AKUNTANSI INSTRUMEN KEUANGAN
Agenda Instrumen Keuangan Perkembangan Standar Instrumen Keuangan PSAK 71 Pengakuan dan Pengukuran Instrumen Keuangan
PSAK 71 Instrumen Keuangan Pengakuan dan Pengukuran
Klasifikasi Instrumen Keuangan – PSAK 50 Definisi Instrumen Keuangan setiap kontrak yang menambah nilai aset keuangan entitas dan liabilitas keuangan atau instrumen ekuitas entitas lain Aset Keuangan Kas Instrumen ekuitas entitas lain Hak kontraktual Kontrak diselesaikan dengan instrumen ekuitas entitas Liabilitas keuangan Kewajiban kontraktual kontrak yang diselesaikan dengan instrumen ekuitas entitas Ekuitas Kontrak yang memberikan hak residual atas aset suatu entitas setelah dikurangi dengan seluruh kewajibannya
Instrumen Keuangan – PSAK 50 setiap kontrak yang menambah nilai: aset keuangan entitas , dan (disisi lain) liabilitas keuangan atau instrumen ekuitas entitas lain. Aset Keuangan Kas Instrumen ekuitas yang diterbitkan entitas lain Hak kontraktual: untuk menerima kas atau aset keuangan lainnya dari entitas lain; atau untuk mempertukarkan aset keuangan dengan entitas lain dengan kondisi berpotensi untung; atau Kontrak yang akan diselesaikan dengan penerbitan instrumen ekuitas entitas nonderivatif derivatif liabilitas Keuangan Kewajiban kontraktual: untuk menyerahkan kas atau aset keuangan lain kepada entitas lain; atau untuk mempertukarkan aset keuangan atau liabilitas keuangan dengan entitas lain dengan kondisi yang berpotensi tidak menguntungkan entitas; kontrak yang akan atau mungkin diselesaikan dengan menggunakan instrumen ekuitas yang diterbitkan entitas dan merupakan suatu: non derivatif; atau derivatif
Perkembangan Standar Instrumen Keuangan PSAK LAMA sd Th 1998 PSAK 09 Penyajian aktiva lancar dan kewajiban lancar PSAK 50 Sekuritas PSAK 43 Akuntansi Anjak Piutang PSAK 21 Akuntansi Ekuitas PSAK 31 Akuntansi Perbankan PSAK 50 Akuntansi Investasi Efek Tertentu PSAK 51 Akuntansi Kuasi Organisasi PSAK 55 Akuntansi Instrumen Deivatif dan Aktivitas Lindung Nilai PSAK 54 Akuntansi Restrukturisasi Hutang Piutang Bermasalah PSAK Revisi 2006 PSAK 50 Instrumen Keuangan Penyajian dan Pengungkapan PSAK 55 Instrumen Keuangan Pengakuan dan Pengukuran PSAK Revisi 2010 IAS 1 Jan 2009 PSAK 50 Penyajian PSAK 55 Pengakuan dan Pengukuran PSAK 60 Pengungkapan PSAK 50, 55, 60 Revisi 2014 IAS eff1 Jan 2015 ED PSAK 71 Instrumen Keuangan IAS eff1 Jan 2019
Instrumen Keuangan 50,55,60 Instrumen Keuangan IAS 32 IAS 39 IFRS 7 PSAK 50 PSAK 55 PSAK 60 Definisi Pemisahan liabilitas dan ekuitas Instrumen keuangan majemuk. Saham treasuri, bunga, dividen, kerugian/keunntungan Saling hapus atas aset dan liabilitas Definisi dan klasifikasi Derivatif melekat Pengakuan dan penghentian pengakuan Pengukuran awal, pengukuran selanjutnya, reklasifikasi, penurunan nilai. Lindung Nilai Tingkat pengungkapan berdasarkan kelas Signifikansi instumen terhadap kinerja Sifat dan cakupan risiko – kualitatif & kuantitatif Analisis sensitivitas PSAK 71 Eff 2020 7
Klasifikasi Instrumen Keuangan – PSAK 55 Aset Keuangan Liabilitas Keuangan Instrumen Ekuitas Instrumen Derivatif Instrumen Lindung Nilai Aset Keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi Liabilitas Keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi Instrumen Ekuitas Biasa Derivatif Biasa Atas Nilai Wajar Atas Arus Kas Instrumen Ekuitas Majemuk Derivatif Melekat Investas dimiliki hingga jatuh tempo Kewajiban Lainnya Atas Investasi Neto pada Operasi Luar Negeri Pinjaman diberikan dan Piutang Instrumen Ekuitas Sinstesis Aset keuangan tersedia untuk dijual
PSAK 71 Instrumen Keuangan Pengakuan dan Pengukuran
