Kontaminasi Salmonella enteritidis pada ovarium mencapai titik puncaknya (100%) pada hari pemotongan ke 15. Perlakuan P4 menunjukkan total Salmonella di ovarium lebih rendah
Jumlah Salmonella di Ovarium (cfu/g) Sampel ke Perlakuan P1 P2 P3 P4 H5 102a 1,43 x 102a 0b H10 3,3 x 103 a 1,43 x 104b 0 c 0c H15 3,03 x 103a 7,68 x 103b 3,86 x 102a 2,72 x 102c H20 1,54x 103a 6,88 x103b 3,58x 102c 1,43 x 102d Tabel 6. Data jumlah Salmonella enteritidisdi ovarium (cfu/g) sampel ke Perlakuan P1 P2 P3 P4 H5 100a 143a 0b H10 33333 a 1383b 0 c 0c H15 303a 768b 386a 272c H20 1544a 688b 358c 143d pemberian probiotik 2 kali/hari (P4) dengan dosis @ 109cfu/ml secara signifikan mampu menekan dan menghambat pertumbuhan Salmonella
Telur Telur ayam mengalami kontaminasi Salmonella Ayam yang mengalami perlakuan pemberian probiotik terinfeksi Salmonella lebih rendah
Komposit Salmonella enteritidis pada Telur (cfu/g) Sampel ke Perlakuan P1 P2 P3 P4 H5 7,83 x 104 4,67 x 104 H10 5,2 x 104 6,66 x 104 3,33 x 104 2,23 x 103 H15 3,1 x 104 1,02 x`104 3,13 x`103 2,21 x 102 H20 7,66 x 102 2,02 x 102 1,89 x`102 Hari ke 10 merupakan puncak dari penyebaran Salmonella enteritidis pada telur, tingkat kontaminasi telur kemudian mengalami penurunan. Kontaminasi Salmonella enteritidis pada P2 jauh lebih tinggi dari pada perlakuan yang lain. Pemberian probiotik L. fermentum dengan dosis 109 cfu/ml sebanyak 2 kali per hari (pagi dan sore) mampu menekan jumlah Salmonella di telur ayam
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Pemberian Lactobacillus fermentum 2B4 dapat mempertahankan kondisi fisik dan performa ayam petelur, bahkan secara signifikan meningkatkan konsumsi pakan dan produksi telur serta menurunkan angka konversi pakan. Pemberian Probiotik Lactobacillus fermentum 2B4 yang paling optimal adalah sebanyak 2 kali/ hari dengan dosis 109 cfu/ml Pemberian probiotik juga secara nyata menurunkan jumlah populasi S.enteritidis di ovarium dan telur ayam petelur.
Saran Diperlukan penelitian lanjutan untuk melakukan pengemasan paket probiotik dalam bentuk kering yang mampu bertahan lama selama proses penyimpanan. Selain itu juga diperlukan uji lapang aplikasi probiotik L.fermentum di peternakan ayam petelur di Indonesia pada skala dan jumlah peternakan yang lebih luas.
Terima Kasih
DAFTAR PUSTAKA Arief I.I., RRA Maheswari, dan H Nuraini. 2008. Aktivitas Antimikroba Bakteri Asam Laktat yang Diisolasi dari Daging Sapi. Makalah Seminar Hasil Penelitian Departemen IPTP Fak. Peternakan IPB. Avila, L.A., Nascimento, Salle and Moraes. 2006. Effects of probiotics and maternal vaccination on Salmonella enteritidis infection in broiler chicks. Aviean Disease Journal 50n(4) : 608-612. BAM (Bacteriological Analytical Manual) Online. 2001. http://www.cfsan.fda.gov/~ebam.html Dell-Portillo, F. G. 2000. Molekular and Cellular Biology of Salmonella Patogénesis. Di dalam: Cary, J. W., Linz, J. E. dan bhatanagar, D. 2000. Microbial Foodborne Disease: Mechanism of pathogenesis and Toxin Synthesis. Cancaster: Techonomic Publishing Company, Inc. ICMSF. 2005. Microorganisms in Foods 6. Microbial Ecology of Food Commodities. 2nd Ed. New York: Kluwer academic/Plenum Pub. Pelczar, M. J., Chan, E. C. S dan Krieg, N. R. 1993. Microbiology. Concept Application. New York : Mc Graw-Hill, Inc. Wolf, C. E and W.R Gibbons. 1996. Improve method for qualification of the bacterisin . J. Appl. Bacteriol.80 ; 453-457.