TEORI BELAJAR DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PEMBELAJARAN DI SD

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
BELAJAR DAN PEMBELAJARAN _Teori Behavioristik
Advertisements

TEORI BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SD
PRINSIP-PRINSIP BELAJAR DAN ASAS ASAS PEMBELAJARAN
Siti Arofah( ) Fransisca Dwi Listiani( )
TEORI BELAJAR.
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
Teori Behavioristik Thorndike Skinner Ciri Penerapan Aplikasi.
TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
Hakikat Belajar dan Pembelajaran
TEORI BEHAVIORISME.
Model discovery learning
DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2016 PEDAGOGIK KELOMPOK KOMPETENSI B Teori dan Prinsip Pembelajaran.
Acr TEORI-teori BELAJAR.
B Teori Belajar dan Prinsip-prinsip Pembelajaran
TEORI BELAJAR KOGNITIF
TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK Menurut paham behaviorisme :
Psikologi Behavioristik: Teori Belajar Pavlov, Thorndike, dan Skinner serta Penerapannya dalam Pembelajaran Matematika.
Model discovery learning
PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA
Teori belajar Behavioristik.
PERTEMUAN 4 HARLINDA SYOFYAN, S.Si., M.Pd
TEORI BELAJAR KOGNITIF
TEORI BEHAVIORISME.
PEMBELAJARAN BERBASIS KONTEKSTUAL
Teori Belajar Humanistik
WINNY PUSPASARI THAMRIN
TEORI BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN IPA
FILSAFAT PENDIDIKAN PERTEMUAN 1.
Dasar Teori Pendidikan
TEORI BELAJAR & APLIKASINYA
TEORI BELAJAR KOGNITIF
PERTEMUAN 2 HARLINDA SYOFYAN, S.Si., M.Pd
PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DAN TEORI BANDURA Oleh : Casutri
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK
TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK Menurut paham behaviorisme :
LEARNING.
Oleh : Jesica Putri Sagala ( )
TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK Menurut paham behaviorisme :
MODEL MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF
TEORI KOGNITIVISME.
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
Teori Belajar Sosial & Kognitif
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
PSIKOLOGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA
Teori Belajar Behavioristik & Penerapannya dalam Pembelajaran
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
KONSEP BELAJAR DAN PEMBELAJARAN IPA
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
Classical Conditioning (Pengkondisian Klasik)  Teori Classical Conditioning diperkenalkan oleh Ivan Pavlov, ahli fisiolog dari Rusia.  Teori ini tumbuh.
Teori Belajar Belajar merupakan suatu proses usaha sadar yang dilakukan oleh individu untuk suatu perubahan dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak memiliki.
TEORI Belajar BEHAVIORISME. Teori Pembelajaran  merupakan penerapan prinsip-prinsip teori belajar, teori tingkah laku, dan prinsip-prinsip pembelajaran.
Teori Belajar Behavioristik & Penerapannya dalam Pembelajaran Teori belajar behavioristik.ppkm1.
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN MODEL PEMBELAJARAN.
B Teori Belajar dan Prinsip- prinsip Pembelajaran Kajian Bilangan dan Statistika Sekolah Dasar.
Wiyono (NIM : ) Moh. Yunus Wahyu Firmansyah (NIM : )
Transcript presentasi:

TEORI BELAJAR DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PEMBELAJARAN DI SD http://www.free-powerpoint-templates-design.com

TEORI BELAJAR BEHAVIORISME Edward L. Thorndike Ivan Pavlov B.F Skinner John. B Watson Gagne David ausubel Baruda

Behaviorisme secara etimologis terdiri dari dua kata yaitu behave yang berarti berperilaku dan isme yang berarti aliran. Dengan demikian, behaviorisme merupakan salah satu aliran yang mendeskripsikan bahwa belajar merupakan aktivitas yang dapat mengubah perilaku individu, dan perilaku tersebut dapat dipelajari dan dijelaskan secara ilmiah sebagai respon terhadap stimulus yang diberikan. Teori Belajar Aliran Behaviorisme

deskripsi teori belajar menurut para tokoh di Berikut merupakan deskripsi teori belajar menurut para tokoh di atas beserta implementasi nya dalam pembelajaran di sekolah dasar.

