UJI TEMPEL KULIT (SKIN PATCH TEST)

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Merniwati Sherly Eluama, S.Kp.G
Advertisements

Penyebab , Musim Hujan... banjir penyakit. Seperti flu, demam, malaria
Disusun oleh: Isni Fitria (13) Qory Deswara (21)
Tindakan Awal Mengatasi Demam Tinggi
KELOMPOK 33 : SYANTO REZKY DUWILA
IMUNISASI Imunisasi : usaha memberikan kekebalan pada bayi dan anak dengan memasukkan vaksin ke dalam tubuh agar tubuh membuat zat anti untuk mencegah.
Canesten® Pharmacists Training
Eksim: Gejala, Penyebab, Pengobatan dan Pencegahan
Dermatitis Atopi Haryson Tondy Winoto, dr.,Msi.Med.,Sp.A IKA UWKS.
KANKER PAYUDARA.
TES TUBERKULIN.
PENGGUNAAN PANAS UNTUK DIAGNOSIS DAN TERAPI
ASKEP URTICARIA Luky dwiantoro.
Pendekatan diagnosis Demam pada anak
BRONKITIS AKUT Ivan Julius Mesak Fidelis Apri Angkat
Penyakit Asma Akibat Kerja
PROGRAM KIA Kesehatan Ibu dan Anak.
Oleh : dr. Irfan Rahmanto
Oleh: Alifiani Nurrohmah NIM
PROSEDUR PEMERIKSAAN DAN DETEKSI DINI
Anamnesis dan pemeriksaan fisis sebelum imunisasi
Jerawat, Bagaimana Mesti Diatasi?
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN GASTRITIS PADA LANSIA
DIABETES MELLITUS.
Kehamilan dengan infeksi (rubella dan hepatitis)
PENYAKIT KULIT DARURAT SINDROMA STEVEN JOHNSON. Definisi.
VARISELA OLEH NUGROHO.
ANAMNESA,PEMERIKSAN FISIK,ANAMNESA DAN ASUHAN PADA BAYI BARU LAHIR
Budi Mulyaningsih Bagian Parasitologi Fakultas Kedokteran UGM
Erupsi Obat Alergi By : dr Rina Gustia, SpKK.
Dermatitis Atopik Peradangan kulit yang melibatkan perangsangan berlebihan (alergi) Melibatkan limfosit dan sel mast Histamin dari sel mast menyebabkan.
VARIOLA Sinonim : cacar, small pox Definisi - penyakit sangat menular
ASPEK KLINIK KANKER PAYUDARA
Systemic Lupus Erythematosus (SLE)
Kelompok 4 Ilmu Kesehatan Anak 1. Nabila Berlianzi 2. Nadia Opriana 3. Novita Sari 4. Nurul Amalia 5. Poppy Dinata.
MEMAHAMI PEMBERIAN IMUNISASI PASIF PADA BAYI, BALITA & ANAK
Sindrom Guillain–Barré
E P I L E P S I.
Apsari tri respati ( ) Siti Fatimah ( )
PENYAKIT KULIT AKIBAT KERJA
ASUHAN KEPERAWATAN PERSALINAN Meta Nurbaiti, S.kep.,Ns.,M.Kes
TBC (Tuberculosis) Achmad Ramdani Agus Setiawan Bima Nafi N.C Karmelia
MUHAMMAD ABDILLAHTULKHAER
DIABETES MELLITUS “The Best Prescription is Knowledge"
INFEKSI AKUT KASUS OBSTETRI
Cakupan Ilmu Toksikologi
Diagnosis dan Penatalaksanaan Terkini Pada Dermatitis Seboroik
by Dr. Sari Handayani Pusadan, Sp.KK, M.Kes
Dermatitis Numularis Peradangan kulit yang bersifat kronis, ditandai dengan lesi berbentuk mata uang (koin) atau agak lonjong, berbatas tegas, dengan efloresensi.
NEURODERMATITIS SIRKUMSKRIPTA
DIABETES MELLITUS kiki hardiansyah, S.kEP,ns
18 DIABETES DAN ALERGI KULIT SEMBUH OLEH BIOSPRAY
PENILAIAN PENDERITA.
ILUSTRASI KASUS Seorang pasien laki-laki datang ke poliklinik Kulit dan Kelamin RSUP DR. M. Djamil Padang pada tanggal 23 Desember 2014 dengan: Nama :
ASKEP PASIEN DERMATITIS ALERGI
OLEH KELOMPOK V DARMAN HASTUTI SUHAIMI VIDIA LOUKITA SARI ZHILHIJAH
IMUNISASI BY ROSA RAGA PADMI.
REFERAT HERPES ZOSTER Oleh Santi Nurfitriani Pembimbing Dr. Sabrina.
 Radang mukosa mulut atau stomatitis adalah radang yang terjadi pada mukosa mulut, biasanya berupa bercak putih kekuningan.  Bercak ini dapat berupa.
Eritroderma et Causa Dermatitis Kontak Iritan Jurnal Oleh Suci Ramadhani S.ked Pembimbing dr. Mainiadi Sp.KK.
METODE KONTRASEPSI DISAMPAIKAN PADA PENYULUHAN PAGUYUBAN PASANGAN USA SUBUR Oleh : Mahasiswa Poltekkes Kemenkes Jogja.
dr. Sari Handayani Pusadan, Sp.KK, M.Kes
PKMRS. RSUD DR. ADJIDARMO KAB. LEBAK
Apa sih HIV itu?? Acquired Immunodeficiency Syndrome atau Acquired Immune Deficiency Syndrome (disingkat AIDS) adalah sekumpulan gejala dan infeksi (atau:
TES CUKIT ( SKIN PRICK TEST )
Kehamilan Ektopik Terganggu (KET)
CHAIRANISA ANWAR, SST., MKM
Apakah Diabetes itu ? Diabetes merupakan keadaan yang timbul karena ketidakmampuan tubuh mengolah karbohidrat/glukosa akibat kurangnya jumlah insulin.
Tuberculosis (TBC) Puskesmas Pakem. TUBERKULOSIS (TB) Sebagian besar menyerang paru Sebagian besar menyerang paru Dpt juga menyerang organ tubuh lain.
Transcript presentasi:

