LINGUISTIK BAHASA JEPANG

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
CIRI-CIRI SUPRASEGMENTAL BAHASA INDONESIA
Advertisements

Menyimak lafal, tekanan, intonasi, dan jeda yang baku dan yang tidak
Kemampuan berbahasa di SD
SEMANTIK BAHASA INDONESIA
Oleh Litta Mirnawati / Silyawati /
M.K SEMANTIK Pertemuan Ke-2
PARATON.
BUNYI BAHASA KELOMPOK 3.
KOMUNIKASI BAHASA.
Gestur, Suara dan Artikulasi Pertemuan 17
TEKNIK VOKAL DAN PADUAN SUARA
Assalamu’alaikum Wr. Wb…
Fonologi Dewi Puspitasari.
Struktur Fonologi Bahasa Indonesia
KLASIFIKASI BUNYI SEGMENTAL DAN SURASEGMENTAL
PEMBENTUKAN SUARA DAN FISIKA PENDENGARAN
Fonologi Bahasa Jawa Siti Mulyani.
Fonologi Dewi Puspitasari.
Penerjemahan I Materi I.
MATA KULIAH: fonologi bahasa Indonesia OLEH HASTARI MAYRITA
Aspek Kognitif, Aspek Fisiologis, Aspek Sosial Bahasa
A. TAHAPAN KOMUNIKASI Tahap Linguistik adalah tahap pemilihan unsur yang sesuai dengan ide dari otak Tahap Fisiologis adalah gerakan-gerakan pada alat.
Pengantar Linguistik Jepang 4 Maret 2013
Pengantar Linguistik Jepang 4 Maret 2013
Pengantar Linguistik Umum 5 November 2012 Nadya Inda Syartanti
Mata Kuliah Bahasa Mandarin 中文
JALAN SIWALANKERTO PERMAI NO. 1-A SURABAYA
TEKNIK OLAH VOKAL.
Bahasa Indonesia 2 # Nurul Aisyah KA08.
Tugas bahasa indonesia 2 universitas gunadarma
Assalamu’alaikum Wr. Wb…
SPEECH PROCESSING.
Presenting Skill : Olah Vocal
R. MEKAR ISMAYANI STKIP SILIWANGI BANDUNG
ANNOUNCING SKILL MRA.
Struktur Fonologi Bahasa Indonesia
STKIP Siliwangi Bandung
PENGANTAR LINGUISTIK UMUM
KOMUNIKASI BAHASA.
Proses Pembentukan dan Karakteristik Sinyal Ucapan
Sinyal Suara Kelompok 1 Risky Radjamuda Supardi Jamali
FILSAFAT BAHASA DAN BAHASA MENURUT LUDWIG WITTGENSTEIN
BAGASKARA MAHARASTU PRADIGDAYA IRAWAN
STRUKTUR BAHASA INDONESIA ILMU FONOLOGI
Speech Processing.
KELOMPOK 8 Teguh Purwoko ( ) Dewi Sri Utami ( )
DASAR-DASAR KETERAMPILAN BERBICARA
DASAR-DASAR MENYANYI OLEH : ANTAMA B.,M.Pd.
--KHUSNUL FATONAH, M.PD. --
Aspek Kognitif, Aspek Fisiologis, Aspek Sosial Bahasa
FISIOLOGI Sistem Stomatognatik
Bahasa berupa bunyi.
FONOLOGI Dosen : ABUSAMAN BIN AHMAD,S.Pd Program Studi Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia Universitas Terbuka.
3V DALAM PUBLIC SPEAKING
LOKAL BAHASA INDONESIA A
PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA DALAM PENULISAN KARYA ILMIAH
NURAINI ASTRIA YASMI Bahasa indonesia MULAI….
PENYAJIAN LISAN Penyajian lisan atau kemampuan berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau mengucapkan kata-kata untuk mengekspresikan,
MATA KULIAH FONOLOGI fonologi.
ANNOUNCING SKILL MRA.
音韻論 Fonologi Bahasa Jepang
BUNYI DIFTONG Diftong ialah dua bunyi vokal yang disebut sebagai satu bunyi dan satu hembusan nafas sahaja Dilambangkan dalam dua huruf vokal. 3 jenis.
BUNYI KONSONAN Terdapat dua belas titik artikulasi yang terlibat bagi menghasilkan bunyi-bunyi konsonan. 1. Bibir 7. Gigi Gusi - Lelangit keras 2.
POKOK-POKOK PEMENTASAN KARYA SASTRA
Linguistik kontrastif
BUNYI VOKAL Bunyi-bunyi vokal melibatkan udara agresif iaitu udara yang dihembuskan keluar semasa menghasilkan bunyi ini. Semasa menghasilkan bunyi-bunyi.
KONSONAN bahasa jawa.
MEMBENTUK SUARA Diakon Yulius Maran, SS.CC Bahan Ajar Musik: Novisiat SSCC.
KEGIATAN BELAJAR 1 HAKIKAT DAN KARAKTERISTIK BAHASA
skil presentasi Olah Vocal
Transcript presentasi:

LINGUISTIK BAHASA JEPANG Fonetik Bahasa Jepang

Batasan dan Ruang Lingkup Fonetik Fonetik dalam bahasa jepang disebut onseigaku, yaitu ilmu yang mengkaji tentang bunyi bahasa yang digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi. Bunyi bahasa timbul karena 3 hal, yaitu aliran udara, artikulator, dan titik artikulasi. Ketiga hal tersebut dikaji oleh 3 cabang fonetik, yaitu fonetik artikulatoris (chou-onseigaku), fonetik akustis (onkyou-onseigaku), dan fonetik auditoris (choukaku-onseigaku)

 Fonetik artikulatoris : mengkaji tentang bagaimana bunyi bahasa dihasilkan oleh alat ucap manusia  Fonetik akustis : mengkaji tentang bagaimana bunyi dibawa oleh udara, sehingga sampai ke telinga manusia  Fonetik auditoris : mengkaji tentang bagaimana telinga seseorang menerima bunyi bahasa sehingga ia bisa memahaminya.

Alat Ucap Penghasil Ujaran Bunyi bahasa dihasilkan karena 3 hal, yaitu adanya aliran udara yang keluar dari paru-paru, artikulator, dan titik artikulasi. Artikulator adalah alat ucap yang dapat bergerak atau bergeser untuk menghasilkan suatu bunyi bahasa, seperti bagian lidah dan bibir bawah. Titik artikulasi adalah bagian awal ucap yang tidak dapat digerakkan, yang menjadi sasaran sentuh dari artikulator, seperti gigi atas, langit-langit, dan sebagainya. Jika salah satu dari ketiga hal tersebut terganggu, maka tidak akan menghasilkan bunyi bahasa yang sempurna.

Macam-macam Alat Ucap Manusia

Bunyi bahasa bisa terjadi akibat terhambatnya aliran udara oleh artikulator dan titik artikulasi. Alat ucap manusia terdiri dari : bibir, gusi, lidah, langit-langit, tenggorokan, pita suara, dan lain-lain.

Lambang Bunyi Bahasa Lambang bunyi bahasa disebut International Phonetic Alphabet (IPA / Kokusai Onsei Jigou).