Teori Belajar Edward L. Thorndike Menurut Edward L. Thorndike, belajar merupakan proses pembentukan hubungan antara stimulus dan respon. Belajar akan lebih berhasil bila respon siswa terhadap suatu stimulus segera diikuti dengan rasa senang atau kepuasan. Rasa senang atau kepuasan pada diri siswa bisa timbul sebagai akibat siswa mendapat pujian atau ganjaran dari gurunya.

Ada beberapa hukum yang melandasi pembelajaran di sekolah dasar yaitu : Hukum kesiapan Menurut hukum ini, seorang siswa akan lebih berhasil belajarnya jika siswa tersebut telah siap secara fisik dan psikis untuk melakukan aktivitas apapun dalam belajar. Hukum latihan Hukum latihan ini menerangkan bahwa siswa akan berhasil belajarnya apabila hubungan antara stimulus yang diberikan dengan respon siswa terjadi dan diperkuat dengan kegiatan latihan dan pengulangan Hukum akibat Hukum akibat menerang kan bahwa seseorang dalam melakukan suatu tindakan akan menimbul kan pengaruh terhadap dirinya.

Implementasi teori belajar menurut Edward L Implementasi teori belajar menurut Edward L. Thorndike dalam pembelajaran di sekolah dasar Fase kesiapan Guru memberikan apersepsi dengan mengaitkan materi ajar yang akan dipelajari dengan materi sebelumnya atau dengan kehidupan sehari-hari siswa Guru mengondisikan siswa secara fisik dan psikis untuk mengikuti pembelajaran Guru menyampai kan tujuan pembelajaran Guru menyampaikan cakupan materi yang akan dipelajari

Implementasi teori belajar menurut Edward L. Thorndike dalam pembelajaran di sekolah dasar Fase latihan Siswa berlatih mengerjakan tugas-tugas individu atau kelompok Siswa berlatih mengerjakan tugas-tugas lain yang sejenis sebagai penguatan Guru menjelaskan materi ajar yang akan dipelajari Guru memberikan tugas secara individu atau kelompok untuk dikerjakan siswa Guru memberikan penguatan terhadap hasil kerja siswa

Implementasi teori belajar menurut Edward L. Thorndike dalam pembelajaran di sekolah dasar Fase pemberian ganjaran atau penghargaan Guru memberikan evaluasi Guru menutup pembelajaran dengan kata-kata motivasi Guru memberikan penghargaan atas hasil kerja siswa Guru bersama siswa merefleksi pembelajaran

Burhus Frederic Skinner Teori Belajar Burhus Frederic Skinner Penelitiannya secara berkelanjutan terhadap belajar dan perilaku selama bertahun-tahun menghasilkan teori belajar yang dikenal dengan Operant Conditioning (pengondisian yang disadari).

Hasil percobaan Membuktikan bahwa perubahan pola pemberian makanan mempengaruhi kecepatan dan pola perilaku hewan

Prinsip hasil percobaan Penguatan merupakan suatu proses yang dapat memperbesar kesempatan supaya perilaku positif tersebut terjadi lagi dan memperkuat perilaku positif tersebut. Penguatan terdiri dari penguatan positif yang dapat prinsip penguatan (reinforcement) Hukuman merupakan suatu proses yang dapat memperbesar kesempatan supaya perilaku negatif tersebut tidak terjadi lagi dan memperlemah perilaku negatif. Terdapat dua jenis hukuman yaitu hukuman positif dan negatif prinsip hukuman (punishment)

Prinsip Pembentukan (shaping) Pembentukan merupakan suatu proses untuk mengajar perilaku individu yang belum pernah mereka lakukan sebelumnya Prinsip Diskriminasi (discrimination) Diskriminasi merupakan proses belajar bahwa suatu perilaku akan diperkuat dalam suatu situasi dan tidak berlaku dalam situasi lainnya Prinsip Penghapusan (extinction) Penghapusan merupakan suatu proses menarik kembali penguat dari perilaku individu. Prinsip Generalisasi (generalization). Generalisasi merupakan proses bahwa suatu perilaku akan diperkuat dalam suatu situasi dan berlaku juga dalam situasi lainnya

