Pengembangan dan Penilaian Softskill dalam Proses Pembelajaran

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Teori belajar dan motivasi diarahkan ke SCL
Advertisements

Teknik Sukses dan Kerjasama
COMPLETE, Profile Lulusan Undip
Apa yang dimaksud dengan pembelajaran diperguruan tinggi?
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)
KONSEP PENILAIAN AUTENTIK PADA PROSES DAN HASIL BELAJAR
KONSEP PENDEKATAN SCIENTIFIC
PENGEMBANGAN RPS DAN SAP
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING )
KEMAMPUAN YANG DIPEROLEH MAHASISWA
SOFT SKILL ? Ketrampilan seseorang dalam berhubungan dengan orang lain (INTERPERSONAL SKILLS) dan ketrampilan dalam mengatur dirinya sendiri (INTRA-PERSONAL.
Strategi Pembelajaran
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN KONSEP PENDEKATAN.
TEAM TEACHING.
Pelatihan Pendampingan Kurikulum 2013
Sumber Referensi Pengembangan Kurikulum
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN
IMPLEMENTASI KURIKULUM BERBASIS RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)
COMPLETE: Profile Lulusan Undip P2KKN | KKN-PPM Tim II Tahun 2016.
1.3a Pendekatan saintifik. 1.3a Pendekatan saintifik.
COMPLETE: Profile Lulusan Undip P2KKN | KKN-PPM Tim I Tahun
Program Pengembangan Softskill Mahasiswa Pascasarjana
STUDENT CENTERED LEARNING (SCL)
PENGEMBANGAN SOFTSKILL MAHASISWA
KKN Sebagai Salah Satu Proses Pembelajaran untuk Menghasilkan Lulusan COMPLETE Mukh Arifin LP2MP | Quality for Development.
Penyusunann rencana pembelajaran semester (RPS)
PROGRAM KEMAHASISWAAN
C.1.3b PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING) DALAM KURIKULUM 2013 Pendidikan dan Latihan Profesi Guru Rayon 110 Universitas Pendidikan.
STRUKTUR KURIKULUM 2013 Pendekatan Saintifik.
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING )
EMPAT PILAR PENDIDIKAN
DEFINISI, FUNGSI, DAN SEJARAH KURIKULUM Erie Agusta, M.Pd.
KONSEP PENDEKATAN SCIENTIFIC
COPY RIGHT: DIT.AKADEMIK DITJEN DIKTI 2008
STRATEGI PEMBELAJARAN DI PERGURUAN TINGGI
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)
PELAKSANAAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS
B 70 PENILAIAN (ASSESMENT) DALAM PEMBELAJARAN Tim DIKTI 2011.
PENGEMBANGAN " SOFT SKILLS " " SOFT SKILLS " DI PERGURUAN TINGGI.
Peluang dan Tantangan Dunia Kerja Sarjana Teknik Mesin
KONSEP PENILAIAN AUTENTIK PADA PROSES DAN HASIL BELAJAR
KONSEP PENDEKATAN SCIENTIFIC
KONSEP PENDEKATAN SCIENTIFIC
Model problem based learning
Apa yang dimaksud dengan pembelajaran diperguruan tinggi?
KONSEP PENILAIAN AUTENTIK PADA PROSES DAN HASIL BELAJAR
SOFT SKILL ? Ketrampilan seseorang dalam berhubungan dengan orang lain (INTERPERSONAL SKILLS) dan ketrampilan dalam mengatur dirinya sendiri (INTRA-PERSONAL.
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)
EMPAT PILAR PENDIDIKAN
KONSEP PENILAIAN AUTENTIK PADA PROSES DAN HASIL BELAJAR
Soft Skill.
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)
KONSEP PENDEKATAN SCIENTIFIC
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)
Disampaikan : Setia Wirawan
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN MODEL PEMBELAJARAN.
(Silabus, Rencana Pembelajaran Semester (RPS), Kontrak Perkuliahan)
Modul 4 - TOT RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN MODEL PEMBELAJARAN.
KRITERIA PENILAIAN STANDAR 5 :
Transcript presentasi:

Pengembangan dan Penilaian Softskill dalam Proses Pembelajaran NI LUH GEDE ASTARIYANI I GUSTI AYU AGUNG SUARTINI Disampaikan dalam Pelatihan Pembelajaran Kurikulum Pendidikan Tinggi (P2KPT/Pekerti-AA) Universitas Udayana, 20-24 Agustu2018

