PERTEMUAN VII MERUMUSKAN HIPOTESIS 7-Nov-18
LANGKAH-2 METODE ILMIAH: IDENTIFIKASI MASALAH MERUMUSKAN HIPOTESIS. MENGUJI HIPOTESIS MEMBUAT KESIMPULAN
LANGKAH-2 METODE ILMIAH: IDENTIFIKASI MASALAH MERUMUSKAN HIPOTESIS. MENGUJI HIPOTESIS MEMBUAT KESIMPULAN
Tahapan Menyusun Hipotesis Membuat kerangka konsep. Tujuan: mendapatkan asumsi dasar. Merumuskan hipotesis. Penelitian Deskriptif Tidak membutuhkan Perumusan Hipotesis
Contoh Penelitian Deskriptif: Rancang Bangun Sistem Optimasi Pemotongan Lempeng 2 Dimensi dengan Metode X. Rancang Bangun Sistem Pemesanan Barang secara Online. Rancang Bangun Sistem Pendistribusian Barang dengan Metode X. Rancang Bangun Sistem Informasi Sumber Daya Manusia dengan Koefisien Korelasi X.
Syarat Merumuskan Hipotesis: Hipotesis dibuat jika dalam permasalahan menunjukan adanya hubungan 2 variabel atau lebih. Dirumuskan dengan singkat dan jelas. Didukung oleh teori yang dikemukakan oleh para ahli, atau hasil penelitian yang relevan. Jawaban permasalahan untuk variabel yang bersifat deskriptif tidak perlu dihipotesisikan. Banyaknya hipotesis banyaknya perumusan masalah maupun banyaknya tujuan.
Syarat Merumuskan Hipotesis: Hipotesis dibuat jika dalam permasalahan menunjukan adanya hubungan 2 variabel atau lebih. Dirumuskan dengan singkat dan jelas. Hipotesis: adalah suatu pernyataan mengenai parameter populasi yang dikembangkan untuk maksud pengujian (Mason, 1996)
Contoh Merumuskan Hipotesis: Judul: Rancang Bangun Sistem Informasi Sumber Daya Manusia dengan Koefisien Korelasi X. Permasalahan Utama: Membuat software yang dapat digunakan untuk mengetahui hubungan antara motivasi berprestasi karyawan dengan produktivitas kerja.
Contoh Merumuskan Hipotesis: Perumusan Masalah: Mengetahui variabel yang mempengaruhi motivasi berprestasi. Mengetahui variabel yang dapat digunakan untuk menentukan produktivitas Perusahaan. Seberapa tinggi motivasi berprestasi karyawan: Seberapa tinggi produktivitas Perusahaan Apakah ada dan seberapa tinggi hubungan antara motivasi berprestasi karyawan dengan tingkat produktivitas Perusahaan.
Contoh Merumuskan Hipotesis: Perumusan Masalah: Mengetahui variabel yang mempengaruhi motivasi berprestasi. Mengetahui variabel yang dapat digunakan untuk menentukan produktivitas Perusahaan. Seberapa tinggi motivasi berprestasi karyawan: Seberapa tinggi produktivitas Perusahaan Apakah ada dan seberapa tinggi hubungan antara motivasi berprestasi karyawan dengan tingkat produktivitas Perusahaan.
Contoh Merumuskan Hipotesis: Perumusan Masalah: Mengetahui variabel yang mempengaruhi motivasi berprestasi. Mengetahui variabel yang dapat digunakan untuk menentukan produktivitas Perusahaan. Seberapa tinggi motivasi berprestasi karyawan: Seberapa tinggi produktivitas Perusahaan Apakah ada dan seberapa tinggi hubungan antara motivasi berprestasi karyawan dengan tingkat produktivitas Perusahaan. Harus dihipotesiskan
Contoh 2: Penelitian dengan hipotesis dan tanpa hipotesis: Permasalahan utama/tujuan penelitian: Mengetahui hubungan antara prosentase kehadiran dalam perkuliahan dengan tingkat kelulusan mahasiswa. Perumusan masalah: Seberapa tinggi prosentase kehadiran mahasiswa dalam perkuliahan: tidak dihipotesiskan. Seberapa tinggi tingkat kelulusan mahasiswa dalam perkukliahan: tidak dihipotesiskan. Apakah ada dan seberapa tinggi hubungan antara prosentase kehadiran dalam perkuliahan dengan tingkat kelulusan mahasiswa: dihipotesiskan.
