PENGANGGARAN : LABA PENJUALAN, BIAYA DAN BEBAN

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PENGANGGARAN PERUSAHAAN
Advertisements

BUDGETING ENDANG DWI WAHYUNI.
Literatur : 1. Welsh & Gleen, Budgeting : Profit Planning and Control, Frentice Hall Inc, New Jersey, USA. 2. Gunawan Adisaputro, Anggaran Perusahaan.
PENGANGGARAN PERUSAHAAN
Anggaran dan Fungsi Manajemen
ANGGARAN Rizal Effendi.
SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN STRATEGIC PLANNING AND BUDGETING KELOMPOK 1 6 AK2 . YULIA NOVITA SUPERI JAHUDA
ANGGARAN BERDSRKAN FUNGSI & AKTIVITAS
Sistem Perhitungan Biaya Berdasarkan Pesanan
Penjualan Angsuran Penjualan Angsuran merupakan penjualan yang biasanya terdapat uang muka dan sisanya diangsur beberapa kali. Penjualan angsuran dapat.
ANGGARAN KAS.
PENGENDALIAN AGRIBISNIS
PENERAPAN PPL TERPADU Pertemuan ke-05
BAB 7 PENYUSUNAN ANGGARAN
BUDGETING & STANDARD COSTS.
ANGGARAN PERUSAHAAN BUDI SULISTYO.
KONSEP DASAR BUDGETING (2)
Materi Pertemuan ke …………
PENYUSUNAN ANGGARAN.
I Putu Yoga Susmitha, SE., M.Si
UNIVERSITAS ESA UNGGUL JAKARTA
BAB 7 PENYUSUNAN ANGGARAN.
ANGGARAN PERUSAHAAN DAGANG
XII. ANGGARAN PERUSAHAAN DAGANG
Pertemuan 3 AKUNTANSI PERUSAHAAN MANUFAKTUR
Akuntansi Manajemen Nurhasanah, S.E, M.M.
PERENCANAAN & PENGENDALIAN
PERENCANAAN & PENGENDALIAN
PENYUSUNAN ANGGARAN (BUDGET PREPARATION) ·  PENGERTIAN DAN JENIS-JENIS ANGGARAN ·  PROSES PENYUSUNAN ANGGARAN ·  ASPEK PERILAKU ·  TEKNIK KUALITATIF.
ANGGARAN KAS.
PENGANGGARAN PERUSAHAAN
Menajemen Logistik (Fungsi penganggaran dalam perusahan)
AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG
Prilaku Biaya Aktivitas (ACTIVITY BASED COSTING)
SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG DAN PERUSAHAAN MANUFAKTUR
UNIVERSITAS ESA UNGGUL JAKARTA
Konsep Dasar Penganggaran
Anggaran Induk dan Akuntansi Pertanggunjawaban
Anggaran untuk Perencanaan dan Pengendalian
MANAJEMEN KAS DAN SEKURITAS
BAB VIII. Penyusunan Anggaran
Bab 1 Perencanaan dan Penganggaran Perusahaan
KELOMPOK 3 A. Pusat PertanggungjawabaN B. Pengendalian Keuangan C. Informasi Akuntansi Manajemen.
Anggaran: Laba, Penjualan, Harga Pokok dan Biaya
Bab 10 PENGELOLAAN KEUANGAN.
Perhitungan Harga Pokok
AKUNTANSI MANAJEMEN BAB-1 KONSEP-KONSEP DASAR AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN MATERI-1 KONSEP-KONSEP DASAR AKUNTANSI MANAJEMEN
Anggaran Tenaga kerja Pertemuan ke 5.
Penjualan Angsuran Penjualan harta benda tak bergerak seringkali dilakukan berdasarkan rencana pembayaran yang ditangguhkan, dimana pihak penjual menerima.
Akuntansi untuk Perusahaan Pemanufakturan
BUDGETING. Rima Mayangsari Riana Fatmawati Livita Agustin
PERENCANAAN & PENGENDALIAN
AKUNTANSI MANAJEMEN MATERI-1 KONSEP-KONSEP DASAR AKUNTANSI MANAJEMEN
AKUNTANSI MANAJEMEN BAB-1 KONSEP-KONSEP DASAR AKUNTANSI MANAJEMEN
PERENCANAAN & PENGENDALIAN
Master Budget Master budget adalah rencana keuangan yang komprehensif dari sebuah perusahaan secara keseluruhan Umumnya master budget dibuat secara tahunan,
Oleh : Keti Purnamasari, S.E.,M.Si
Anggaran Kas Anggota Kelompok : Rizky Dwi Yulianto Yuke Yulia Farhan.
Penyusunan Anggaran dan Pengendalian
VIII. Penentuan Biaya Pesanan
AKUNTANSI MANAJEMEN MATERI-1 KONSEP-KONSEP DASAR AKUNTANSI MANAJEMEN
PERANGGARAN PERUSAHAAN
ANGGARAN LABA RUGI.
ANGGARAN INDUK.
Pengertian Budget dan Budgeting
PENENTUAN HARGA POKOK VARIABEL
Klasifikasi, Konsep, dan Terminologi Biaya
PERENCANAAN & PENGENDALIAN
4.2. PENENTUAN HARGA POKOK Bagaimana memperhitungkan biaya kepada suatu produk pokok atau pesanan atau jasa, yang dapat dilakukan dengan cara memasukkan.
Transcript presentasi:

PENGANGGARAN : LABA PENJUALAN, BIAYA DAN BEBAN AKUNTANSI BIAYA 2 SUSI SUSILAWATI SE.,MM Carter, William K. 2009. Akuntansi Biaya. Edisi 14. Buku 2. jakarta : Salemba Empat

Perencana Laba Perencanan laba adalah pengembangan dari suatu rencana operasional untuk mencapai sasaran dan tujuan. Laba penting dalam perencanaan karena rencana yang diharapkan adalah laba yang memuaskan. Anggaran adalah merupakan suatu rencana yang di curahkan kedalam keuangan dan istilah kuantitaf lain. Anggaran (Budget) adalah rencana kuantitatif aktivitas usaha sebuah organisasi (pemasaran, produksi dan keuangan) ; anggaran mengidentifikasi sumber daya dan komitmen yang dibutuhkan untuk memenuhi tujuan organisasi selama periode dianggarkan.

Tiga pendekatan dapat di pilih dalam menata sasaran laba. Dalam metode priori, sasaran laba mendominasi perencanaan. Pada permulaan manajemen menentukan spesifikasi suatu tingkat pengembalian yang diharapkan dan kemudaian menuangkan realisasi dari sasaran tersebut melalui perencanaan. Dalam metode posteriori, sasaran laba adalah merupakan sub ordinasi dari perencanaan dan dinyatakan sebagai suatu hasil dari perencanaan. Dalam metode pragmatic, manajemen menggunakan suatu standar laba yang telah di uji dan di setejui oleh pengalaman

MANFAAT ANGGARAN Manfaat anggaran antara lain: Memaksa para manajer untuk melakukan perencanaan Menyediakan informasi yang dapat digunakan untuk memperbaiki pengambilan keputusan. Menyediakan standar evaluasi kinerja Memperbaiki komunikasi dan koordinasi.

Long-Range Profit Planing dan Short-Range Budget. Perencanaan jangka panjang didifinisikan sebagai suatu proses berkelanjutan dalam membuat keputusan sekarang secara sistematis dan, dengan kemungkinan pengetahuan terhadap masa yang akan datang/masa depan, bagaimana mengorganisasi suatu usaha yang dibutuhkan dalam melaksanakan keputusan tersebut, kemudian mengukur hasil dari suatu keputusan- keputusan terhadap ekspektasi /pengharapan melalui organisiasi melalui umpan balik yang terorganisir dan sistematik.

Perencanaan jangka panjang Rencana jangka panjang harus dijabarkan kedalam anggaran jangka pendek untuk perencanaan dan pengendalian tindakan yang telah dipilih. Meskipun satu tahun adalah jangka waktu yang biasa digunakan, anggaran jangka pendek dapat meliputi periode 3, 6, atau 12 bulan, tergantung pada sifat dan keadaan bisnis.