Kontribusi soft skills pada dunia kerja dan apa yang diperoleh di PT

FENOMENA LEMBAGA PENDIDIKAN DI INDONESIA LEBIH MENGUTAMAKAN HARD SKILL (Santoso, 2008) HARD SKILL (HS) 90% SOFT SKILL (SS) 10% KESUKSESAN SESEORANG DI DUNIA USAHA/INDUSTRI (SANTOSO, 2008) 80% DITENTUKAN OLEH SS 20% DITENTUKAH OLEH HS MARZANO ET ALL, 1993 SDM YANG DAPAT EKSIS DI ABAD 21 ADALAH MEREKA YANG MEMILIKI SOFT SKILL YANG KUAT YAITU BERFIKIR KREATIF-PRODUKTIF PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMECAHAN MASALAH BELAJAR BAGAIMANA BELAJAR KOLABORASI PENGELOLAAN DIRI

Permeneristek Dikti Nomor 44 tahun 2015 tentang Standar Pendidikan Tinggi Mengatur Bahwa : perpres no 8 tahun 2012 Pasal 11 Karakteristik Proses Pembelajaran Sebagaimana Dimaksud Dalam Pasal 10 Ayat Huruf A Terdiri Atas Sifat Interaktif, Holistik, Integratif, Saintifik, Kontekstual, Tematik, Efektif, Kolaboratif, Dan Berpusat Pada Mahasiswa.

Penjabaran Dari Pasal Tersebut : Interaktif capaian pembelajaran lulusan diraih dengan mengutamakan proses interaksi dua arah antara mahasiswa dan dosen Holistik bahwa proses pembelajaran mendorong terbentuknya pola pikir yang komprehensif dan luas dengan menginternalisasi keunggulan dan kearifan lokal maupun nasional Integratif capaian pembelajaran lulusan diraih melalui proses pembelajaran yang terintegrasi untuk memenuhi capaian pembelajaran lulusan secara keseluruhan dalam satu kesatuan program melalui pendekatan antardisiplin dan multidisiplin Saintifik proses pembelajaran yang mengutamakan pendekatan ilmiah sehingga tercipta lingkungan akademik yang berdasarkan sistem nilai, norma, dan kaidah ilmu pengetahuan serta menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan kebangsaan

5 Kontekstual proses pembelajaran yang disesuaikan dengan tuntutan kemampuan menyelesaikan masalah dalam ranah keahliannya. 6 Tematik karakteristik keilmuan program studi dan dikaitkan dengan permasalahan nyata melalui pendekatan transdisiplin. 7 Efektif pembelajaran lulusan diraih secara berhasil guna dengan mementingkan internalisasi materi secara baik dan benar dalam kurun waktu yang optimum. Kolaboratif melibatkan interaksi antar individu pembelajar untuk menghasilkan kapitalisasi sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

Permasalahan Lulusan PT Seringkali terdengar keluhan dari para pengguna, bahwa lulusan Perguruan Tinggi kualitasnya ‘payah’. Setelah diamati, yang dimaksud payah disini bisa saja berarti: Kurang tangguh Cepat bosan Kutu loncat Kurang bisa bekerja Kurang jujur Kurang memiliki integritas Kurang memiliki rasa humor Mun-Ta-Ber (mundur tanpa berita)

yang mampu mengembangkan unjuk kerja secara maksimal. Ketrampilan seseorang dalam berhubungan dengan orang lain (INTER-PERSONAL SKILL) Ketrampilan dalam mengatur dirinya sendiri (INTRA-PERSONAL SKILL) yang mampu mengembangkan unjuk kerja secara maksimal. SOFT SKILL dan

7 ELEMEN SOFT SKILL PERLU DIKEMBANGKAN 1. Keterampilan berkomunikasi ( Communicative skkils) 2. Keterampilan berpikir dan menyelesaikan masalah (Thinking and problem solving skills) 3. Kekuatan kerja tim ( Team work force) 4. Belajar sepanjang hayat dan pengelolaan informasi ( Live long learning and information) 5. Keterampilan wirausaha ( Entrepreneur skills) 6. Etika moral dan profesionalisme (Etic, moral and professionalism) 7. Keteramplan kepemimpinan (Leadership skills)

TOP 6 SOFT SKILLS (Puliam 2008) Communication Enthusiasm & Attitude Teamwork Networking Problem Solving & Critical Thinking Professionalism

Faktor yang memberikan kontribusi keberhasilan dalam dunia kerja

MENGAPA SOFT SKILLS BELUM DIKEMBANGKAN Dosen memang belum memahami pentingnya aspek ini. Pandangan tugas dosen hanya sebatas mengajar saja (transfer of knowledge), mahasiswa seharusnya sudah mandiri/dewasa. Kemampuan keilmuan (hard skills) lebih mudah diukur, sedang afektif (soft skill), lebih sukar penilaiannya. Dosen belum mempunyai kemampuan secara sistematis dan metodis untuk melakukan pembelajaran yang terkait dengan aspek afektif (soft skills).

