Kesiapan SDM Pertanian di Era Industri 4.0

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
STRATEGI POKOK Kebijakan Fiskal Kebijakan Perbankan/Keuangan
Advertisements

BAB 6 EKONOMI MIKRO DAN EKONOMI MAKRO.
Masyarakat Sosio-Ekonomi.
Oleh: Prof. Ir. Urip Santoso, S.IKom., M.Sc., Ph.D
PENGUATAN DAYA SAING DENGAN KLASTER INDUSTRI UNTUK MEMASUKI EKONOMI MODERN Kristiana ( )
Topik: Visi Pertanian Abad 21 (Pertanian Yang Berkebudayaan Industri)
KONSEP 2010 – 2015 Oleh : Ananta Tantri Budi. VISI Memberdayakan SDM guna mendukung proses belajar mengajar, agar dapat mewujudkan institusi yang mandiri.
KEMANDIRIAN DESA BERBASIS IT
PENDAHULUAN MANAJEMEN OPERASI
PEMBANGUNAN PERTANIAN/PEDESAAN DAN PERUBAHAN SOSIAL
DAMPAK PERUBAHAN SOSIAL Disusun Oleh : Kelompok. 7
KOMPUTER DAN PEMERINTAHAN
E-Learning by : AIRA 2009.
PEMBANGUNAN AGRIBISNIS
ARAH PEMBANGUNAN EKONOMI SEKTOR PERTANIAN
SISTEM INFORMASI DALAM MANAJEMEN PERUSAHAAN Pertemuan Minggu-3
Muhammad Neil El Himam Badan Ekonomi Kreatif
KEBIJAKAN TELEMATIKA INDONESIA
Perspektif Entreprenuership & Technoprenuership
RELAWAN TIK INDONESIA TUNGKU PERGERAKAN PENDAMPINGAN MASYARAKAT, BERASAL DARI GABUNGAN BERBAGAI KOMUNITAS / PEGIAT / PENGGIAT PEDULI TERHADAP PEMANFAATAN,
Faktor-faktor Kelembagaan dalam Ekonomi Pertanian
Deputi Bidang Pengembangan Regional
MEMBANGUN UMKM yang UNGGUL dengan ‘e-Commerce”
Peranan Usaha Mikro, Usaha Kecil Dan Menengah (UMKM)
DAMPAK PERUBAHAN SOSIAL Disusun Oleh : Kelompok. 7
`PENGELOLAAN PERKEBUNAN`
BAB 6 EKONOMI MIKRO DAN EKONOMI MAKRO.
PERENCANAAN TRANSPORTASI
PERUSAHAAN MULTINASIONAL (MNC)
Arah Kebijakan Persusuan
Supply Chain Management (SCM) E-Business dan Supply Chain
PERKEBUNAN DAN MASALAHNYA
`KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERTANIAN` Dr. Ir. F. DIDIET HERU SWASONO, M.P.
MENGELOLAH PERUSAHAAN DIGITAL
Dr. Ir. Sugiarto Sumas, MT Arah dan kebijakan
TEKNOLOGI DALAM AGRIBISNIS
Modul / Tatap Muka 13 EKONOMI INDONESIA MENUJU 2013
Implementasi Pemahaman Globalisasi Ekonomi dalam Pembangunan Wilayah: STRATEGI PENINGKATAN DAYA SAING DI ERA MASYARAT EKONOMI ASEAN (MEA) Oleh : Dr. Kurniyati.
Arah Kebijakan Persusuan
Arah Kebijakan Persusuan
BEBERAPA BASIS TEKNOLOGI REVOLUSI KOMUNIKASI
`KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERTANIAN` Dr. Ir. F. DIDIET HERU SWASONO, M.P.
KOMPUTER DAN APLIKASI Dedeng Hirawan, M.Kom..
Ukuran Keberhasilannya
PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU IPS DALAM PEMBELAJARAN ABAD KE-21
Materi 1 Materi 2 Materi 4 Materi 5 Materi 6 Materi 7 Materi 8
PENGEMBANGAN INDUSTRI & STRATEGI INDUSTRIALISASI
Oleh : ZULFAHRIZAL STP, M.Si 24 Desember 2009
Arah Kebijakan Persusuan
PENGANTAR ILMU PERTANIAN (PIP)
PERTEMUAN II SEJARAH PERKEMBANGAN USAHATANI DI INDONESIA
Pengembangan Agribisnis dalam Pembangunan Pertanian
UNIVERSITAS HALU OLEO SISTEM TRANSPORTASI LAUT MATA KULIAH MANAJEMEN INFRASTRUKTUR PROGRAM PASCA SARJANA PROGRAM STUDI MANAJEMEN REKAYASA UNIVERSITAS.
Agenda Riset Nasional & Laporan Pelaksanaan Fokus Tugas DRN
RIP UNAIR
Tahap-Tahap Revolusi Industri Lini Masa 2000 now Penemuan Mesin Uap mendorong munculnya kapal uap, kereta api, dll Penemuan listrik dan assembly.
KOMPETENSI SDM LOGISTIK PETERNAKAN UNTUK MENDUKUNG SISLOGNAS
Ketahanan Pangan dan Gizi Ade Saputra Nasution. Peraturan Pemerintah No.68 Tahun 2002 tentang Ketahanan Pangan sebagai peraturan pelaksanaan UU No.7 tahun.
Business Startup.
PERUSAHAAN MULTINASIONAL (MNC)
Bisnis Saat ini (Revolusi Industri 4.0)
Dampak Sosial Dari Revolusi Industri 4.0
Memahami Tantangan Revolusi Industri 4.0 Sudut Pandang Ketenagakerjaan
Kepala Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian
INOVASI DAN IMPLEMENTASI TEKNOLOGI MENUJU REVOLUSI INDUSTRI 4.0 SAIFUL BUKHORI.
Tatik Suryani PENGUATAN PERAN PERGURUAN TINGGI DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI ERA INDUSTRI 4.0 Tatik Suryani.
MENJADI GURU GENERASI MILENIAL. Tipe generasi milenial menurut Riset nasional yang dilakukan oleh Alvara Research Center (2018) Nerd Millenial (7.4%)
BAGAIMANA MSDM di ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0?. Tahap-Tahap Revolusi Industri Lini Masa 2000 now Penemuan Mesin Uap mendorong munculnya kapal.
Inovasi Teknologi Tepat Guna untuk Pembangunan Ekonomi Pedesaan Menuju Desa Mandiri Era Industri 4.0 Dr.Ir. Joko Siswanto, MPA. IPU. KK Manajemen Industri.
E-learning berbasis Student-centered Learning
Transcript presentasi:

Kesiapan SDM Pertanian di Era Industri 4.0 Oelh Masyhuri FP UGM masyhuri@ugm.ac.id Disampaikan dalam Semnas di Unej tgl 3 November 2018

RI-4 revolusi industri generasi ke-4 ini memiliki skala, ruang lingkup dan kompleksitas yang lebih luas. Kemajuan teknologi baru yang mengintegrasikan dunia fisik, digital dan biologis telah mempengaruhi semua disiplin ilmu, ekonomi, industri dan pemerintah. Bidang-bidang yang mengalami terobosoan berkat kemajuan teknologi baru diantaranya (1) robot kecerdasan buatan (artificial intelligence robotic), (2) teknologi nano, (3) bioteknologi, dan (4) teknologi komputer kuantum, (5) blockchain (seperti bitcoin), (6) teknologi berbasis internet, dan (7) printer 3D.

Dampak disrupsi revolusi industri 4.0 telah mendorong inovasi-inovasi teknologi yang memberikan dampak disrupsi atau perubahan fundamental terhadap kehidupan masyarakat. Perubahan-perubahan tak terduga menjadi fenomena yang akan sering muncul pada era revolusi indutsri 4.0.

Disruption Media terpopuler di dunia, tapi tidak membuat konten, tidak banyak SDM dan aset lainnya Perusahaan taksi terbesar dunia, tapi tidak punya kendaraan

Disruption (2) Perusahaan multinasional raksasa, merekrut SDM handal tanpa gelar universitas Retail dengan omset tertinggi dunia, tidak punya stok barang

Disruption (3) Kuliah semakin mudah, semakin murah dan setiap saat

Eksportir pangan terbesar ke-2 di dunia, adalah negara kecil Jadi lahan dan banyaknya tenaga kerja bukan faktor utama

RI-1 Revolusi industri 1.0 ditandai dengan penemuan mesin uap untuk mendukung mesin produksi, kereta api dan kapal layar. Berbagai peralatan kerja yang semula bergantung pada tenaga manusia dan hewan kemudian digantikan dengan tenaga mesin uap. Dampaknya, produksi dapat dilipatgandakan dan didistribusikan ke berbagai wilayah secara lebih masif. RI ini juga menimbulkan dampak negatif dalam bentuk pengangguran masal.

RI-2 Ditemukannya enerji listrik dan konsep pembagian tenaga kerja untuk menghasilkan produksi dalam jumlah besar pada awal abad 19 telah menandai lahirnya revolusi industri 2.0. Enerji listrik mendorong para imuwan untuk menemukan berbagai teknologi lainnya seperti lampu, mesin telegraf, dan teknologi ban berjalan. Puncaknya, diperoleh efesiensi produksi hingga 300 persen.

