BAB II EVOLUSI TEORI ORGANISASI (dari Klasik ke Modern) M.J. Mukzam,Bab II, Evolusi Teori Organisasi
TEORI ORGANISASI KLASIK Karakteriktik Teoritikus klasik Memandang organisasi sebagai sistem tertutup Mengembangkan prinsip universal yang dapat digunakan pada semua keadaan yang diciptakan untuk mencapai tujuan dgn efisien. Tema utama efisiensi mekanis Teori klasik berkembang dalam tiga aliran yaitu; Birokrasi, Teori Administrasi, Manajemen Ilmiah. M.J. Mukzam,Bab II, Evolusi Teori Organisasi
M.J. Mukzam,Bab II, Evolusi Teori Organisasi TEORI BIROKRASI Teori ini dikemukakan oleh sosiolog Jerman Max Weber. Ia mengembangkan model struktural yang paling efisien bagi organisasi untuk mencapai tujuannya, yang disebut sebagai birokrasi. Karakteristik birokrasi Pembagian kerja yang jelas, yaitu sesuai dengan kemampuan teknisnya. Hirarki wewenang yang dirumuskan secara baik. Sentralisasi kekuasaan berdasarkan suatu hirarkhi. Program rasional dalam mencapai tujuan Sistem dan prosedur dalam penanganan setiap kegiatan,. Perlu adanya dokumen tertulis demi kontinuitas, keseragaman, Sistem aturan yang menyangkut hak dan kewajiban secara rinci Hubungan antar pribadi yang bersifat impersonal M.J. Mukzam,Bab II, Evolusi Teori Organisasi
M.J. Mukzam,Bab II, Evolusi Teori Organisasi TEORI ADMINISTRASI Dikembangkan atas pemikiran Henry Fayol (1841-1925) dalam bukunya General and Industrial Administration. Fayol menyatakan bahwa manajemen hanya merupakan salah satu dari enam kelompok kegiatan yang diperlukan dalam organisasi Industri (perusahaan) seperti nampak pada gambar 2.1 Fayol memerinci fungsi-fungsi kegiatan administrasi menjadi “elemen-elemen“ manajemen –planning, organizing, comanding, coordinating, controlling- POCCC Fayol juga mengemukakan dan membahas 14 kaidah manajemen yang menjadi dasar pekembangan teori administrasi (lihat slide 6 dan 7) M.J. Mukzam,Bab II, Evolusi Teori Organisasi
Gambar: 2.1 Operasi organisasi bisnis Kegiatan teknik Kegiatan manajerial Perencanaan Pengorganisasian Pemberian Perintah Pengkoordinasian Pengawasan Kegiatan keuangan Kegiatan keamanan Kegiatan akuntansi Kegiatan komersial M.J. Mukzam,Bab II, Evolusi Teori Organisasi
Prinsip-prinsip organisasi Fayol 1 Pembagian kerja 8 Sentralisasi 2 Wewenang dan tanggung jawab 9 Rantai skalar 3 Disiplin 10 Tata tertib 4 Kesatuan Komando 11 Keadilan 5 Kesatuan arah 12 Stabilitas 6 Mendahuluan kepentingan umum di atas kepentingan individu 13 Inisiatif 7 Remunerasi 14 Semangat kelompok (Esprit de corp) M.J. Mukzam,Bab II, Evolusi Teori Organisasi
M.J. Mukzam,Bab II, Evolusi Teori Organisasi MANAJEMEN ILMIAH Dikembangkan dari gagasan Frederick Winslow Taylor (1856-1915) dalam bukunya The Principle of Scientific Management Setiap pekerjaan dianalisis secara ilmiah, untuk menemukan cara terbaik dalam melaksanakan nya, berupa metode kerja baku yang paling efisien, yg mampu memberikan hasil maksimal. Gagasan lainnya yang cukup berbekas hingga sekarang dalam praktek organisasi adalah sistem penggajian performance-based, yakni menjadikan upah atau gaji sebagai salah satu cara merangsang para pekerja agar mau mematuhi manual atau metode kerja baku yang telah disusun. M.J. Mukzam,Bab II, Evolusi Teori Organisasi
