Evaluasi HASIL BELAJAR Dr. Wuryansari Muharini K., M.Si. Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Penjaminan Mutu (LP3M) Universitas Brawijaya Malang 11/7/2018
Kenalan duluuu Nama: Dr. Wuryansari Muharini Kusumawinahyu, M.Si. Pendidikan: Program S1-S3 Jurusan Matematika ITB Peran: Ibu 2 orang anak dan istri seorang suami Pengajar di Jurusan Matematika UB Sekretaris LP3 UB Alamat: wmuharini@ub.ac.id Media Sosial: RiniMuhariniKusumawinahyu 11/7/2018
OUTLINE Evaluasi Pembelajaran dan Evaluasi Hasil Belajar Hakikat dan jenis soal Mengkonstruksi butir soal Pembobotan soal dan skoring Analisis butir soal 3 11/7/2018
lembaga pendidikan tertentu Sistem Instruksional OUTPUT PROSES INPUT lulusan lembaga pendidikan tertentu mahasiswa kurikulum dosen sarana/prasarana materi/bahan pembelajaran bimbingan praktikum belajar mandiri belajar kelompok 11/7/2018
Memahami sesuatu hal dalam pembelajaran Memperbaiki mutu pembelajaran MANFAAT EVALUASI PEMBELAJARAN Memahami sesuatu hal dalam pembelajaran Membuat keputusan Memperbaiki mutu pembelajaran 11/7/2018
Mengapa Evaluasi Pembelajaran Tidak Populer di Indonesia? Kata evaluasi “berkonotasi” negatif Evaluasi belum terintegrasi dengan proses pendidikan secara keseluruhan Kelangkaan tenaga evaluator pendidikan yang handal 11/7/2018
Evaluasi dilakukan untuk memperoleh INFORMASI tentang sesuatu Apakah mahasiswa sudah menguasai materi matakuliah prasyarat ? Bagaimana tingkat motivasi mahasiswa dalam mengikuti suatu mata kuliah? Mengapa mahasiswa mengambil suatu program studi? Bagaimana latar belakang sosial, ekonomi, dan budaya mahasiswa yang mengambil program studi Keperawatan? Contoh: Informasi tentang mahasiswa 11/7/2018
Evaluasi dilakukan untuk memperoleh INFORMASI tentang sesuatu Cara mengajar dosen Penguasaan terhadap materi Persiapan perkuliahan yang dilakukan dosen Metode dan media instruksional yang digunakan dosen dalam perkuliahan Penilaian hasil belajar yang diterapkan dosen Kesediaan menerima saran Contoh: Informasi tentang dosen 11/7/2018
Evaluasi tentang sarana prasarana Apakah bahan dan peralatan praktikum di laboratorium memadai? Apakah literatur di perpustakaan beragam dan mudah diakses? Apakah LCD proyektor tersedia di setiap ruang? 11/7/2018
EVALUASI PEMBELAJARAN DIGUNAKAN UNTUK MEMBUAT KEPUTUSAN Perlu rekonstruksi kurikulum? Dosen perlu studi lanjut? Dana penelitian ditambah? Menentukan skala prioritas? 11/7/2018
EVALUASI UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN 1. Dua puluh persen mahasiswa tidak lulus dalam matakuliah ini. Apa penyebabnya? 2. Sebagian besar mahasiswa tidak antusias mengikuti perkuliahan saya. Apa penyebabnya? Bagaimana cara memperbaikinya? Praktek lapangan selesai sebelum waktunya. Mengapa? Dan lain-lain 11/7/2018
