Oleh Dhindayanti Putri Fhany Aprilia Rezky Okabe

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
4 Sifat PRIBADI YANG BERHASIL
Advertisements

MATERI 12 PERILAKU ORGANISASI
Perbedaan Individu dan Prilaku Kerja
DINAMIKA PERILAKU DALAM ORGANISASI
Persepsi dan Pengambilan Keputusan Individual
KEPRIBADIAN DAN KEMAMPUAN
FAKULTAS HUKUM ILMU HUKUM PROGRAM STUDI
KONFLIK DAN FRUSTASI.
Created by : Rini Aprilia, M.Sc
Penyimpangan Motivasi
Agresi dan Altruisme.
KECAKAPAN INTERPERSONAL
PERTEMUAN 15.
PERTEMUAN 15 KONFLIK.
MEMUPUK RASA PERCAYA DIRI
Tingkah Laku Prososial Menolong Orang Lain
APA ITU KEPRIBADIAN? KEPRIBADIAN CIRI KEPRIBADIAN
Tingkah Laku Menolong CITRA YUNITASARI HANIF EKA SULISTYANIGRUM
PENGANTAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
PROSES PSIKOLOGIS TERJADINYA STRES
Matakuliah : O0174/Komunikasi Antar Budaya
Teori Motivasi : Process theories Aplikasi Motivasi
PERSEPSI DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN INDIVIDUAL Oleh : Ir. Muslim, SE
Dosen Manajemen Fakultas Ekonomi
Materi Motivasi.
PERSPEKTIF tentang MOTIVASI
KOMPETENSI.
KONSEP-KONSEP PERILAKU
PERBEDAAN INDIVIDU DAN PERILAKU KERJA
Teori Motivasi - Motivasi Belajar
APA ITU KEPRIBADIAN? KEPRIBADIAN CIRI KEPRIBADIAN
KETERAMPILAN INTERPERSONAL
Dasar-Dasar Perilaku Individual
PERASAAN DAN EMOSI Pertemuan ke 5.
Psikologi Remaja Prestasi, Karir dan Pekerjaan
KONFLIK DAN NEGOSIASI Program Studi Sistem Informasi
PERSEPSI DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN INDIVIDUAL
PERSEPSI DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN
MOTIVASI Adinda Nurul Huda M, MSi.
POKOK BAHASAN Pertemuan 9
Persepsi tentang orang dan atribusi
Persepsi Persepsi memiliki makna penting dalam perilaku manusia. Perilaku seseorang didasarkan pada persepsi mengenai realitas yang dihadapi dalam kehidupanya,
MOTIVASI BELAJAR Fungsi Motivasi Dalam Belajar Fungsi Motivasi
POKOK BAHASAN Pertemuan 01 KESADARAN DIRI
Athletes Speak For Themselves
Conflict and Negotiation
FRITZ HEIDER Nunung nurohmah Teori-teori komunikasi
SIKAP DAN TINGKAH LAKU. TINGKAH LAKU MANUSIA DAN LINGKUNGAN SOSIAL (HUMAN BEHAVIOR AND SOCIAL ENVIRONMENT)
KONSEP SEHAT-SAKIT JIWA
MOTIVASI (PROSES) KELOMPOK 5 : ACINTA BUNGA PUTRI
PERBEDAAN INDIVIDU Nataya Charoonsri R.
PERTEMUAN 15 KONFLIK.
Human Resource Management for English Institution Provider
MOTIVASI BELAJAR Fungsi Motivasi Dalam Belajar Fungsi Motivasi
PERTEMUAN 15.
KONSEP DIRI REMAJA.
Kelompok Dua Teori Pembelajaran Sosial Julian Rotter
PERSEPSI & Pengambilan Keputusan
Percaya Diri.
PERILAKU DALAM ORGANISASI
PERSEPSI DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN
STIKES ABI SURABAYA KONSEP BERUBAH.
KEPRIBADIAN.
TEORI BELAJAR DAN MOTIVASI
MOTIVASI BELAJAR Fungsi Motivasi Dalam Belajar Fungsi Motivasi
Consumer Attitude Formation and Change
KEPRIBADIAN, KONSEP & CITRA DIRI
Rizty Desta Mahestri, M.Psi., Psikolog Fak. Psikologi - UMA
MOTIVASI BELAJAR A.Fungsi Motivasi Dalam Belajar 1.Motivasi adl. Sesuatu yang paling mendasar yang harus ada dalam proses belajar karena hasil belajar.
Persepsi dan Komunikasi
Transcript presentasi:

Oleh Dhindayanti Putri Fhany Aprilia Rezky Okabe Attributions: Explaining the Causes of Performance and Contest Outcomes Oleh Dhindayanti Putri Fhany Aprilia Rezky Okabe

Theoritical Basis Kausal  pelatih, pemain, orang tua, penonton dan media yang berspekulasi mengenai pertandingan. (Bernard & koleganya) melihat kesuksesan dalam 4 kategori : ability, task difficulty, effort and luck. (Weiner, 1985-86)  Causal Attribution. Ada 4 penjelasan yang dikategorikan menjadi dua bagian, yaitu stability & locus of control.

Stability Merupakan fungsi dari perubahan atribusi dari satu situasi pada situasi lain. Faktor yang stabil : ability & task difficulty Faktor yang tidak stabil : effort & luck

Locus of Control Dipopulerkan oleh (Rotter, 1966), untuk menjelaskan apakah seseorang : Bertanggung jawab atas performanya/kinerjanya Diperkuat dari hasil kinerja Questioner Design (two person category) : Internal (percaya bahwa skill yang dimiliki beratribusi) External (pengalaman menang jadi atribusi)

Weiner’s Attribution Model Weiner (1985) menambah satu dimensi kedalam modelnya “controllability”

Weiner’s Attribution Model Locus of Causality, performa  dari diri sendiri atau luar. Stability  perubahan relatif yang menyebabkan overtime. Control  disebabkan kontrol performer atau dikontrol orang lain.

Weiner’s Attribution Model

Changing Locus of Causality Locus of Causality is… persepsi seseorang apakah penyebab kesuksesan mereka di tugas internal (karena faktor pribadi, seperti usaha dan kemampuan) atau eksternal (karena faktor eksternal, seperti keberuntungan atau kebetulan); Locus of control ada dua yaitu internal dan external. Terdapat 4 faktor yang dapat mempengaruhi munculnya locus of causality. (lingkungan, jam terbang/pengalaman, tugas bermakna, dan informasi yang dipercaya) Peneliti percaya bahwa locus of causality tidak dapat berubah. Namun pandangan lain menilai bahwa seseorang mungkin melakukan penguasaan terhadap lingkungan denga cara yg berbeda pada situasi yang berbeda.

Video

Attribution and skilled athlete Atribusi di dasari oleh empat kategori (Weiner) Ability Attributes Effort Attributes Difficulty task Luck Attributes

Reducing LH: Attribution Retraining Learned Helplessness Defines Learned Helplessnes Reducing LH: Attribution Retraining Anshel (1991) menjelaskan bahwa learned helplessnes adalah kondisi deskriptif individu yang menunjukkan pola prestasi maldaptif, seperti menghindari tugas yang menantang, rendahnya ketekunan dalam menghadapi rintangan, dan kepuasan yang rendah saat menghadapi kondisi kegagalan. Program Attribution Retraining digunakan untuk mengembakan atribusi yang lebih tepat agar infividu dapat berpikir secara positif dan berorientasi pada masa depan. Sehingga tidak muncul perilaku defisit (perilaku yang diharapkan dapat dimunculkan oleh atlet tetapi tidak muncul).

Learned Helplessness Treatments “Helplessness” for Children Characteristics “Helpless Individuals” Satu kelompok diberikan penguatan konstan unt mengembangkan kepercayaan diri dan mengatasi reaksi negatif terhadap kegagalan Kelompok lain menerima upaya pelatihan atribusi yang berhubungan dengan keberhasilan atau kegagalan mereka atas usaha sendiri. Kurang bertahan, mundur lebih dahulu Kurangnya kemampuan Memandang diri mereka sebagai kegagalan konsisten Memandang bahwa upaya lbh besar dapat menghasilkan keberhasilan Cenderung tidak mengambil resiko kegagalan

Attributions and Helplessness: The Coach’s Role McAuley (dalam Anshel, 2003) menjelaskan bahwa terdapat 3 rekomendasi tentang pengaruh atribusi pada emosi: Atlet peduli terhadap kinerja mereka baik keberhsilan atau kegagalan Hasil yang sukses memperoleh respon emosional yang lebih intens Bertanggung jawab terhadap reaksi emosional yang dikeluarkan atlet.

SUMMARY