kreativitas einstein ©S.Belen Email s_belen@yahoo.com Jakarta, 22 September 2007 Webaddress:www.sbelen.wordpress.com
Apa saja ciri kreativitas Einstein? 1. SUKA BERKHAYAL,BERIMAJINASI Albert Einstein di masa kecil terkenal lamban, suka berkhayal. Ada selentingan, Einstein agak “terbelakang” waktu kanak-kanak. Ia lambat berbicara, tak banyak bicara sampai usia 3 tahun. Di usia 5 tahun waktu sakit, ia bermain dengan kompas. Ia takjub. Mengapa jarum kompas selalu menunjuk ke arah utara? Ia tak percaya, lalu coba
2. SUKA MEMANIPULASI BENDA mengakali, agar jarumnya menunjuk ke arah lain. Tapi heran, kompas menolak permainannya! Ia senang membangun ‘proyek’. Pernah ia membangun rumah dengan menyusun kartu-kartu sampai 14 lantai. Ia lebih senang dengan proses belajar, bukan hasil akhir. 3. SENANG BELAJAR SENDIRI (OTODIDAK) Ia sering gagal ujian sejak SD sampai sekolah menengah.
Nilai bagus hanya untuk fisika dan matematika, yang sering dipelajari di rumah. Yang lain serba-anjlok. 4. SENANG KEBEBASAN, ANTI-KEKUASAAN OTORITER Ia malas belajar karena diajari guru berlagak bos, dan memaksa disiplin kaku. Ia ‘memberontak’, karena kurang bebas berekspresi dan belajar sesuai minat. Waktu ujian, ia sering alami kesulitan. Di usia 9 tahun, ia pindah ke gymnasium. Ia gemar bahasa Latin. Ia tekun belajar apa yang diminati & luar biasa menguasainya.
Di usia 12 tahun, Albert berteman dengan Max, mahasiswa kedokteran Di usia 12 tahun, Albert berteman dengan Max, mahasiswa kedokteran. Max pinjamkan buku geometri. Albert mendalami kalkulus. Akhirnya, Max sendiri tak bisa menandinginya. Max lalu meminjamkan buku filsafat Kant yang rumit & sulit. Biar ia pusing, menyerah, lalu senang pelajari biologi dan kedokteran. Ternyata Max keliru. 5. SUKA BERTANYA Ide demi ide merasuk otaknya. Ia tak betah duduk diam mendengarkan guru.
Sejak kecil, pamannya memperkenalkan aljabar. 6. KRITIS Ia tidak senang di sekolah. Tidak disenangi guru dan kepala sekolah. Dicap bodoh. Pada usia 15 tahun, ia tinggalkan sekolah. Gagal, tak mengantongi ijasah. Dalam memoarnya, Einstein pernah menulis, KURIKULUM SEKOLAH ADALAH PEMBOHONGAN, TIDAK RELEVAN, MEMBOSANKAN. Karena kemampuan matematika & fisikanya hebat, ia percaya diri. Dicap sombong & kurang ajar.
Ia menderita karena usaha ayahnya 2 x bangkrut Ia menderita karena usaha ayahnya 2 x bangkrut. Keluarga pindah ke Munich, dan kemudian ke Milan, Italia. Tahun 1895, walaupun tanpa ijasah SMA, ia coba ikut tes masuk ETH (Institut Politeknik Swiss) di Zurich. Tidak lulus! Ia lalu masuk sekolah menengah di luar Zurich, persiapkan diri agar ‘tembus’ ke ETH. 5. SUKA BERPETUALANG, JUGA DALAM CINTA Ia indekos di rumah gurunya. Bersama keluarga ini ia mendaki gunung. Ia bermain biola, berduet dengan Marie, putri Pak kos yang bermain piano. Einstein tampan, berpakaian rapi, sopan, ramah.
Marie jatuh cinta. Inilah pengalaman asmara pertama Einstein Marie jatuh cinta. Inilah pengalaman asmara pertama Einstein. Ia punya banyak teman wanita. Ia senang berlayar di Danau Zurich bersama Marie. Berlayar dan merayu wanita adalah dua kegemarannya selama hidup. Ia gonta-ganti wanita, partner berlayarnya. 6. HUMORIS Pada masa ini ia suka humor, tertawa terbahak-bahak, membuat olokan jenaka. Dalam setahun, ia berhasil memperoleh sertifikat. Ia mencoba tes masuk lagi & diterima di ETH.
7. MENEKUNI APA YANG DISENANGI Sejak 5 tahun ibunya mengajarkan bermain biola. Ia tertarik & berusaha bermain sebaik-baiknya. Sejak kecil ia senang menekuni apa yang disenangi. 4 tahun di ETH ia sering bolos. Seorang dosen menyebutnya “anjing malas.” Ia lebih senang membaca & melakukan percobaan sendiri. Akhirnya, lulus juga, meski dengan nilai terendah di kelas. Ia jatuh hati kepada Mileva Maric, satu-satunya mahasiswi Serbia di kelasnya. Tak begitu cantik, agak pincang, jarang tertawa.
Tapi, ia teman diskusi & amat mandiri. 8. PANTANG MENYERAH, TAHAN BANTING @ Einstein melamar jadi guru ETH tetapi ditolak. Akhirnya, jadi guru bantu di sekolah teknik. Gaji rendah. Terpaksa mengajar part time lain & memberi les privat. @ Mileva hamil, mengungsi ke Serbia & melahirkan anak wanita, Lieserl. Ia sakit-sakitan,diadopsi orang lain & menghilang. @ Tahun 1902, Einstein bekerja di kantor paten di Bern. Teknisi rendahan. Ia pun bisa membiayai hidup & meneruskan penelitian mandiri. Ia terbitkan 3 makalah
yang menghebohkan. Makalah tentang efek fotolistrik membuahkan hadiah nobel tahun 1921. Tahun 1903, Einstein & Mileva menikah, 1904 lahir Hans Albert. 7 tahun bekerja di sana, tahun 1905 meraih gelar doktor dari Universitas Zurich. Tapi, masih susah meraih pekerjaan terhormat. @ Tahun 1909 ia diterima jadi asisten profesor di Universitas Zurich, 1910 lahir putra kedua, Edouard, 1911 jadi dosen di Praha. Makin masyur. Di sana ia bertemu saudara sepupunya, Elsa Lowenthal, berusia 38 tahun, 5 tahun
betapa otak mampu menjangkau yang tak terbayangkan manusia! Lebih tua, janda dengan 2 putri. Akhirnya, Einstein bercerai dengan Mileva, menikahi Elsa. Tapi, tetap senang merayu wanita. Suami yang tak setia! Ciri-ciri kreativitas inilah yang menghantar Einstein meraih yang melampaui gelar akademis apa pun. Einstein membuktikan, betapa otak mampu menjangkau yang tak terbayangkan manusia!
Apakah Anda seorang yang kreatif? Apakah Anda suka berimajinasi? Apakah Anda suka memanipulasi objek? Apakah Anda senang belajar sendiri (otodidak)? Apakah Anda senang kebebasan, anti-kemapanan yang otoriter, melawan arus zaman, terdorong menjadi perintis? Apakah Anda suka bertualang? Apakah Anda humoris? Apakah Anda suka menekuni apa yang disenangi, dicita-citakan? Apakah Ada pantang menyerah, tahan banting?