JUDUL PENELITIAN : “PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSI TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DAN KINERJA KEUANGAN INDUSTRI PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA“ OLEH : Neng.Kurlelasari 21109154 4 AK 4
Kepemilikan Institusi, Kinerja Keuangan Dan Nilai Perusahaan
Rumusan Masalah Bagaimana kepemilikan institusi, kinerja keuangan, dan nilai perusahaan Industri Perbankan yang Tardaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Apakah kepemilikan institusi berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan Industri Perbankan yang Tardaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Apakah kepemilikan institusi berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan Industri Perbankan yang Tardaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Apakah kinerja keuangan berpengaruh signifikan terhadap nilai Perusahaan Industri Perbankan yang Tardaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Apakah kepemilikan institusi berpengaruh signifikan terhadap nilai Perusahaan melalui kinerja keuangan Industri Perbankan yang Tardaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).
X = Kepemilikan Institusi TEORI PENDUKUNG Y = KInerja Keuangan X = Kepemilikan Institusi Menurut Jumingan (2006), Kinerja keuangan adalah gambaran kondisi keuangan perusahaan pada suatu periode tertentu baik menyangkut aspek penghimpunan dana maupun penyaluran dana, yang biasanya diukur dengan indikator kecukupan modal, likuiditas, dan profitabilitas . Z = Nilai Perusahaan Nilai perusahaan dapat mencerminkan nilai asset yang dimiliki perusahaan seperti surat-surat berharga. Saham merupakan salah satu surat berharga yang dikeluarkan oleh perusahaan, tinggi rendahnya harga saham banyak dipengaruhi oleh kondisi emiten. Salah satu faktor yang mempengaruhi harga saham adalah kemampuan perusahaan membayar dividen. (Harjito, A., & Martono, 2005:3). “Wahidahwati (2002) menyatakan bahwa kepemilikan institusional merupakan persentase saham yang dimiliki oleh pihak institusi perusahaan pada akhir tahun”. “Menurut faisal (2003) Kepemilikan institusional merupakan pihak yang memonitor perusahaan. Dengan kepemilikan institusi yang besar (lebih dari 5%) mengidentifikasikan kemampuannya untuk memonitor manajemen lebih besar”. Artinya semakin besar kepemilikan institusi maka semakin efisiensi pemanfaatan aktiva perusahaan sehingga dapat mencegah tindakan pemborosan yang dilakukan manajemen dan pada akhirnya akan meningkatkan nilai perusahaan.
Hasil Penelitian Terdahulu No Peneliti Sumber Judul Hasil 1 Taufan Tiastono Jurnal Ekonomi & Bisnis Manajemen Laba Nyata Sebagai Pemediasi Hubungan Ukuran Kepemilikan Institusional Dengan Kinerja Keuangan kepemilikan institusional berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan. 2 Myron B Solovin & J.A.R Sanz. 2000 Jurnal Keuangan Ownership Concentration, Corporate Control Activity, and Firm Value Nilai Perusahaan akan meningkat jika institusi yang efektif.mampu menjadi alat monitoring perusahaan. 3 Puwanenthiren Pratheepkanth Department of Accounting, University of Jaffna, Sri Lanka Journal of Arts, Science & Commerce CAPITAL STRUCTURE AND FINANCIAL PERFORMANCE: EVIDENCE FROM SELECTED BUSINESS COMPANIES IN COLOMBO STOCK EXCHANGE SRI LANKA Pengukuran kinerja keuangan perusahaan dapat diukur dari laporan keuangan yng dikeluarkan secara priodik. Laporan keuangan berupa neraca, rugi-laba, arus kas, dan perubahan modal yang secara bersama- sama memberikan suatu gambaran tentang posisi keuangan perusahaan, informasi yang terkandung dalam laporan keuanmgan digunakan investor untuk memperoleh perkiraan tentang laba dan deviden dimasa mendatang dan resiko atas penilaian tersebut. Dalam menilai struktur modal yang optimal dari perusahaan dan untuk menangkap efek ambang utang terhadap nilai perusahaan. (Brigham dan Houston, 2006).
