Pertemuan ke 11 DAN 12 Process Order Costing AKUNTANSI BIAYA I

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
METODE HARGA POKOK PROSES (PROCESS COSTING)
Advertisements

METODE HARGA POKOK PROSES
Process Order Costing Bab 6.
Process Order Costing Bab 6.
Process Order Costing Bab 6.
Metode Harga pokok Proses
METODE HARGA POKOK PROSES
Akuntansi Biaya Created by: Lili Syafitri, SE., Ak.,M.Si.
Metode Harga Pokok Proses - Produk diolah di 1 Departemen.
Bab 5 Sistem Perhitungan Biaya Berdasarkan Proses (Process Costing)
HARGA POKOK PESANAN.
METODE HARGA POKOK PESANAN (FULL COSTING)
Akuntansi Manajemen Nurhasanah, S.E, M.M.
METODE HARGA POKOK PESANAN – FULL COSTING
AKUNTANSI BIAYA IEG3A3 Program Studi Teknik Industri
SISTEM PERHITUNGAN BIAYA BERDASARKAN PESANAN
COST ACCOUNTING PROCESS COSTING MATERI-4
METODE HARGA POKOK PROSES
Metode harga pokok pesanan Job Order Cost Method
SISTEM PENENTUAN BIAYA BERDASARKAN PROSES
Menghitung tarip biaya overhead pabrik
Cost accounting materi-13 akuntansi sistem perhitungan biaya standar
BIAYA OVERHEAD PABRIK Istilah lain BOP : Beban pabrik
Ch. 6 Harga Pokok Proses.
KALKULASI HARGA POKOK PROSES (PROCESS COSTING)
“Process Cost Methode”
BAB VI SISTEM HARGA POKOK PROSES
KALKULASI HARGA POKOK PROSES (PROCESS COSTING)
Cost Accounting Materi-6 Variable Costing
PROCESS COST METHOD 2 PENGARUH PRODUK HILANG
METODE HARGA POKOK PROSES (MELALUI DUA DEPARTEMEN PRODUKSI)
Akumulasi Biaya Bab 4.
METODE HARGA POKOK PESANAN (FULL COSTING)
Metoda Pengumpulan Biaya Produksi
Akumulasi Biaya Bab 4.
COST ACCOUNTING PROCESS COSTING MATERI-4
Akumulasi Biaya Bab 4.
METODE HARGA POKOK PESANAN
Sistem Perhitungan Biaya Berdasarkan Pesanan
Process Order Costing Bab 6.
Akumulasi Biaya Bab 4.
METODE HARGA POKOK PROSES
Sistem Biaya & Akumulasi Biaya
AKUNTANSI BIAYA TENAGA KERJA
METODE HARGA POKOK PESANAN (FULL COSTING)
Sistem Perhitungan Biaya Berdasarkan Pesanan
SIKLUS AKUNTANSI BIAYA DALAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR
PERTEMUAN 2 METODE HARGA POKOK PESANAN Contoh Soal
Akuntansi untuk Perusahaan Pemanufakturan
Process Order Costing Bab 6.
Oleh: Fathia, SE Lembaga Pendidikan dan Pengembangan Profesi Indonesia Novera KM.
METODE HARGA POKOK PESANAN (FULL COSTING)
METODE HARGA POKOK PROSES (PROCESS COSTING)
AKUNTANSI MANAJEMEN.
05 Akuntansi Biaya PROCESS COSTING
METODE HARGA POKOK PESANAN
SISTEM PERHITUNGAN BIAYA BERDASARKAN PROSES (PROSES COSTING)
Dewi Setyowati Mega Christie Fitrianingsih Faza Maulida
VIII. Penentuan Biaya Pesanan
VII. Sistem Biaya dan Akumulasi Biaya
IX. Penentuan Biaya Proses
Metode Harga Pokok PRoses
PERTEMUAN KE 9 dan KE 10 Sistem Perhitungan Biaya Berdasarkan Pesanan (Job Order Costing) Akuntansi Biaya I.
METODE HARGA POKOK PESANAN (JOB ORDER COST METHOD)
Metode Harga Pokok Pesanan
Harga pokok pesanan.
PROCESS COST METHOD ( METODE HARGA POKOK PROSES )
4.2. PENENTUAN HARGA POKOK Bagaimana memperhitungkan biaya kepada suatu produk pokok atau pesanan atau jasa, yang dapat dilakukan dengan cara memasukkan.
PERHITUNGAN BIAYA PESANAN (Job Order Costing)
PERHITUNGAN BIAYA PROSES (Process Costing)
Transcript presentasi:

Pertemuan ke 11 DAN 12 Process Order Costing AKUNTANSI BIAYA I

Akumulasi Biaya Proses Job Order Costing Process Order Costing Produk dipertanggungjawabkan dalam batch. Setiap batch diperlakukan sebagai pesanan yg terpisah. Pesanan tersebut merupakan objek biayanya. Semua unit dari produk yg dihasilkan dalam suatu pusat biaya adalah serupa (homogen) Bahan baku, tenaga kerja, dan overhead pabrik dibebankan ke pusat biaya

Aliran Produksi Secara Fisik Aliran Produk Berurutan BBL TKL BOP WIP – Dep. Pemotongan WIP – Dep. Perakitan WIP – Dep. Pengepakan Barang Jadi Aliran Produk Paralel BBL TKL BOP WIP – Dep. Pemotongan WIP – Dep. Pengamplasan WIP – Dep. Perakitan WIP – Dep. Pengecatan WIP – Dep. Peleburan WIP – Dep. Pencetakan Barang Jadi

Contoh akuntansi untuk bahan baku dan tenaga kerja serta overhead PT.Mandiri merupakan perusahaan mainan anak- anak dengan merk “mandiri”, perusahaan ini memiliki dua departemen produksi yaitu departemen pemotongan dan departemen perakitan. Untuk kedua departemen tersebut perusahaan mempunyai akun produk dalam proses secara terpisah. Permintaan bahan baku yang digunakan departemen pemotongan sebesar Rp 13.608 dan departmen perakitan sebesar Rp 7.296

Ayat jurnal : Biaya Bahan Baku Produk Dalam Proses – Dep. Pemotongan $13.608 Produk Dalam Proses – Dep. Perakitan $ 7.296 persediaan Bahan Baku $20.904

2. Akuntansi untuk tenaga kerja langsung PT. Elektronika Jaya adalah perusahaan perakitan radio dengan merk “EJ”, perusahaan ini memiliki dua departemen produksi yaitu departemen perakitan dan departemen penyelesaian. Untuk kedua departemen tersebut perusahaan mempunyai akun produk dalam proses secara terpisah. Selama bulan Januari jam kerja langsung yang diserap departemen perakitan sebanyak 2.000 jam dengan tarif $2,5 perjam, departemen penyelesaian 1.800jam dengan tarif $2 perjam.

Ayat jurnal Biaya Tenaga Kerja Produk Dalam Proses – Dep. Perakitan $5.000 Produk Dalam Proses – Dep. Penyelesaian$3.600 Beban Gaji $8.600

3. Akuntansi biaya overhead Pabrik PT. Elektronika Jaya adalah perusahaan perakitan radio dengan merk “EJ”, ”, perusahaan ini memiliki dua departemen produksi yaitu departemen perakitan dan departemen penyelesaian. Untuk kedua departemen tersebut perusahaan mempunyai akun produk dalam proses secara terpisah. Selama bulan Januari telah dicatat hutang usaha (pajak, listrik, dan lain-lain) $7.400, Akumulasi Penyusutan – Mesin $ 5.700, Asuransi Dibayar di Muka $500, Bahan Baku (bahan baku tdk langsung) $1.700, Beban Gaji (tenaga kerja tdk langsung) $5.600 Perusahaan telah membebankan biaya overhead yang diserap departemen perakitan $7.904, departemen penyelesaian $11.052 .

Lanjutan … Overhead Dibebankan Overhead Aktual: Overhead Dibebankan: Pengendali Overhead $20.900 Utang Usaha (pajak, listrik, dan lain-lain) $ 7.400 Akumulasi Penyusutan – Mesin 5.700 Asuransi Dibayar di Muka 500 Bahan Baku (bahan baku tdk langsung) 1.700 Beban Gaji (tenaga kerja tdk langsung) 5.600 Overhead Dibebankan: Barang Dalam Proses – Dep. Perakitan $ 7.904 Barang Dalam Proses – Dep. Penyelesaian 11.052 Overhead Dibebankan 18.956

LAPORAN BIAYA PRODUKSI 5 Langkah Persiapan Laporan Produksi: Analisis aliran unit secara fisik Perhitungan unit-unit ekuivalen Perhitungan biaya per unit Penilaian persediaan (barang ditransfer keluar dan persediaan akhir barang dalam proses) Rekonsiliasi biaya.

