Oleh: Muhsin Hariyanto MAKNA SYAHADATAIN Oleh: Muhsin Hariyanto Wednesday, November 07, 2018 muhsin@umy.ac.id
SYAHADAT DULU DAN KINI Syahadatain atau dua kalimat syahadat sudah sangat kita kenal dengan amat baik, baik itu lafal maupun artinya. Itulah dua kalimat pendek yang pada awal Islam didakwahkan Rasululah s.a.w.. Suatu kalimat yang mampu membuat perubahan besar dan mendasar bagi peradaban manusia. Mengubah total penyembahan kepada makhluk, pengumbaran hawa nafsu, memakan harta orang dan seterusnya, menjadi penyembahan dan pengabdian total kepada Allah dengan segenap tata aturan-Nya yang anggun. Wednesday, November 07, 2018 muhsin@umy.ac.id
SEMANGAT PERUBAHAN Syahadat mampu mengubah pribadi seorang budak yang sering dilecehkan menjadi budak yang memiliki kewibawaan dan keteguhan di hadapan majikannya. Syahadat juga telah memunculkan kisah-kisah menakjubkan dan monumental. Wednesday, November 07, 2018 muhsin@umy.ac.id
KINI, TELAH BERUBAH Sekarang di masa jahiliyah modern ini, kita akan merasa sedih. Syahadat dengan semua keistimewaannya bagaikan sirna dari sebagian besar umat Islam, syahadat berubah menjadi kalimat di bibir yang tidak bermakna, “kosong” dan tak berbekas dalam hidup. Wednesday, November 07, 2018 muhsin@umy.ac.id
SYAHADATAIN Syahadatain terdiri dari syahadat uluhiyyah dan syahadat risalah. keduanya tidak dapat dipisahkan dan seorang muslim tidak boleh menerima syahadat uluhiyyah saja atau syahadat risalah saja. Jika ada menerima syahadat risalah saja maka dia hanyalah seorang pengikut Muhammad, tetapi jika dia menerima syahadat uluhiyyah saja maka dia termasuk ‘ingkar sunnah’ dan kedua-duanya bukan termasuk bagian dari umat Islam. Wednesday, November 07, 2018 muhsin@umy.ac.id
URGENSI SYAHADAT ULUHIYYAH Sebagai kalimat resmi untuk masuk ke pangkuan Islam (karena imannya), sehingga seluruh amalnya diterima oleh Allah sebagai amal saleh. Sedang orang kafir meskipun amal kebaikanya banyak tetap tidak akan diterima oleh Allah, karena belum bersyahadat uluhiyyah. Wednesday, November 07, 2018 muhsin@umy.ac.id
ARTI SYAHADAT ULUHIYAH Mengesakan Allah sebagai satu-satu Tuhan yang wajib dan pantas disembah (ditaati, dipatuhi dan dipasrahi) Wednesday, November 07, 2018 muhsin@umy.ac.id
KONSEKUENSI SYAHADAT ULUHIYAH Syahadat merupakan hubungan “kontrak kerja” kita dengan Allah. Kita harus siap menanggung konsekuensi perjanjian itu bahwa “(asyhadu) saya menyatakan, berjanji dan bersumpah bahwa tidak ada (ilah) yang paling saya taati, takuti, cintai dan kuharap, kecuali Allah semata”. Wednesday, November 07, 2018 muhsin@umy.ac.id
URGENSI SYAHADAT RISALAH Manusia perlu mendapat bimbingan untuk mencukupi kebutuhannya. Di sinilah peran seorang Rasul diperlukan, karena Rasul adalah manusia seperti kita, bukan malaikat yang tidak mungkin kita contoh. Atas bimbingan instruktur kehidupan kita (Muhammad s.a.w.) maka kita akan bisa berkenalan dengan Allah secara baik dan tidak salah, dengan Rasul kita tahu misi penciptaan kita yakni untuk beribadat, dan dengan bimbingan Rasul kita jelas mengatur tata hidup Wednesday, November 07, 2018 muhsin@umy.ac.id
ARTI SYAHADAT RISALAH Menjadikan Rasulullah (Muhammad s.a.w.) sebagai panutan. Dan oleh karenanya, semua bentuk sikap dan perilaku kita, kita acukan kepada beliau. Wednesday, November 07, 2018 muhsin@umy.ac.id
KONSEKUENSI SYAHADAT RISALAH Dengan demikian maka seseorang yang telah mengikrarkan syahadat risalah berarti dia sudah menyatakan berjanji dan bersumpah untuk menjadikan Muhammad sebagai tauladan hidup dan instruktur kehidupan kita yang paling utama. Wednesday, November 07, 2018 muhsin@umy.ac.id
SIMPULAN Jadi setelah kita benar-benar memahami kedua kalimat syahadat tersebut, maka ingatlah selalu konsekuensi perjanjian kontrak kerja tersebut yang telah kita ucapkan lantang-lantang kepada Allah dan Rasulnya. Konsekuensi itu hanya akan dapat kita lakukan apabila kita: (1) Membenarkan dalam hati; (2) Menyatakan dalam lisan; (3) Membuktikannya dengan perbuatan. Wednesday, November 07, 2018 muhsin@umy.ac.id