Evaluasi Hasil Belajar ObYek Evaluasi Input Proses Output Evaluasi Hasil Belajar 11/7/2018
Jenis-jenis Evaluasi Hasil Belajar Fungsi Evaluasi Formatif Sumatif Diagnostik Selektif Penempatan Alat Evaluasi Test Tes lisan: individual atau berkelompok Tes tertulis : Essai dan Objektif Tes tindakan: individual atau berkelompok Non Test Observasi: langsung, tak langsung. partisipasi Kuesioner/wawancara Studi kasus Checklist
Teknik Evaluasi Hasil Belajar penilaian unjuk kerja penilaian sikap penilaian tertulis penilaian proyek penilaian produk penggunaan portofolio penilaian diri Dan lain-lain
Prinsip-Prinsip Evaluasi Hasil Belajar Kompetensi yang akan dinilai, materi penilaian, alat penilaian dan interpretasi hasil penilaian harus jelas menjadi bagian tak terpisahkan dalam proses pembelajaran objektif dan komprehensif hendaknya diikuti dengan tindak lanjut
Prosedur Evaluasi Hasil Belajar Merumuskan atau mempertegas tujuan – tujuan pembelajaran Mengkaji kembali materi pembelajaran berdasarkan kurikulum dan silabus mata kuliah Menyusun alat – alat penilaian Menggunakan hasil – hasil penilaian sesuai dengan tujuan penilaian
Afektif (Nilai dan sikap) TAKSONOMI: RANAH KOGNITIF, AFEKTIF, DAN PSIKOMOTORIK Kognitif (Bloom) Afektif (Nilai dan sikap) (Martin & Briggs) Psikomotorik (Harrow) C6: Evaluasi: penilaian, kritik, evaluasi informasi C5: Sintesis: Mendesain, prediksi, cerita, hipotesis Pengamalan: Menunjukkan sikap, menolak Naturalisasi: dengan otomatis, dengan sempurna C4: Analisis: Membuat diagram, membedakan fakta dan pendapat Mengorganisasi: membuat sistematisasi Perangkaian: Selaras, terkordinasi C3: Penerapan: menerapkan prinsip, memecahkan mslah, Menghargai:Memilih Ketepatan gerak: dengan tepat, lancar C2: Menjelaskan: Menerangkan dgn kata2nya sendiri Menanggapi: Berdiskusi, berlatih Manipulasi: memfokuskan mikroskop C1: Mengingat: menghafal, menyebut Menerima: Melihat, mendengarkan Imitasi: Mengulangi
CIRI-CIRI HASIL BELAJAR KOGNITIF No Tingkatan Deskripsi 1 Pengetahuan Mengemukakan arti Menentukan lokasi Mendreskripsikan sesuatu Menceritakan apa yang terjadi 2 Pemahaman Membedakan atau membandingkan Menginterpretasi data Mendreskripsikan dengan kata2 sendiri Menjelaskan gagasan pokok 3 Aplikasi Menghitung kebutuhan Melakukan percobaan Membuat peta Membuat model Merancang strategi
4 Analisis Mengidentifikasi faktor penyebab Merumuskan masalah Mengajukan pertanyaan untuk mencari informasi Membuat grafik Mengkaji ulang 5 Sintesis Membuat desain Menemukan solusi masalah Menciptakan produksi baru,dst. 6 Evaluasi - Mempertahankan pendapat - Membahas suatu kasus - Memilih solusi yang lebih baik - Menulis laporan dst.