BAGAIMANA MENGEMBANGKAN SOFT SKILL? PROSES PEMBELAJARAN Kegiatan kemahasiswaan

APA YANG DILAKUKAN OLEH DOSEN? Buat pernyataan learning outcome apa yang akan diharapkan pada mata kuliah yang diampu? Identifikasi atribut soft skill sesuai dengan LO Dan jabarkan dalam berbagai bentuk Dan model pembelajaran? Aktif berinteraksi dan berpartisipasi dalam kegiatan mengkonstruksikan ilmu dan teknologi dengan mahasiswa  menerapkan student centered learning (SCL) Adaptif terhadap perubahan ilmu dan teknologi  mampu menentukan scientific vision Menerapkan sikap edifikasi, menularkan pesan baik (quotation) sebelum atau sesudah tatap muka dengan mahasiswa

Langkah apa yang perlu dilakukan? Program Studi membuat soft skills statement dari lulusan yang diintegrasikan dengan kompetensi lulusan, yang akan menjadi brand image lulusan. Program Studi mengidentifikasi kemampuan soft skills yang akan dikembangkan oleh mahasiswa baru Program studi membuat perencanaan untuk masing-masing tingkat, sehingga tergambarkan proses pembangunan karakter yang dikehendaki sampai mahasiswa lulus Program Studi membuat program terobosan yang khas dengan mempertimbangkan sumberdaya yang ada dalam pengembangan soft skills.

Requirements of Company CONTOH General Requirements Maximum 26 years of age Indonesian citizenship Graduates of reputable universities, min GPA 2.80 Functional excellence in your discipline Fluent in oral and written English Self-motivated and willing to work hard Active in extra curricular activities as a leader Commercial awareness Excellent in interpersonal and communication skill

HARAPAN DUNIA USAHA/INDUSTRI/ STAKEHOLDERS Lulusan Yang Memiliki Kemampuan Soft Skill Baik Pendidik/ Dosen Dituntut Terlebih Dahulu Memiliki Dan Memahami Soft Skill Sesuai Kebutuhan DOSEN MENDIDIKANNYA/ MENGEMBANGKANNYA PADA DIRI MAHASISWA SELAMA PERKULIAHAN LEMBAGA MEMILIKI MODEL PENGEMBANGAN SOFT SKILL YANG JELAS DAN SISTEMATIS

Hasil survey di Amerika, Canada, dan Inggris. 23 Atribut soft skills yang dominan dibutuhkan di lapangan kerja Hasil survey di Amerika, Canada, dan Inggris. Inisiatif Etika/ integritas Berfikir kritis Kemauan belajar Komitmen Motivasi Bersemangat Dapat diandalkan Komunikasi lisan Kreatif. Kemampuan analitis Dapat mengatasi stress Menejemen diri Menyelesaikan persoalan Dapat meringkas Berkooperasi Fleksibel Kerja dalam tim Mandiri Mendengarkan Tangguh Berargumen logis Menejemen waktu. Sumber : (center for enterpreuneurship education and development, Halifax, nova scotia, 2004).

Penilaian Soft Skills Pada model pembelajaran Pendidikan Tinggi dengan pendekatan SCL (Student Centered Learning) penilaian soft skills perlu dilakukan terhadap mahasiswa SULIT !!! ... ??? : indikator yang digunakan tidak jelas sehingga cendrung memberikan penilaian yang subjektif

Tahapan Penentuan Penilaian Soft Skills Tentukan capaian pembelajaran yang ingin dicapai pada sub topik bahasan Tuliskan kemampuan khusus yang penting dari mata kuliah yang diajarkan Tentukan prosentase penilain soft skills pada bobot penilaian untuk keseluruhan nilai/final Dosen penilai diusahakan berjumlah ganjil Total nilai diperoleh dengan merata-ratakan nilai yang diberikan oleh setiap dosen