Manfaat Perencanaan Laba Perencanaan  laba memiliki manfaat sebagai berikut : Memberikan pendekatan yang terarah dalam pemecahan masalah. Memaksa pihak manajemen untuk secara dini mengadakan penelaahan terhadap masalah yang dihadapinya dan menanamkan kebiasaan padaorganisasi   untuk   mengadakan  telaah   yang   seksama   sebelum me ngambil keputusan. Menciptakan suasana organisasi yang mengarah pada pencapaian laba dan  mendorong  timbulnya  perilaku  yang  sadar  akan  penghematan  biaya dan pemanfaatan sumber daya yang maksimum. Merangsang peran serta dan mengkoordinasi rencana operasi berbagai segmen dari keseluruhan organisasi manajemen sehingga keputusan akhir  dan  rencana  yang  saling  terkait  dapat  menggambarkan  keseluruhan organisasi  dalam  bentuk  rencana  yang  terpadu  dan menye luruh. Adolph  Matz  dkk.  (1993:  6-7),

Menawarkan kesempatan untuk menilai secara sistematik setiap segi atau aspek organisasi maupun untuk memeriksa serta memperbaruikebijakan dan pedoman dasar secara berkala. Mengkoordinasikan serta mempertemukan semua upaya perusahaan ke dalam suatu prosedur perencanaan anggaran yang terarah karena inilah  satu- satunya  cara  yang  paling  tepat  mengungkapkan keselamatan  kegiatan manajemen. Mengarahkan penggunaan modal dan daya upaya pada kegiatan yangpaling menguntungkan. Mendorong   standar   prestasi   yang   tinggi   dengan   merangsangkegair ahan untuk bersaing menanamkan hasrat untuk mencapai tujuan,  dan menumbuhkan minat untuk melaksanakan kegiatan secara lebih  efektif. Berperan  sebagai  standar  untuk  mengukur  kegiatan  dan  menilai kebij akan manajemen dan tingkat kemampuan dari setiap pelaksana. Adolph  Matz  dkk.  (1993:  6-7),

Keuntungan perencanaan Laba Menyediakan suatu pendekatan yang disiplin terhadap identifikasi dan penyelesaian masalah Menyediakan arahan ke semua tingkatan manajemen Meningkatkan koordinasi Menyediakan suatu cara untuk memperoleh ide dan kerja sama dari semua tingkatan manajemen Suatu tolok ukur untuk mengevaluasi kinerja aktual dan meningkatkan kemampuan dari individu- individu

Keterbatasan Penganggaran Peramalan atau perencanaan bukanlah ilmu pasti. Anggaran  dapat  mengikat  perhatian  manajer  pada  sasaran tertentu   yang tidak selaras dengan tujuan organisasi secara keseluruhan  Perencanaan laba memerlukan kerja sama dan peran serta dari seluruh anggota manajemen. Penggunaan  anggaran  yang  berlebihan  sebagai  alat  evaluasi  dapat  mengakibatkan   terjadinya   penyimpangan   fungsi (dysfunctional behavior).  Perencanaan laba tidak menghapus maupun mengambil alih peranan bagian administrasi. Pelaksanaan rencana memerlukan waktu.

ANGGARAN INDUK (MASTER BUDGET) Anggaran Induk (Master Budget) adalah rencana keuangan komprehensif bagi organisasi secara keseluruhan, biasanya untuk periode satu tahun sesuai dengan tahun fiskal perusahaan.

KOMPONEN UTAMA MASTER BUDGET Dua Komponen Utama Master Budget: Anggaran Operasional ( Operational Budget) Anggaran Keuangan (Financial Budget)

ANGGARAN OPERASIONAL (OPERATIONAL BUDGET) Operational Budget mendeskripsikan aktivitas yang menghasilkan pendapatan bagi suatu perusahaan seperti penjualan, produksi dan persediaan barang jadi. Hasil akhir anggaran operasional adalah proforma atau perkiraan laporan laba rugi

ANGGARAN OPERASIONAL (OPERATIONAL BUDGET) Anggaran operasional terdiri atas perkiraan laporan laba rugi yang disertai dengan laporan pendukung yaitu: Anggaran penjualan Anggaran produksi Anggaran pembelian bahan baku langsung Anggaran tenaga kerja langsung Anggaran overhead Anggaran beban penjualan & administrasi Anggaran persediaan akhir barang jadi Anggaran harga pokok penjualan

Anggaran Harga Pokok Penjualan Gambar : Master Budget PD Anggaran Harga Pokok Penjualan Anggaran Penjualan Anggaran Pembelian Anggaran Beban Pemasaran Anggaran Laporan Laba Rugi Anggaran Kas Anggaran Beban Adm/Uman Anggaran Posisi Keuangan Anggaran Laporan Arus Kas Penganggaran Modal