CIRI-CIRI HASIL BELAJAR AFEKTIF No Tingkat Contoh 1. Menerima - sering mendengarkan musik - senang membaca puisi - ingin menonton sesuatu - senang menyanyikan lagu 2. Respons mentaati aturan mengerjakan tugas mengungkapkan perasaan menanggapi pendapat meminta maaf atas kesalahan menunjukkan empati melakukan introspeksi
CIRI-CIRI HASIL BELAJAR AFEKTIF No. Tingkat Contoh 3. Menghargai mengapresiasi seni menunjukkan perhatian menunjukkan alasan mengoleksi kaset lagu, novel, atau barang antik 4. Mengorganisasi rajin, tepat waktu berdisiplin diri mandiri dalam bekerja secara independen objektif dalam memecahkan masalah menyelesaikan konflik antar- teman
HASIL BELAJAR PSIKOMOTORIK CIRI-CIRI HASIL BELAJAR PSIKOMOTORIK Peserta didik bertanya kepada dosen Peserta didik mencari dan membaca buku-buku, Peserta didik dapat memberikan penjelasan kepada orang lain / teman Peserta didik menganjurkan kepada teman-teman sekolah atau adik-adiknya, agar berlaku disiplin Peserta didik dapat memberikan contoh-contoh kedisiplinan di rumah, di kampus, dan di masyarakat
Hakikat dan jenis soal 11/7/2018
SOAL TES PERTANYAAN ATAU TUGAS DIRENCANAKAN Untuk memperoleh informasi tentang atribut pendidikan Mempunyai JAWABAN atau ketentuan yang dianggap benar
JENIS TES TERTULIS TES TERTULIS OBYEKTIF PILIHAN GANDA MENJODOHKAN BENAR ATAU SALAH ISIAN SINGKAT SUBYEKTIF (ESSAY) URAIAN TERBATAS URAIAN TERBUKA
SOAL Pilihan Ganda Untuk ujian massal KELEMAHAN peserta didik tidak mengembangkan sendiri jawabannya kadang peserta didik menerka atau berspekulasi. tidak menggambarkan kemampuan sebenarnya
KOMPONEN SOAL PILIHAN BERGANDA Dasar Pertanyaan (Stimulus) Dijual sebidang tanah di kota Metro, luas 4 ha. Baik untuk industri. Hubungi telp. 08123456789. Pokok Soal Iklan di atas termasuk jenis iklan ..... Jawaban yang dipilih a. Permintaan b. Propaganda c. Pengumuman d. Penawaran 11/7/2018
SOAL ESSAY / URAIAN Jawabannya menuntut siswa untuk Meng ingat mengorganisasi kan meng ekspresi kan gagasan Kemampuan yang diungkap kognitif tingkat menengah - tinggi Pemecah an masalah secara logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif ketrampilan ber bahasa Kelemahan Materi mungkin terbatas Subyektif Perlu waktu skoring
Contoh soal uraian terbatas (ada kata-kata kunci) Apa perbedaan antara foetus dengan janin Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan kehamilan Contoh soal uraian terbuka (kriteria jawaban) Mengapa kita harus bangga sebagai Bangsa Indonesia? Menurut saudara, apakah Perpu Ormas perlu diberlakukan? Berikan alasan.
KONSTRUKSI SOAL
RANCANGAN BUTIR SOAL Konstruksi Butir Soal KISI-KISI SOAL Seperangkat rencana dan pengaturan mengenai pertanyaan yang berhubungan dengan bahan kajian dan pelajaran serta cara penyampaian dan jawaban yang digunakan sebagai pedoman memberikan penilaian Konstruksi Butir Soal Valid : Sesuai dengan materi (rasional, logis) Relevan : Sesuai dengan tingkat kemampuan yang ingin dicapai Representatif : mewakili seluruh bahasan (3 ranah) Seimbang : pokok bahasan terpenting ditanyakan terbanyak Spesifik : aspek yang akan diuji jelas KISI-KISI SOAL