EMPAT PRINSIP MANAJEMEN ILMIAH Pengembangan metode-metode kerja ilmiah dalam manajemen untuk pelaksanaan setiap pekerjaan Seleksi dan pelatihan karyawan secara ilmiah, agar setiap karyawan dapat diberi tanggung jawab sesuai dengan kemampuannya Kerjasama yang baik antara manajemen dan buruh untuk menyelesaikan tujuan pekerjaan. Pembagian tanggung jawab di antara manajer (sebagai perencana dan supervisi) dan pekerja (sebagai pelaksna) M.J. Mukzam,Bab II, Evolusi Teori Organisasi
TEORI ORGANISASI NEO KLASIK Teori Neoklasik sering juga disebut dengan teori atau aliran human relation, karena perhatiannya terpusat pada aspek sosial dalam pekerjaan (atau orgnisasi informal) dan aspek psikologis. Berbeda dengan teori klasik yang memusatkan pada “anatomi” organisasi dan tidak memperhatikan aspek sosial, sedang teori neoklasik justru mementingan aspek sosial tetapi kurang memperhatikan anatomi organisasi. Permulaan perkembangan teori ini ditandai dengan percobaan Hawthorne. Tokohnya :Elton Mayo (1880-1949) Ia memperkenalkan pemikiran pentingnya faktor manusia dalam organisasi. Judul bukunya The Human Problems of Industrial Civilzation dan The Social Problem of an Industrial Civilzation. M.J. Mukzam,Bab II, Evolusi Teori Organisasi
M.J. Mukzam,Bab II, Evolusi Teori Organisasi PERCOBAAN HAWTHORNE Percobaan dimulai tahun 1924 di pabrik Hawthorne dengan meneliti perbedaan tingkat penerangan dalam pekerjaan terhadap produktivitas atau efisiensi kerja. Kesimpulan Eksperimen Perhatian khusus dpt menyebabkan seseorang mening-katkan usahanya. Gejala ini disebut Hawrthorne effect yaitu karyawan akan lebih giat bekerja jika mereka yakin bahwa manajemen memikirkan kesejahteraan mereka. Hubungan sosial yang lebih informal dalam kelompok lebih penting dalam menentukan produktivitas daripada perubahan-perubahan kondisi kerja. Konsep “rational man” digantikan “sosial man” M.J. Mukzam,Bab II, Evolusi Teori Organisasi
PRINSIP TEORI NEOKLASIK Organisasi adalah suatu sistem sosial dimana hubungan antar anggota merupakan interaksi sosial. Interaksi sosial menyebabkan munculnya organisasi informal dalam organisasi yang memiliki norma sendiri yang berlaku, diakui dan menjadi pegangan anggotanya. Interaksi sosial dapat mempunyai pengaruh positip terhadap individu maupun kelompok. Untuk itu perlu pengarahan melalui komunikasi non struktural. Tujuan organisasi informal dapat berbeda dengan tujuan organisasi. Untuk itu pola kepemimpinan yang mendasarkan struktur formal harus dilengkapi dengan perhatian terhadap aspek psikososial. M.J. Mukzam,Bab II, Evolusi Teori Organisasi
Perbedaan Antara Klasik dan Neo-klasik Manusia pada dasarnya rasional, demi kepentingannya sendiri Manusia lebih banyak digera-kan oleh emosi dan perasaan Manusia dilihat sebagai instrumen pasif yang dapat dibentuk bagi kepentingan organisasi yang efisien Manusia bukan instrumen pasif melulu, tetapi ia juga bereaksi secara naluriah kepada lingkungan Manusia bereaksi sebagai individu Manusisa selalu bereaksi sebagai anggota kelompok