Tahapan Penentuan Penilaian Soft Skills Tentukan suasana penilaian yang akan dipakai : di kelas/di lapangan Tentukan model pembelajaran untuk pengembangan soft skills ex. SGD, Simulation, Case study, Discovery learning, PBL, dll Tentukan bentuk dan teknik penilaian (kinerja/performance, penugasan/project, hasil kerja/product, paper, portofolio dan penilaian sikap) Tentukan komponen yang dinilai Tentukan indikator penilaian

Tahapan Penentuan Penilaian Soft Skills Identifikasi semua aspek penting yang akan dinilai pada sub bahasan Ex : penilain penugasan, aspek yang dapat dinilai : Persiapan, pengumpulan data, pengolahan data, pelaporan tertulis Kemampuan yang akan dinilai dapat diamati dan tidak terlalu banyak Urutkan kemampuan yang dinilai berdasarkan urutan yang akan diamati

Tahapan Penentuan Penilaian Soft Skills Apabila menggunakan rating scale perlu menyediakan kriteria untuk setiap pilihan. Tentukan kriteria penskoran : Sangat baik (4), Baik (3), Cukup baik (2) dan Kurang baik (1). 100-80, 79-65, 64-55, 54-45 Tentukan kriteria penilaian Nilai 4/100-80, apabila : ....................... Nilai 3/79-65, apabila : ....................... Nilai 2/64-55 apabila : ........................ Nilai 1/54-45 apabila : ........................

Persentase Penguasaan Pedoman PAP Dengan Skala Lima Persentase Penguasaan Nilai Angka Nilai Huruf Predikat 80 – 100 4 A Sangat baik 65 – 79 3 B Baik 55 – 64 2 C Cukup 40 – 54 1 D Kurang 0 – 39 E Sangat kurang Catatan : dinyatakan mencapai kompetensi jika minimal memiliki penguasaan 55%

Rubrik Presentasi Kelompok  Mata kuliah _______________ Nama kelompok: _____________________ Semester: _____________ Dosen Penilai: _______________________ No Komponen Penilaian Kelompok Rentangan Nilai   Kriteria Tidak memenuhi kriteria Cukup memenuhi kriteria memenuhi kriteria 1 Partisipasi dan interaksi dalam kelompok 2 3 Kerjasama Berbagi, berusaha, menyumbangkan ide 4 Bertanya atau memberi motivasi pada anggota kelompok 5 Percaya diri 6 Ketangguhan dalam mempertahankan pendapat Jumlah 15 – 18 = A Komentar : 11 – 14 = B   7 – 10 = C 3 – 6 = D

RUBRIK PENILAIAN PRESENTASI INDIVIDU Mata Kuliah : _____________________________ Mahasiswa : _____________________  Kelas : _______________________________  Penilai : __________________________    No Tidak memenuhi kriteria Cukup memenuhi kriteria Memenuhi kriteria Substansi /Isi 1 Latar Belakang yang mengungkapkan bagaimana penelitian dilakukan lebih mendalam. 2 3 Deskripsi metode membuat peserta memahami prosedur penelitian Pembahasan dapat dimengerti dengan jelas 4 Hasil digambarkan dengan jelas 5 Simpulan berdasarkan hasil analisis 6 Menyajikan ketidaksesuaian /ketidaktepatan (ie. Data dengan teori, analisis) dengan tepat. 7 Referensi/sumber dikutip dengan tepat 8 Pertanyaan peserta dijawab dengan jujur ( tidak membuat-buat/menebak) Kualitas Presentasi Berbicara dengan jelas/dapat dimengerti Penyaji tenang Penyaji dapat menjawab pertanyaan dengan profesional Penyaji melakukan kontak mata dengan peserta Penyaji menggunakan bahasa tubuh yang tepat. Visual/ppt jelas dan terbaca Visual/ppt memiliki jumlah teks/diagram yang memadai. Visuals/ppt bebas dari salah ketik. Performa Individu Pemahaman penyaji terhadap materi Cara Penyaji merespon pertanyaan Ketepatan dalam menjawab pertanyaan Jumlah

Hasil/Lulusan Lembaga Dikti VS Keluhan Pengguna Tenaga Kerja Umumnya tidak Tahan Menghadapi Dunia Kerja Tidak Jujur, Cepat Bosan Tidak dapat Bekerjasama Tidak dapat Berkomunikasi Secara Lisan maupun Menulis Laporan