Keterkaitan antara Variabel 2.2.1 Keterkaitan Antara Kepemilikan Institusi dengan Kinerja Keuangan Lubis, dkk (2011) menyatakan bahwa meningkatnya kepemilikan Publik dan Kepemilikan institusi dalam struktur Kepemilikan dapat meningkatkan kinerja finansial dan operasional. Kepemilikan Publik merupakan satu-satunya pembentuk struktur kepemilikan. Pengembalian atas total asset (return on asest) menjadi pembentuk kinerja finansial dan operasional namun hanya mampu meningkatkan profitabilitas. 2.2.2 Keterkaitan antara Kepemilikan Institusi Terhadap Nilai Perusahaan Menurut Jensen & Macking (2006), Kepemilikan Manajerial dan kepemilikan Institusi adalah dua mekenisme Corporate Governance utama yang membantu mengendalikan masalah keagenan. Dengan demikian, komposisi kepemilikan institusi akan berpengaruh pada pengendalian perusahaan sehingga berdampak pada nilai perusahaan. Sujoko & Soebiantoro (2007) menyatakan bahwa kepemilikan institusi mempunyai pengaruh negatif dan signifikann terhadap nilai perusahaan. Masalah-masalah Kepemilikan Institusi muncul karena terjadinya pemisahaan antara kepemilikan di pihak principal dan pengendalian di pihak agent (La Porta., et al, 2002). Semakin besar kepemilikan saham oleh manajer dalam perusahaan, semakin produktif tindakan manajer dalam memaksimalkan nilai perusahaan. 2.2.3 Keterkaitan antara Kinerja Keuangan terhadap Nilai Perusahaan Chandra (2008) menjelaskan Kinerja keuangan yang bagus dari perusahaan menunjukan fundamental keuangan perusahaan yang baik sehingga akan memberikan sinyal fositif bagi investor dan seterusnya akan meningkatkan nilai perusahaan. 2.2.4 Keterkaitan antara Kepemilikan Institusi dan Kinerja Keuangan dengan Nilai Peusahaan Kinerja Manajemen yang diatur oleh pemegang saham (investor) akan meminimalisasikan kecurangan yang terjadi dalam suatu bank sehingga kinerja keuangan akan meningkat. Meningkatnya kinerja keuangan ini akan meningkatkan pula nilai perusahaan bank tersebut. Sehingga semakin tinggi kinerja keuangan (pengembaalian atas total aktiva) maka semakin tinggi nilai perusahaan (rasio harga laba). Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Adhitama dan Sudaryono (2005).
HIPOTESIS Dari uraian diatas mengenai pengaruh Kepemilikan Institusi dan Kinerja Keuangan terhadap Nilai Perusahaan maka penulis dapat mengambil hipotesis sementara yaitu : H1 :Kepemilikan institusi berpengaruh terhadap kinerja keuangan pada industri perbankan yang terdaftar di bursa efek Indonesia (BEI). H2 :Kepemilikan institusi berpengaruh terhadap nilai perusahaan pada industri perbankan yang terdaftar di bursa efek Indonesia (BEI). H3 :Kinerja keuangan berpengaruh terhadap nilai perusahaan pada perusahaan industri perbankan yang terdaftar di bursa efek Indonesia (BEI). H5 :Kepemilikan institusi berpengaruh terhadap nilai perusahaan melalui kinerja keuangan industri perbankan yang tardaftar di bursa efek indonesia (BEI)
METODE DAN OBJEK PENELITIAN Kepemilikan Institusi, Kinerja Keuangan, dan Nilai Perusahaan Metode Penelitian Metode Deskriptif dan Verifikatif Teknik Pengumpulan Data Populasinya yaitu 32 Perusahaan Industri perbankan yang terdaftar di BEI. Sempel 24 Perusahaan industri perbankan yang terdaftar di BEI. Sumber Data Data Sekunder
OPERASIONALISASI VARIABEL Konsep Variabel Indikator Skala Kepemilikan Institusi (X1) Kepemilikan Institusi adalah kepemilikan saham perusahaan oleh institusi keuangan, seperti perusahaan asuransi, bank, dana pensiun, dan asset management. Tingkat kepemilikan institusi yang tinggi akan menimbulkan usaha pengawasan yang lebih besar oleh pihak investor institusi sehingga dapat menghalangi prilaku opportunistic manajer. Perusahaan dengan kepemilikan institusi yang besar mengindikasikan kemampuannya untuk memonitor manajemen. (Lauterbach, 2011). Kepemilikan Menyebar Kepemilikan Terkonsentrasi Rasio Kinerja Keuangan (Y) Kinerja keuangan perusahaan dapat diartikan sebagai prospek atau masa depan, pertumbuhan atuau potensi perkembangan yang baik bagi perusahaan (Orniati, 2009). Irham Fahmi (2011 : 137) menyatakan bahwa ROE adalah : “rasio return on equity (ROE) disebut juga dengan laba atas equity. Rasio ini mengkaji sejauh mana suatu perusahaan mempergunakan sumber daya yang dimiliki untuk mampu memberikan laba atas ekiutas.”. Nilai Perusahaan (Z) Modigliani dan Miller dalam Ulupui (2007) menyatakan bahwa nilai perusahaan ditentukan oleh earnings power dari aset perusahaan. Hasil positif menunjukkan bahwa semakin tinggi earnings power semakin efisien perputaran aset dan atau semakin tinggi profit margin yang diperoleh perusahaan. Hal ini akan berdampak pada nilai perusahaan. Tigkat Profitabilitas. Tigkat Stabilitas Nilai Pasar Nilai Buku
Analisis Deskriftip Kepemilikan Institusi
Analisis Deskriftip Kinerja Keuangan
Analisis Deskriftip Kinerja Keuangan
Kepemilikan Institusi Analisis Verifikatif Kepemilikan Institusi (X) Kinerja Keuangan (Y) Nilai Perusahaan (Z) 4,49 % 13,2 % 11,3 % 6,81 %
Uji Parsial o Kinerja keuangan (Y) berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan (Z), t hitung (3,171) > t tabel (1,98). o Kepemilikan institusi (X) berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan (Y), (t hitung (-2,809) < t tabel (-1,98)).
