I. BAHAN IRIGASI SALURAN AKAR Tujuan irigasi saluran akar - mengeluarkan debris - melarutkan jaringan dan smear layer - antibakteri - pelumas Fungsi Irigasi:

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
BAHAN KIMIA DALAM RUMAH TANGGA
Advertisements

Anita Istiningtyas, S.Kep., Ns
ASEPTIK DAN ANTISEPTIK
PEENCEGAHAN INFEKSI ASKEB II.
Merniwati Sherly Eluama, S.Kp.G
PENGGUNAAN CAMPURAN SODIUM PERBORAT DAN AIR DALAM PERAWATAN PEMUTIHAN GIGI INTRAKORONA drg. Anggraeni, SpKG. BLEACHING TRAINING.
RUFAIDA NUR ROSTIKA, ST, MT

Tiga dari hal2 yg ada dibawah ini terdapat pd klien
Prosedur Operasional Standar Sanitasi
BIOREAKTOR.
DESINFEKSI (KLORINASI,OZON,UV)
ANALISIS KADAR AIR.
PENGOLAHAN DENGAN GARAM, ASAM, GULA DAN BAHAN KIMIA
DIAGRAM ALIR PROSES INDUSTRI
Pengendalian pertumbuhan mikroba
STRERILISASI MIKROORGANISME
PEMURNIAN Lanjutan.
Keseimbangan Asam Basa
Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja
CARA PEMERIKSAAN GIGI GELIGI
Kuliah FTS CSP tanggal 5 Februari 2012
Serapan Hara Daun.
ILMU DAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN DAGING
FAKTOR2 PENYEBAB KERUSAKAN JARINGAN KERAS GIGI & JARINGAN PULPA
Perawatan Gigi Mulut Penderita HEMOFILIA
PENGERINGAN BEKU (FREEZE DRYING)
KULTUR PROTOPLAS.
Oleh : ASTUTI SETYOWATI
Tumbuhan dan lingkungannya
SIFAT KIMIA TANAH : reaksi tanah
PENJALARAN KARIES (lanjutan)
“(SISTEM PERTAHANAN TUBUH)”
Oleh : M. Fahrur Romadhoni
IPTEK PENGOLAHAN BMT PENGOLAHAN KIMIA
SISTEM SIRKULASI.
PENGERAS (FIRMING agent)
RADANG ODONTOGENIK OLEH: Drg. EMMA. K, MDSc.
PERALATAN.
PERLAKUAN FISIKA DAN KIMIA TERHADAP HIJAUAN KUALITAS RENDAH
BAKTERI PENCEMAR MAKANAN
Pembuatan media dan sterilisasi
SEDIAAN TETES MATA STERIL atropine
PENYEBAB KERUSAKAN KAYU
Prosedur Operasional Standar Sanitasi
AIR BUANGAN DAN KESEHATAN
Pendahuluan Karies gigi adalah kasus infeksi yang paling umum dan salah satu masalah kesehatan masyarakat di seluruh dunia saat ini oleh WHO. langkah prevensi.
KAYU/PAPAN BUATAN 1. Kayu/Papan Partikel - Memampatkan partikel kayu
Program Higiene Industri dan Sistem Manajemen Higiene Industri
UNIVERSAL PRECAUTION Sutanta,S.Kep., Ns., M.Kes.
Anatomi telinga DEFINISI Serumen adalah hasil produksi kelenjar sebasea, kelenjar seruminosa, epitel kulit yang terlepas dan partikel debu. Pada sepertiga.
PENGENDALIAN MIKROORGANISME
Pembuatan Sediaan Obat Semi Padat
MINYAK IKAN Minyak ikan ada dua macam yaitu: minyak badan ikan dan minyak hati ikan Minyak badan ikan adalah: hasil sampingan dari pembuatan tepung ikan,
Oleh Merysca Felisiana Meo
PENGENDALIAN MIKROORGANISME
PERNAFASAN / RESPIRASI
Novar Kurnia Wardana Syafrudin Fathoni Daniel Sinambela
Asam Pengertian Asam merupakan senyawa elektrolit yang jika dilarutkan dalam air terionisasi menghasilkan ion (H+).
TEKNIK PENGEMASAN (SETTING, PACKING, INSTRUMEN & LINEN)
PEMPROSESAN ALAT.
PENGEMASAN AKTIF (active packaging)
BAHAN KIMIA DALAM RUMAH TANGGA
III. KEMOTERAPI PENY MIKROBIAL
LAPORAN KASUS PERAWATAN SALURAN AKAR NON VITAL GIGI SULUNG ANTERIOR Deffy Maryati PEMBIMBING : Dr. drg. Eva Fauziah, Sp. KGA (K)
Diajukan Oleh Juli Harnida Purwaningayu I1D Program Studi Kedokteran Gigi Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat Mei, 2012 EFEKTIVITAS.
4/26/2019Lemak dan Minyak, By Mursalin1 PENGARUH PENGOLAHAN TERHADAP KOMPOSISI MINYAK DAN LEMAK A. EKSTRAKSI Ekstraksi tidak berpengaruh thd komposisi.
III. TEKNIK ASEPTIK Salah satu pembatas keberhasilan Kuljar adalah kontaminasi - Kontaminasi dapat berasal dari : * Eksplan baik internal maupun eksternal.
UJI EFEKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL 70% RIMPANG KUNYIT “ Curcuma domestica Val.” TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus DENGAN METODE DIFUSI CAKRAM.
SALEP LUKA BAKAR. LATAR BELAKANG Salep merupakan salah satu bentuk sediaan farmasi yang digunakan pada kulit, yang sakit atau terluka dimaksudkan untuk.
Transcript presentasi:

I. BAHAN IRIGASI SALURAN AKAR Tujuan irigasi saluran akar - mengeluarkan debris - melarutkan jaringan dan smear layer - antibakteri - pelumas Fungsi Irigasi: 1.Membuat lingkungan basah  dentin dpt dikeluarkan ke kmr pulpa 2.Cairan irigasi dpt memasuki kanal asesoris 3.Spy file tidak mudah patah

Syarat bahan irigasi Mampu membunuh mikroorganisme dapat melarutkan sisa jar. pulpa maupun kotoran organik di sal akar tidak merusak jar. dentin dapat berkontak dg permukaan saluran akar tidak iritasi jar. periapikal

Keberhasilan irigasi tergantung Volume irigan yang dipakai lama irigan berkontak dg jaringan daerah irigasi yang terkena kedalaman penetrasi jarum irigasi besar dan tipe jarum irigasi frekuensi irigasi umur larutan irigan: NaOCl 5,2%  10 mg 2,6%  1 mg

BAHAN IRIGASI LARUTAN SALINE LARUTAN ANASTESI HIDROGEN PEROKSIDA 3% KARBAMID PEROKSIDA 5-10% SODIUM HIPOKLORIT ASAM SITRAT 6-50% ASAM FOSFAT 50% CHELATING AGENT CHLORHEXIDINE 0,12%

SODIUM HIPOKLORIT (NaOCl) Bahan irigasi yang plg efektif dan sering dipakai, menurut Grossman NaOCl 5,2 % paling efektif Konsentrasi lain 0,5 %. 1%, 2,5%- 6% agensia pereduksi, lar.jernih, warna jerami, hrs disimpan di tempat teduh dapat berfungsi sbg : debridement, pelumas, anti mikroba, melarutkan jar. lunak, smear layer

Optimal pd suhu 37 o C Digunakan berulangkali tanpa tekanan Digunakan selama menit

Bila menggunakan sealer dg bahan dasar resin, NaOCl tdk boleh digunakan terakhir, karena mengurangi ikatan/ bonding ant sealer dengan dentin sal akar  harus diakhiri dg EDTA atau chlorhexidine

HIDROGEN PEROKSIDA (H2O2)  merupakan bahan irigasi yang sekarang tidak populer - Konsentrasi 2,5% - Punya 2 jenis aksi: * Menimbulkan buih pada larutan ketika kontak dg bhn kimiawi ttt  scr fisik mengeluarkan debris sal.akar * Membebaskan oksigen yg dpt mematikan MO an aerob

