Fiqh Wudhu Toto Haryanto Materi sanlat remaja masjid an nur villa bogor indah 3 3 ramadhan 1439 H
Definisi Wudhu : bentuk peribadahan kepada Alloh subhanahuwata’ala dengan mencuci anggota tubuh tertentu dan dilakukan dengan tata cara (Syarhul Mumthi ‘ 1/148) Wudhu : Menggunakan air pada anggota tubuh yang empat, - wajah, kedua tangan, kepala dan kedua kaki – menurut sifat dan tata cara tertentu (secara syarie) dalam rangka beribadah kepada Alloh (Al Fiqh Al Muyasar: 33) Wudhu merupakan salah satu dari syarat sah-nya sholat
Motivasi Tujuh Golongan yang mendapat naungan pada hari kiamat Salah duanya adalah sebagai berikut : وَرَجُلٌ قَلْبُهُ مُعَلَّقٌ فِي الْـمَسَاجِدِ seorang yang hatinya bergantung ke masjid وَشَابٌّ نَشَأَ بِعِبَادَةِ اللهِ seorang pemuda yang tumbuh dewasa dalam beribadah kepada Allâh [Al-Bukhari (no. 660, 1423, 6479, 6806), Muslim (no. 1031 (91))]
Keutamaan Berwudhu Anggota Wudhu akan bercahaya di hari kiamat إِنَّ أُمَّتِي يُدْعَوْنَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ غُرًّا مُحَجَّلِينَ مِنْ آثَارِ الْوُضُوءِ “Sesungguhnya umatku akan dipanggil pada hari kiamat nanti dalam keadaan dahi, kedua tangan dan kaki mereka bercahaya, karena bekas wudhu’.” (HR. Al Bukhari no. 136 dan Muslim no. 246) Menghapus dosa dan Mengangkat Derajat Disisi Allah subhanahu wata’ala “Maukah kalian aku tunjukkan suatu amalan yang dengannya Allah akan menghapus dosa- dosa dan mengangkat derajatnya! Para shahabat berkata: “Tentu, wahai Rasulullah. Kemudian Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Menyempurnakan wudhu’ walaupun dalam kondisi sulit, memperbanyak jalan ke masjid, dan menunggu shalat setelah shalat, maka itulah yang disebut dengan ar ribath.” (HR. Muslim no. 251)
Mengapa Mempelajari Fiqh Wudhu Wudhu adalah Ibadah Syarat diterima amalan Ikhlas : melakukan hanya karena Alloh subhanahuwata’ala I’tiba : mengikuti cara-cara yang dilakukan oleh Nabi Muhammad Shollallahuwalaihi wassa Agama Islam sudah sempurna dengan dalil-dalil yang ada. Surat Al Maidah : 3 Hukum asal suatu ibdaha adalah haram kecuali ada dasar/dalilnya
Dalil Wudhu Surat Al Maidah ayat 6 “Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki’
Dalil Wudhu Tidak akan diterima Sholat seorang Muslim diantara kalian jika ia berhadats hingga dia berwudhu (HR. Bukhari no 135 dan Muslim no 225)
Syarat Sah Wudhu Beragama Islam Tamyiz : Dapat membedakan hal yang baik dan buruk Suci dari hadats besar : Muslim yang memiliki hadats besar harus terlebih dahulu mandi wajib Menggunakan Air yang Suci dan Mensucikan Tidak ada yang menghalangi air ke anggota tubuh Misal : Cat, tipex, getah, lem dll
Air Untuk Berwudhu Air yang suci dan mensucikan : Air Sumur Mata Air Air Hujan Air Embun Air Sungai Cairan Es Air Laut Air yang Suling Pertanyaan : Apa hukumnya berwudhu dengan air kopi ?