Kesimpulan Perkembangan Kepemilikan Institusi pada perusahaan Industri Perbankan di Bursa Efek Indonesia periode 2009 sampai dengan 2012 cenderung meningkat. Hal ini terjadi karena perusahaan membutuhkan pendanaan internal yang cukup besar untuk ekspansi bisnisnya, sehingga perusahaan mengeluarkan kebijakan menjual sahamnya ke masyarakat. Disadari sepenuhnya bahwa ketika kepemilikan institusi semakin banyak, maka pengawasan semakin ketat dari pihak eksternal sehingga menjadikan perusahaan lebih baik dalam manajemennya. Namun demikian, laba yang di peroleh perusahaan semakin berkurang karena perusahaan harus berbagi deviden dengan investor. Kepemilikan institusi tertinggi dimiliki oleh Bank Ekonomi Raharja, sedangkan kepemilikan terendah dimiliki oleh Bank BCA. Kepemilikan institusi di perbankan bisa dikatakan baik kepemilikannya terkonsentrasi karna lebih dati 20%. Perkembangan kinerja keuangan perbangkan dari tahun ke tahun masih belum stabil di karenakan laba yang di peroleh perusahaan mengalami fluktuasi yang cenderung turun. Kinerja keuangan yang diukur dengan ROE (Return On Asset) yang paling tinggi di miliki oleh bank BRI, sedangkan ROE (Return On Asset) yang terendh dimikiki oleh bank ICB Bumi putera Indonesia. Perkembangan Nilai perusahaan yang diukur dengan PBV (Price Book Value), dari tahun ke tahun masih belum stabil dan cenderung menurun. Hal ini dikarenakan perusahaan menurunkan harga per lembar saham di pasar, dengan harapan banyak investor berinvestasi. Nilai perusahaan perbankan yang paling tinggi di miliki oleh bank Capital Indonesia, dan terendah dimiliki oleh bank Victoria International. Kepemilikan institusi berpengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan di industri perbankan yang terdaftar di BEI, dengan tingkat pengaruh yang rendah. Hal ini mengindikasikan bahwa kinerja keuangan perbankan tidak didominasi oleh kepemilikan institusi, dimana masih banyak factor lain yang mempengaruhinya antara lain…..Kondisi ini didukung adanya informasi bahwa kinerja perbankan yang cenderung turun dan kepemilikan instritusi yang cenderung naik. Kepemilikan institusi berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan di industri perbankan yang terdaftar di BEI, dengan tingkat pengaruh yang rendah. Hal ini mengindikasikan bahwa nilai perusahan perbankan tidak didominasi oleh kepemilikan institusi, dimana masih banyak factor lain yang mempengaruhinya antara lain kepemilikan menejerial, public dll. Kondisi ini didukung adanya informasi bahwa nilai perusahaan yang cenderung turun dan kepemilikan instritusi yang cenderung naik. Dimana nilai perusahaan ditahun 2010 mengalami penurunan hal tersebut karena perusahaan mempunyai kebijakan untuk menaikan nilai buku per lembar sahamnya. Kinerja keuangan berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan di industri perbankan yang terdaftar di BEI, dengan tingkat pengaruh yang rendah, Hal ini mengindikasikan bahwa kinerja keuangan perbankan tidak didominasi oleh nilai perusahaan, dimana masih banyak faktor lain yang mempengaruhinya antara lain seperti total asset, stuktur modal dll. Kondisi ini didukung adanya informasi bahwa kinerja perbankan yang diukur dengan ROE dari tahun ke tahun cenderung cukup baik dibandingkan nilai perusahaan yang cenderung menurun. Kepemilikan institusi berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan melalui kinerja keuangan di industri perbankan yang terdaftar di BEI, dengan tingkat pengaruh yang rendah. Hal ini mengindikasikan bahwa nilai perusahaan perbankan tidak didominasi oleh kepemilikan institusi dan kinerja keuangan saja, dimana masih banyak faktor lain yang mempengaruhinya. Dengan kepemilikan institusi yang lebih dari 20% dengan di barengi kinerja keuangan ternyata tidak bisa mempengaruhi nilai perusahaan menjadi tinggi
TERIMA KASIH WASSALAMU`ALAIKUM..