Implementasi dalam pembelajaran di sekolah dasar 1) Fase pembentukan Guru memberikan tugas kepada siswa untuk dikerjakan secara individual Guru memberikan bimbingan kepada siswa secara individual dalam mengerjakan tugasnya 2) Fase penguatan dan hukuman Siswa secara individual mengumpulkan hasil kerjanya dan guru memberikan penilaian Guru memberikan penghargaan berupa pujian untuk siswa yang dapat mengerjakan tugasnya dengan baik Guru memberikan hukuman berupa pemberian tugas yang lebih berat kepada siswa yang tidak dapat mengerjakan tugasnya dengan baik Implementasi dalam pembelajaran di sekolah dasar

3) Fase penghapusan Guru memberikan tugas yang sejenis untuk dikerjakan oleh siswa secara individual Siswa secara individual dan mandiri mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru 4) Fase generalisasi dan diskriminasi Siswa bersama guru menyimpulkan pembelajaran Siswa bersama guru merefleksi pembelajaran yang telah berlangsung Guru memberikan evaluasi Guru menutup pembelajaran

Ivan Petrovich Pavlov adalah seorang Rusia yang menemukan teori belajar pengondisian klasik (Clasical Conditioning) sebelum ditemukan teori pengondisian yang lebih maju seperti teori Operant Conditioning dari Skinner. Teori Belajar Ivan Petrovich Pavlov

Perbedaan antara teori Pavlov dan Skinner teori belajar Pavlov : clasical conditioning lebih menekankan bentuk pengondisian secara refleks atau ditemukan secara kebetulan dari percobaannya teori belajar Skinner : dengan operant conditioning lebih menekankan bentuk pengondisian secara disadari melalui percobaan yang dilakukannya. . bentuk pengondisiannya

Hasil dari Teori Belajar Ivan Petrovich Pavlov Pavlov menyimpulkan bahwa bunyi lonceng telah diasosiasikan oleh anjing tersebut dengan makanan sehingga menimbulkan respon keluarnya air liur. Bunyi lonceng tersebut merupakan stimulus dengan pengondisian dan keluarnya air liur anjing merupakan respon dengan pengondisian.

Fase Proses belajar yang dihasilkan fase akuisisi (acquisition) Fase akuisisi merupakan fase belajar awal dari pengondisian respon yang menggunakan stimulus kondisi selain stimulus utama dengan memperhatikan urutan stimulus tersebut dan selang waktu antara stimulus kondisi dan stimulus utama.

fase eliminasi (extinction) Fase eliminasi merupakan fase belajar yang secara berangsur- angsur mengurangi bahkan menghilangkan stimulus kondisi sehingga yang tersisa adalah stimulus utama supaya respon tetap terjadi meskipun tanpa stimulus kondisi fase generalisasi (generalization) Generalisasi merupakan proses bahwa suatu perilaku akan diperkuat dalam suatu situasi dan berlaku juga dalam situasi lainnya. fase diskriminasi (discrimination). Diskriminasi merupakan proses belajar bahwa suatu perilaku akan diperkuat dalam suatu situasi dan tidak berlaku dalam situasi lainnya.

Model pembelajaran dengan sintaks yang berlandaskan pada pemikiran Pavlov : Fase Akuisi Guru membentuk kelompok secara heterogen Guru dan siswa membuat kesepakatan belajar bahwa kelompok yang dapat melakukan percobaan dengan tepat sesuai dengan langkah kerja pada LKS dan waktu yang telah ditentukan akan diberikan bintang (*) sesuai dengan banyaknya anggota kelompok c) Setiap anggota kelompok membaca langkah kerja pada LKS dengan seksama d) Setiap kelompok melakukan percobaan kelompoknya

e) Setiap kelompok mengumpulkan LKS kelompoknya sesuai dengan waktu yang telah ditentukan f) Guru memberikan penilaian g) Guru memberikan bintang (*) kepada kelompok sebanyak anggota kelompok yang dapat melakukan percobaannya dengan tepat sesuai dengan langkah kerja pada LKS dan waktu yang telah ditentukan. 2. Fase Eliminasi a) Guru memberikan tugas yang sejenis untuk dikerjakan oleh siswa secara kelompok b) Siswa secara berkelompok mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru c) Siswa secara berkelompok mengumpulkan hasil kerjanya d) Guru memberikan penilaian kelompok

