SEA TRIALS.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Maneuverability Kapal
Advertisements

PERSIMPANGAN BERSINYAL
Technical support provided by: Highly Pathogenic Avian Influenza Control Programme SOP Penggunaan dan Perawatan Alat Semprot Bertekanan Tinggi Market chain.
TEKNOLOGI OTOMOTIF DASAR (2 sks TEORI)
EFI Electronic Fuel Injection
IKHTISAR UMUM FAKTOR FAKTOR YANG MEMMPENGARUHI OLAH GERAK KAPAL :
MAN OVER BOARD ( ORANG JATUH KE LAUT).
Teknik Kendaraan Ringan
Pengambilan Keputusan
ELECTRICAL POWER STEERING ( EPS )
OLAH GERAK BY Capt. Gaol M.Mar.
PENGANTAR TEKNOLOGI KELAUTAN Kode Mata Kuliah: MT
SLIP ADALAH PERBEDAAN ANTARA KECEPATAN BALING-BALING DENGAN KECEPATAN KAPAL DINYATAKAN DALAM % KECEPATAN BALING-BALING (S) ADALAH KECEPATAN TEORITIS DENGAN.
IV. ALUR PELAYARAN Deskipsi Menjelaskan Alur Pelayaran meliputi Alur Pelayaran, Bagian-bagian alur pelayaran, arah alur pelayaran, kedalaman alur pelayaran,
PENGANTAR SISTEM KONTROL
31 July 2006copyright kamil and erry 1 HOW TO DRIVE A CAR KAMIL & ERRY.
III. KAPAL Deskipsi Menjelaskan tentang Kapal yang meliputi pengertian kapal, jenis kapal, bagian-bagian kapal, karakteristik kapal, istilah – istilah.
SISTIM KEMUDI Fungsi : Mengarahkan jalannya kendaraan. Ada dua tipe :
PELABUHAN Oleh : Eka O. N..
TUNE – UP.
DIFFERENTIAL URAIAN Differential terdiri dari 2 bagian utama :
Melaksanakan perbaikan sistem kelistrikan bodi
BAB III CLUTCH AND BRAKE STEERING
Pengukuran Intensitas Penerangan
Teknologi Dan Rekayasa
Teknologi Dan Rekayasa
KARAKTERISTIK PESAWAT TERBANG
Standby Power System (GENSET-Generating Set)
PERIODIC MAINTENANCE PROCEDURE
Berkelas.
Teknologi Dan Rekayasa
Perlindungan Api & Panas pd Ruangan
I. PENGERTIAN PELABUHAN
G e r a k.
DIFFERENTIAL URAIAN Differential terdiri dari 2 bagian utama :
OLAH GERAK KAPAL MOTO Sebaik-baiknya anda mengolah gerak kapal, tidak akan ada orang yang memuji. Namun seburuk-buruknya anda mengolah gerak kapal, pasti.
BAB II PENGENDALIAN RODA BELAKANG (STEERING RODA BELAKANG)
KULIAH MOTOR DC.
BAHAN AJAR 3 GERAK MELINGKAR Disampaikan : M Jalil,S.Pd
ORANG JATUH KE LAUT Tolong ………..!!! Help me …… !!! Cara menolongnya :
Garis Besar Garis Besar
SIJIL DARURAT dan (Emergency Stations)
PERIODIC MAINTENANCE PROCEDURE
PENGANTAR TEKNOLOGI KELAUTAN Kode Mata Kuliah: MT
FUNGSI FRONT WHEEL ALIGNMENT :
Pengenalan dan Pengoperasian
DAUN KEMUDI.
Gerak Melingkar Beraturan (GMB)
PENATAAN KEMUDI Persyaratan kemudi dalam undang-undang pelayaran sbb. : Kemudi harus cukup kuat dan bertumpu pada suatu titik putar, Penataan kemudi harus.
Wheel Alignment (Keselarasan Roda)
Warna, Symbol, Safety dan Typography OSKAR JUDIANTO SSn. MM. MDs.
Bagian-bagian Kapal.
Teknik Kendaraan Ringan
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ANGIN
Penerapan manajemen energi pada peralatan listrik
HUKUM I – SISTEM TERTUTUP
TABLE OF CONTENT 1 PENDAHULUAN 2 DASAR TEORI 3 METODOLOGI 4 PEMBAHASAN
PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk
Training Center Jl. Rawa Sumur III C 3-5 Kawasan Industri Pulogadung Jakarta Timur Telp By Andi Sumirat System of Active Stability (SAS)
ELECTRICAL POWER STEERING ( EPS ) ELECTRIC POWER STEERING EPS BEKERJA BERDASARKAN KECEPATAN KENDARAAN DAN TENAGA PUTAR PENGEMUDI PADA STEERING WHEEL.
I. PENGERTIAN PELABUHAN
Pengukuran Intensitas Penerangan
DIFFERENTIAL URAIAN Differential terdiri dari 2 bagian utama :
Teknologi Energi Angin & Air
DIFFERENTIAL URAIAN Differential terdiri dari 2 bagian utama :
Pedoman pencegahan kebakaran
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ANGIN OLEH: MUHAMMAD LUTHFI YOGI RIDHA PERMANA SRI MUNTIAH ANDRIANI FAISAL RIZKAN.
MOTOR DIESEL 4 Tak dan 2 Tak Darmawan, S.St.Pi. Motor 4 langkah Motor yang tiap siklusnya terjadi dari 4 langkah torak atau 2 putaran poros engkol untuk.
TANDA KELAS HULL MESIN PERALATAN JANGKAR SURVEY, PENGAWASAN KONSTRUKSI 1.A100 2.A90 1.SM 2.A-SM 3.SM 4.A-SM II ILIL I SP I.
Suaatu sistem pengaturan pada engine yang mengatur dan mengontrol seluruh sistem pada engine, yang dikendalikan oleh Electronic Control Unit (ECU), sehingga.
Transcript presentasi:

SEA TRIALS

Dock trial dilakukan ketika kapal hampir selesai dan yang diuji adalah sostem dan perlengkapan kapal. Builders Trial yaitu percobaan yang dilakukan oleh pihak galangan kapal ketika kapal itu akan di lakukan sea trial (officcial sea trial) Sea Trial yaitu percobaan yang dilakukan untuk memastikan kapal yang dbangun sesuai dengan spesifikasi teknis yang dipesan oleh pihak owner . sea trial dilakukan termausk menguji kapal dan sistem yang berjalan. sebenernya ada beberapa istilah lain untuk sea trial ini diantaranya adalah : acceptance trials, underway trials, final contract trials.

1.Starting Test Yaitu pengujian performa kapal, yang dilakukan oleh owner kapal, pihak galangan, dan juga badan kapal, Pengujiannya meliputi : kecepatan, manuver, penurunan dan penarikan jangkar, pemadam kebakaran, dan yang menyangkut keseluruhan fungsi peralatan dan perlengkapan di kapal pada saat nanti kapal berlayar. Starting test harus dilakukan sesuai dengan aturan klasifikasi Untuk reversible engine, starting system harus mampu melakukan 12 kali start Untuk non reversible engine harus mampu melakukan 6 kali start untuk starting test elektrik harus disesuaikan dengan panduan dari maker Item yang diperiksa dalam starting test ini adalah jumlah total kemampuan starting dan konfirmasi fungsional dari sistem starter

2.Stop Inertia Test Tujuan dari stop inertia test ini adalah untuk mengukur waktu dan jarak , yang diukur di mesin pada saat mesin posisi ful throtle dan dihentikan sampai kapal mencapai kecepatan 2 knot. adapun langkahn dan prosedurnya adalah menjalankan mesin induk (ME) hingga fullthrottle(100% engine loadatau 100% Rpm), kemudian mesin utama dimatikan dan dibiarkan hingga kecepatan kapal mencapai 2 knot. Item yang diukur dalam pengujian ini adalah kecepatan kapal sebelum mesin dimatikan (kondisi full throttle), waktu dan jarak tempuh yang dibutuhkan hingga mencapai 2 knot. adapun yang diukur adalah sebagai berikut:  Kecepatan kapal sebelum mesin utama dihentikan (pada full throttle atau pada beban 100% atau pada rpm 100%). Waktu yang dibutuhkan sampai kecepatan kapal mencapai 2 knot setelah mesin utama dihentikan. Jarak tempuh dari kecepatan penuh hingga kecepatan 2 knot (pada kondisi mesin utama berhenti). Kecepatan angin, arah angin, dan kondisi laut.

3.Progressive speed trials Tujuan dari percobaan ini adalah:Pengujian yang dilakukan dengan beban mesin semakin meningkat untuk menyelesaikan hubungan antara kecepatan kapal dan beban mesin. Item yang diperiksa: Kecepatan kapal Parameter mesin utama; Rpm, posisi throttle, dan barang penting lainnya Cuaca, kondisi negara laut, kecepatan relatif, arah angin, dan kedalaman laut.