KISI-KISI SOAL YANG BAIK Mewakili isi kurikulum Komponen-komponennya rinci Dapat dibuat soalnya sesuai dengan indikator dan bentuk soal yang ditetapkan KOMPONEN KISI-KISI a. identitas b. matriks proporsi soal
Contoh Kisi-kisi Soal Program Studi : Matematika Mata Kuliah : Kalkulus IV Semester/Tahun : Genap / 2014-2015 Durasi Ujian : 120 menit Tipe Soal : pilihan ganda Jumlah Butir Soal : 20 Pokok Bahasan C1 Ingat C2 Identifikasi C3 Hitung C4 beda C5 Desain C6 Kritik Jumlah Konvergensi Deret 1 3 Uji Deret Positif 2 6 3. Deret berayun 4 4. Deret pangkat 5. Penggunaan sifat-sifat deret pangkat 5 20 % 25 30 100
KAIDAH – KAIDAH PENULISAN SOAL
Kaidah pembuatan soal pilihan berganda Soal harus sesuai dengan indikator Pilihan jawaban harus homogen dan logis Hanya ada satu jawaban yang benar Pokok soal dirumuskan dengan jelas dan singkat, serta merupakan suatu pernyataan yang diperlukan Pokok soal jangan memberikan petunjuk jawaban yang benar Pokok soal tidak menggunakan pernyataan yang bersifat negatif ganda Gambar / diagram dan sejenisnya harus jelas dan berfungsi dengan baik Upayakan panjang rumusan pilihan jawaban relatif sama Hindari pilihan jawaban: semua jawaban di atas salah atau semua jawaban di atas benar Jawaban berbentuk angka atau waktu sebaiknya disusun berdasarkan urutan besar kecilnya angka atau waktu kejadian Hindari butir soal yang bergantung pada jawaban soal sebelumnya Soal harus menggunakan bahasa yang komunikatif, berlaku umum, dan sesuai dengan kaidah bahasa yang baik dan benar 11/7/2018
Berdasarkan prinsip semacam itu maka soal-soal ujian jangan dibuat terlalu sulit, sampai tidak ada yang bisa menjawab secara benar. 50% soal ujian harus cukup mudah dijawab dengan benar oleh mahasiswa yang belajar secara biasa C 25% soal lebih sulit tetapi bisa dijawab oleh yang belajar lebih baik B 25% soal lebih sulit lagi dan hanya dapat dijawab oleh yang belajar dengan sangat baik dan yang cerdas A Nilai D adalah untuk yang sedikit belajar Nilai E adalah untuk yang tidak belajar.
PEMBOBOTAN SOAL dan SKORING
Contoh Pembobotan Soal Kemampuan dalam Sasaran Belajar Alasan: tiap soal mempunyai tingkat kesukaran yang berbeda. Contoh Pembobotan Soal Kemampuan dalam Soal Kemampuan dalam Sasaran Belajar Bobot Total 100 (Misal) Mengingat Menerapkan Rendah 5 Menyebutkan 15 Sedang 20 Menganalisa Tinggi 25 Sintesis Mensintesis 35
Scoring (Penilaian) adalah suatu proses untuk mengambil keputusan dengan menggunakan informasi yang diperoleh melalui pengukuran hasil belajar baik yang menggunakan instrumen test maupun non-test. Penilaian dimaksudkan untuk mengkuantifikasi kualitas hasil belajar
Contoh Scoring Test Obyektif Tanpa hukuman atau tanpa denda. Test Benar – Salah Dengan hukuman atau dengan denda. Rumus: S(kor) = R(ight) – W(rong) Rumus S = T(otal) – 2W Test pilihan ganda Rumus: S = R – W n = banyaknya pilihan Rumus 𝑆=𝑅− 𝑊 𝑛−1