RI-3 Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat pada awal abad 20 telah melahirkan teknologi informasi dan proses produksi yang dikendalikan secara otomatis. Mesin industri tidak lagi dikendalikan oleh tenaga manusia tetapi menggunakan Programmable Logic Controller (PLC) atau sistem otomatisasi berbasis komputer. Dampaknya, biaya produksi menjadi semakin murah. Teknologi informasi juga semakin maju diantaranya teknologi kamera yang terintegrasi dengan mobile phone dan semakin berkembangnya industri kreatif di dunia musik dengan ditemukannya musik digital

RI-4 Revolusi industri mengalami puncaknya saat ini dengan lahirnya teknologi digital yang berdampak masif terhadap hidup manusia di seluruh dunia. RI-4 mendorong sistem otomatisasi di dalam semua proses aktivitas. Teknologi internet yang semakin masif tidak hanya menghubungkan jutaan manusia di seluruh dunia tetapi juga telah menjadi basis bagi transaksi perdagangan dan transportasi secara online. Munculnya bisnis transportasi online seperti Gojek, Uber dan Grab menunjukkan integrasi aktivitas manusia dengan teknologi informasi dan ekonomi menjadi semakin meningkat. Berkembangnya teknologi autonomous vehicle (mobil tanpa supir), drone, aplikasi media sosial, bioteknologi dan nanoteknologi semakin menegaskan bahwa dunia dan kehidupan manusia telah berubah secara fundamental

RI 1 sd RI 3 Mengubah, RI 4.0 mendisrupsi

RI 1-3 Mengubah, RI 4.0 Mendisrupsi Revolusi Industri 4.0: R! 4 mendisrupsi & perluasannya eksponensial. •Karakter teknologi: mengoptimalkan IPTEK yang ada •Infrastruktur makro (logistik, SDM, dll) menunjang percepatan. Revolusi Industri 1 – 3: •Karakter teknologi: heavy & tidak mudah direplikasi •Infrastruktur makro saat itu (logistik, SDM, dll) tidak cukup kuat menopang percepatan replikasi dan ekspansi. •Dari RI 1 ke RI 3 kecepatan perluasan semakin tinggi.

Transformasi

3 revolusi sektor pertanian

Pertanian 4.0

IoT

Menuju pertanian 4.0

Kesiapan SDM: Melek TIK Proporsi Remaja Dan Dewasa Usia 15-59 Tahun Dengan Keterampilan Teknologi Informasi Dan Komputer (TIK) 2015 27.04% 2016 31.83% Proporsi Remaja Dan Dewasa Usia 15-24 Tahun Dengan Keterampilan Teknologi Informasi Dan Komputer (TIK) (Persen) 2015 51.83 2016 58.21

Buta huruf Persentase Penduduk Buta Huruf menurut Kelompok Umur, 2017 15+ 15-44 45+ 4.50 0.94 11.08

Partisipasi sekolah

Partisipasi sekolah (2)

Perkembangan penggunaan internet

Penggunaan internet

Pembangunan TIK

Banyaknya startups diberbagai negara

PT harus berbenah Pendidikan Dosen & TK Kurikulum: TI, Applikasi Cara penyampaian: student center learning, Elisa, gunakan internet, smartphone, dsb Riset Orientasi pada digital, inovasi Pengabdian masyarakat startup Penggunaan aplikasi Desa app, regopantes.com Kerjasama Fakultas-fakultas PT- industri PT-Pemerintah

Pola pertanian masa depan Pertanian tradisional Pertanian konvensional yang semakin maju Pertanian untuk memenuhi tuntutan khusus Pertanian dg teknologi tinggi, pertanian 4.0

Strategi Pengembangan Sumberdaya Manusia: pemberdayaan dan perlindungan, Penyempurnaan Kelembagaan Petani dan Pertanian: penyuluhan, koperasi, penguasaan lahan, konsolidasi lahan Peningkatan Produktivitas dan Efisiensi: mekanisasi, bioteknologi termasuk GMO Peningkatan Nilai Tambah Produk Pertanian: agoindustri hilir Usaha untuk Kemandirian Pangan Pengelolaan Lingkungan Hidup yang Produktif dan Lestari Penyempurnaan Sistem Pemasaran Produk Pertanian: supply chain Infrastruktur pertanian: jalan desa, irigasi, TI Kebijakan Makro yang Mendukung Pertanian, fiscal dan moneter Implementasi UU Pangan No 18.2012, UU Perlindungan pemberdayaan Petani No 19/2013

Pemberdayaan SDM Pertanian Peningkatan kualitas sbg aktor dan konsumen Pertanian 4.0 Penyuluhan dan pelatihan petani tentang TI Meningkatkan aktor/pelaku pertanian 4.0 dari generasi milenial Pembangunan infrastruktur TI