DATA PRIMER DAN SEKUNDER PERTEMUAN-14 YULI ASMI ROZALI FAKULTAS PSIKOLOGI
KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN Mahasiswa memahami dan mampu membedakan antara jenis data primer dan sekunder serta kegunaannya
Sifat-sifat Data Penelitian 1. Asal Data Data Primer (Observasional) Data sekunder (Literal) 2. Saat Pengambilan Data Retrsopektif (waktu lampau) Data Prospektif (waktu ke depan) 3. Demensinya Tunggal (satu paremeter : berat, Tinggi,dll) Ganda (banyak parameter ;satatus Gizi, perilaku , tingkat kemiskinan dll) 4. Skala Pengukurannya Nominal (jenis kelamin, suku) Ordinal (Tingkat pengetahuan) Interval (Suhu tubuh, IQ) Rasio (kadar Hb, umur, dll) 5. Nilainya Kuantitaif (dapat diangkakan) Kualitatif (tidak dapat diangkakan)
Langkah-langkah Metodologi Perumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat. Perumusan Hipotesis dan Operasionalisasi Hipotesis. Renyusunan Rancangan Penelitian (Populasi-Sampel, Instrumentasi, Strategi Operasional) Pengambilan Data Analsis dan Penyajian Data Penyimpulan Generalisasi
Data Primer data yang hanya dapat kita peroleh dari sumber asli atau pertama. Pengambilan data primer dalam survei menggunakan kuesioner.
Secara teori proses pengambilan data memegang peranan penting dalam menentukan validitas hasil penelitian. Oleh karena itu, dalam teori validitas, hasil riset tidak akan mempunyai validitas tinggi, jika peneliti melakukan kesalahan dalam pengambilan data yang secara tekni disebut data collection error.
Kesalahan dalam pengambilan data primer akan berakibat secara langsung dalam hasil analisa yang tidak sesuai dengan masalah yang akan dijawab sehingga hasil studi akan menghasilkan kesimpulan yang salah.
Data Sekunder Data sekunder merupakan data yang sudah tersedia sehingga kita tinggal mencari dan mengumpulkan; Untuk mendapatkan data yang tepat dan sesuai dengan tujuan penelitian, kita memerlukan beberapa pertimbangan, diantaranya sebagai berikut:
Jenis data harus sesuai dengan tujuan penelitian yang sudah kita tentukan sebelumnya. Data sekunder yang dibutuhkan bukan menekankan pada jumlah tetapi pada kualitas dan kesesuaian; Data sekunder tidak dapat digunakan sebagai satu-satunya sumber informasi untuk menyelesaikan masalah penelitian.
Identifikasi Data Sekunder identifikasi dapat dilakukan dengan cara membuat pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut: 1) Apakah kita memerlukan data sekunder dalam menyelesaikan masalah yang akan diteliti? 2) Data sekunder seperti apa yang kita butuhkan?
Penggunaan Data Sekunder 1. Pemahaman Masalah Data sekunder dapat digunakan sebagai sarana pendukung untuk memahami masalah yang akan kita teliti.
Contoh apabila kita akan melakukan penelitian dalam suatu perusahaan, perusahaan menyediakan company profile atau data administratif lainnya yang dapat kita gunakan sebagai pemicu untuk memahami persoalan yang muncul dalam perusahaan tersebut dan yang akan kita gunakan sebagai masalah penelitian.
2. Penjelasan Masalah Data sekunder bermanfaat sekali untuk memperjelas masalah dan menjadi lebih operasional dalam penelitian karena didasarkan pada data sekunder yang tersedia, kita dapat mengetahui komponen-komponen situasi lingkungan yang mengelilinginya.
3. Formulasi Alternative-Alternative Penyelesaian Masalah yang Layak Data sekunder akan bermanfaat dalam memunculkan beberapa alternative lain yang mendukung dalam penyelesaian masalah yang akan diteliti.
4. Solusi Masalah Data sekunder disamping memberi manfaat dalam membantu mendefinisikan dan mengembangkan masalah, data sekunder juga kadang dapat memunculkan solusi permasalahan yang ada.