SISTEM SCORING SOAL URAIAN Lebih sulit daripada memeriksa tes objektif. Untuk menghindari faktor subyektivitas perlu diberi penomeran, bergantung atribut yang diuji, misal 1-30 Pemberian skor dapat dipilih di antara beberapa skala pengukuran, misalnya skala 1-4, 1-10 atau 1-100. Sebaiknya jangan memberikan skor nol. Mulailah scoring dari angka 1. Semakin tinggi skala pengukuran yang digunakan maka hasilnya semakin halus dan akurat. Menetapkan pembobotan sesuai dengan tingkat kesukaran soal. Sebaiknya gunakan skala 1-10. misalnya soal yang mudah diberi bobot 1, sedang bobotnya 2 dan soal yang sulit bobotnya 3
Scoring Test Subyektif Metode keseluruhan (Whole method) Memeriksa hasil evaluasi seluruh peserta pada setiap nomor. Setiap nomor diberi skor, kemudian skor semua nomor setiap peserta didik dijumlahkan. Metode sebagian (separate method) Memeriksa hasil tes setiap peserta dari nomor 1 sampai dengan selesai. Kemudian diberi skor satu persatu dan dijumlahkan menjadi skor total Kombinasi
MENENTUKAN SKOR MENTAH DENGAN SKOR MAKSIMUM NO. SOAL TINGKAT KESUKARAN JAWABAN SKOR (X) 1. Mudah BETUL 6 2. Sedang 7 3. Sukar 10 JUMLAH 23 SKOR = ∑ X : ∑ S = 23 : 3 = 7,67
MENENTUKAN SKOR MENTAH DENGAN SISTEM BOBOT NO. SOAL TINGKAT KESUKARAN JAWABAN SKOR (X) BOBOT (B) XB 1. MUDAH BENAR 10 2 20 2. SEDANG 3 30 3. SUKAR 4 40 JUMLAH 9 90 Nilai Tk.Kesukaran SKOR = ∑ XB : ∑ B = 90 : 9 = 10
Menetapkan nilai dan kelulusan hasil belajar Acuan norma: nilai yang digunakan di PT ybs Konversi hasil skoring menjadi nilai akhir Persentase jawaban Konversi huruf Standar 10 Standar 4 90-99 A 9 4 80-89 B 8 3 70-79 C 7 2 60-79 D 6 1 Dibawah 60 GAGAL
ANALISIS BUTIR SOAL
Analisis soal adalah salah satu kegiatan untuk mendapatkan gambaran tentang mutu soal, baik mutu keseluruhan maupun mutu tiap butir soal. feedback
Analisis kualitatif (SEBELUM DIUJIKAN). Analisis pada umumnya dilakukan melalui dua cara : Analisis kualitatif (qualitative control) sebagai validitas logis (logical validity) yang dilakukan sebelum soal digunakan. Analisis soal secara kuantitatif (quantitative control): sebagai validitas empiris (empirical validity) yang dilakukan setelah soal digunakan Analisis kualitatif (SEBELUM DIUJIKAN). Analisis materi: penelaahan terkait substansi keilmuan yang ditanyakan dalam soal serta tingkat kemampuan yang sesuai dengan soal. Analisis konstruksi: penelaahan terkait teknik penulisan soal. Analisis bahasa: penelaahan terkait penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar menurut EYD.
CONTOH ANALISIS SOAL KUANTITATIF Analisis Kuantitatif digunakan untuk mengetahui sejauh mana soal dapat membedakan antara peserta tes yang kemampuannya tinggi (seperti yang didefinisikan oleh kriteria) dengan peserta tes yang kemampuannya rendah. CONTOH ANALISIS SOAL KUANTITATIF Berapa banyak mahasiswa yang lulus? Soal nomor berapa dapat dijawab oleh semua mahasiswa dengan benar? Soal nomor berapa yang tidak dapat dijawab oleh semua mahasiswa dengan benar? Apakah dua hal di atas terjadi karena soal terlalu mudah atau soal terlalu sulit?
ANALISIS KUANTITATIF dapat dilakukan juga berdasarkan karakteristik butir soal, yaitu : Tingkat kesukaran butir soal Daya beda butir soal Berfungsi tidaknya pilihan sebagai distractor
Bagaimana cara mengukur tingkat kesukaran soal...?? 1. Tingkat Kesukaran (difficulty index) Bagaimana cara mengukur tingkat kesukaran soal...??