TEORI ORGANISASI MODERN Teori modern melihat organisasi sebagai sistem terbuka, yang berarti organisasi merupakan bagian (subsistem) dari lingkungannya. Karena itu teori modern juga disebut juga teori sistem. Menurut Reksohadiprodjo & Handoko (1992:56) Bagian-bagian dari organisasi sebagai sistem meliputi; Individu dengan segala karakternya Fungsi-fungsi formal atau organisasi formal Organisasi informal Struktur status dan peranan Lingkungan fisik pelaksanaan pekerjaan M.J. Mukzam,Bab II, Evolusi Teori Organisasi
Gambar 2.2: Kerangka Analisis Sistem Keterangan Kotak segi empat adalah sistem total dalam hal ini organisasi Lingkaran A,B,C,D, dan E adalah subsub sistem Garis-garis putus dalam lingkaran menunjukkan interaksi antara individu dengan individu lain Garis-garis penuh mencerminkan interaksi antar bagian Garis putus dan garis penuh adalah proses-proses yang mengikat bagian-bagian sistem secara bersama A B E D C M.J. Mukzam,Bab II, Evolusi Teori Organisasi
M.J. Mukzam,Bab II, Evolusi Teori Organisasi Gambar 2.3. Hubungan organisasi dengan lingkungan Proses Transformasi Input Output lingkungan Dalam perspektif modern , organisasi dipandang sbg suatu sistem yang memperoleh input (dari lingkungan), ditransformasi melalui subsistem organisasi dan menghasilkan output (dikonsumsi oleh lingkungan) Subsistem organisasi Subsistem produksi – yg membuat produk atau jasa Subsistem perbatasan - menangani transaksi pembelian dan pemasaran Subsistem pemeliharaan – menjaga kelancaran operasi organisasi Subsistem penyesuaian - melakukan adaptasi thd lingkungan Subsistem pengarah – mengarahkan subsistem lainnya M.J. Mukzam,Bab II, Evolusi Teori Organisasi
Tokoh teori organisasi modern dan sumbangan pemikirannya Joans Woodward, (1916 – 1971), pada 1950-an meneliti penggunaan prinsip-prinsip manajemen klasik untuk menemukan ciri-ciri perusahaan yang sukses. Dia menemukan bahwa jenis teknologi berpengaruh terhdap bentuk organisasi perusahaan Penelitian Woodward ini segera diikuti oleh beberapa penelitian lain, yang keseluruhannya menunjukkan bahwa selain teknologi terdapat sejumlah aspek yang terdapat dalam lingkungan yang mempengaruhi organisasi. M.J. Mukzam,Bab II, Evolusi Teori Organisasi
TEORI ORGANISASI POST MODERN Teori organisasi post modern memusatkan perhatiannya pada sifat politis organisasi Organisasi merupakan koalisi yg terdiri dari berbagai kelompok dan individu dengan tuntutan berbeda-beda. Model yang dikembangkan oleh Jeffrey Pfeffer ini mencakup koalisi kekuasaan, konflik inherent atas tujuan, dan keputusan desain organisasi Desain organisasi merupakan hasil dari pertarungan kekuasaan berbagai koalisi tersebut. Pfeffer mengusulkan agar kendali di dalam organisasi menjadi tujuan ketimbang hanya sebagai alat untuk mencapai tujuan. M.J. Mukzam,Bab II, Evolusi Teori Organisasi
M.J. Mukzam,Bab II, Evolusi Teori Organisasi Kesimpulan Teoritikus klasik menekankan pada prinsip-prinsip yang simplistik dan uuniversal dan mengembangkan model organisasi yang rasional dan mekanistik Teoritikus neoklasik menekankan aspek manusia sebagai faktor utama dalam organisasi. Teoritikus kontingensi menekankan bahwa tidak ada “cara yang terbaik” untuk menentukan struktur yang tepat. Teoritikus post modern menekankan perspektif politis yang dibangun atas dasar koalisi kekuasaan. M.J. Mukzam,Bab II, Evolusi Teori Organisasi
M.J. Mukzam,Bab II, Evolusi Teori Organisasi TERIMA KASIH M.J. Mukzam,Bab II, Evolusi Teori Organisasi