunikasi dengan gerak isyarat. 4) Pernafasannya pendek dan agak terganggu. 2. TUNARUNGU

3. GANGGUAN KOMUNIKASI GANGGUAN KOMUNIKASI ADA 2 MACAM : a.Karena gangguan organ bicara (disebut tunawicara ) penyebabnya gangguan pendengaran sejak kecil misal : (lidah terlalu pendek ) b.Gangguan bahasa ; tidak menguasai tata bunyi,tata kalimat, makna Gangguan bahasa ada 3 jenis : - perkembangan lambat - Kesulitan belajar - Gangguan saraf.

4. TUNAGRAHITA (CACAT MENTAL) Adalah kemampuan mental di bawah normal. Tolok ukur berdasarkan tes IQ tuna grahita adalah keadaaan keterbelakangan mental, keadaan ini dikenal juga retardasi mental (mental retardation). Salah satu cirinya meliputi fungsi intelektual umum di bawah rata-rata (sub-average), yaitu IQ 84 ke bawah berdasarkan tes; yang muncul sebelum usia 16 tahun; yang menunjukkan hambatan dalam perilaku adaptif

5. TUNADAKSA Tuna daksa adalah cacat fisik - Anak yg kakinya abnormal karena polio -Ayan -Cereral palsy -Kelainan tulang belakang -Gangguan pada tulang Tuna daksa adalah seseorang yang tidak memiliki kelengkapan organ-organ anggota tubuh seperti layaknya orang normal. Ciri-ciri yang terliat jelas adalah seseorang yang tidak memiliki kelengkapan organ tubuh, misalnya tangan, kaki, dll. Memiliki tingkat tekanan psikis yang sangat tinggi.

6. TUNA LARAS  Tuna laras adalah adalah individu yang mengalami hambatan dalam mengendalikan emosi dan kontrol sosial. Individu tunalaras biasanya menunjukan perilaku menyimpang yang tidak sesuai dengan norma dan aturan yang berlaku di sekitarnya. Tunalaras disebabkan karena faktor internal dan faktor eksternal.  Secara garis besar anak tunalaras dapat diklasifikasikan menjadi: a. anak yang mengalami kesulitan dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial. -The Semi-socialize child, anak yang termasuk dalam kelompok ini dapat mengadakan hubungan sosial tetapi terbatas pada lingkungan

lanjutan - Children arrested at a primitive level of socialization, anak pada kelompok ini dalam perkembangan sosialnya, berhenti pada level atau tingkatan yang rendah. Hal ini disebabkan karena tidak adanya perhatian dari orang tua yang mengakibatkan perilaku anak di kelompok ini cenderung dikuasai oleh dorongan nafsu saja

lanjutan - Children with minimum socialization capacity, anak kelompok ini tidak mempunyai kemampuan sama sekali untuk belajar sikap- sikap sosial. Ini disebabkan oleh pembawaan/kelainan atau anak tidak pernah mengenal hubungan kasih sayang sehingga anak pada golongan ini banyak bersikap apatis dan egois

Anak yang mengalami gangguan emosi terdiri dari: Ø neurotic behavior, anak pada kelompok ini masih bisa bergaul dengan orang lain akan tetapi mereka mempunyai masalah pribadi yang tidak mampu diselesaikannya. Mereka sering dan mudah dihinggapi perasaan sakit hati, perasaan cemas, marah, agresif dan perasaan bersalah. melakukan tindakan mencuri dan bermusuhan. Anak seperti ini dapat dibantu dengan terapi seorang konselor. Keadaan neurotik ini disebabkan oleh sikap keluarga yang menolak atau sebaliknya, terlalu memanjakan anak serta pengaruh pendidikan yaitu karena kesalahan pengajaran atau juga adanya kesulitan belajar yang berat. Ø children with psychotic processes, anak pada kelompok ini mengalami gangguan yang paling berat sehingga memerlukan penanganan yang lebih khusus. Mereka sudah menyimpang dari kehidupan yang nyata, sudah tidak memiliki kesadaran diri serta tidak memiliki identitas diri. Adanya ketidaksadaran ini disebabkan oleh gangguan pada sistem syaraf sebagai akibat dari keracunan, misalnya minuman keras dan obat-obatan

