BAB 2 Kerangka Konseptual Akuntansi Keuangan AKUNTANSI KEUANGAN MADYA 1 BAB 2 Kerangka Konseptual Akuntansi Keuangan
Kerangka Dasar (IAI) Kerangka dasar merumuskan konsep yang mendasari penyusunan Laporan Keuangan bagi para pemakai eksternal dengan tujuan agar dapat digunakan oleh : Dewan SAK, dalam Pelaksanaan tugasnya Penyusun Laporan Keuangan, jika ada masalah akuntansi yang belum diatur Standar Akuntansi Keuangan Auditor, dalam memberikan pendapat mengenai apakah Laporan Keuangan disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum Pemakai laporan keuangan dalam menafsirkan informasi yang disajikan dalam laporan keuangan yang disusun sesuai dengan SAK.
Kerangka Dasar (FASB) FASB telah mengeluarkan 7 konsep SFAC : SFAC No 1 : Objectives of Financial Reporting by Business Enterprises SFAC No 2 : Qualitatative Characteristics of Accouting Information SFAC No 3 : Elements of F/S of Business Enterprises SFAC No 4 : Objectives of Fin. Reporting by Nonbusiness Organizations SFAC No 5 : Recognition & Measurement in F/S of Business Enterprises SFAC No 6 : Elements of F/S SFAC No 7 : Using Cash Flow Information and Present Value in Acc. Measurement FASB = Financial Accounting Standards Board (Badan yang menyusun standar akuntansi di AS) SFAC = Statements of Financial Accounting Concepts
Tujuan Pelaporan Keuangan (FASB) Tujuan Umum Menyediakan informasi yang berguna bagi para investor dan calon investor, kreditor dan calon kreditor atau pemakai lain dalam dalam pengambilan keputusan rasional mengenai investasi, kredit dll. Tujuan Utama, menyajikan informasi : Untuk membantu investor dan calon investor, kreditor dan calon kreditor, dan pengguna lain dalam menaksir prospek aliran kas masa mendatang Tentang aktiva dan kewajiban Tentang prestasi keuangan perusahaan selama satu periode Tentang sumber dan penggunaan dana Tujuan Sekunder, untuk menyajikan : Informasi bagi manajemen untuk membuat keputusan terbaik bagi kepentingan pemilik Informasi bagi pemilik untuk memprediksi prestasi manajemen dalam mengelola perusahaan Informasi lain yang memberi penjelasan dan interpretasi laporan2 untuk membantu agai pemakai mengerti tentang informasi keuangan yang disajikan.
Asumsi Dasar Akuntansi Dasar Akrual Pendapatan (Biaya) diakui ketika terjadi transaksi pertukaran barang/jasa antara perusahaan dan pihak lain yang independen, tidak harus pada saat kas diterima. Misal: Penjualan yang telah terjadi dimana kas akan diterima kemudian Pembayaran gaji atas jasa karyawan yang telah bekerja Kas telah diterima meski penjualan akan terjadi kemudian Uang muka gaji telah dibayar untuk masa kerja bulan mendatang. Dasar akrual dapat menyediakan informasi tidak hanya tentang tranksaksi masa lampau tapi juga tentang penerimaan / pengeluaran kas yang potensial di masa depan.
Asumsi Dasar Akuntansi (lanjutan) Kelangsungan Usaha (Going Concern) Perusahaan akan mampu melangsungkan usahanya di masa depan dan tidak bermaksud melikuidasi atau mengurangi secara material skala usahanya, kecuali apabila terdapat bukti sebaliknya. Jika terdapat bukti bahwa perusahaan akan melakukan likuidasi maka laporan keuangan disusun berdasarkan cash basis.