4.Crash Stop astern test dan trial pada kapal selanjutnya berfungsi Untuk membuktikan bahwa Main Engine cocok untuk pemberhentian darurat kapal, dan untuk mengukur waktu dan jarak antara titik pemberhentian astern / depan di bawah headway sampai Rpm menjadi stabil. stop Astern Test Procedure adalah sebagai berikut:

item yang diukur pada Stop Astern Test Kecepatan kapal masing-masing 10 detik dengan Speed ​​Log di wheel house. heading angle kapal masing-masing selang 10 detik dengan kompas Gyro. ME rpm setiap interval 10 detik Sejalan. Arah dan kecepatan angin, keadaan cuaca, dan kedalaman laut pada awal pengujian. Waktu yang berjalan dari sinyal “full-astern” sampai berhenti total, yaitu dari mesin utama yang akan dihentikan → mesin mulai berputar astern → sampai ke kapal benar-benar berhenti.

5.Turning test test dan trial pada kapal selanjtnya adalah Turning circle test adalah uji coba untuk mengetahui kemampuan dan stabilitas kapal dalam bermanuver membentuk lingkaran. Dalam uji coba pelayaran yang penulis ikuti, kapal berputar 360 derajat membentuk lingkaran untuk kemudian diukur diameter lingkaran dan waktu berputarnya. Dan selama percobaan berlangsung, adalah hal yang perlu untuk melakukan putaran penuh setidaknya 720 derajat untuk putaran starboard dan portside. Beberapa hal yang harus dicatat dan didapat untuk memastikan keselamatan kapal antara lain adalah: Hilangnya kecepatan saat melakukan putaran Waktu yang dibutuhkan untuk berubah arah ke sudut 90 derajat Waktu yang dibutuhkan untuk berubah arah ke sudut 180 derajat Jika memungkinkan, rencanakan trayek untuk percobaan ini.

6.Zigzag Maneuvering test test dan trial pada kapal selanjutnya adalah Z-maneuvering test dilakukan untuk menguji kestabilan kapal dan respon kapal terhadap perubahan sudut rudder. Direkomendasikan untuk dilakukan dalam sudut rudder yang spesifik (10 derajat untuk 10/10 zig-zag test, dan 20 derajat untuk 20/20 zig-zag test). Ketika perubahan pergerakan kapal sudah mencapai sudut tertentu (10 atau 20 derajat), kemudian rudder langsung diputar ke arah sebaliknya dengan sudut yang sama. Item-item yang dicatat dari zig-zag test ini antara lain adalah waktu yang dibutuhkan untuk siklus penuh, waktu yang dibutuhkan untuk berubah arah ke sudut tertentu, dan sudut rudder ketika sudah berlawanan arah.

7.Steering Gear test test dan trial pada kapal yang selanjutnya adalah test kemudi terdiri dari dua jenis pengujian, yaitu main steering gear test dan auxiliary steering test. Prosedur pengujian pada steering gear meliputi: Simulasi tes untuk pengukuran redundancy dilakukan untuk memverifikasi,apabila ada kegagalan tunggal, penggerak utama dan sistem steering gear tetap dioperasikan. Back-up propulsion dan steering gear sistem kecepatan harus di bawah service. Untuk pengujian emergency steering gear, penggerak utama dan sistem steering gear harus mampu dioperasikan sistem lokal di ruang panel steering gear.

Item pengujiannya sendiri dibagi menjadi dua, yaitu fungsi pengujian pada masing-masing back-up system pada sistem steering gear pada local controldi ruang steering gear, serta arah angin dan kecepatan, sea state, dan kedalaman laut di awal dan di akhir pengujian. Untuk menguji main steering gear test dilaksanakan serangkaian test dengan joystick, sedangkan untuk auxiliary steering test sendiri adalah menonaktifin sistem kemudi otomatis dan memfungsikan mode manual.  Untuk Main steering Joystick diposisikan 0” – 35” Port lalu  diposisikan 35” Port – 30” STBD, kemudian 35” STBD – 30” Port, dan terakhir 35” Port – 0”. Sedangkan untuk auxiliary steering (Manual) roda kemudi diputar 0” – 15” Port,  15” Port – 15” STBD, dan terakhir 15” STBD – 0”. Waktu maksimal tempuh main steering test untuk kondisi 35” Port – 30” STBD atau 35” STBD – 30” Port adalah 28 detik sedangkan untuk auxiliary steering test pada kondisi 15” Port – 15” STBD adalah 60 detik.