7. Anak Berkesulitan Belajar Siswa kesulitan belajar adalah kondisi dimana kompetensi atau prestasi yang dicapai tidak sesuai dengan kriteria standar yang telah ditetapkan. Siswa kesulitan belajar adalah hambatan atau gangguan belajar pada anak dan remaja yang ditandai oleh adanya kesenjangan yang signifikan antara taraf intelegensi dan kemampuan akademik yang seharusnya dicapai.

lanjutan Disebabkan oleh gangguan di dalam sistem saraf pusat otak ( gangguan neorubioligis ) yang dapat menimbulkan gangguan perkembangan seperti gangguan perkembangan bicara, membaca, menulis, pemahaman, dan berhitung. Anak-anak disekolah pada umumnya memiliki karakteristik individu yang berbeda, baik dari segi fisik, mental, intelektual, ataupun social- emosional.

8. Tunaganda Tunaganda adalah anak yang memiliki kombinasi kelainan (baik dua jenis kelainan atau lebih) yang menyebabkan adanya masalah pendidikan yang serius,sehingga dia tidak hanya dapat di atas dengan suatu program pendidikan khusus untuk satu kelainan saja, melainkan harus didekati dengan variasi program pendidikan sesuai kelainan yang dimiliki.

lanjutan Anak tunaganda biasanya menunjukkan fenomena-fenomena perlaku diantaranya : a. Kurang komunikasi atau sama sekali tidak dapat berkomunikasi. b. Perkembangan motorik dan fisiknya terlambat. c. Seringkali menunjukkan perilaku yang aneh dan tidak bertujuan. d. Kurang dalam keterampilan menolong diri sendiri. e. Jarang berperilaku dan berinteraksi yang sifatnya konstruktif. f. Kecenderungan lupa akan keterampilan keterampilan yang sudah dikuasai. g. Memiliki masalah dalam mengeneralisasikan keterampilan keterampilan dari suatu situasi ke situasi lainnya.

9. Anak Hiperaktif Hiperaktif adalah gangguan tingkah laku yang tidak normal yang disebabkan disfungsi neurologia dengan gejala utama tidak mampu memusatkan perhatian. Gangguan ini disebabkan kerusakan kecil pada system saraf pusat dan otak sehingga rentang konsentrasi penderita menjadi sangat pendek dan sulit dikendalikan. Penyebab lainnya dikarenakan temperamen bawaan, pengaruh lingkungan, malfungsi otak, serta epilepsi. Atau bisa juga karena gangguan di kepala seperti geger otak, trauma kepala karena persalinan sulit atau pernah terbentur, infeksi, keracunan, gizi buruk, dan alergi makanan.

lanjutan Ciri-ciri Anak Hiperaktif 1. Tidak fokus Anak dengan gangguan hiperaktif tidak bisa konsentrasi lebih dari lima menit. Tidak memiliki focus yang jelas dan melakukan sesuatu tanpa tujuan. Cenderung tidak mampu melakukan sosialisasi dengan baik. 2. Sulit untuk dikendalikan Anak hiperaktif memang selalu bergerak, nakal. Keinginannya harus segera dipenuhi. Tidak bisa diam dalam waktu lama dan mudah teralihkan. 3. Impulsif Melakukan sesuatu secara tiba-tiba tanpa dipikir lebih dahulu. Selalu ingin meraih dan memegang apapun yang ada di depannya. Gangguan perilaku ini biasanya terjadi pada anak usia prasekolah dasar, atau sebelum mereka berusia 7 tahun.

lanjutan 4. Menentang Umumnya memiliki sikap penentang/pembangkang/tidak mau dinasehati. Penolakannya ditunjukkan dengan sikap cuek. 5. Destruktif Destruksif atau merusak. Merusak mainan yang dimainkannya dan cenderung menghancurkan sangat besar. 6. Tidak kenal lelah Sering tidak menunjukkan sikap lelah, hal inilah yang sering kali membuat orang tua kewalahan dan tidak sanggup meladeni perilakunya. 7. Tidak sabar dan usil Ketika bermain tidak mau menunggu giliran,tetapi langsung merebut. Sering pula mengusili teman-temannya tanpa alas an yang jelas. 8. Intelektualitas rendah Seringkali anak dengan gangguan hiperaktif memiliki intelektualitas di bawah rata-rata anak normal. Dikarenakan secara psikologis mentalnya sudah terganggu sehingga ia tidak bisa menunjukkan kemampuan kreatifnya.

