Pengukuran Intensitas Penerangan

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
ERGONOMIKA TEMPAT DAN KONDISI LINGKUNGAN KERJA
Advertisements

Cara menghitung penerangan dalam
PERSYARATAN HYGIENE SANITASI TPM
Visual Display Terminal
4 Bab Mulai Bekerja di Komputer Teknologi Informasi dan Komunikasi
K3.
Tata Cahaya Buatan Pertemuan 3
MINGGU XI PERANCANGAN DENAH LAYOUT KAMAR TIDUR UTAMA APARTEMEN .
Penggunaan MULTITESTER Sebagai Alat Bantu Untuk Pengukuran / Pengujian
Troubleshooting Pada Perangkat Monitor
Pengukuran Lingkungan Kerja
Merawat peralatan multimedia
MONITORING TEMPAT KERJA DAN INSTRUMENTASI
ASPEK MANUSIA DALAM IMK
Sanitasi dan Keamanan.
ISNU FAJAR ROMADHON, EVALUASI KUALITAS PENERANGAN DAN PENENTUAN LETAK LAMPU SERTA JENIS LAMPU PADA RUANG PERKULIAHAN E2 FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS.
Oleh : Wahyuni Tri Widayati
FAKULTAS ILMU ILMU KESEHATAN – JURUSAHAN KESMAS,
Kelompok 5 Dwi Novianto Lia Nur Andhini Poppy Amelia Rendhy Frastyo
MIKROSKOP DAN PENGGUNAANNYA
PENERANGAN DI TEMPAT KERJA
DAMPAK KESEHATAN PADA PEMAKAIAN KOMPUTER
Aspek Ergonomi Dalam IMK
PARA MITTA PURBOSARI, M.Pd
Interaksi Manusia dan Komputer
PENERANGAN DAN FOTOMETRI
VISION VISION Pertemuan 6 Matakuliah: L0252 – Computer Aided Learning = Technology Psychology Tahun: 2009/2010.
Pertemuan ke-12 Jenis-jenis sumber daya UK- MIK
S1 Teknik Informatika Disusun Oleh Dr. Lily Wulandari
Pengukuran Intensitas Penerangan
Sanitasi dan Keamanan Industri Pangan
Penerangan di tempat kerja
RUMAH SEHAT.
OHP (Overhead Projector)
OHP (Overhead Projector)
SOSIALISASI KANTIN SEHAT SEKOLAH
Pertemuan 7 Judul : Lampu kilat.
MARKING (TANDA-TANDA VISUIL) Dwi sri Wiyanti.
PERLENGKAPAN KANTOR (OFFICE EQUIPMENT)
PERABOT KANTOR By: DURINTA PUSPASARI.
BAGIAN-BAGIN RUMAH YG PERLU DIPERHATIKAN A. LANTAI
Interaksi Manusia & Komputer
PENGOLAHAN CITRA DIGITAL
KONSERVASI ENERGI PADA SISTEM PENCAHAYAAN SNI
PRINSIP-PRINSIP KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3)
Data dan Informasi.
Aspek Ergonomi Dalam IMK
MENGGAMBAR INSTALASI LISTRIK
Sistem Pencahayaan.
Aspek Ergonomi dalam IMK
FAKTOR-FAKTOR FISIKA LINGKUNGAN KERJA
MONITORING TEMPAT KERJA DAN INSTRUMENTASI
Materi Pertemuan ke 23 : Mahasiswa dapat menguasai lighting sistem dan dapat menerapkannya pada gambar kerja/bestek bangunan.
Pengetahuan Selama Bekerja
Warna, Symbol, Safety dan Typography OSKAR JUDIANTO SSn. MM. MDs.
Materi Pengantar Administrasi Perkantoran
PRINSIP-PRINSIP KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3)
Matakuliah : L0252 – Computer Aided Learning = Technology Psychology
PENERANGAN SYAFRIANI PROGRAM S1 KESEHATAN MASYARAKAT STIKES TT RIAU
“BANGUNAN DAN FASILITAS” RIYANDA Sfarm.,Apt.
FISIKA BANGUNAN PENERANGAN ALAMI.
Kepala Sprinkler (sprinkler head)
HIGIENE SANITASI BIOSKOP
Studi Grouping & Studi Furniture Toko Pertemuan 16-18
Transportasi dalam Bangunan
KEMENTRIAN KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA
KELEMBABAN SUHU UNSUR-UNSUR CUACA CAHAYA MATAHARI NEXT.
PRINSIP UMUM Perancangan Bangunan Rumah Tinggal Sederhana
PENCAHAYAAN & PENGHAWAAN BANGUNAN
PENERANGAN JALAN UMUM. TUJUAN PEMBELAJARAN 1.Siswa dapat menjelaskan konsep dasar penerangan jalan umum. 2.Setelah melihat bahan tayang ini, siswa dapat.
Transcript presentasi:

Pengukuran Intensitas Penerangan Oleh: Noeroel Widajati

Ruang lingkup penerangan Penerangan yg baik adalah penerangan yg memungkinkan tenag kerja dpt melihat obyek dgn baik, jelas dan tanpa upaya-upaya yg dipaksakan kesesuaian dgn jenis pekerjaan. Penerangan yg cukup dan diatur secara baik jg aka membantu menciptakan lingkungan kerja yg nyaman dan menyenangkan kegairahan kerja

Armstrong (1992): Intensitas penerangan yg kurang dapat menyebabkan: Gangguan visibilitas dan eyestrain Intensitas penerangan yg berlebihan jg dpt menyebabkan : Glare; reflections; exessive shadows; eyestrain.

Kemampuan melihat obyek selain intensitas juga tergantung: Waktu utk fokus pd suatu obyek, apabila obyek bergerak dgn cepat menyebabkan susah dilihat Obyek yg sangat kecil sangat sulit utk dilihat dengan jelas Brightness, dimana terlalu byk atau terlalu sedikit cahaya yg dipantulkan akan membuat obyek sulit utk dilihat Kontras antara obyek dan background obyek, dimana terlalu sedikit kontras akan sulit utk membedakan obyek dr background obyek yg bersangkutan.

Secara umum penerangan di tempat kerja mempunyai berbagai fungsi yg berbeda-beda: Untuk memberikan kontribusi yg berarti pd seluruh lingkungan kerja, shg setiap obyek kerja dpt lebih mudah dilihat dan dikerjakan Untuk menerangi tugas-tugas tertentu, shg pekerjaan dpt dikerjakan dgn akurat dan efisien Untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja Untuk memberikan keamanan di dalam dan di sekitar tempat kerja

lanjut Standart intensitas penerangan terhadap jenis pekerjaan diatur dalam Peraturan Menteri Perburuhan Nomor 7 Tahun 1964 tentang Syarat-Syarat Kesehatan, Kebersihan serta Penerangan dalam Tempat Kerja, telah menetapkan ketentuan penting intensitas penerangan menurut sifat pekerjaan.

Istilah dan definisi lux : satuan intensitas penerangan per meter persegi yang dijatuhi arus cahaya 1 lumen Luxmeter : alat yang digunakan untuk mengukur intensitas penerangan dalam satuan lux penerangan setempat: penerangan di tempat obyek kerja, baik berupa meja kerja maupun peralatan penerangan umum: penerangan di seluruh area tempat kerja

Metoda pengukuran Prinsip: Pengukuran intensitas penerangan ini memakai alat luxmeter yang hasilnya dapat langsung dibaca. Alat ini mengubah energi cahaya menjadi energi listrik, kemudian energi listrik dalam bentuk arus digunakan untuk menggerakkan jarum skala. Untuk alat digital, energi listrik diubah menjadi angka yang dapat dibaca pada layar monitor.

Persyaratan pengukuran Pintu ruangan dalam keadaan sesuai dengan kondiisi tempat pekerjaan dilakukan. Lampu ruangan dalam keadaan dinyalakan sesuai dengan kondisi pekerjaan.

Tata cara Hidupkan luxmeter yang telah dikalibrasi dengan membuka penutup sensor. Bawa alat ke tempat titik pengukuran yang telah ditentukan, baik pengukuran untuk intensitas penerangan setempat atau umum. Baca hasil pengukuran pada layar monitor setelah menunggu beberapa saat sehingga didapat nilai angka yang stabil. Catat hasil pengukuran pada lembar hasil pencatatan untuk intensitas penerangan setempat dan untuk intensitas penerangan umum. Matikan luxmeter setelah selesai dilakukan pengukuran intensitas penerangan.