8.Anchoring test Anchor test dilakukan pada kondisi kapal even keel dan sejajar arah angin, kedalaman air harus cukup untuk 3 shackle rantai jangkar. Dalam uji coba anchor test, windlass kapal akan diuji waktu penggulungan jangkar dari laut. Prosedurnya adalah sebagai berikut: Drop atau menurunkan jangkar kanan dengan melepaskan rem mesin windlass,sekitar 82,5 m (3 fathoms) dari kanan jangkar rantai harus jatuh ke air. Sementara pada saat menjatuhkan jangkar, rem drum jangkar harus diuji. Pengangkatan jangkar 55 m (2 fathoms) dari kanan rantai jangkar dengan cara menarik dengan mesin windlass. Drop atau menurunkan jangkar kiri dengan melepaskan rem mesin windlass, sekitar55 m (2 fathoms) dari kiri jangkar rantai harus jatuh ke air. Sementara pada saat menjatuhkan jangkar, rem drum jangkar harus diuji. Hoist 27,5 m (1 fathoms) rantai jangkar kiri kapal ditarik dengan menggunakan mesin windlass. Hoist 27,5 m (1 fathoms) kedua rantai jangkar ditarik bersamaan dengan jangkar lainnya. Waktu maksimal penggulungan untuk 1 shackle rantai (27.5 meter) adalah 3 menit atau kecepatan gulungnya adalah 0.15 meter/detik.

9.Black Out Pengujian ini dilakukan untuk memastikan safetykapal dimana jika terjadi kehilangan daya listrik  maka akan dilakukan automatic starting pada generator dan sambungan otomatis daya ke main switch board. Hal yang diukur disini adalah waktu yang dibutuhkan untuk menyalakan dan menyambungakn main switchboard ke standby generator setelah black-out, dan pengujian fungsional dari peralatan elektronik yang harus tetap berfungsi dalam kondisi black-out

10.Endurance Test Dengan menguji daya tahan mesin, surveyor mengukur tekanan oli, suhu air, suhu gas buang, dan tekanan oli pada gear box dengan kondisi 100% RPM maksimal mesin induk selama 240 menit. Waktu pengujian untuk kondisi normal bertahap 25% RPM maksimal, 50% RPM maksimal, 75% RPM maksimal, dan 90% RPM maksimal masing-masing 30 menit dan untuk kondisi 110% RPM maksimal adalah 30 menit dengan persetujuan maker Dengan menguji daya tahan mesin, surveyor mengukur tekanan oli, suhu air, suhu gas buang, dan tekanan oli pada gear box dengan kondisi 100% RPM maksimal mesin induk selama 240 menit. Waktu pengujian untuk kondisi normal bertahap 25% RPM maksimal, 50% RPM maksimal, 75% RPM maksimal, dan 90% RPM maksimal masing-masing 30 menit dan untuk kondisi 110% RPM maksimal adalah 30 menit dengan persetujuan maker.

11.Noise and Local Vibration Selama sea trial, pengukuran noise level harus dilakukan di semua ruangan kabin di dek akomodasi, wheelhouse dan machinery space. Noise level kemudian dicatat dan diberikan kepada shipowner dan pihak-pihak terkait. Kondisi saat melakukan noise test adalah sebagai berikut: Permesinan utama dijalankan pada normal continuous rating Semua auxiliary machineries, instrumen navigasi dan lain-lain dijalankan sesuai kondisi kapal saat beroperasi Perlengkapan ventilasi dan air conditioner dalam keeadaan beroperasi Semua pintu dan jendela dalam keadaan tertutup Ruangan delah dilengkapi dengan perabot/perlengkapan yang dibutuhkan Kedalaman air dan kondisi cuaca harus dicatat Lokasi dilakukannya noise test umumnya adalah di engine room, pump room, ruang navigasi, ruang akomodasi, service spaces (galley, pantry, laundry). sedang untuk local vibration adalah  Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui vibration level dan karakteristik dinamis kapal. Lokasi yang diuji adalah machinery spaces, navigation spaces, accommodation spaces dan service spaces.

12.Fire Fighting Equipment test (additional) Pengujian ini dilakukan untuk memastikan bahwa firefighting equipment benar-benar siap dan dapat beroperasi dengan baik. Peralatan firefighting yang diuji antara lain: Fire main hydrants di geladak dan dek akomodasi Semua portable fire extinguishers Fire alarm dan fire detector di semua ruangann Emergency fire pump

13.Life Saving Appliances Test (additional) Pengujian ini dilakukan untuk memastikan bahwa perlengkapan lifesaving dapat berfungsi dengan baik. Perlengakapan yang diuji antara lain: Life boats Life rafts Life buoys EPIRB and SART equipment