Sintaksis Bahasa Jepang

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
UNSUR-UNSUR BAHASA FONEM MORFEM KATA FRASA KLAUSA KALIMAT PARAGRAF
Advertisements

Pendahuluan Setiap hari kamu menyimak berbagai informasi. Ada yang berupa berita, pertanyaan, ataupun perintah. Informasi tersebut ada yang diungkapkan.
Tugas Bahasa Indonesia
SEMANTIK BAHASA INDONESIA
KLAUSA Septia Sugiarsih.
PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER
JENIS KALIMAT.
kalimat Pengertian kalimat
KALIMAT DASAR: CIRI SUBJEK, PREDIKAT, OBJEK, PELENGKAP, KETERANGAN
SINTAKSIS Pengertian Sintaksis merupakan salah satu cabang linguistik. Istilah sintaksis diambil dari bahasa Belanda syntaxis. Dalam bahasa Inggris.
TATA BAHASA BAKU BAHASA INDONESIA
KALIMAT.
Sintaksis Dewi Puspitasari.
KALIMAT DALAM BAHASA INDONESIA
FRASA dan KLAUSA Maulfi Syaiful Rizal FIB UB.
[SAP 6] KEPUTUSAN, PROPOSISI DAN KALIMAT
Kelompok 9 Dinar W. Eggi I.P. Elis A.N.
Jawaban Tugas Sintaksis
Kalimat Efektif.
1. KALIMAT Satuan bahasa berupa kata/rangkaian kata yang dapat berdiri sendiri dan menyatakan makna yang lengkap. 2. Memiliki intonasi final.
KALIMAT.
Pengantar Linguistik Umum 19 November 2012 Nadya Inda Syartanti
BENTUK DAN MAKNA.
SINTAKSIS.
BENTUK DAN MAKNA FONEM bunyi terkecil yang dapat membedakan arti, sedangkan huruf adalah lambang bunyi atau lambang fonem. Apakah fonem sama.
Oleh: Septia Sugiarsih
Sintaksis Bahasa Jepang
Unsur-unsur Kebahasaan
KAIDAH TEKS LAPORAN OBSERVASI
KALIMAT Kalimat adalah kesatuan ujar yang mengungkapkan suatu konsep dan perasaan (Moeliono, 1999:434). Kalimat merupakan satuan bahasa terkecil yang dapat.
Kelompok 9 Dinar W. Eggi I.P. Elis A.N.
JENIS KALIMAT Kelas : XI BAHAS Semester : 1. JENIS KALIMAT Kelas : XI BAHAS Semester : 1.
Klasifikasi Kalimat Kalimat adalah satuan bahasa yang secara relatif berdiri sendiri, mempunyai intonasi final (kalimat lisan), dan secara aktual ataupun.
Materi Perkuliahan Klausa Oleh Latifah, S.Pd.,M.Pd
TATA KALIMAT BAHASA INDONESIA (SINTAKSIS)
KALIMAT Disampaikan pada Mata Kuliah Tata Tulis Karya Ilmiah.
Sintaksis Dewi Puspitasari.
Oleh Nori Purwanasari, M.Hum.
Ciri Kebahasaan Teks Cerita Sejarah
KALIMAT Pertemuan Ke-5.
SINTAKSIS.
TEKOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI
Pertemuan 2 Karakteristik Studi Pragmatik
Ragam Kalimat BAHASA INDONESIA
TUGAS SOFTSKILL PENJELASAN KALIMAT
SINTAKSIS Oleh Bambang Eko Hari Cahyono FPBS IKIP PGRI MADIUN
KLAUSA.
Modus, Aspek, Kala, Modalitas, Fokus, dan Diatesis
1. Subjek atau subyek (S) adalah pokok kalimat yang dijelaskan oleh fungsi lain. Pengertian lainnya subjek adalah unsur yang berfungsi sebagai pokok pembicaraan.
Penggunaan Aspek Kebahasaan dalam Penulisan Karya Ilmiah
Penggunaan afiks ke-an
SINTAKSIS (1) PERTEMUAN KE-8 Khusnul Fatonah, M.Pd. PGSD.
Oleh : Komarudin Fakultas : Pertanian
SMP WIRAUTAMA PATROL Oleh : Rastilah, S.Pd.
Nura Amelia Herlin Yoni
ASSALAMUALAIKUM WR.WB..
MATERI 6 KALIMAT oleh M.RIYANTON, S.S.,M.Pd
KALIMAT EFEKTIF TUJUAN:
KALIMAT EFEKTIF TUJUAN:
LOKAL BAHASA INDONESIA A
-- KHUSNUL FATONAH, M.PD. --
SINTAKSIS Oleh Bambang Eko Hari Cahyono FPBS IKIP PGRI MADIUN
MATA KULIAH: BAHASA INDONESIA
Bahasa Indonesia Oleh: Ali.
Struktur kalimat Oleh ; laras intan sukma katma. Pelengkap (Pel.) Pelengkap merupakan unsur kalimat yang dapat bersifat wajib ada karena melengkapi makna.
KALIMAT DALAM BAHASA INDONESIA
KALIMAT Kalimat adalah bagian ujaran yang mempunyai struktur minimal subyek (S) dan predikat (P) dan intonasinya menunjukan bagian ujaran itu sudah lengkap.
SINTAKSIS ( TATA KALIMAT BAHASA INDONESIA )
Lia Gatra Hanafiani Elis Agustini. CS Oman Sahroni Lia Gatra Hanafiani Elis Agustini. CS Oman Sahroni
KELOMPOK 8 TATA KALIMAT BAHASA. TATA KALIMAT / SINTAKSIS Sintaksis adalah Pengaturan hubungan antara kata dengan kata, atau dengan satuan satuan yang.
Transcript presentasi:

Sintaksis Bahasa Jepang Oleh :

Istilah sintaksis dalam bahasa Jepang disebut Tougoron (統語論) Istilah sintaksis dalam bahasa Jepang disebut Tougoron (統語論). Sintaksis adalah cabang linguistik yang mengkaji tentang struktur dan unsur-unsur pembentuk kalimat. Nita (1997:14) menjelaskan bahwa bidang garapan sintaksis adalah kalimat yang mencakup jenis dan fungsinya, unsur-unsur pembentuknya, serta struktur dan maknanya. Dengan demikian, berbagai unsur pembentuk kalimat pun merupakan garapan dari sintaksis. Struktur yang dimaksud mencakup struktur frase, klausa dan kalimat itu sendiri. Menurut Nita (1997:18) menggolongkann jenis kalimat dalam bahasa jepang ada dua macam, yaitu berdasarkan pada struktur Kouzoujou (構造上) dan berdasarkan pada makna(意味上). Penggolongan kalimat berdasarkan pada struktur mengacu pada peranan setiap bagian(unsur pembentuk kalimat). Dalam kalimat secara keseluruhan. Sedangkan penggolongan kalimat berdasarkan pada makna mengacu pada bagaimana makna dan fungsi dari kalimat tersebut.

Jenis kalimat berdasarkan strukturnya Kalimat berdasarkan strukturnya secara garis besar terdiri dari dua macam, yaitu yang tidak memiliki unsur predikat dan yang memiliki unsur predikat. Kalimat yang tidak memiliki unsur predikat disebut dokuritsugobun (独立語文), sedangkan kalimat yang memiliki unsur predikat disebut jutsugobun (述語文).

Didalam dokuritsugobun ada dua macam, yaitu kalimat yang menggunakan kata seru kandoushi dan yang menggunakan nomina Meishi. Contoh Kandoushi : 「まあ!」 ”Maa!” <”Yaa....!”> 「お~い!」 “O~i!” <”Hei....!”> Contoh meishi : 「火事!」 “kaji!” <”kebakaran!”> 「智子!」 “Tomoko!” <”Tomoko!”> Contoh dokuritsugobun diatas hanya digunakan untuk menyatakan panggilan atau jawaban (sahutan), mengungkapkan rasa terkejut atau marah pada saat berbicara. Kalimat ini tidak bisa digunakan untuk menyatakan keadaan masa lampau, sedangkan kalimat yang yang berkonstruksi predikatif (jutsugobun) bisa digunakan untuk menyatakan peristiwa masa lampau.

Dalam kalimat yang berkonstruksi predikatif (Jutsugobun) masih bisa digolongkan lagi berdasarkan pada jenis kata yang digunakan sebagai predikatnya yaitu kalimat yang predikatnya menggunakan verba, adjektiva atau nomina. Urutan kata dalam kalimat verbal secara umum berpola SOP (Subjek-objek-predikat) untuk kalimat verbal transitif, dan SP (Subjek-predikat) untuk kalimat verbal intransitif. Contoh : 太郎はテレビを見る Kalimat verbal transitif 雨が降る kalimat verbal intransitif 体がだるい kalimat adjektival 今日は休みだ kalimat nominal

Kalimat berdasarkan pada struktur pembentukannya Dokuritsugobun (kalimat minim) a. yang menggunakan Kandoushi (kata seru) 「あれ!」 “Are!” <“Aduh!”> 「雨!」 “Ame!” <“Hujan!”> b. Yang menggunakan Meishi (nomina) Outo (menjawab panggilan)   「はい!」 <“Ya!”> Yobikake (memanggil) 「ひろし!」 <“Hiroshi!”>