3. Fase Generalisasi Guru merefleksi pembelajaran dengan cara membandingkan proses pembelajaran pada fase 1 dan 2 b) Guru memberikan penghargaan berupa bintang (*) pada kelompok yang masih aktif dan tepat dalam melakukan percobaan. 4. Fase Deskriminasi a) Siswa bersama guru menyimpulkan pembelajaran b) Siswa bersama guru merefleksi pembelajaran yang telah berlangsung c) Guru bersama siswa menentukan kesepakan belajar untuk pertemuan berikutnya terkait jenis penghargaan kelompok yang diharapkan oleh siswa ketika kelompoknya dapat mengerjakan tugas dengan baik dan tepat d) Guru memberikan evaluasi e) Guru menutup pembelajaran

TEORI BELAJAR JOHN WATSON Pakar teori belajar stimulus-respons (S-R) Percobaannya: Subjek penelitian John Watson adalah seorang balita bernama Albert yang pada awal eksperimennya tidak takut terhadap tikus. Pada percobaannya, ketika balita tersebut memegang tikus, Watson mengeluarkan suara keras dengan tiba-tiba yang menyebabkan balita tersebut menangis karena kaget dan takut. Akhirnya, balita tersebut menjadi takut dengan tikus meskipun tidak ada suara keras sekalipun.

Implementasi teori belajar Watson Contoh : ketika guru bertanya pada salah satu siswa, kemudian siswa tersebut selalu tidak berani mengemukakan pendapat atau jawabannya. Implementasi teori belajar menurut John Watson dalam pembelajaran di sekolah dasar adalah berupa model pembelajaran dengan sintaks yang berlandaskan pada pemikiran Pavlov dan Skinner .

TEORI BELAJAR ROBERT M. GAGNE Gagne mengemukakan bahwa dalam belajar terdapat dua hal yang dapat diperoleh siswa, yaitu; objek langsung dan objek tidak langsung. Menurut Gagne, kegiatan belajar meliputi 3 tahap yaitu a. Tahap persiapan 1) Guru mengarahkan perhatian melalui kegiatan mengkondisikan siswa secara fisik dan psikis contoh dengan menayangkan masalah yang tidak terstruktur (ill-structured problem) 2) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran 3) Guru memberikan apersepsi dengan merangsang siswa untuk mengingat kembali materi pembelajaran sebelumnya

b. Tahap pemerolehan dan unjuk kinerja 1) Guru menugaskan siswa untuk mengerjakan tugas 2) Guru membimbing siswa dalam mengerjakan tugas 3) Setiap siswa mempresentasikan hasil kerjanya 4) Guru memberikan penguatan terhadap hasil kerja siswa c. Tahap pengulangan dan evaluasi 1) Guru memberikan penilaian terhadap proses dan hasil kerja siswa 2) Guru memberikan penguatan terhadap materi yang dipelajari siswa melalui tanya jawab (pengulangan) 3) Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya

Teori Belajar Aliran Kognitivisme Aliran kognitivisme muncul sebagai kritik terhadap aliran behaviorisme yang lebih memfokuskan pada stimulus dan respon serta perubahan perilaku individu. Aliran ini menganggap bahwa penyimpanan dan pemrosesan informasi sangat penting dalam proses belajar yang melibatkan proses mental yang kompleks, termasuk memori, perhatian, bahasa, pembentukan konsep dan pemecahan masalah. Tokoh dari aliran kognitivisme ini terdiri dari Jeans Piaget, Edward C. Tollman, Jerome Bruner, Lev Vygotsky, dan Noam Chomsky.

1. Teori Belajar Jeans Piaget Piaget berpendapat bahwa pengetahuan dibentuk oleh individu melalui interaksi terus- menerus dengan lingkungan melalui proses asimilasi dan akomodasi untuk menghasilkan pengetahuan dengan tingkatan yang lebih tinggi dibandingkan dengan pengetahuan awal sebelumnya yang telah tersimpan pada skemata siswa

Piaget membagi empat tahap tingkat perkembangan kognitif individu menurut umur rata-rata yaitu: Tahap Sensori Motor (0-2 tahun) Tahap Pre Operasional (2-7 tahun) Tahap Operasi Konkret (7-11 tahun) Tahap Operasi Formal (11 tahun ke atas)

Teori belajar Jeans Piaget menghasilkan tiga fase pembelajaran dan Contoh implementasinya di sekolah dasar 1. Tahap eksplorasi Guru memberikan apersepsi dengan menayangkan video tentang suatu fenomena Siswa mengamati tayangan video tentang fenomena di atas Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang hal-hal yang belum dan ingin dipahaminya tentang fenomena yang terdapat pada tayangan video