Keterangan: 1.Bunyi plosive (letupan) a. bilabial i. uvular 2.Bunyi nasal (sengau) b. labio dental j.pharyngeal 3.Bunyi trill (getar) c. dental k. glottal 4.Bunyi tap or plat d. alveolar 5.Bunyi fricative e. postal veolar 6.Bunyi lateral-fricative f. retroflex 7.Bunyi approximant g. palatal 8.Bunyi lateral-approximant h. velar

Bunyi Vokal Bahasa Jepang Bunyi vokal dalam bahsa jepang hanya 5 buah, yaitu vokal (a), (i), (u), (e), (o). Bunyi vokal terjadi karena aliran udara yang keluar dari paru-paru terus naik sehingga menggetarkan pita suara. Jenis bunyi vokal dalam bahasa jepang ditentukan oleh 5 hal berikut Tinggi rendahnya posisi lidah, yaitu tergantung pada bagaimana bentuk terbukanya mulut. Posisi lidah, yaitu pada bagian depan atau bagian belakang. Bulat / tidaknya bentuk bibir. Berhubungan / tidaknya dengan rongga hidung. Bergetarnya pita suara.

Ciri – Ciri Vokal Bahasa Jepang Bunyi vokal sangat ditentukan oleh posisi lidah, apakah ke atas atau ke bawah, apakah lidah bagian depan, tengah, atau bagian belakang. Dalam bahasa jepang, vokal ditentukan dengan bulat/tidaknya bentuk bibir ketika mengucapkan bunyi tersebut. Ciri – Ciri Vokal Bahasa Jepang Jenis Vokal Terbukanya Mulut Bagian Lidah Bentuk Bibir i Menyempit Depan Tidak bulat e Agak menyempit a Lebar Tengah o Belakang Bulat u

Posisi Vokal Bahasa Jepang

Bunyi Konsonan Bahasa Jepang Konsonan dalam bahasa jepang secara fonemik, terdiri dari : Konsonan k Konsonan g Konsonan s Konsonan z Konsonan t Konsonan d Konsonan n Konsonan h Konsonan b Konsonan p Konsonan m Konsonan r

Aksen Dalam Bahasa Jepang Dalam bahasa jepang terdapat banyak homonim (dou-on-igigo), yaitu beberapa kata yang bunyi nya sama. Homonim dalam bahasa tulisan dibedakan dengan huruf kanji, sedangkan dalam bahasa lisan di bedakan oleh aksen. Aksen adalah tinggi rendahnya tekanan suara (pitch) pada setiap kata sebagai ciri pembeda, merupakan suatu aturan yang di tetapkan karena kebiasaan masyarakat pada suatu wilayah (Kashima, 1997 ; 57 ) Dalam bahasa jepang terdapat beberepa macam aksen akibat pengaruh dialek (hougen) suatu daerah.

Ciri khas aksen dalam bahasa jepang, yaitu berupa aksen tinggi/rendah (pitch). Fungsi aksen dalam nbhasa jepang ada 2 macam, yaitu : Sebagai pembeda arti dalam suatu kata Sebagai pembeda arti dalam suatu frase/klausa Type aksen dalam bahasa jepang ada 4 macam, yaitu : Atamadaka – gata Naka – gata Odaka – gata Heiban – gata Berdasarkan type di atas, keistimewaan aksen dalam bahasa jepang ada 2 yaitu : Tekanan (aksen) antara suku kata pertama dengan suku kata kedua pasti berbeda. Dalam suatu kata jika tekanan atau (aksen)-nya turun, maka tidak akan ditemukan tekanan (aksen)-nya naik kembali.

Intonasi Dalam Bahasa Jepang Intonasi adalah pola perubahan tinggi rendahnya nada dalam suatu kalimat atau bagian-bagiannya yang berpengaruh terhadap makna kalimat atau makna bagian kalimat tersebut. Intonasi juga merupakan tinggi rendahnya tekanan suara pada bagian kalimat, terkadang ada kesamaan dalam aksen, yaitu sebagai pembeda arti.

Aksen Untuk skup kata atau frase (klausa) intonasi Untuk skup yang lebih luas lagi, yaitu kalimat Fungsi intonasi dalam bahasa jepang, yaitu : Fungsi gramatikal, yaitu untuk memperjelas makna kalimat, atau bagian kalimat. Menunjukkan nuansa dan perasaan Menyampaikan informasi baru atau lama (yang sudah diketahui) Menunjukkan informasi secara individu