Cara Pengukuran Sebelum pengukuran, tutup fotosel dengan bahan tidak tembus cahaya dan memastikan bahwa jarum/display menunjukkan angka “O” Sebelum pembacaan dilakukan pindahkan penutup dan biarkan sel terpapar cahaya selama 5 menit Bila pengukuran dilakukan pada bidang horizontal setinggi + 0,85 m di atas lantai Bila pengukuran dilakukan pada tangga atau koridor, maka lux meter harus di letakkan di lantai atau tempat injakan kaki

6. Bila tingkat iluminasi pada bidang vertikal atau condong diukur maka pembacaan harus di lakukan pada bidang relevan 7. Bila pengukuran dilakukan di tempat karja dimana sumber cahaya lampu TL atau lampu merkuri pembacaan dilakukan paling sedikit 5 menit setelah lampu tsb menyala 8. Pakaian surveyor hendaknya berwarna gelap. Hal ini untuk mencegah pantulan cahaya pakaian surveyor

9. Pembacaan dilakukan dengan keadaan perabot dan penghuni ruang pada posisi kerja normal 10. Bila suatu ruang kerja menggunakan cahaya alami & buatan, maka tingkat intensitas cahaya a. Pengukuran dilakukan dengan semua lampu menyala, membuka tirai sehingga sumber cahaya alami ikut terukur b. pembacaan dilakukan setelah 5 menit terpapar .....(a) c. Setelah pembacaan, matikan lampu diukur kembali  baca .....(b) d. Hasil bacaan gabungan ...(a) di kurangi pembacaan ...(b) perlu di cek ulang bila hasilnya meragukan (malam hari)

Cara Pengukuran Berdasar Macam Penerangan : Penerangan Umum a. Ruang Teratur (Regular) - tidak ada hambatan/rintangan/sekat dalam pengukuran - titik pengukuran dengan jarak 90 – 100 cm b. Ruang Tidak Teratur (Irregular) - adanya penghalang, susunan lampu tidak teratur - titik pengukaran acak & banyak Penerangan Lokal a. Lux meter di letakkan pada dasar tempat kerja (ex : meja) b. Pengukuran dilakukan > 1 kemudian di rata – rata

Pantulan a. Hadapkan fotosel pada dinding / meja kemudian fotosel perlahan diangkat menjauh hingga angka/jarum tetap (mis. B) b. Mengukur intensitas cahaya lokal (mis. A)

Analisis Pencahayaan umum & lokal ∑ semua intensitas intensitas (lux) = ∑ titik pengukur IP1 + IP2 + IP3 + ....... + IPn = n = ........... Lux Pantulan intensitas pantulan % pantulan = X 100% intensitas sumber B = X 100% A = .... %

Nilai Pantulan Yang Dianjurkan Deskripsi Pantulan (%) Langit – langit 80 – 90 B Dinding 40 – 60 C Meja, kursi & mesin 25 – 45 D Lantai 20

Observasi Bagaimana keadaan tempat kerja secara keseluruhan di tinjau dari segi kesenangan & kenyamanan ? Apakah pencahayaan umum di tempat kerja cukup ? Bagaimanakah penambahan cahaya (supplementary lighting) ? Bagaimanakan kebersihan lampu & perlengkapannya serta keadaan sekeliling ? Kapan lampu (Armatur) dan sekitar di bersihkan? Berapakah jumlah lampu yang telah rusak?

Apakah warna dinding, langit – langit, lantai dan peralatan kerja telah memenuhi kriteria nilai pantulan ? Apakah di temukan sumber kesilauan ? Apakah di temukan beyangan yang mengganggu ? Perubahan apakah yang perlu dilakukan untuk memperbaiki pencahayaan

Formilir Survei Pencahayaan Nama Perusahaan : Unit Kerja : Tanggal Pengukuran : Pelaksanaan Survei : siang / malam Keadaan cuaca : cerah / berawan / hujan Pelaksana : Alat yang digunakan : Karakteristik Tempat Kerja Identifikasi tempat kerja panjang : ........., lebar : ........, tinggi : ...... bila tempat kerja tidak teratur, uraikan tempat kerja tsb. 2. Gambaran dinding, langit – langit dan lantai tempat kerja

Jumlah lampu per armatur : Jumlah armatur : Banyaknya deretan : Gambaran Bahan Warna Susunan Keadaan Permukaan Bersih Sedang Keterangan Dinding ---- Langit – langit Lantai Permukaan kerja Peralatan Jenis lampu : Spesifikasi lampu : Jumlah lampu per armatur : Jumlah armatur : Banyaknya deretan : Jumlah armatur per deret : Tinggi pemasangan : Jarak pemasangan antar armatur:

Bila letak pemasangan armatur tidak teratur. Uraikan Keadaan armatur : bersih/sedang/ kotor Uraikan tentang pencahayaan lokal : ....................... Nilai Ambang Batas Sesuai Dengan PMP No. 7 tahun 1964

Terima Kasih