Nilai P Kategori P < 0,3 Sukar 0,3 ≤ P ≤ 0,70 Sedang P > 0,7 Tingkat Kesukaran Soal Pilihan Berganda: P= Jumlah peserta yang menjawab dengan benar Jumlah peserta tes Soal essay: P= nilai rata−rata nilai maksimum Nilai P Kategori P < 0,3 Sukar 0,3 ≤ P ≤ 0,70 Sedang P > 0,7 Mudah Difficulty Index (P = Proportion)
CONTOH KASUS No. Nama No. Soal Nilai Total 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Edi 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Edi Bambang Andi Titik Endang Halimah Bramanto Heri Nurul Eko Jumlah Tingkat kesulitan 0,9 0,8 0,7 0,4 0,6 0,3
TINDAK LANJUT HASIL ANALISIS Status Soal Tindak Lanjut Sukar butir item dibuang dan tidak dikeluarkan lagi dalam tes-tes hasil belajar yang akan datang diteliti ulang dan dilacak faktor penyebabnya kemudian diperbaiki dan dapat dikeluarkan lagi dalam tes hasil belajar yang akan datang. butir-butir yang terlalu sulit dapat digunakan pada tes seleksi yang sifatnya sangat ketat (misalnya tes untuk calon peserta kompetisi) . Sedang Butir item ini dapat dikeluarkan lagi dalam tes-tes hasil belajar pada waktu-waktu yang akan datang Mudah Butir-butir yang terlalu mudah dapat digunakan dalam tes seleksi yang sifatnya longgar.
Tingkat Kesukaran Soal Ujian harus diusahakan agar tidak mematikan semangat belajar, tetapi justru sebaliknya harus meningkatkan semangat belajar. Hasil ujian yang sangat jelek (secara berturut-turut) bisa membuat orang putus asa, tetapi hasil ujian yang baik (tidak terlalu jelek) bisa membuat percaya diri dan meningkatkan semangat belajar. 59
2. Berdasarkan Daya Pembeda (discriminatory power) SOAL PILIHAN GANDA Urutkan nilai total yang diperoleh mahasiswa dari nilai tertinggi Bagilah peserta menjadi dua kelompok sama besar jumlahnya. Bila jumlah peserta lebih dari 50 orang maka diambil 27% dari kelompok atas dan 27% dari kelompok bawah Hitung jumlah kelompok atas dan kelompok bawah yang menjawab benar soal yang akan dikalkulasi daya bedanya. Kalkulasikan proporsi (p) peserta yang menjawab benar untuk masing-masing kelompok. Kurangilah proporsi kelompok atas dari kelompok bawah maka diperolehlah indeks daya beda butir soal tersebut.
Contoh Perhitungan Daya Beda Soal Misal test diikuti 20 peserta (10 di kelompok atas, 10 di kelompok bawah) Perhatikan soal yang akan dihitung daya bedanya Bila kelompok atas yang menjawab soal tersebut dengan benar adalah 10 orang sedangkan kelompok bawah hanya 2 orang. Maka proporsi kelompok atas adalah 10/10 = 1.0 dan proporsi kelompok bawah 2/10 = 0.2 Jadi Daya Beda Soal : 1.0 –0.2 = 0.8
2. Berdasarkan Daya Pembeda (discriminatory power) SOAL ESSAY Urutkan nilai total yang diperoleh mahasiswa dari nilai tertinggi Bagilah peserta menjadi dua kelompok sama besar jumlahnya. Bila jumlah peserta lebih dari 50 orang maka diambil 27% dari kelompok atas dan 27% dari kelompok bawah Hitung nilai rata-rata kelompok atas dan kelompok bawah. Kurangilah nilai rata-rata kelompok atas dari kelompok bawah, lalu dibagi dengan nilai maksimum maka diperolehlah indeks daya beda butir soal tersebut.
Indeks Daya Pembeda Klasifikasi Interpretasi < 0,20 Poor Daya pembeda butir soal lemah sekali (jelek), dianggap tidak memiliki daya pembeda 0,20 – 0,40 Satisfactory Butir item yang bersangkutan telah memiliki daya pembeda yang cukup (sedang) 0,40 – 0,70 Good Butir item yang bersangkutan telah memiliki daya pembeda yang baik 0,70 – 1,00 Excellent Butir item yang bersangkutan telah memiliki daya pembeda yang baik sekali Bertanda negatif (-) - Butir item yang bersangkutan daya pembedanya jelek sekali
3. Berdasarkan Fungsi Distraktor Jawaban-jawaban salah di antara jawaban benar pada jenis soal PG, dikenal dengan istilah distractor (pengecoh) Perlu dilakukan analisis pola penyebaran jawaban item, yaitu pola yang dapat menggambarkan bagaimana testee menentukan pilihan jawabnya terhadap kemungkinan- kemungkinan jawaban yang telah disediakan pada setiap butir item. Distraktor dinyatakan telah berfungsi dengan baik apabila distraktor tersebut sekurang-kurangnya sudah dipilih oleh 5 % dari seluruh testee.