Metode HP.Proses Produk melalui satu departemen Contoh : Berikut ini adalah jumlah biaya yang dikeluarkan selama bulan Februari 200X oleh PT. Tiara Permata yang mengolah produknya melalui satu departemen produksi

Data Biaya Produksi

HP.produk jadi yg ditransfer ke gudang dan HP.Prsd.Produk Bagaimana menghitung HP.produk jadi yg ditransfer ke gudang dan HP.Prsd.Produk dlm Proses yg pada akhir periode Belum selesai

Perhitungan HP Per Satuan BBB B.Penolong B.TKL B.FOH * Unit Ekuivalensi : produk jadi + (produk dalam proses x % penyelesaian)

Laporan Biaya Produksi

Jurnal Pencatatan Biaya Produksi

Jurnal Pencatatan Biaya Produksi

Contoh soal: American Chair Company Metode HP.Proses Produk melalui dua departemen Contoh soal: American Chair Company Departemen Departemen Pemotongan Departemen Perakitan

Contoh – Departemen Pertama: Produksi: Biaya: Jumlah unit dalam proses, Awal 100 Jumlah unit yg telah selesai dan ditransfer keluar 500 Jumlah unit dalam proses, Akhir, (60%, 20%, 40%) 200 Barang dalam proses, awal Bahan Baku Langsung $ 1.892 Tenaga Kerja Langsung 400 Beban Overhead Pabrik 796 Biaya yang ditambahkan dalam bulan Juli $13.608 5.000 7.904

1. Analisis Aliran Unit Secara Fisik Unit untuk dihitung: Unit-unit pada awal barang dalam proses 100 Unit-unit yang mulai dikerjakan selama periode 600 Total unit untuk dihitung 700 Unit yg telah dihitung: Unit-unit yg telah selesai dan ditransfer keluar: Mulai dikerjakan dan diselesaikan 400 Persediaan awal barang dalam proses 100 Unit-unit pada persediaan akhir barang dalam proses (60%, 20%, 40%) 200 Total Unit yg telah dihitung 700

2. Perhitungan Unit Ekuivalen Bahan Baku Tenaga Kerja Overhead Pabrik Unit yg telah selesai 500 Ditambah: Unit persediaan akhir WIP x bag.yg telah selesai: 200 x 60% 120 - 200 x 20% 40 200 x 40% 80 Unit output setara 620 540 580

3. Perhitungan Biaya Per Unit RUMUS BIAYA PER UNIT = total biaya dibebankan unit ekuivalen tiap elemen biaya

Lanjutan… = $ 25 + $ 10 + $ 15 = $50 per unit Biaya per Unit = = $ 25 + $ 10 + $ 15 = $50 per unit Biaya per Unit = Biaya bahan baku per unit + Biaya Tenaga Kerja per unit Biaya Overhead Pabrik Unit % Peny. Biaya Per Unit Total Biaya Unit Yang Ditransfer Ke Dep. Perakitan 500 100% $50 $25.000 Barang Dalam Proses Akhir Bahan Baku 200 60% 25 $3.000 Tenaga Kerja Langsung 20% 10 400 Overhead Pabrik 40% 15 1.200 Total Biaya Yang Dipertanggungjawabkan $29.600

Departemen Perakitan – Departemen Kedua Produksi: Biaya: Jumlah unit dalam proses, Awal 180 Jumlah unit yg telah selesai dan ditransfer keluar 580 Jumlah unit dalam proses, Akhir, (100%, 70%, 70%) 100 Barang dalam proses, awal Biaya Departemen Sebelumnya $ 8.320 Bahan Baku Langsung $ 830 Tenaga Kerja Langsung 475 Beban Overhead Pabrik 518 Biaya yang ditambahkan dalam bulan Juli $7.296 9.210 11.052

2. Perhitungan Unit Ekuivalen dan biaya perunit Dari Dep. sblmnya BBL TKL BOP Unit Ekuivalen ditransfer keluar 580 Unit Ekuivalen di Persediaan Akhir 100 70 Total Unit Ekuivalen 680 650 Dari Dep. sblmnya BBL TKL BOP Biaya Pers. Awal 8.320 830 475 518 Biaya yg ditbhkan slama periode berjalan 25.000 7.296 9.210 11.052 Total biaya yg dipertanggungjawabkan 33.320 8.126 9.685 11.570 Dibagi unit ekuivalen 680 650 Biaya Per unit Ekuivalen $49,00 $11,95 $14,90 $17,80

Lanjutan… Biaya dari Departemen sebelumnya Biaya per Unit Biaya bahan baku per unit Biaya Tenaga Kerja per unit Biaya Overhead Pabrik = + + + = $ 49 + $ 11,95 + $ 14,90 + $ 17,80 = $93,65 per unit Unit % Peny. Biaya Per Unit Total Biaya Unit Yang Ditransfer Ke Dep. Perakitan 580 100% 93,65 $ 54.317 Barang Dalam Proses Akhir Dari Departemen Sebelumnya 100 $ 49 $ 4.900 Bahan Baku 11,95 1.195 Tenaga Kerja Langsung 70% 14,90 1.043 Overhead Pabrik 17,80 1.246 Total Biaya Yang Dipertanggungjawabkan $62.701

(100%, 70%, 70%)