2. Tahap pengenalan konsep a) Guru menjelaskan materi ajar yang akan dipelajari b) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang materi ajar yang tidak dipahaminya c) Siswa mengumpulkan informasi dari berbagai sumber tentang materi yang sedang dipelajari d) Setiap siswa mempresentasikan hasil pengumpulan informasinya e) Guru memberikan penguatan terhadap presentasi siswa 3. Tahap aplikasi konsep a) Guru memberikan evaluasi untuk menguji pemahaman siswa b) Guru menyampaikan materi ajar dan rencana kegiatan belajar pada pertemuan berikutnya dengan mengaitkannya dengan materi ajar yang telah dipelajari siswa

Teori Belajar Jerome Bruner Bruner mengemukakan tahapan proses belajar siswa, yaitu tahap enaktif dengan melibatkan tindakan siswa secara langsung dalam memanipulasi objek, tahap ikonik dengan mengamati gambar dari objek yang diamatinya, dan tahap simbolik yang melibatkan notasi, simbol, atau lambang- lambang tanpa terikat dengan objek.

Contoh implementasi teori belajar Bruner dalam pembelajaran di sekolah dasar dengan menerapkan ketiga tahap di atas adalah sebagai berikut: 1) Tahap enaktif a) Guru menyiapkan berbagai benda konkret untuk diamati siswa b) Siswa mengamati benda konkret tersebut dan menuliskan berbagai informasi tentang benda tersebut dari hasil pengamatannya c) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang hal-hal yang belum dan ingin dipahaminya tentang benda tersebut.

2) Tahap ikonik a) Guru menayangkan gambar benda-benda lain yang tidak disediakan untuk diamati siswa b) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang hal-hal yang belum dipahaminya dari benda-benda yang terdapat pada gambar c) Guru menugaskan siswa untuk mengumpulkan insformasi dari berbagai sumber tentang benda-benda yang terdapat dalam gambar dan mencatatnya dalam LKS d) Setiap siswa mempresentasikan hasil kerjanya e) Guru memberikan penguatan terhadap proses dan hasil kerja siswa 3) Tahap simbolik a) Guru menjelaskan informasi tentang benda-benda yang telah diamati siswa baik benda konkret maupun benda dalam gambar mulai dari pengertian dan ciri-cirinya. b) Guru memberikan evaluasi untuk menguji pemahaman siswa

Teori Belajar Lev Vygotsky Vygotsky menyatakan bahwa proses kognitif tingkat tinggi individu merupakan hasil dari perkembangan sosial dan interaksi dengan lingkungannya. Teori belajar Vygotsky disebut sebagai teori sosio-kultural yang melatar belakangi munculnya pendekatan pembelajaran kooperatif dalam dunia pendidikan.

Contoh implementasi teori belajar Vygotsky dalam pembelajaran di sekolah dasar dengan menerapkan tahap-tahap di atas adalah sebagai berikut: a. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai b. Guru menjelaskan kelengkapan belajar yang dibutuhkan c. Guru menjelaskan langkah pembelajaran yang akan dilakukan d. Guru menjelaskan materi ajar e. Guru mengelompokkan siswa secara heterogen terdiri dari 4 s.d. 6 orang setiap kelompoknya

f. Guru memberikan tugas untuk dikerjakan siswa secara berkelompok g f. Guru memberikan tugas untuk dikerjakan siswa secara berkelompok g. Siswa belajar, berbagi tugas dan bekerjasama dalam kelompok h. Setiap kelompok mengumpulkan hasil kerja kelompoknya i. Guru memberikan penilaian terhadap proses dan hasil kerja kelompok j. Guru memberikan penguatan terhadap proses dan hasil kerja kelompok k. Guru memberikan reward atau penghargaan kepada kelompok terbaik l. Guru memberikan evaluasi m. Guru menutup pembelajaran

Teori Belajar Gestalt Teori belajar Gestalt ini menganut aliran kognitivisme yang menganggap bahwa belajar merupakan aktivitas mengetahui atau mencari tahu (knowing) bukan aktivitas menghubungkan antara stimulus dan respon seperti anggapan para pakar behaviorisme.