UJI TEMPEL KULIT (SKIN PATCH TEST) Kuliah UJI TEMPEL KULIT (SKIN PATCH TEST) ASRAWATI SOFYAN Bagian Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin

DEFINISI Uji kulit yg bertujuan untuk memproduksi reaksi eksematosa dlm bentuk miniatur, dengan cara mengaplikasikan alergen secara oklusif pada kulit yang intak

INDIKASI Pasien dengan suspek Dermatitis Kontak Erupsi obat Dermattitis atipikal dalam jangka waktu lama

PRASYARAT Penderita tdk dlm terapi steroid setara prednison 15-20 mg/hr selama 2 minggu Lokasi uji tempel bebas dari kortikosteroid topikal selama 3 hari Tidak dijumpai lesi dermatitis yang aktif (25% luas permukaan tubuh) pada penderita Tdk dijumpai keadaan tanning akibat iradiasi sinar UV

Penggunaan obat-obata imunosupressan Antihistamion tidak mempengaruhi hasil Lokasi uji tempel dilakukan pada kulit punggung bagian atas atau bagian luar lengan atas Jarak chamber 15-20 mm Untuk erupsi obat waktu pelaksanaan 6 mgg-6 bln sejak penderita sembuh Untuk wantita hamil, menyusui dan anak-anak penatalaksanaan uji tempel perlu dipertimbangkan

EFEK SAMPING UJI TEMPEL LCD 6 Sensitisasi Reaksi iritan Kambuhnya dermatitis yang di derita sebelumya Kobner phenomenon 5. Reaksi positif yang resisten 6. Reaksi anafilaksis 7. Lesi hiperpigmentasi atau hipopegmentasi pada lokasi dengan reaksi positif 8. Reaksi pustular 9. Efek karena tekanan 10. Infeksi bakteri dan virus 11. Nekrosis, terbentunkya skar dan kelois

CARA PELAKSANAAN Unit uji tempel terdiri dari chamber, plester dan alergen. Yang perlu diperhatikan : Chamber hrs sdh terstandarisasi (Finn chamber, gamma chamber) Plester perekat hrs bersifat non alergenik dan dpt merekatkan kuat chamber ke kulit Alergen yg digunakan sdh terstandarisasi (TRUE, TROLAB) Alergen non standar dpt dipersiapkan beberapa jam seblm pelaksanaan dlm btk vaselin album dan beberapa menit dlm btk cairan