Contoh 3: Penelitian dengan hipotesis: Permasalahan utama/tujuan penelitian: Mengetahui penghasilan orang tua mahasiswa Perumusan masalah: Berapakah rata-2 penghasilan orang tua mahasiswa yang berasal dari kota Surabaya. Berapakah rata-2 penghasilan orang tua mahasiswa yang berasal dari luar kota Surabaya. Adakah perbedaan penghasilan ortu mhs, dan seberapa tinggi perbedaan tersebut.
Jenis-Jenis Hipotesis Hipotesis kerja, disebut juga hipotesis alternatif atau hipotesis penelitian. Notasi: H1 Adalah suatu pernyataan yang diterima jika data sampel memberikan bukti bahwa hipotesis nul salah. Hipotesis nul, disebut hipotesis statistik. Notasi: H0 nul: artinya tidak ada perbedaan.
Contoh Jenis Hipotesis: Perumusan Masalah: Apakah ada dan seberapa tinggi hubungan antara motivasi berprestasi karyawan dengan produktivitas perusahaan. Hipotesis Kerja: Terdapat hubungan antara motivasi berprestasi karyawan dengan produktivitas perusahaan. Hipotesis Statistik: Tidak ada hubungan antara motivasi berprestasi
Tipe Hipotesis Hipotesis directional. Hipotesis non-directional. Adalah hipotesis yang dapat menunjukan arah jawaban atas hipotesis penelitian. Disebut dengan one tail test. Hipotesis non-directional. Adalah hipotesis yang tidak dapat menunjukan arah jawaban atas hipotesis penelitian. Disebut dengan two tail test.
Contoh hipotesis directional: Permasalahan utama/tujuan penelitian: Mengetahui penghasilan orang tua mahasiswa Hipotesis nul: Tidak ada perbedaan penghasilan antara orang tua mahasiswa yang berdomisili di Surabaya dan di luar Surabaya. Hipotesis penelitian/alternatif: Orang tua mahasiswa yang berdomisili di Surabaya mempunyai penghasilan yang lebih besar dari yang berdomisili di luar Surabaya.
Contoh hipotesis non-directional: Permasalahan utama/tujuan penelitian: Mengetahui penghasilan orang tua mahasiswa Hipotesis nul: Tidak ada perbedaan penghasilan antara orang tua mahasiswa yang berdomisili di Surabaya dan di luar Surabaya. Hipotesis penelitian/alternatif: Ada perbedaan penghasilan antara orang tua mahasiswa yang berdomisili di Surabaya dan di luar Surabaya.
Contoh hipotesis non-directional: Permasalahan utama/tujuan penelitian: Mengetahui hubungan antara prosentase kehadiran dalam perkuliahan dengan tingkat kelulusan mahasiswa. Hipotesis nul: Tidak ada korelasi antara prosentase kehadiran dalam perkuliahan dengan tingkat kelulusan. Hipotesis penelitian/alternatif: Ada korelasi antara prosentase kehadiran dalam perkuliahan dengan tingkat kelulusan.
Tipe Kesalahan dalam Pengujian Hipotesis Perumusan hipotesis tidak selamanya benar. Benar tidaknya hipotesis, tidak ada hubungannya dengan diterima atau ditolaknya hipotesis tersebut.
Tipe Kesalahan dalam Pengujian Hipotesis Kesalahan Tipe 1: Adalah kesalahan yang terjadi karena menolak hipotesis yang benar. Kesalahan Tipe 2: Adalah kesalahan yang terjadi karena menerima hipotesis yang salah
Kesalahan Dalam Pengujian Hipotesis: Kesimpulan & Keputusan Keadaan Sebenarnya Hipotesis Benar Hipotesis Salah Hipotesis Diterima Tdk membuat kesalahan Kesalahan tipe 2 (ß) Hipotesis Ditolak Kesalahan tipe 1 (α)
Kesalahan Tipe 1: Probabilitas melakukan kesalahan tipe 1 dinotasikan dengan . Besar kecilnya resiko penelitian bergantung pada keberanian peneliti, atau kesediaan peneliti mengalami kesalahan tipe 1. Disebut dengan taraf signifikansi, yaitu: besarnya probabilitas jika hasil penelitian terhadap sampel diterapkan pada populasi
Langkah Pengujian Hipotesis Merumuskan hipotesis null dan hipotesis alternatif. Memilih taraf nyata (α). Menentukan uji statistik. Membuat aturan pengambilan keputusan. Mengumpukan data (dari sampel). Menyimpulkan hasil: (a) tidak menolak Ho (b) menolak Ho