Asumsi - Asumsi Implisit Entitas Akuntansi Perusahaan sbg unit yang berdiri sendiri Terpisah dari pihak yang mempunyai kepentingan dengan perusahaan Mengukur, mencatat dan melaporkan hanya aktivitas keuangan / akuntansi perusahaan. Transaksi Independen Transaksi dilakukan tanpa terpengaruh dengan pihak lain, harga ditentukan sesuai kekuatan tawar menawar Unit Moneter Nilai uang stabil dari waktu ke waktu Periode Akuntansi Umur perusahaan dapat dibagi menjadi periode tertentu, misal tahunan. Berhubungan dengan asumsi kelangsungan usaha (dari perusahaan berdiri s/d perusahaan bubar)
Karakteristik Kualitatif Informasi Akuntansi Menurut Kerangka Dasar 1. Dapat dipahami Asumsi : Para pemakai memiliki pengetahuan yang memadai tentang aktivitas ekonomi dan akuntansi Akuntansi dapat menyajikan informasi baik yang sederhana maupun yang rumit 2. Relevan Berkaitan dengan tujuan digunakannya informasi akuntansi untuk pengambilan keputusan. Informasi akuntansi relevan jika dapat memperkuat atau memperlemah pengambilan keputusan serta mempunyai nilai prediktif. Relevansi dipengaruhi oleh materialitas informasi. Materialitas ditentukan dari besar kecilnya suatu pos, kesalahan, kelalaian untuk menyatakannya sehingga akan mempengaruhi pengambilan keputusan secara signifikan.
Karakteristik Kualitatif Informasi Akuntansi Menurut Kerangka Dasar 3. Andal (reliable) 1. Bebas dari pengertian yang salah dan kesalahan material Dapat dipercaya Andal kadang berlawanan dg relevan Contoh : Perusahaan digugat karena pelanggaran hak cipta Jika belum diputus pengadilan tdk boleh mengakui kewajiban Kasus gugatan perlu diungkapkan dalam Catatan atas LK 4. Penyajian jujur Kesesuaian antara fakta dan informasi yg disajikan Substansi mengunguli bentuk, contohnya : Secara legal Mesin telah dijual kepada pihak, tapi terdapat perjanjian bawah tangan bahwa mesin masih digunakan oleh perusahaan untuk proses produksi maka melaporkan pelepasan mesin dianggap tidak jujur. Kenetralan, informasi tidak boleh memberi keuntungan kelompok tertentu krn tujuan akuntansi adalah informasi untuk semua kelompok Pertimbangan sehat dan kelengkapan, contohnya jika suatu piutang dikelompokkan dalam piutang ragu2 maka akuntansi harus melakukan pencadangan atasnya. Aktiva/pendapatan tidak overstated dan kewajiban/biaya tidak understated.
Karakteristik Kualitatif Informasi Akuntansi Menurut Kerangka Dasar 5. Dapat Dibandingkan - Membandingkan kinerja dari periode ke periode Membandingkan kinerja antara satu perusahaan dengan perusahaan yg lain dalam periode yang sama 6. Kendala Untuk Mencapai Informasi Relevan dan Andal Tepat Waktu, Andal berorientasi masa lalu sedangkan relevan berorientasi masa kini Keseimbangan Antara Biaya dan Manfaat 7. Penyajian Wajar - Jika memenuhi karakteristik kualitatif maka umumnya informasinya adalah wajar.