Yang perlu diperhatikan dlm pengisian dan penempelan chamber : Chamber hrs terisi penuh sesuai kapasitasnya Perekat chamber dpt mengalami penurunan daya rekat  antisipasi fiksasi chamber Pencukuran rambut pd lokasi uji tempel jika diperlukan Pengusapan alkohol satu arah (desinfeksi dan pd kulit yg terlalu berminyak) sebelum penempelan Setelah semua chamber tertempel perlu dilakukan mapping posisi agar tdk terjadi kesalahan lokasi chamber saat pembacaan hasil

(Finn chamber, gamma chamber) LCD 7 ALAT DAN BAHAN UJI TEMPEL TROLAB, TRUE test Chamber (Finn chamber, gamma chamber)

General Consideration EKSTRAK ALERGEN LCD 3 Nickel Neomycin sulfate Wool alcohols Potassium dichromate Cain mix Fragnance mix Colophony Epovy resin Quinoline mix Balsam of Peru Ethylenediamine dihydrochloride Cobalt chloride p-tert-Butylphenolformaldehyde Paraben mix Carba mix Black rubber mix Kathon CG Quaternium Mercaptobenzothiazole p-Phenylenediamine Formaldehyde Mercapto mix Thiomersal Thiuram mix General Consideration

PEMBACAAN HASIL Oklusi dibuka setelah 48 jam. Pembacaan dilakukan 30 menit setelah pelepasan perekat dari kulit. Pada keadaan tertentu (sangat gatal, nyeri) oklusi dpt dibuka Pembacaan dilakukan pada jam 48, 72, 96 (sampai hari ke-5)

Menggunakan alat bantu mapping Interpretasi hasil : Sebaiknya menggunakan kaca pembesar yg memiliki lampu LED yg cukup terang Menggunakan alat bantu mapping Interpretasi hasil : (-) : negatif (?+) : reaksi meragukan (+) : positif lemah, erite palpabel, reaksi edematosa ringan, pembentukan papul non vesikuler (++) : positif kuat, reaksi edematosa dgn pembentukan vesikel (+++): positif sangat kuat (ekstrim), terbentuk bula NT : tidak diteskan IR : reaksi iritasi

Hasil negatif palsu dpt disebabkan : Reaksi alergi  skor meningkat (cresendo) sejalam waktu. Reaksi iritasi  hasil menurun (decresendo) Hasil negatif palsu dpt disebabkan : Penetrasi alergen tdk kuat (konsentrasi terlalu rendah, alergen tdk terikat di kertas saring, alergen terlalu sedikit, oklusi tdk sempurna, chamber berubah posisi atau alergen tumpah keluar chamber, lokasi penempelan tdk sesuai) Waktu pembacaan terlalu awal Lokasi uji tempel terpapar sinar UV Pengguanaan KS sistemik atau imunosupresan lain Alergen tdk dlm bentuk aktif

Hasil positif palsu dpt disebabkan : Komsentrasi alergen terlalu tinggi Bahan alergen tdk murni / terkontaminasi Terlalu banyak alergen yg dimasukkan dalam chamber Alergen yg berbahan kristal tdk terdispersi secara merata pada vehikel Adanya dermatitis pd lokasi uji Efek tekan dan reaksi plester

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL UJI TEMPEL LCD 11 1. lokasi punggung lebih reaaktif dibandingkan dgn lengan 2. obat-obatanbbrp obat akan menurunkan rx uji tempel, antihistamin, kortikosteroid, antidepresan trisiklik, dopamin, clonidin 3. usia Reaktivitas menurun saat bayi tapi kemidian meningkat pd usia anak2 dan semakin meningkat pd usia lebih tua

4. Ritme harian dan variasi musim pa orang yg sensitif thdp serbuk sari bunga, reaktifitas meningkat pd musim bunga dan setelahnya tetapi reaktifitas menurun diluar musim bunga 5. Kondisi patologi kulit kel kulit seperti eksim dapat merubah Rx uji tempel sehingga dibutuhkan menginterpretasikan hasil dgn seksama 6. Imunoterapi  menghambat reaksi kulit terhadap alergen yang spesifik

