IMPLEMENTASI CITY LOGISTICS DALAM MEWUJUDKAN TATA KELOLA PERKOTAAN YANG EFEKTIF DAN EFISIEN Oleh : Sigit Irfansyan ATD. M.Sc Direktur Perencanaan dan Pengembangan BPTJ Bekasi, 29 April 2018
OUT LINE Definisi City Logistics Kondisi Logistik Nasional Perkembangan E-Commerce Indonesia Penerapan City Logistik
City Logistics Transportasi Handling dan Storage Barang City logistics merupakan sebuah konsep proses pengelolan dan pengoptimalan pengangkutan dalam kota, transportasi penumpang dan semua pergerakan transportasi dalam kota yang memberikan dampak pada lingkungan alam, lingkungan sosial, dan aktivitas pada kota tertentu. Transportasi Handling dan Storage Barang Inventory Management Waste dan Return
KONDISI KONEKTIVITAS NASIONAL Cost Structure: Tidak terdapat access-charges seperti KA; menggunakan BBM subsidi; mayoritas perusahaan truck menghiraukan biaya depresiasi asetnya; biaya perawatan rendah meskipun umur truck lebih dari 10-15 tahun; tidak ada biaya asuransi pengemudi. Operational: Saat ini truck cenderung beroperasi dalam keadaan kelebihan muatan (hampir dua kali lipat kapasitas maksimumnya), sehingga biaya distribusi dapat lebih ditekan lagi. Bussiness Practise: berdasarkan survey yang baru dilangsungkan, lebih dari 90% truck yang melayani distribusi Jakarta-Surabaya menggunakan sistem pembayaran Lump Sum sebesar kurang lebih Rp. 4,2 juta untuk sekali putaran. 85% penumpang 91% barang >40 T Anggaran 7% penumpang 0,7% barang ~14 T Anggaran 8% penumpang 8,3% barang ~ 14 T Anggaran Mengapa biaya transportasi logistik darat (Truck) relatif sangat murah sehingga mendominasi transportasi logistik, khususnya di Jawa:
PERKEMBANGAN E-COMMERCE INDONESIA
PERKEMBANGAN E-COMMERCE INDONESIA SELECT PRODUCTS CUSTOMERS BANK PAYMENT SHIPPING WAREHOUSE
DAMPAK TRANSPORTASI TERHADAP DAYA SAING TRANSPORTASI TERJADWAL TRANSPORTASI TERJADWAL KEPASTIAN WAKTU KEPASTIAN WAKTU OPTIMASI PERSEDIAAN PENURUNAN BIAYA PERSEDIAAN OPTIMASI PENGIRIMAN PENURUNAN BIAYA PENGIRIMAN DAYA SAING DAYA SAING EFISIENSI BIAYA LOGISTIK PENURUNAN HARGA POKOK PRODUKSI EFISIENSI BIAYA LOGISTIK PENURUNAN HARGA POKOK PENJUALAN Supply Chain Indonesia (2017) EKONOMI SKALA PENGADAAN PENURUNAN BIAYA PENGADAAN EKONOMI SKALA PENGIRIMAN PENURUNAN BIAYA PENGIRIMAN EKONOMI SKALA EKONOMI SKALA KAPASITAS ARMADA KAPASITAS ARMADA
DAMPAK INFRASTRUKTUR TERHADAP DAYA SAING KAPASITAS STANDAR TEKNIS STANDAR LAYANAN KOORDINASI ANTAR INSTANSI KEBIJAKAN & IMPLEMENTASI PEMBANGUNAN PENGELOLAAN INFRASTRUKTUR Good Corporate Governance (GCG) PENYEBARAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR Supply Chain Indonesia (2017) KECEPATAN PELAYANAN INFRASTRUKTUR PERTUMBUHAN WILAYAH SKALA EKONOMI KESEIMBANGAN PERGERAKAN BARANG PENJADWALAN DAN PENENTUAN RUTE PENGELOLAAN ARMADA PILIHAN MODA/ MULTIMODA AKSESIBILITAS DAYA SAING WAKTU TEMPUH BIAYA KERUSAKAN ARMADA REGULASI DAN PENEGAKAN HUKUM PRODUKTIVITAS ARMADA PELANGGARAN: OVERTONASE, DSB. KERUSAKAN INFRASTRUKTUR