Tindak lanjut atas hasil analisis: distraktor yang sudah dapat menjalankan fungsinya dengan baik dapat dipakai lagi pada tes-tes yang akan datang, sedangkan distraktor yang belum dapat berfungsi dengan baik sebaiknya diperbaiki atau diganti dengan distraktor yang lain
Hasil penilaian / tes peserta didik yang tidak memuaskan boleh jadi disebabkan oleh pertanyaan (soal) yang kurang baik, bukan disebabkan oleh cara atau kemampuan berpikir peserta didik yang rendah.
Membuat kisi-kisi soal Membuat 10 soal PG sesuai kaidah TUGAS Mandiri Membuat kisi-kisi soal Membuat 10 soal PG sesuai kaidah Membuat 1 (satu) soal uraian dengan pembobotan Membuat analisis butir soal 11/7/2018
11/7/2018
KAIDAH 1: Soal harus sesuai dengan indikator Indikator : Siswa dapat mengidentifikasi faktor pendorong perpindahan penduduk dari desa ke kota CONTOH SOAL : Perpindahan penduduk dari desa ke kota disebut ……. urbanisasi imigrasi transmigrasi emigrasi Faktor pendorong utama perpindahan penduduk dari desa ke kota adalah …… mencari pengalaman baru memperluas pengetahuan meningkatkan taraf hidup mendapatkan hiburan
KAIDAH 2: Pilihan jawaban harus homogen dan logis Berasal dari materi yang sama Setara, logis /masuk akal Berfungsi sebagai pembeda (ada yang memilih) CONTOH SOAL: Alat optik yang digunakan untuk memperoleh bayangan dari gambar kecil menjadi besar adalah …. teleskop c. bioskop proyektor d. Stetoskop Alat optik yang digunakan untuk memperoleh bayangan dari gambar kecil menjadi besar adalah … . teleskop c. kamera proyektor d. mikroskop
KAIDAH 3: Hanya ada satu jawaban yang benar CONTOH SOAL: Sumber protein untuk memenuhi makanan empat sehat dapat berasal dari : ikan nasi daging sayuran kunci : a dan c
KAIDAH 4: Pokok soal dirumuskan dengan jelas dan singkat CONTOH SOAL: Makanan empat sehat ...... Makanan yang terdiri dari empat sumber karbohidrat Makanan yang mengandung lauk-pauk Makanan yang mengandung karbohidrat, protein, vitamin dan mineral Makanan yang tidak dicemari oleh bakteri merugikan
KAIDAH 5: Rumusan pokok soal harus merupakan suatu pernyataan yang diperlukan CONTOH SOAL: Prinsip kerja mata hampir sama dengan kerja kamera, karena tersusun atas berbagai macam alat, begitu halnya dengan mata. Bagian mata yang mengatur banyaknya cahaya yang masuk adalah … . pupil retina kornea selaput iris
KAIDAH 6: Pokok soal jangan memberikan petunjuk jawaban yang benar CONTOH SOAL: Yang dimaksud dengan bayi prematur adalah : a. Bayi yang tidak memiliki anggota badan lengkap b. Bayi yang dilahirkan di luar nikah c. Bayi yang pada saat lahir tidak segera menangis d. Bayi yang dilahirkan sebelum usia kehamilan 37 minggu. Pernyataan prematur sudah menunjukkan makna sebelum
