Konferensi Asia Afrika (KAA) Tasya Alma Mauliza IX A Rexasta Pravoira
Latar Belakang Perang Dunia II berakhir Negara dunia ketiga bangkit untuk memperoleh kemerdekaan Perang Dunia II berakhir Kondisi keamanan dunia belum stabil Diperparah dengan munculnya perang dingin antara Blok Barat (Amerika Serikat) & Blok Timur (Uni Sovyet) Negara-negara yang baru merdeka menggalang persatuan melalui KAA
Persiapan Penyelenggaraan Pertemuan ke-2 Pertemuan selanjutnya di Bogor (Indonesia) tanggal 28-31 Desember 1954 Konferensi di Bogor ini dikenal sebagai Konferensi Panca Negara Pertemuan ke-1 Sebelum KAA, dilaksanakan Konferensi Colombo (Srilanka) tanggal 28 April 1954 - 2 Mei 1954 Hasilnya, kesepakatan untuk mengadakan konferensi lanjutan antar negara Asia-Afrika
Konferensi Panca Negara Mengadakan Konferensi Asia Afrika di Bandung pada bulan April 1955 Menetapkan kelima negara peserta Konferensi Panca Negara (Konferensi Bogor) sebagai negara-negara sponsor Menetapkan jumlah negara Asia Afrika yang akan diundang Menentukan tujuan pokok Konferensi Asia Afrika
Wakil Konferensi Panca Negara Indonesia, Perdana Menteri Mr. Ali Sastroamijoyo India, Perdana Menteri Shri Pandit Jawaharlal Nehru Pakistan, Perdana Menteri Mohammad Ali Jinnah Srilanka, Perdana Menteri Sir John Kotelawa Burma (sekarang Myanmar), Perdana Menteri U Nu
Tujuan Kepentingan bersamaa negara-negara Asia Afrika Meningkatkan kerjasama dalam bidang ekonomi, sosial, dan budaya Kedaulatan negara, imperialisme, dan masalah-masalah rasialisme Kedudukan negara-negara Asia Afrika dalam upaya mewujudkan perdamaian dunia
Pelaksanaan Dilaksanakan di Bandung pada tanggal 18-25 April 1955 Berlangsung di Gedung Merdeka yang sekarang terletak di Jalan Asia Afrika, Bandung Dibuka secara resmi oleh Presiden Sukarno pada tanggal 18 April 1955 Dihadiri oleh 29 negara, dan 6 diantaranya negara-negara Afrika
29 Negara Peserta Afganistan Libanon Vietnam Utara Yordania Suriah Indonesia Saudi Arabia Filipina Mesir Burma Liberia Yaman Kamboja Turki Irak Srilanka Ghana Nepal Jepang Libya Pakistan Laos Vietnam Selatan Iran Sudan India RRC. Ethiopia Thailand
Susunan Pengurus Ketua Komite (Mr. Ali Sastroamijoyo) Ketua Komite Ekonomi (Prof. Ir Rooseno) Ketua Komite Kebudayaan (Mr. Moh. Yamin) Sekretaris Jenderal (Roeslan Abdul Ghani)
Masalah-masalah Usaha untuk meningkatkan kerjasama bidang ekonomi, sosial, budaya, dan hak asasi manusia Hak menentukan nasib sendiri Rasialisme (perbedaan warna kulit) Kerjasama internasional Masalah pelucutan senjata Masalah rakyat yang masih terjajah di Afrika Utara Masalah Irian Barat
Hasil Terjadinya suatu kerjasama di antara negara-negara Asia Afrika Berhasil merumuskan 10 asas yang tercantum dalam Dasasila Bandung Dalam Dasasila Bandung, tercermin penghargaan terhadap hak asasi manusia, kedaulatan semua bangsa, dan perdamaian dunia.
Dasasila Bandung Menghormati hak-hak asasi manusia sesuai dengan Piagam PBB Menghormati kedaulatan wilayah setiap bangsa Mengakui persamaan semua ras dan persamaan semua bangsa baik besar maupun kecil Tidak melakukan campur tangan dalam soal-soal dalam negara lain Menghormati hak tiap-tiap bangsa untuk mempertahankan diri secara sendirian atau secara kolektif Tidak melakukan tekanan terhadap negara lain Tidak melakukan agresi terhadap negara lain Menyelesaikan masalah dengan jalan damai Memajukan kerjasama dalam bidang ekonomi, sosial, dan budaya Menghormati hukum dan kewajiban-kewajiban internasional