PENURUNAN BIAYA LOGISTIK Penurunan Biaya Logistik (% PDB) 1 Konektivitas utama melalui Hub port INVENTORY: speeding up supply chain and increasing reliability 2.1% Konektivitas dalam loop (Pelabuhan utama ke pelabuhan feeder) 2 MARITIME-RELATED LAND: Trucking cost reduction, land-to-sea substitution 1.5% 3 Infrastruktur untuk mengintegrasikan pelabuhan & hinterland / Kawasan Industri WATER: Lower direct costs, increased containerization, land-to-sea substitution 0.4% 4 Konektivitas land side ADMIN: Savings in transportation and inventory 0.9% 5 Membangun “intermodal information platform” untuk memberikan visibility arus logistik ~ 5% TOTAL IMPACT TO GDP 9 Sumber: McKinsey, 2015
Rencana Pengembangan Transportasi Logistik (KA) “Kereta Api Logistik saat ini masih memiliki keterbatasan-keterbatasan seperti kapasitas lokomotif dan gerbong/wagon, serta kapasitas stasiun yang panjang emplacement-nya belum dapat mengakomodasi kereta barang yang cukup panjang menyebabkan biaya sulit ditekan. Demikian pula dengan kapasitas jembatan2 KA yang perlu disesuaikan dengan penambahan beban.” Mengintegrasikan “door-to-door services” Meningkatkan jumlah wagon per-tarikan lokomotif, dari 20 wagon (saat ini), menjadi 25 wagon (2025) dan 30 wagon (2045) Penggunaan lokomotif ber-daya besar dan kecepatan yang tinggi, yang bermesin diesel-electric untuk memangkas biaya BBM Penggunaan double-deck wagon untuk memperbesar volume angkut Menyarankan pengiriman cargo dalam bentuk “bulk” utk memaksimalkan load factor Penggunaan ILU tersatandar Cara yang dapat dilakukan untuk mereduksi tarif KA Logistik adalah melalui:
PEMBANGUNAN ANGKUTAN MASSAL: Pembangunan TOD Terpadu dengan Pembangunan Angkutan Massal Utara - Selatan: Dengan 20 juta trip komuter di kawasan DKI Jakarta perhari, Angkutan Massal menjadi kebutuhan mendesak untuk dibangun. 23 km dengan 21 stasiun Estimasi Penumpan 412.000 org/hari (2020) Fasilitas TOD di setiap stasiun direncanakan belakangan Cibubur – Dukuh Atas – Bekasi Timur Menjadi metropolitan ketiga terbesar didunia setelah Tokyo, di Jabodetabek lebih dari 30 juta jiwa membutuhkan transportasi massal yang sangat handal. 39,1 km dengan 16 stasiun Estimasi penumpang 160.000 org/hari (2020) Belum ada rencana konsep TOD Bandara SMB – Jakabaring Stadium Dibangun untuk mensukseskan ASIAN Games 2018 dan memenuhi kebutuhan pergerakan perkotaan Palembang dan sekitar. 23 km dengan 13 Stasiun Estimasi penumpang dari jumlah pengguna Bandara SMB, yaitu 30 ribu orang/hari Direncanakan beroperasi Juni 2018 Belum ada rencana konsep TOD Phase 1: North South Phase 2 North South
INOVASI PERUSAHAAN Demountable Box Wingbox with Double Deck Jug Rack Sumber: FB Kyatmaja Lookman Sumber: targetabloid.co.id Sumber: bisniskeuangan.kompas.com
PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PROSES PERGUDANGAN
Terimakasih Bekasi, 29 April 2018