Rukun Wudhu Berniat (dalam hati) Mencuci wajah Mencuci kedua tangan sampai siku Mengusap rambut kepala Tertib
Tata cara wudhu (1) Berniat Wudhu Membaca Basmalah sebelum memulai Dalil : لاَ صَلاَةَ لِمَنْ لاَ وُضُوءَ لَهُ وَلاَ وُضُوءَ لِمَنْ لَمْ يَذْكُرِ اسْمَ اللَّهِ تَعَالَى عَلَيْهِ “Tidak ada shalat bagi yang tidak ada wudhu. Tidak ada wudhu bagi yang tidak membaca bismillah di dalamnya.” (HR. Abu Daud no. 101 dan Ibnu Majah no. 399. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa hadits ini hasan)
Tata cara wudhu (2) Membasuh telapak tangan tiga kali Berkumur – kumur , istinsyaq dan istinsyar Istinsyaq : bersungguh-sungguh memasukkan air ke hidung Istinsyar : mengeluarkan air dari hidung Membasuh wajah Membasuh wajah mulai dari tempat tumbuhnya rambut kepala menuju ke bagian bawah kumis dan jenggot sampai pangkal kedua telinga. Membasuh kedua tangan sampai ke Siku
Tata cara wudhu (3) Mengusap kepala seluruhnya dari depan sampai ke belakang, kemudian mengembalikkan ke depan sambil memasukkan jari telunjuk ke dalam telinga dan membasuh kedua daun telinga dengan ibu jari Tertib Al-Muwaalaat (berkesinambungan)
Dalil Tata cara wudhu
Dalil Tata cara wudhu (2) “Humran pembantu Utsman menceritakan bahwa Utsman bin Affan radhiallahu ‘anhu pernah meminta air untuk wudhu kemudian dia ingin berwudhu. Beliau membasuh kedua telapak tangannya 3 kali, kemudian berkumur-kumur diiringi memasukkan air ke hidung, kemudian membasuh mukanya 3 kali, kemudian membasuh tangan kanan sampai ke siku tiga kali, kemudian mencuci tangan yang kiri seperti itu juga, kemudian mengusap kepala, kemudian membasuh kaki kanan sampai mata kaki tiga kali, kemudian kaki yang kiri seperti itu juga. Kemudian Utsman berkata, “Aku melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah berwudhu seperti wudhuku ini, kemudian beliau bersabda, “Barangsiapa berwudhu seperti wudhuku ini kemudian dia shalat dua rakaat dengan khusyuk (tidak memikirkan urusan dunia dan yang tidak punya kaitan dengan shalat), maka Allah akan mengampuni dosa-dosanya yang telah lalu”. Ibnu Syihab berkata, “Ulama kita mengatakan bahwa wudhu seperti ini adalah contoh wudhu yang paling sempurna yang dilakukan seorang hamba untuk shalat”. (HR. Bukhari no. 159 dan Muslim no. 226).
Pembatal Wudhu Buang air besar Buang air kecil Buang angin Tidur nyenyak
Doa setelah wudhu (1) Dari Umar bin Khaththab radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, مَا مِنْكُمْ مِنْ أَحَدٍ يَتَوَضَّأُ فَيُسْبِغُ الْوَضُوءَ ثُمَّ يَقُولُ: أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُ اللهِ وَرَسُولُهُ إِلَّا فُتِحَتْ لَهُ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ الثَّمَانِيَةُ يَدْخُلُ مِنْ أَيِّهَا شَاءَ “Tidaklah salah seorang di antara kalian berwudhu dan menyempurnakan wudhunya, kemudian mengucapkan, ‘Asyhadu an laa ilaaha illallah wahdahu laa syariika lahu, wa asyhadu anna Muhammadan ‘abduhu wa rasuluhu’ [Aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya. Dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan Allah.] kecuali Allah akan bukakan untuknya delapan pintu langit yang bisa dia masuki dari pintu mana saja [6] [6] HR. Muslim no. 234; Abu Dawud no. 169; At-Tirmidzi no. 55; An-Nasa’i 1/95 dan Ibnu Majah no. 470.
Doa setelah wudhu (2) Di dalam riwayat At-Tirmidzi ada tambahan doa, اللَّهُمَّ اجْعَلْنِي مِنَ التَّوَّابِينَ، وَاجْعَلْنِي مِنَ المُتَطَهِّرِينَ “Allahummaj ‘alni minat tawwabiina waj’alnii minal mutathohhiriin [Ya Allah jadikanlah aku termasuk hamba-hambaMu yang rajin bertaubat dan menyucikan diri]. [7] Dinilai shahih oleh Al-Albani dalam Shahihul Jami’ hadits no. 6046.
adab dalam berwudhu Berhemat menggunakan air
” (HR. Ahmad 9026, Muslim 6945, dan yang lainnya). Selesai ….Bersungguh-sungguhlah pada perkara-perkara yang bermanfaat bagimu, mintalah pertolongan kepada Allah dan janganlah kamu bersikap lemah…. ” (HR. Ahmad 9026, Muslim 6945, dan yang lainnya).