ANGGARAN PENJUALAN (SALES BUDGET) Sales Budget adalah proyeksi yang disetujui komite anggaran yang menjelaskan penjualan yang diharapkan dalam satuan unit dan uang. Tahap-tahap pembuatan sales budget: Mengembangkan prediksi penjualan dengan pendekatan bottom-up approach dan mempertimbangkan faktor-faktor lain seperti iklim ekonomi secara umum, persaingan, iklan, kebijakan penetapan harga, dll. Pertimbangan dari komite anggaran terhadap sales budget yang dibuat

Contoh Anggaran Penjualan (Sales Budget) Laporan 1 Texas Inc. Anggaran Penjualan Untuk Tahun berakhir 31 Desember 2008 KUARTAL 1 2 3 4 Tahun Unit 1.000 1.200 1.500 2.000 5.700 Harga jual per unit X $ 10 Anggaran penjualan $ 10.000 $ 12.000 $ 15.000 $ 20.000 $ 57.000

ANGGARAN PRODUKSI ( PRODUCTION BUDGET) Anggaran produksi menjelaskan banyaknya unit yang harus diproduksi untuk memenuhi kebutuhan penjualan dan kebutuhan persediaan akhir. Untuk menghitung unit yang akan diproduksi, rumus: Unit yang akan diproduksi Perkiraan penjualan unit Unit dalam persediaan akhir Unit dalam persediaan awal = + -

ANGGARAN PRODUKSI ( PRODUCTION BUDGET) Contoh: Texas Inc. menjual kaus di tahun 2008 dengan anggaran penjualan seperti contoh sebelumnya. Kebijakan perusahaan mensyaratkan 20 persen penjualan kuartal berikutnya harus tersedia di persediaan akhir, dan persediaan awal kaus tersebut untuk kuartal pertama tahun berjalan adalah 180. Anggaplah penjualan kuartal pertama tahun 2016 diperkirakan 1.000 unit. Uraian: Penjualan pada kuartal pertama adalah 1.000 kaus , persediaan awal adalah 180 kaus, dan persediaan akhir pada kuartal pertama adalah 240 kaus (1.200 x 20%).

ANGGARAN PEMBELIAN BAHAN BAKU LANGSUNG (DIRECT MATERIAL PURCHASE BUDGET) Anggaran pembelian bahan baku langsung menyatakan jumlah dan biaya bahan baku yang dibeli tiap periode; jumlahnya bergantung pada perkiraan penggunaan bahan baku dalam produksi dan persediaan bahan baku yang dibutuhkan perusahaan. Rumus: Pembelian = Bahan baku langsung yang dibutuhkan untuk produksi + bahan baku langsung yang diinginkan dalam persediaan akhir – bahan baku langsung dalam persediaan awal

ANGGARAN PEMBELIAN BAHAN BAKU LANGSUNG (DIRECT MATERIAL PURCHASE BUDGET) Contoh: Anggaplah kaus berlogo Texas Inc. membutuhkan dua jenis bahan baku: kaus polos seharga $3 dan tinta untuk cetakan seharga $ 0.20 per ons. Dalam satuan unit, pabrik membutuhkan satu kaus dan lima ons tinta untuk tiap kaus berlogo yang diproduksi. Kebijakan : perusahaan memiliki 10 persen dari kebutuhan produksi bulan berikutnya dalam persediaan akhir mereka. Asumsikan pabrik memiliki 58 kaus polos dan 390 ons tinta pada 1 Januari. Asumsikan persediaan akhir kuartal keempat tahun 2008 adalah 106 kaus polos dan 530 ons tinta.

ANGGARAN TENAGA KERJA LANGSUNG (DIRECT LABOR BUDGET) Anggaran tenaga kerja langsung menunjukkan jumlah jam tenaga kerja langsung yang dibutuhkan dan biaya terkait yang berhubungan dengan jumlah unit dalam anggaran produksi. Contoh: Berdasarkan contoh sebelumnya, jika suatu batch yang menghasilkan 100 kaus berlogo membutuhkan 12 jam tenaga kerja langsung, maka waktu tenaga kerja langsung untuk menghasilkan satu kaus berlogo adalah 0,12 jam (12/100). Diasumsikan tarif upah rata-rata yang dibayarkan kepada tenaga kerja langsung yang berhubungan dengan produksi kaus adalah $ 10 per jam.

