Generasi Gadget di Era Digital: Tantangan dan Kesiapan Perpustakaan Tantangan Perpustakaan Dalam Membangun Kemampuan Baca Bagi Generasi Gadget di Era Digital Jogjakarta, 3 Maret 2015 Agus Rusmana (rusmana.fikom@gmail.com)
Generasi Gadget Ketergantungan luar biasa pada alat berteknologi Percaya: semua ada di gadget Percaya: gadget bisa melakukan semua Percaya: semua yang ada di gadget itu benar PADAHAL: Informasi tersaji dalam ruang terbatas
Perilaku Informasi Gadgeters Terbiasa dengan data dan informasi serba ringkas dan pendek Tidak lagi bersedia menyediakan waktu untuk menggali informasi Lebih suka mengumpulkan informasi yang banyak namun pendek
Perilaku Ideal (Bintz, 1993; Walberg and Tsai, 1985; Walberg and Tsai (1985) Believing that reading is important; Enjoying reading; Having a high self-concept as a reader; and Having a verbally stimulating home environment where verbal interaction takes place regularly.
Tantangan dan Kesiapan Perpustakaan Membimbing Gadgeters ke “Jalan yang Benar”
Tantangan Pengguna (pemilik) gadget luar biasa banyak (sebanyak itu pula pecinta Internet). Tertanamnya asumsi: setelah ada website, untuk apa ada perpustakaan? Adanya keyakinan: referensi dari situs jejaring sudah cukup. Perlunya mengubah pemikiran bahwa Internet adalah sumber terpilih.
Mempersiapkan Perpustakaan “Kenali Musuhmu” Menyesuaikan Diri Dengan Perilaku Informasi Pemustaka Dandani perpustakaan bergaya gadgeters Tunjukkan bahwa perpustakaan juga update Tunjukkan bahwa pustakawan lebih pandai daripada gadgeters 2. Menggiring Generasi Gadget "Back on Track“ Pustakawan berperan sebagai 'pembentuk' perilaku informasi yang benar. Membentuk citra perpustakaan sesuai dunia gadget.
Penutup Generasi gadget tidak bisa dibubarkan atau dilarang. Peran pustakawan mengelola dan mengarahkan perilaku Pustakawan mau membuka diri menerima kehadiran generasi gadget Berusaha semaksimal mungkin untuk memenangkan perpustakaan