Contoh implementasi teori belajar ini berupa langkah-langkah pembelajaran di sekolah dasar sebagai berikut: a. Guru memberikan apersepsi dengan mengaitkan materi pelajaran yang akan dipelajari dengan materi ajar sebelumnya atau dengan pengalaman siswa b. Guru menjelaskan materi pembelajaran c. Guru memberikan masalah terkait materi pembelajaran yang telah dijelaskan guru untuk dipecahkan siswa

d. Siswa memahami masalah yang diberikan guru dengan menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan e. Siswa merencanakan solusi untuk masalah tersebut f. Siswa menyelesaikan masalah menggunakan konsep- konsep atau pengetahuan yang telah dipelajarinya g. Siswa memeriksa kembali hasil kerjanya h. Guru memberikan penilaian dan penguatan i. Guru memberikan evaluasi j. Guru menutup pembelajaran

Teori Belajar Aliran Humanisme Aliran humanisme lebih memusatkan perhatian pada psikologis sifat dasar manusia untuk meraih sepenuhnya apa yang diinginkan dan berperilaku dalam cara yang konsisten menurut diri mereka sendiri.

Teori Belajar Carl Rogers Menurut teori belajar Rogers, manusia yang lahir sudah membawa dorongan untuk meraih sepenuhnya apa yang diinginkan dan berperilaku dalam cara yang konsisten menurut diri mereka sendiri. Implementasi teori belajar ini dalam dunia pendidikan adalah bahwa guru sebaiknya memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengerjakan tugas-tugas belajar secara bebas, tanpa dipaksa, dan penuh tanggung jawab. Selanjutnya, teori ini dinamakan teori belajar bebas.

Rogers mengemukakan prinsip-prinsip pendidikan dan pembelajaran sebagai berikut: a. Siswa tidak harus belajar tentang hal-hal yang tidak ada artinya b. Siswa akan mempelajari hal-hal yang bermakna bagi dirinya c. Pengorganisasian bahan pengajaran berarti mengorganisasikan bahan dan ide baru, sebagai bagian yang bermakna bagi siswa

d. Belajar bermakna berarti belajar tentang proses-proses belajar, keterbukaan belajar mengalami sesuatu, bekerja sama dengan melakukan pengubahan diri terus menerus e. Belajar yang optimal akan terjadi, bila siswa berpartisipasi secara bertanggung jawab dalam proses belajar f. Belajar mengalami (experiential learning) dapat terjadi, bila siswa mengevaluasi dirinya sendiri. Belajar mengalami dapat memberi peluang untuk belajar kreatif, penilaian diri (self evaluation), dan kritik diri. g. Belajar mengalami menuntut keterlibatan siswa secara penuh dan sungguh- sungguh.

Rogers mengemukakan langkah-langkah pembelajaran sesuai dengan teori belajarnya sebagai berikut: a. Guru memberikan kepercayaan kepada kelas agar kelas memilih belajar secara tersetruktur b. Guru dan siswa membuat kontrak belajar c. Guru menggunakan metode inkuiri atau diskoveri d. Guru menggunakan metode simulasi e. Guru mengadakan latihan kepekaan agar siswa mampu menghayati perasaan dan berpartisipasi dengan kelompok lain f. Guru bertindak sebagai fasilitator belajar g. Sebaiknya guru menggunakan pengajaran berprogram, agar tercipta peluang bagi siswa untuk timbulnya krativitas.

Contoh implementasi teori belajar Rogers ini dalam pembelajaran di sekolah dasar. a. Guru menjelaskan langkah-langkah pembelajaran yang akan dilakukan b. Guru bersama siswa membuat kontrak belajar c. Guru mengelompokkan siswa kedalam beberapa kelompok yang terdiri dari 4 s.d. 6 orang d. Guru membagikan LKS kepada setiap kelompok e. Guru menjelaskan langkah kerja pada LKS f. Siswa secara berkelompok melakukan penyelidikan dan penemuan sesuai dengan langkah-langkah kerja pada LKS dan menuliskan hasilnya g. Wakil dari setiap kelompok mempresentasikan proses dan hasil kerja kelompoknya dan guru memberikan penguatan h. Guru bersama siswa menyimpulkan dan merefleksi pembelajaran i. Guru menjelaskan cakupan materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya dan bertanya kepada siswa tentang harapan pada pembelajaran berikutnya. j. Guru menutup pembelajaran