ANGGARAN OVERHEAD (OVERHEAD BUDGET) Anggaran Overhead menunjukkan biaya yang diharapkan dari semua komponen produksi tidak langsung Contoh: Berdasarkan contoh sebelumnya, tarif overhead variabel adalah $ 5 per jam tenaga kerja langsung , overhead tetap dianggarkan sebesar $6.580 ($1.645 per kuartal).

ANGGARAN PERSEDIAAN AKHIR BARANG JADI (ENDING FINISHED GOODS INVENTORY BUDGET) Anggaran persediaan akhir barang jadi memberikan informasi yang dibutuhkan untuk neraca dan juga bertindak sebagai input penting untuk persiapan anggaran harga pokok penjualan. Persediaan akhir sebesar 200 unit

ANGGARAN HARGA POKOK PENJUALAN (COST OF GOOD SOLD BUDGET) Anggaran harga pokok penjualan mengungkapkan harga yang diharapkan untuk barang yang akan di jual.

ANGGARAN BEBAN PENJUALAN & ADMINISTRASI (SELLING & ADMINISTRATIVE BUDGET) Anggaran beban penjualan & administrasi menguraikan pengeluaran yang direncanakan untuk aktivitas non produksi. Terbagi dalam komponen tetap dan variabel. Contoh komponen variabel: komisi penjualan, biaya pengiriman. Diketahui beban penjualan Texas Inc. $0.10 dan beban tetap sebagai berikut :

Diketahui

LAPORAN LABA RUGI YANG DIANGGARKAN

Penyusunan Anggaran Perusahaan Dagang PD GEMAR GOWES menjual sepeda lipat dengan harga Rp. 3.000.000,- per unit dan sepeda gunung dengan harga Rp. 4.000.000,- per unit. Berencana menyusunan anggaranTriwulan I tahun 2015 dengan data yang dimiliki sebagai berikut : Anggaran penjualan (unit) triwulan I tahun 2015 : Rencana persediaan untuk setiap jenis sepeda : Bulan Sepeda Lipat Sepeda Gunung Januari 65 40 Februari 70 45 Maret 80 55 Persediaan Sepeda Lipat Sepeda Gunung 01 Janiari 15 10 01 Februari 01 Maret 12 13 31 Maret 8 6

Selama triwulan I perkiraan harga beli setiap jenis sepeda tidak berubah sesuai harga pada awal tahun 2015, yaitu Rp. 2.000.000,- per unit untuk sepeda lipat dan Rp. 3.000.000, per unit untuk sepeda gunung. Perkiraan beban operasional tetap bulanan Rp. 30.000.000,- dan bebap operasional variabel rata-rata Rp. 350.000,- per unit untuk total sepeda yang terjual. 15% dari anggaran beban operasional tersebut merupakan beban non tunai. Beban operasional dibayar pada bulan yang bersangkutan. Semua penjualan dilakukan tunai, pembelian dilakukan kredit (2/10;n/30) dengan pola pembayaran : 50% dibayar pada bulan pembelian di periode potongan 30% dibayar pada bulan pembelian di luar periode potongan 20% dibayar pada satu bulan setelah bulan pembelian Saldo awal kas pada bulan Januari 2015 sebesar Rp. 142.500.000,- Berdasarkan data tersebut susunlah : Anggaran penjualan kedua sepeda untuk tri wulan I (bulanan) tahun 2015 Anggaran pembelian kedua sepeda untuk triwulan I (bulanan) tahun 2015 Anggaran harga pokok penjualan kedua sepeda untuk triwulan I Tahun 2015 Anggaran beban operasional untuk triwulan I tahun 2015 Anggaran laporanlaba rugi untuk triwulan I tahun 2015 Anggaran kas untuk triwulan I tahun 2015.

Penyelesaian : Anggaran Penjualan Sepeda Triwulan I Tahun 2015 PD GEMAR GOWES Anggaran Penjualan Sepeda Triwulan I (bulan) Tahun 2015 Bulan Sepeda Lipat Sepeda Gunung Total (Rp.) Unit Jual Harga Jumlah Januari 65 3.000.000 195.000.000 40 4.000.000 160.000.000 355.000.000 Februari 70 210.000.000 45 180.000.000 390.000.000 Maret 80 240.000.000 55 220.000.000 460.000.000 215 645.000.000 140 560.000.000 1.205.000.000