Kombinasi NaOCl dan H2O2: - Reaksi buih/busa menimbulkan gelembung, scr mekanis mendorong keluar debris dan MO - NaOCl melarutkan debris organik,jar.pulpa - NaOCl dan H2O2 berfungsi sbg desinfeksi dan pemutih - Bila H2O2 yg terakhir: bereaksi dg debris pulpa, darah, membentuk gas yg dpt terperangkap dlm jar dan menimbulkan nyeri yg terus menerus

CHELATING AGENT = BAHAN KELASI yg biasa digunakan adl EDTA= Ethylene diamino tetra acetic acid

Pengaruh EDTA (scr in vitro dan in vivo): 1. Efektif melunakkan dentin 2. Memp sifat antimikroba 3. Derajat iritasi sedang 4. Menghilangkan lapisan smear layer

Contoh preparat: a. Cairan -EDTAC,mengandung cetavlon, komponen amonium kuarterner, bersifat bakterisid  EDTA 15%, pH 7,3

- REDTA : 17% disodium EDTA + sodium hydroxide -Largal Ultra: 15% EDTA+disodium hydroxide -Smear clear: 17% EDTA + cetrimide Cara penggunaan: - teteskan bbrp tetes EDTA pd kamar pulpa dg alat semprit atau pipet plastik. Dg hati-hati memompa lar ke dlm sal akar dg instrumen kecil.Preparasi sal akar dilanjutkan dg membasahi sal dg larutan terus menerus hingga selesai -Bila sukar( mis pd gigi post yg sempit)  pompa EDTA dl sal akar, tunggu 2 atau 3 mnt.

b. Pasta - R-C prep : 10% urea / carbamide peroksida + 15% EDTA + glycol  medikamen menetrasi lebih dalam ke dentin - Glyde-file :15% EDTA + carbamide peroxide. kombinasi dg carbamide peroksida mengha- silkan pelepasan oksigen dengan terbentuknya O naksen,yg akan menghaluskan dinding sal akar dg tub dentinalis yg terbuka shg memudahkan penetrasi bhn sterilisasi atau sealer - File-Eze : 19% EDTA

Cara penggunaan: - Pasta EDTA dioleskan pada file, dan dimasukkan saluran akar - dg disposable aplicator tip, dimasukkan ke orifice - Hand instrument: biasanya digunakan pd awal preparasi - Rotary instrument: digunakan setiap pergantian alat, diteruskan dg NaOCl CHLORHEXIDINE - sbg bahan irigasi dipakai pd konsentrasi 0,12% - digunakan pd konsentrasi 2% sebagai bahan disinfeksi saluran akar dlm bentuk chlorhexidine gluconat atau chlorhexidine digluconat - tidak mempengaruhi bonding bahan obturasi adhesif

BAHAN STERILISASI SALURAN AKAR Disinifeksi saluran akar= medikasi intrakanal= antiseptic medication=intracanal dressing : yaitu pemberian bhn-bhn kimiawi/ bhn antiseptik pd rongga pulpa utk menghilangkan sisa-sisa mikro organisme yg msh terdpt setelah prosedur preparasi selesai.

Maksud dan tujuan disinfeksi saluran akar: 1.Utk memelihara keadaan steril saluran akar stlh dlakukan preparasi& membunuh semua mikroorganisme yg ada. 2.Utk mengurangi semua mikroflora dlm tub dentinalis yg tdk terjangkau instrumen& bhn irigasi stlh preparasi dan membunuh sisa mikroorganisme yg msh ada. 3.Mencegah terjadinya infeksi ulang/ memperkecil resiko berkmbangnya bakt yg msh ada.

Desinfektan saluran akr dibg dlm bbrp gol 1.Minyak esensial, sifat disinfektan lemah mis : eugenol 2.Halogen, mis: iodine potassium iodide  iritasi rendah.Masa aktif 1 hari. 3.Garam logam berat, mis: mercurophen, methapen 4.Detergents kationik, mis: Salvizol

5.Kompoun Fenol (Phenolic Compund) mis:- Fenol(C6 H5OH): asam karbolik lbh efektif pd konsentrsi 1% s/d 2% -Para Chlorofenol(C6 H40H C1): mono chlorophenol(MCP) -Champorated chloropenol (para kloro fenol berkamper) : CMCP: ChKm  bakterisid, toksis pd sel2 mns - Cresol(C6 H4 0H CH3- methyl phenol) - Glutaraldehid - Cresatin Masa aktif 1-5 hr