Valid, Objektif, Reliabel Pengambilan Data Pengukuran Variabel dari Subjek penelitian. Mengikuti Kaidah Pengukuran : Objektif Valid Reliabel Data Valid, Objektif, Reliabel
Pengukuran Objektif Pengukuran yang tidak terpengaruh oleh kemauan/ kehendak seseorang (subjek) Metode Tersamar (Blinded Messurentment)
Alat dan Cara Pengukuran Sesuai dengan yang hendak diukur. Pengukuran Valid Hanya mengukur yang seharusnya diukur Nilai yang terukur = Nilai sesungguhnya + Eror Data Nominal Dikotomik : Kesalahan Positip Palsu (False positip = Tipe a) Kesalahan Negatip Palsu (False Negatip= Tipe b) Observe score = True score+ Error Alat dan Cara Pengukuran Sesuai dengan yang hendak diukur.
Pengukuran Reliabel Pengukuran yang dilakukan pada subjek yang sama secara berulang oleh pengukur yang sama/ berbeda menghasilkan nilai yang sama. Konsisten Stabil
Beberapa Teknik Pengambilan Data Wawancara (terstruktur, mendalam/ tidak terstruktur) FGD (Fokus Group Discussion) Kajian Dokumen dan Arsip (Content Analysis) Pengukuran/ Observasi Mengisi Kuesioner Kombinasi
Teknik Wawancara Terstrutur (terfokus): Penelitian kuantitatif Formulasi pertanyaan tertutup Situasinya lebih formal Informan menjawab sesuai pola pikir pewawancara (peneliti) Pewawancara merasa lebih mengerti persoalan dan lebih bersifat pembuktian dari prediksinya.
Tahapan Wawancara Penetapan Responden/ Infroman : siapa, kapan dimana? Persiapan wawancara : memahamai karakter responden, jensi informasi yang digali). Langkah Awal : membangun interaksi / keakraban santai dengan subjek (grand tour). Membuat wawancara menjadi Produktif; tunjukkan pendengar yang baik, jangan banyak memotong pembicaran, alur pertanyaan yang semakin mendalam. Penghentian wawancara dan membuat Simpulan : klarifikasi simpulan dengan informan, rencana wawancara selanjutnya.
Fokus Group Discussion (FGD) Wawancara Kelompok Usaha pemberdayaan partisipasi masyarakat untuk pengembangan program wilayah. Menggali : sikap, minat, keinginan/ kebutuhan kelompok masyarakat. Fokus Permasalahan : dari wawancara individual/ kuesioner sebelumnya. Peneliti/ Moderator : kritis mengnadilkan arah diskusi. Semua peserta mempunyai kesempatan sama dalam diskusi dan tidak ada dominansi. Perlu pendamping moderator: mencatat, mengingatkan yang kurang
Observasi Menggali Data : peristiwa, tempat/ lokasi, benda dll. Observasi langsung Observasi Tak langsung : Catatan data sekunder Tak berperan : (kehadiarannya tidak diketahui subjek Berperan : (1) pasif (b) aktif
Teknik Penyajian Data Kuantitatif Suatu upaya agar supaya Isi Informasi dapat dipahami dengan mudah oleh sasaran . Tekstuler Tabel Grafik/ Diagram.
Tabel Tabel 1-3: Frekuensi Distribusi Status gizi Siswa SD menurut Kelompok Umur Di Kota Surakarta Tahun 2003 NO Umur Baik Sedang Kurang 1 < 8 tahun 2.176 8.534 2.056 2 8-10 tahun 1.595 9.304 4.983 3 10-12 tahun 967 11.756 3.897 4 > 12 tahun 1.476 10.543 4.083 Jumlah (%) Sumber Data : DKK Kota Surajarta
Simpel Bar Diagram Diagram 2-3: Proporsi Status Gizi Siswa SD di Kab. Karanganyar tahun 2003 Sumber : DKK Kr. Anyar 2003
Multipel Bar Diagram Diagram 1-4 : Proporsi pemakaian jenis kontrasepsi aseptor KB di Kabupaten Klaten 3 tahun terakhir . Sumber r: DKK Klaten 2004
Pie Diagram Diagram 1-5: Proporsi Jenis Kontrasepsi Aseptor KB di Kabupaten Sukoharjo Tahun 2003. 24% IUD Sterilisasi Hormonal III. 66% I .24% II. 10% Sumber : DKK Kota Sukoharjo
Picto Diagram Grafik 1-6: Jumlah Keluarga Miskin yang mempunyai Balita Gizi Buruk di Kabupetn Bantul DIY 3 tahun terakhir Tahun 2003 (489) 2002 (467) 2001 (634) Jumlah Gakin x 100 Sumber : DKK Kab. Bantul DIY