Anggaran Pembelian Sepeda Triwulan I Tahun 2015 PD GEMAR GOWES Anggaran Pembelian Sepeda Lipat Triwulan I (bulan) Tahun 2015 Anggaran PembelianSepeda Gunung Bulan Unit Jual Persediaan Akhir Awal Unit Pembelian Harga Beli (Rp.) Total Januari 65 10 15 60 2.000.000 120.000.000 Februari 70 12 72 144000.000 Maret 80 8 76 152.000.000 215 208 416.000.000 Bulan Unit Jual Persediaan Akhir Persediaan Awal Pembelian Harga Beli (Rp.) Total Januari 40 15 10 45 3.000.000 135.000.000 Februari 13 43 129.000.000 Maret 55 6 48 144.000.000 140 136 408.000.000

Biaya Tetap (Rp./bulan) Biaya Variabel (Rp./unit) C. Anggaran Harga Pokok Penjualan Triwulan I tahun 2015 PD. GEMAR GOWES Anggaran Harga Pokok Penjualan Triwulan I (bulan) Tahun 2015 D. Anggaran Beban Operasional Triwulan I tahun 2015 Anggaran Beban Operasional Triwulan I (bulan) Tahun 2015 Bulan Sepeda Lipat Sepeda Gunung Total (Rp.) Unit Jual Harga (Rp.) Jumlah (Rp.) Jumlah Januari 65 2.000.000 130.000.000 40 3.000.000 120.000.000 250.000.000 Februari 70 140.000.000 45 135.000.000 275.000.000 Maret 80 160.000.000 55 165.000.000 325.000.000 215 430.000.000 140 420.000.000 850.000.000 Bulan Biaya Tetap (Rp./bulan) Biaya Variabel (Rp./unit) Total (Rp.) Januari 30.000.000 36.750.000 66.750.000 Februari 40.250.000 70.250.000 Maret 47.250.000 77.250.000 Jumlah 90.000.000 124.250.000 214.250.000

E. Anggaran Lapaoran Laba Rugi Periode Triwulan I Tahun 2015 PD GEMAR GOWES Anggaran Laporan Laba Rugi Periode Triwulan I Tahun 2015 F. Anggaran Kas Triwulan I Tahun 2015 Anggaran Pengeluaran kas untuk pembelian : Pembayan untuk pembelian bulan Januari Januari = 50% x Rp. 255.000.000,- x 98% = Rp. 124.950.000,- Januari = 30% x Rp. 255.000.000,- = Rp. 76.500.000,- Februari= 20% x Rp. 255.000.000,- = Rp 51.000.000,- Keterangan Sepeda Lipat Sepeda Gunung Total (Rp.) Pendapatan Penjualan 645.000.000 560.000.000 1.205.000.000 Harga Pokok Penjualan 430.000.000 420.000.000 850.000.000 Laba Kotor 215.000.000 140.000.000 355.000.000 Beban Operasional 214.250.000 Laba Bersih 140.750.000

Pembayaran untuk pembelian bulan Februari Februari = 50% x Rp. 273.000.000,- x 98% = Rp. 133.770.000,- Februari = 30% x Rp. 273.000.000 = Rp. 81.900.000,- Maret = 20% x Rp.273.000.000,- = Rp. 54.600.000,- Pembayaran untuk pembelian bulan Maret Maret = 50% x Rp. 296.000.000,- x 98% = Rp. 145.040.000,- Maret = 20% x Rp. 296.000.000,- = Rp. 88.800.000,- April = 30% x Rp. 296.000.000,- = Rp. 59.200.000,- Bulan Total Pembelian Pengeluaran Kas Januari Februari Maret 255.000.000 124.950.000 76.500.000 51.000.000 273.000.000 133.770.000 81.900.000 54.600.000 296.000.000 145.040.000 88.800.000 Jumlah 824.000.000 201.550.000 266.670.000 288.440.000

PD GEMAR GOWES Anggaran Kas Triwulan I (bulan Tahun 2015 Keterangan Januari Februari Maret Saldo Awal 142.500.000 239.312.500 302.930.000 Penerimaan Kas 355.000.000 390.000.000 460.000.000 Jumlah Kas Tersedia 497.500.000 629.312.500 762.930.000 Pengeluaran Kas : Pembelian 201.450.000 266.670.000 288.440.000 Beban Operasional 56.737.500 59.712.500 65.662.500 Jumlah Pengeluaran Kas 258.187.500 326.382.500 354.102.500 Saldo Akhir 408.827.500