Teori Belajar Abraham Maslow Maslow mengemukakan teorinya bahwa semua orang memiliki motivasi untuk memenuhi kebutuhannya yang bersifat hierarkis mulai dari hierarki terbawah sebagai berikut: a. Kebutuhan-kebutuhan fisik seperti rasa lapar dan haus. b. Kebutuhan akan rasa aman c. Kebutuhan akan rasa memiliki dan cinta d. Kebutuhan akan status dan pencapaian

Beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh seorang guru untuk mengimplementasikan teori belajar Maslow dalam pembelajaran adalah: a. Guru mengidentifikasi kebutuhan belajar dan potensi setiap siswa b. Guru memberikan tugas yang beragam kepada setiap siswa sesuai dengan kebutuhan dan potensinya c. Guru memfasilitasi proses belajar dan memberikan bimbingan kepada setiap siswa yang mengalami kesulitan belajar d. Guru memberikan penghargaan kepada setiap siswa sesuai dengan kinerjanya

Aliran Teori Belajar (Konstruktivisme) Menurut aliran kontruksivisme, belajar merupakan proses dimana pembelajar secara aktif mengkonstruksi atau membangun pengetahuan, gagasan- gagasan, atau konsep-konsep baru didasarkan atas pengetahuan awal yang telah dimilikinya.

Implementasi teori belajar kontruksivisme melahirkan prinsip-prinsip: Siswa telah memiliki pengetahuan awal Belajar merupakan proses pengkonstruksian suatu pengatahuan berdasarkan pengetahuan yang telah dimiliki siswa Belajar adalah perubahan konsepsi siswa Proses pengkonstruksian pengetahuan berlangsung dalam suatu konteks sosial tertentu Siswa bertanggung jawab terhadap proses belajarnya.

Tahapan pembelajaran berdasarkan teori belajar konstruktivisme terdiri dari empat tahap yaitu: Tahap eksplorasi pengetahuan awal siswa Tahap pemberian pengalaman langsung Tahap pengaktifan interaksi sosial Tahap pencapaian kepahaman

Contoh implementasi teori belajar konstruktivisme Guru menggali pengetahuan awal siswa Guru mengelompokan siswa Guru membagikan LKS Siswa melakukan percobaan secara kelompok Siswa berdiskusi secara kelompok Siswa menyimpulkan hasil percobaan

Guru memberikan evaluasi Wakil kelompok mempresentasi kan hasil percobaan Guru memberikan evaluasi Guru menutup pembelajaran

Aliran Teori Belajar (Sosial) Teori ini menyatakan bahwa manusia belajar melalui pengamatannya terhadap perilaku orang lain sebagai model, dan kemudian meniru perilaku model tersebut.

Pakar Teori Belajar Sosial Pakar : Albert Bandura dan Bernard Weiner. Albert Banruda melakukan pengamatan terhadap subjek penelitiannya yaitu seorang anak prasekolah yang sedang mengerjakan tugas melukis sementara di depannya terdapat sebuah televisi yang menayangkan film tentang seorang dewasa yang dengan agresifnya sedang memalu, menendang, melempar, menduduki, menggigit dan memukuli boneka Bobo berbentuk badut bertubitubi. Anak tersebut kemudian beranjak ke ruangan lain yang penuh boneka termasuk boneka Bobo. Pakar Teori Belajar Sosial

Implementasi teori belajar sosial melahirkan empat fase 1. Tahap memperhatikan (attention) 2. Tahap mengingat (retention) 3. Tahap memotivasi (motivation) 4.Tahap mereproduksi (reproduction) Implementasi teori belajar sosial melahirkan empat fase

Contoh implementasi teori belajar sosial Guru menjelaskan langkah-langkah Guru mengelompokkan siswa Guru membagikan LKS Guru menjelaskan langkah kerja Guru mendemonstrasikan setiap percobaan

Guru bertanya kepada siswa Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya Guru meminta satu siswa untuk mendemonstrasikan percobaan Guru memotivasi siswa untuk melakukan percobaan

Siswa secara berkelompok melakukan percobaan Setiap kelompok mengumpulkan hasil kerjanya Guru memberikan penilaian dan hadiah setiap kelompok Guru menutup pembelajaran.

TERIMA KASIH