6. Formaldehyde : mis Formocresol. Masa aktif 1 mgg. 7. Chlorhexidine gluconat: antimikroba, sedian : -larutan 2%, dianjurkan utk digunakan 30 dtk- 1 mnt sebelum obturasi, boleh juga diikuti pencucian dg EDTA 8. Kalsium Hidroksida= Ca(OH)2 Bahan-bahan disinfektan eugenol,kompoun fenol, formaldehyde tsb disebut juga bahan disinfektan konvensional, sdh banyak ditinggalkan krn toksisitasnya.

Cara meletakkan bahan disinfektan konvensional: Saluran akar diirigasi, kemudian dikeringkan dengan poin absorben. Bulatan kapas kecil yang telah dibasahi dengan medikamen diperas dengan kapas kering. Dressing ini diletakkan pada dasar kamar pulpa lalu lalu ditumpat sementara atau atau diberi penutupan ganda (double seal). Disinfeksi didapatkan dari penguapan medikamen didalam kamar pulpa.

Pada kunjungan berikutnya, perhatikan kondisi klinisnya untuk menentukan perlu tidaknya penggantian dressing. Misal: Pada kasus abses apikal akut perlu lebih sering diganti. Apabila kondisi klinis memuaskan dilanjutkan dengan tes bakteri.

Ca(OH)2 Sbg medikasi intrakanal * Merupakan bahan medikasi intrakanal untuk perawatan endodontik masa kini Mempunyai efek bakterisidal  antiseptiknya berjalan lambat Bentuk sediaan :- pasta non setting - konus Ca(OH)2

* Cara aplikasi: - diinjeksi - dimasukkan dg lentulo spiral - dg file - dg paper point * efek : 1 sd 2 mgg (optimum 1 mgg) * Cara mengeluarkan : diirigasi dg NaOCl

Contoh produk: - Vitapex (Neo Dental, Japan)  pasta non setting Komposisi: Ca(OH)2, Iodoform, Silicon Oil Iodoform : bactericidal, lebih radiopak Silicon oil: memperpanjang self life, mudah dimanipulasi, kekentalan bagus dan mencegah setting bahan - Pasta non setting bisa dibuat sendiri dengan mencampur serbuk Ca(OH)2 dengan air destilasi. Penggunaan lain: apeksifikasi, perawatan fraktur, perawatan resorpsi internal

Sedian lain Kalsium Hidroksida: -Suspensi Ca(OH)2 dalam larutan fisiologis (Calxyl, Calisept). Dalam penyimpanan air fisiologis kadang menguap dan dapat menebabkan Ca(OH)2 mengeras -Ca(OH)2 + metil selulose= pasta non setting (Pulpdent, Calcipulp) -Ca(OH)2 + hidroksi metil selulose = pasta non setting (Hypocal) -Ca(OH)2 + CMCP/CHKm + khlortimol= pasta non setting (multical)

BAHAN TUMPATAN SEMENTARA Harus memenuhi syarat: 1.Thn thdp cairan mlt dan bakteri 2.Menutup scr hermetis kavitas jln msk sblh perifer 3.Tdk mnybbkan tknnan pd drssing pd wktu insersi 4.Mengeras dlm bbrp mnt stlh dmskan 5.Thn thdp kekuatan mastikasi 6.Mdh pnggunaannya dan mdh dkluarkan lg 7.Cocok dgn warna gigi. Contoh:Fletcher, semen seng oksida eugenol, cavit, IRM,TERM Double layer: tumpatan sementara yang didahului lapisan guta perca.

Cavit: seng oksid, calsium sulfate, glycol & polyvinyl acetate, polyvinyl chloride - setting bila berkontak dengan cairan - minimal ketebalan 4-5 mm - jangan lebih dari satu minggu TERM : resin komposit aktivasi sinar * IRM kebocoran > cavit, tetapi kandungan eugenolnya merupakan barier bakteri * cavit mengabsorbsi cairan, shg tak berpenetrasi ke dalam kamar pulpa