KAIDAH 7: Pokok soal tidak menggunakan pernyataan yang bersifat negatif ganda CONTOH SOAL YANG KURANG BAIK : Jenis ikan di bawah ini tidak berkembang biak dengan cara melahirkan, kecuali ikan… . a.mujair c. paus b.Gurami d.Mas kunci : C CONTOH SOAL YANG LEBIH BAIK : Jenis ikan yang berkembang biak dengan cara melahirkan adalah ikan… . a.mujair c. paus b.Gurami d.mas kunci : c
KAIDAH 8: Gambar / diagram dan sejenisnya harus jelas dan berfungsi dengan baik CONTOH SOAL: Gambar berikut menunjukkan kedudukan matahari, bulan dan bumi. Peristiwa yang terjadi adalah … . a.gerhana matahari b.gerhana rembulan c.rotasi bumi d.revolusi bumi kunci : a * tidak ada keterangan gambar
CONTOH LAGI: Menurut diagram berikut, banyaknya siswa yang mempunyai berat badan 30 kg adalah ….. siswa. 10 15 20 25 Berat Badan Dalam kg Jumlah Murid 25 30 35 36 40 30
KAIDAH 9: Panjang rumusan pilihan jawaban relatif sama Siswa cenderung memilih jawaban yang paling panjang dan lebih lengkap CONTOH SOAL YANG KURANG BAIK : Helopeltis adalah hama yang menyerang ….. a. Kopi b. daun teh yang masih kuncup c. Jagung d. Padi kunci : b CONTOH SOAL YANG LEBIH BAIK : Helopeltis adalah hama yang menyerang tanaman …. kopi Teh Jagung Padi kunci : b
dalam menjalankan profesinya KAIDAH 10: Hindari pilihan jawaban: semua jawaban di atas salah atau semua jawaban di atas benar. *Bukan materi yang ditanyakan* Bidan adalah jabatan Profesional karena……….. a. Bidan memiliki kelompok pengetahuan yang jelas dalam menjalankan profesinya b. Memiliki kewenangan dalam menjalankan Tugasnya (Kep Menkes 900/VII/2002) c. Memiliki Organisasi Profesi d. Semua jawaban di atas benar
KAIDAH 11: Jawaban berbentuk angka atau waktu sebaiknya disusun berdasarkan urutan besar kecilnya angka atau waktu kejadian. Ikatan Bidan Indonesia (IBI) didirikan pada tanggal………… a. 24 Juli 1951 b. 24 Juni 1952 c. 24 Juni 1951 d. 25 Juni 1951 e. 25 Juli 1951
KAIDAH 12: Hindari butir soal yang bergantung pada jawaban soal sebelumnya CONTOH : Zat yang diperlukan untuk proses pembakaran adalah … karbon dioksida karbon monoksida hidrogen Oksigen kunci : d Berapa persen dari zat yang dihasilkan pada jawaban di atas terdapat di udara sekitar kita : 10 % c. 25 % 20 % d.50 % kunci : d
KAIDAH 13: Soal harus menggunakan bahasa sesuai dengan kaidah bahasa yang baik dan benar Diterimanya IBI menjadi anggota ICM pada tahun…… a. 1956 b. 1957 c. 1958 d. 1959 e. 1960
KAIDAH 14: Menggunakan bahasa komunikatif CONTOH SOAL: 1. Reproduksi secara vegetatif terjadi pada tumbuhan …. a. banana c. jambu b. buah d.jeruk kunci : a 2. Perkembangbiakan secara tak kawin terjadi pada tumbuhan … a.Pisang c. Jambu b.Mangga d. Jeruk kunci : a
Mandike berkembang biak dengan … . a.umbi c. Biji KAIDAH 15: Tidak menggunakan bahasa yang berlaku setempat dapat menimbulkan perbedaan persepsi / penafsiran CONTOH SOAL: Mandike berkembang biak dengan … . a.umbi c. Biji b.Batang d. Tunas kunci : C Semangka berkembang biak dengan … a. Umbi c. Biji b. Batang d. Tunas