2. Jutsugobun (kalimat yang berkonstruksi predikatif) Berdasarkan pada jenis kata yang menjadi predikatnya Doushibun (kalimat verbal) Tadoushibun (transitif) 「ひろしはテレビを見る」 jidoushibun (kalimat intransitif) 「雨が降る」 2) Keiyoushibun I-keiyoushibun (Adj. I) 「体がだるい」 Na-keiyoushibun (Adj. Na) 「この花はきれいだ」 3) Meishibun 「今日は休みだ」

b。Berdasarkan pada jumlah klausanya Tanbun (kalimat tunggal) 田中さんは先生です。 秋が来た。 2) Fukubun (kalimat majemuk) Shusetsu (klausa utama) 風邪をひいて、会社を休んだ。 Juusetsu (klausa tambahan) Seibunsetsu (klausa pelengkap) 昨日、私は山田さんが元気そうにテニスをしていたのを見た。

2) Jenis kalimat berdasarkan maknanya Dibagi dua bagian yaitu dari segi isi dan segi fungsi. Kalimat dari segi isinya terdiri dari kalimat yang menyatakan keadaan dan kalimat yang menyatakan aktifitas. Contohnya: 授業は八時に始まる。 部屋にテレビがある。 Contoh diatas merrupakan kalimat yang menyatakan aktifitas dan menyatakan keadaan. Berdasarkan pada fungsinya kalimat terdiri dari kalimat perintah, kalimat yang menyatakan maksud atau keinginan, kalimat berita dan kalimat tanya. Contoh: 「静かにしろ!」 (meirei/perintah) 『どうぞ、お上がりください」 (irai/permohonan) 『動くな!」 (kinshi/larangan) 『一緒に帰ろう!」 (kanyuu/ajakan)

Unsur dan pola kalimat Unsur kalimat kalimat dalam bahasa Jepang terbentuk dari perpaduan beberapa jenis kata yang disusun berdasarkan pada aturan gramatikalnya. Pada umumnya jenis kata pembentuk kalimat tersebut terdiri dari meishi, doushi, keiyoushi, jodoushi, joshi, setsuzokushi, fukushi dan kandoushi. Unsur kalimat dalam bahasa Jepang secara garis besarnya terdiri dari subjek, predikat, objek, keterangan, modifikator dan penyambung. Unsur subjek dan objek biasanya diisi dengan nomina termasuk nomina jadian, sedangkan unsur predikatnya diisi dengan verba, adjektiva, nomina ditambah dengan kopula. Unsur keterangan mencakup keterangan tempat, waktu, alat dan lain-lain. Modifikator digunakan untuk memperluas atau menerangkan subjek, objek dan lain-lain.

2) Pola kalimat pada bagian sebelumnya telah disinggung bahwa kalimat berdasarkan pada jenis kata yang dijadikan sebagai predikatnya dibagi menjadi tiga macam, yaitu: kalimat verbal, kalimat adjektiva dan kalimat nominal. Kalimat verbal yaitu kalimat yang berpredikat verba, baik verba transitif maupun intrasitif. pola kalimat verba intransitif subjek+partikel ga/wa+verba intransitif 雨が降る。 子供が泣いている。 P ola kalimat verba transitif Subjek+partikel ga/wa+objek+partikel O+verba transitif 太郎は新聞を読んでいる。 ひろしが手紙を書く。 Pola kalimat adjektiva-i subjek+partikel wa/ga+adjektiva-i この花は美しい。 京子のかみのけが長い。

d) pola kalimat adjektiva-na subjek+partikel wa/ga+adjektifa-na+kopula da この町は静かだ。 田中さんは親切です。 e) Pola kalimat nomina subjek+partikel wa+nomina+kopula da 彼は学生です。

Kategori gramatikal dalam predikat kategori gramatikal pada predikat kalimat verbal dalam bahasa Jepang biasanya mencakup tingkat kehalusan, bentuk positif dan negatif, voice atau diatesis, aspek, kala atau tense dan modalitas. Tingkat kehalusan dan bentuk positif dan negatif dalam situasi formal terhadap lawan bicara yang kedudukan lebih tinggi atau kepada yang lebih akrab biasanya digunakan bentuk halus. Tetapi adalam situasi tidak formal digunakan kalimat bentuk biasa. Selain itu, dalam bahasa Jepang ada tingkatannya mulai dari bahasa untuk diri sendiri dan untuk orang lain, bahasa halus atau sopan bahasa akrab dan bahasa kasar, yang semuanya dikelompokkan kedalam taiguu-hyougen. Contohnya:  あそこにゆうびんきょくがあります。  あそこにゆうびんきょくがある。