Drug Patch Test Dilakukan 6 mgg – 6 bln setelah penderita sembuh Obat muri  diformulasikan dlm vaselin album atau air dgn konsentrasi 1-20% Obat komersial  diformulasikan dlm vaselin album atau air dgn konsentrasi 1-30% FDE  open patch test  alergen berkadar 10% dlm vaselin album atau ethanol 70% pada bekas lesi  eritem yg jelas bertahan sampai 6 jam  reaksi positif

TERIMA KASIH

Ilustrasi Kasus Seorang wanita 25 tahun menderita eksema di ketiak dan dada sejak 2 tahun yang lalu. Pasien memiliki riwayat dermatitis atopik sampai usia remaja. Bekerja di pabrik keju dengan menggunakan sarung tangan karet. Dua tahun yang lalu pernah dilakukan uji tempel memakai bahan standar dengan hasil negatif (tidak reaktif). Pasien mengalami gatal-gatal dan eksema bila menyemprotkan parfum langsung mengenai kulit. Pasien dikonsulkan oleh dokter yang menanganinya untuk mengetahui apakah dia menderita alergi terhadap kosmetik atau parfum.  

Pemeriksaan klinis: Status generalis tidak didapatkan kelainan fisik, tanda-tanda vital dalam batas normal. Status dermatologikus didapatkan di kedua ketiak dan di dada bagian atas terdapat plak hiperpigmentasi dan skuama ringan, berbatas tidak tegas. Di beberapa tempat tampak tanda bekas garukan disertai erosi linear.

Diagnosis kerja Dermatitis kontak kemungkinan akibat bahan kosmetik, parfum atau bahan yang digunakan sehari-hari.  

Terapi Nonmedikamentosa: Semua produk kosmetik, parfum yang digunakan pasien dihentikan pemakaiannya. Medikamentoosa: Topikal krim mometason furoat dioleskan 2 x sehari. Terapi sistemik : loratadin 1x 10 mg/hari, untuk 1 minggu Follow-up 1 minggu. Bila sudah sembuh, pasien diberi penjelasan tentang perlunya uji tempel, bila setuju dipersiapkan untuk uji tempel, 2 minggu setelah bebas obat.

Rencana dan pelaksanaan Dilakukan uji tempel standar, uji tempel dengan menggunakan produk kosmetik milik pasien dan uji tempel pelengkap. Pasien dipersiapkan dan memenuhi syarat uji kulit, antara lain bebas antihistamin dan kortikosteroid sekurang-kurangnya 1 minggu sebelum uji tempel. Uji tempel dilakukan dengan menggunakan bahan/ alergen yang diduga dan bahan uji tempel pelengkap lainnya.

Hasil Pada kasus ini pembacaan uji tempel dilakukan pada hari ke-2 (48 jam), hari ke-3 (72 jam) dan hari ke-4 (96 jam). Pada uji tempel standar didapatkan hasil: Fragance mix positif (+3) pada kedua pembacaan. Farnesol positif pada hari ke 2 dan menjadi negatif pada hari ke 4. Pada uji tempel dengan menggunakan produk kosmetik milik pasien: 6 dari 8 produk kosmetik milik pasien yang diujikan menunjukkan hasil positif (+3) pada hari ke 4 (2 deodoran, 3 parfum dan 1 pembersih).  

Pada uji tempel dengan menggunakan produk kosmetik milik pasien: 6 dari 8 produk kosmetik milik pasien yang diujikan menunjukkan hasil positif (+3) pada hari ke 4 (2 deodoran, 3 parfum dan 1 pembersih).

Pada uji tempel tambahan 3 dari 11 ingridient deodorant yang menjadi dugaan timbulnya dermatitis menunjukkan hasil positif pada hari ke 2 (12 hydroxystearic acid, fragrance Montana, fragrance confidence plus) tetapi hanya 2 yang tetap menunjukkan hasil positif (+2) pada hari ke 4 (yaitu fragrance Montana, fragrance confidence plus)

TES TEMPEL www.nosneezes.com www.nzms.co.nz

DIAGNOSIS Dermatitis kontak alergika terhadap bahan fragrance Montana, fragrance confidence plus yang ada pada deodoran penderita

TINDAKAN Memberikan surat jawaban konsultasi tentang hasil uji tempel, interpretasi hasil, dan rekomendasi guna menghindari bahan-bahan alergen yang terdapat pada kandungan kosmetik. Memberikan informasi dan edukasi pada pasien sesuai hasil uji kulit.