Daniar Wikan Setyanto, M.Sn GESTALT Daniar Wikan Setyanto, M.Sn
Psikologi Gestalt Secara etimologi. Kata GESTALT merupakan bahasa jerman, yang apabila dlm bhs inggris berarti “form”, “configuration” atau “shape”. Dalam bahasa indonesia artinya “bentuk” atau “pola” Gestalt adalah sebuah aliran psikologi yang mempelajari mengenai bentuk dan pola visual, serta akibatnya bagi persepsi manusia
Sejarahnya Berawal di negara Jerman, oleh seorang psikolog bernama Max Wertheimer pada tahun 1912 Kemudian dikembangkan oleh Kurt Koffka dan Wolfgang Kohler Teori ini menjelaskan proses persepsi melalui pengorganisasian komponen-komponen sensasi yang memiliki hubungan, pola, ataupun kemiripan menjadi kesatuan. Karena kedekatannya dengan dinamika visual Teori gestalt banyak dipakai dalam proses desain dan cabang seni rupa lainnya,
Keteraturan dalam sistem visual membuat indera kta mendapatkan persepsi visual yang salah Misalnya saat seseorang melihat awan, dia dengan mudah bisa menemukan bentuk muka seseorang, atau mahkluk hidup. Pola-pola keteraturan visual itulah yang menyebabkan persepsi kita salah. Hal ini disebut pragnan.
Apa anda melihat wajah dalam goresan di samping ?
Figure & Ground. Dalam Gestalt, bentuk dibedakan menjadi 2 bagian yaitu Figure (ruang positif) dan Ground (ruang negatif). Hukum ini menggambarkan pola geometric yang dihayati sebagi gambar terhadap suatu latar belakang. Apabila indera kita membalik figure & Ground maka persepsi akan berbeda
Figure & Ground dalam LOGO
Persepsi dalam Gestalt dibagi beberapa kategori yaitu Persepsi Gerak : indera cenderung menangkap gerakan dari keteraturan unsur visual tertentu. co. lampu yang menyala bergantian akan terlihat seperti gerakan. kartun merupakan gambar statis yang dibergantian secara berkesinambungan, namun pada indera kita menangkap gambar tersebut seakan-akan bergerak
Persepsi Gerak
Persepsi Total : Indera cenderung mempersepsikan sesuatu dari keseluruhan unsur visual dari pada sebagian Logo dibawah ini selalu ditangkap oleh mata sebagai 1 kesatuan bentuk, Daripada gabungan dari 7 unsur yang digabung jadi satu
Persepsi jarak : hukum persepsi visual yang berkaitan dengan jarak semakin kecil obyek dipersepsikan semakin jauh, sebaliknya semakin besar ada di depan. Semakin tinggi letak bidang dipersepsikan semakin jauh, sebaliknya semakin rendah dipersepsikan semakin dekat Semakin halus tektur dipersepsikan semakin jauh, sebaliknya semakin kasar semakin dekat Benda yang menutup dipersepsikan didepan, sedang yang ditutup dibelakang
Semakin tinggi semakin jauh Semakin kecil semakin jauh Yang menutup semakin depan Semakin halus semakin jauh
Prinsip pengorganisasian Visual Untuk mempersepsi stimulus mana menjadi figure dan mana yang ditinggalkan sebagai ground, ada beberapa prinsip pengorganisasian. Kedekatan posisi (Proximity) Kesamaan bentuk (Similiarity) Penutupan bentuk (Closure) Kesinambungan pola (Continuity) Kesamaan arah gerak (Common fate) Kesederhanaan (Simplicity)
Kedekatan posisi (Proximity) Hukum ini menjelaskan bagaimana sekumpulan obyek dikelompokkan berdasarkan kedekatan posisinya. Unsur pendukung obyek tersebut bisa sama maupun berbeda-beda bentuk. Kotak seakan-akan dikelompokkan menjadi 3, A-B, C-D dan E
Fig 1a: Huruf seakan-akan berkelompok menjadi 1 yaitu kelompok ABC ; Fig 1b: Huruf seakan-akan berkelompok menjadi 2 yaitu kelompok huruf A dan kelompok BC ; Fig 1c: Huruf seakan-akan berkelompok menjadi 3 yaitu kelompok A, B dan C
Contoh penggunaan dalam desain MTV Music Awards 2002 Grup1 Grup2 Menurut perspsi kita logo MTV dan logo the Europe Music Awards membentuk sebuah grup di sebelah kiri atas (grup 1) sedangkan logo sponsor membentuk grup yang lain di sebelah kanan bawah (grup 2). Yang dipisahkn celah yang sempit demikian pula pada contoh penggunaan dalam desain interface - Kazaa Media Desktop beriku ini
Hukum Kesamaan bentuk (similiarity) Hukum ini menjelaskan bagaimana sekumpulan obyek dikelompokkan menurut kesamaan bentuk. Dalam gambar di bawah ini lingkaran akan dikelompokkan terpisah dari segi tiga maupun kotak.
Hukum penutupan bentuk (closure) Hukum penutupan bentuk menempatkan persepsikan suatu obyek menjadi kelihatan tertutup atau komplit padahal sebenarnya tidak komplit. Walaupun semu, kotak dan lingkaran akan dibentuk dengan menutup berupa garis
Kesinambungan pola (continuity) Obyek yang mirip dapat membuat irama/gerakan yang semu. Lingkaran akan membentuk pola garis diagonal walaupun sebenarnya tersusun acak terputus
Kesamaan arah gerak (common fate) Penggunaan pola warna dan arah panah membuat otak mengelompokkan lingkaran kuning terpisah dari lingkaran biru, walaupun sebenarnya memiliki bentuk identik
Hukum Kesederhanaan (Simplicity) Hukum Kesederhanaan digunakan untuk mengelompokkan obyek menjadi bentuk/desain yang termudah atau sederhana. Hal tersebut dikarenakan indera lebih mudah menangkap bentuk yang sederhana daripada yang rumit