10. Siswa Cerdas Siswa Cerdas Istimewa Anak cerdas istimewa adalah anak yang memiliki kelebihan khusus, mempunyai skor IQ 140 atau lebih, kemampuan yang unggul dalam segi intelektual, akademik, psikomotor dan psikososial Ciri-ciri yang terlihat adalah: a. Memiliki rasa ingin tau yang kuat dalam hal apapun, terutama dalam minat belajar akademik. b. Selalu mempertahankan orisinilitas, luwes dalam berfikir, pengamatan yang tajam dan daya imajinasi yang kuat. c. Selalu ingin mencoba hal-hal baru yang baru diketahuinya. Siswa Berbakat Istimewa Berbakat istimewa adalah seorang anak yang memiliki keahlian atau ketrampilan lebih sejak dilahirkan dibandingkan anak yang terlatih lainnya.  Ciri-ciri yang nampak anak berbakat - istimewa : - Selalu unggul dalam kegiatan psikomotor ( ketrampilan gerak) dibandingkan anak yang lain meski latihan yang dilakukan tidak rutin. - Memiliki daya tangkap belajar yang cepat dalam bidang tertentu dan merupakan bidang yang akan digeluti dan diminati.

KB.2 Penyebab dan Dampak Munculnya Kebutuhan Khusus 1.Penyebab Prenatal Ibu hamil terserang virus, salah obat 2. Penyebab Perinatal terjadi benturan, vacum saat lahir, infeksi 3.Penyebab Postnatal jatuh, kena penyakit

A. DAMPAK KELAINAN DAN KEBUTUHAN KHUSUS 1.Dampak kelainan bagi anak a.Anak yang berbakat maupun genius - Anak merasa bangga - Anak sombong jika tdk ditangani secara baik mendapat bimbingan - merendahkan temannya b. Dampak bagi anak yg kekurangan -Tunarungu : hambatan komunikasi -Anak tunanetra : hambatan mobilitas -Tunagrahita : menghambat perkembangan anak

2. Dampak bagi keluarga 1.Bagi yg punya anak berbakat - keluarga sangat bangga - senang sekali - terkadang org tua memeras tenaga anaknya mengikuti berbagai kegiatan 2. Bagi keluarga yg punya anak abk -Ada yg menerima -Ada yg berupaya mencari solusi -Ada yang tidak peduli

3. Dampak bagi masyarakat Sikap masyarakat akan berfariasi : a.Bersimpati b.Membantu dengan fasilitas c.Ikut memberikan jalan keluar Intinya bahwa kita harus memberikan kesadaran kepada masyarakat untuk ikut peduli kepada anak berkebutuhan khusus

KB 3 Kebutuhan serta hak dan kewajiban abk 1.Kebutuhan abk a.Kebutuhan fisik : hendaklah disediakan kebutuhan sesuai dengan kelainannya b.Kebutuhan sosisl ekonomi : perlu bantuan para pekerja sosial, psikolog, ahli bimbingan c.Kebutuhan pendidikan : perlu bantuan untuk para penyandang kelainan - huurf braile, alat bantu pendengaran, dsb

B. Hak Penyandang Kelainan 1.Pasal 31 : abk berhak mendapat pendidikan 2.Abk berhak mendapatkan pend bermutu 3.Anak superior atau berbakat berhak mendapatkan pend khusus

C. Kewajiban Penyandang Kelainan 1.Setiap warga negara yg berusia 7-15 th berkewajiban mengikutipendidikan dasar 2.Setiap warga negara bertanggungjawab terhadap keberlangsungan penyelenggaraan pendidikan

TERIMA KASIH