Karakteristik Kualitatif Informasi Akuntansi Pengambil Keputusan Pertimb. Manfaat – Biaya Dapat Dipahami Berguna Utk Keputusan Berdaya Banding Konsisten Relevan Bernilai Prediktif Bernilai Umpan Balik Tepat Waktu Andal Dapat Diuji Kebenaranya Netral Jujur Menyajikan
Elemen-Elemen Laporan Keuangan IAI Laporan Keuangan Aktiva Kewajiban Ekuitas Penghasilan Beban
Elemen-Elemen Laporan Keuangan FASB Laporan Keuangan Aktiva Kewajiban Ekuitas Investasi oleh Pemilik Distribusi kpd Pemilik Laba Komprehensiif Pendapatan Beban Untung (Gain) & Rugi (Loss)
Elemen-Elemen Laporan Keuangan Aktiva Sumber daya yang dikuasai perusahaan sebagai akibat peristiwa di masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi di masa depan diharapkan akan diperoleh perusahaan Karakteristik Aktiva: Manfaat ekonomi yang akan menyumbang aliran kas masuk Entitas dapat mengendalikan manfaat ekonomi tersebut. Contoh : Mesin pabrik yang diperoleh dari leasing - Secara legal masih milik lessor tp lesse dapat menggunakan mesin tersebut shg dicatat sebagai aktiva perusahaan
Elemen-Elemen Laporan Keuangan Kewajiban Hutang masa kini yang timbul dari peristiwa masa lalu , penyelesaiannya mengakibatkan aktiva/jasa keluar dari sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi. Ekuitas Hak residual atas aktiva perusahaan setelah dikurangi semua kewajiban
Elemen-Elemen Laporan Keuangan Investment by owners Kenaikan dari ekuitas perusahaan karena perpindahaan sesuatu yang bernilai ke perusahaan tersebut dari entitas lain untuk memperoleh hak kepemilikan. Distribution to owners Pemindahan aktiva, pemberian jasa, atau timbulnya kewajiban oleh perusahaan kepada pemilik. Akan menurunkan hak kepemilikan. Laba Komprehensif Perubahan dalam ekuitas perusahaan selama periode tertentu yang bersumber selain bukan dari pemilik perusahaan. Yang merupakan pengubah ekuitas yaitu revenue, expense, gain dan loss dan bukan berasal dari investment by owners dan distribution to owners
Elemen-Elemen Laporan Keuangan Pendapatan (Revenue) Aliran masuk atau peningkatan aktiva lain sebuah entitas atau penyelesaian kewajibannya dari pengiriman atau pembuatan barang, pemberian jasa atau aktivitas lain yang merupakan kegiatan utama dari entitas tersebut Karakteristik pendapatan: Merupakan aliran masuk kas yang sesungguhnya telah terjadi atau diharapkan akan terjadi. Penyerahan barang / jasa kepada pelanggan yang sebelumnya telah memberikan uang muka Tidak diperoleh dari pelepasan aktiva produktif seperti gedung dan mesin pabrik
Elemen-Elemen Laporan Keuangan Biaya (Expense) Aliran keluar atau penggunaan aktiva lain atau timbulnya kewajiban dari pengiriman atau pembuatan barang, pemberian jasa yang merupakan kegiatan utama entitas. Untung (gain) dan Rugi (loss) Untung adalah kenaikan dalam ekuitas uang berasal dari transaksi-transaksi yang mempengaruhi entitas tersebut, kecuali yang berasal dari pendapatan atau investasi oleh pemilik Definisi Rugi merupakan kebalikan dari Untung.
Pengakuan dan Pengukuran Pengakuan adalah proses pencatatan suatu pos keuangan dan melaporkannya pada akhir periode akuntansi sebagai salah satu elemen laporan keuangan. Pos diakui jika : Ada kemungkinan bahwa manfaat ekonomi yang berkaitan dengan pos tersebut akan mengalir dari atau ke dalam perusahaan. Pos tersebut mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur dengan andal Macthing costs against revenues Hubungan langsung (sebab akibat) dengan penjualan produk atau penyerahan jasa, misalnya HPP yaitu cost historis yang melekat pada produk yang terjual Alokasi rasional dan sistematis, digunakan jika tidak terdapat hubungan langsung spt pada no 1. Contohnya adalah biaya penyusutan aktiva tetap dan amortisasi goodwill, paten, dll Pengakuan Segera
Pengakuan dan Pengukuran 4 attribut pengukuran : Historical Cost adalah jumlah kas (atau setara kas) yang diterima atau dikeluarkan ketika transaksi terjadi, digunakan untuk mengukur nilai aktiva ketika diperoleh dan kewajiban ketika timbul. Current Cost adalah jumlah kas (atau setara kas) yang seharusnya dikeluarkan pada saat sekarang Untuk memperoleh aktiva Untuk menyelesaikan kewajiban 3. Realizable/settlement value jumlah kas (atau setara kas) yang : Dapat diperoleh dengan menjual aktiva Dibayarkan pada saat kewajiban direalisasi 4. Present Value adalah jumlah aliran kas masuk / keluar di masa depan yang didiskontokan ke nilai sekarang.