Ringkasan Perubahan PSAK 71 Instrumen Keuangan Menggantikan sebagian PSAK 55 – namun PSAK 55 masih berlaku Efektif 1 Januari 2020 Klasifikasi amortized cost dan fair value Amortized cost jika memenuhi tes bisnis model (tujuan entitas untuk memperoleh arus kas yang diperjanjikan dan arus kas (dari pembayaran pokok dan bunga atas pokok) Perubahan klasifikasi boleh jika terjadi perubahan bisnis model Klasifikasi dan pengukuran untuk instrumen keuangan. Menggunakan expected losses dalam perhitungan penurunan nilai aset keuangan Memperbaiki model akuntansi hedging
PSAK 71 Instrumen Keuangan Perubahan format mengikuti IFRS: Bab 1 Tujuan Bab 2 Ruang Lingkup Bab 3 Pengakuan dan Penghentian Pengakuan Bab 4 Klasifikasi Bab 5 Pengukuran Bab 6 Akuntansi Lindung Nilai Tanggal efektif dan ketentuan transisi Tanggal efektif 1 Januari 2020 Perbedaan dengan IAS Acuan Amandemen IFRS 3 Business Combinations, Ketentuan transisi
Ruang Lingkup Diterapkan oleh semua entitas untuk seluruh jenis instrumen keuangan, kecuali: Investasi anak, asosiasi dan joint venture (PSAK 65, 4, 15) Hak dan kewajiban yang diatur dalam sewa (PSAK XX) Hak dan kewajiban pemberi kerja (PSAK 24) Instrumen keuangan terbitan entitas yang memenuhi definisi instrumen ekuitas dalam pencatatan entitas penerbit. Hak dan kewajiban dalam kontrak asuransi (PSAK 62) Kontrak dalam rangka kombinasi bisnis (PSAK 22) Komitmen pinjaman dan provisi (PSAK 57) Transaksi kompensasi berbasis saham (PSAK 53) Hak dan kewajiban dalam ruang lingkup pendapatan (PSAK XX)
Ruang Lingkup Persyaratan penurunan nilai diterapkan untuk hak berdasarkan PSAK (XX) Pendapatan untuk pengakuan keuntungan dan kerugian penurunan nilai. Komitmen pinjaman berikut termasuk dalam ruang lingkup komitmen pinjaman berbentuk liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi. komitmen pinjaman yang dapat diselesaikan secara neto dengan kas atau dengan penyerahan/penerbitan instrumen keuangan lainnya. komitmen untuk menyediakan pinjaman pada suku bunga di bawah bunga pasar. Kontrak pembelian atau penjualan item nonkeuangan yang dapat diselesaikan secara neto dengan kas atau instrumen keuangan lainnya, atau dengan mempertukarkan instrumen keuangan,
PSAK 71 Instrumen Keuangan PSAK 71 merupakan adopsi dari IFRS 9 Financial Instruments yang dikeluarkan per 1 Januari 2016 yang efektif 1 Januari 2018. PSAK 71 mengatur perubahan: klasifikasi dan pengukuran, penurunan nilai, dan akuntansi lindung nilai. Meskipun PSAK 71 akan menggantikan PSAK 55, PSAK 71 ini belum mengganti seluruh ketentuan dan persyaratan yang ada di PSAK 55. Hingga proyek macro hedging selesai dilakukan oleh IASB, PSAK 71 memperkenankan entitas untuk memilih menerapkan model akuntansi lindung nilai sesuai PSAK 71 atau PSAK 55 secara keseluruhan PSAK 71 juga memberikan tambahan opsi kebijakan akuntansi untuk menerapkan PSAK 55 untuk macro hedging jika entitas menerapkan PSAK 71. Amandemen terhadap PSAK Lain. Penerbitan PSAK 71 mengakibatkan amandemen terhadap PSAK lain. Tanggal Efektif dan Ketentuan Transisi PSAK 71 berlaku efektif untuk laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2020. Penerapan dini diperkenankan.
Pengakuan Awal Entitas mengakui aset keuangan atau liabilitas keuangan dalam laporan posisi keuangan, jika dan hanya jika, entitas menjadi salah satu pihak dalam ketentuan pada kontrak instrumen tersebut. Pada saat entitas pertama kali mengakui aset keuangan, entitas tersebut mengklasifikasikannya sesuai dengan paragraf 4.1.1-4.1.5 dan mengukurnya sesuai dengan paragraf 5.1.1-5.1.3. Ketika entitas pertama kali mengakui liabilitas keuangan, entitas tersebut mengklasifikasikannya sesuai dengan paragraf 4.2.1 dan 4.2.2, dan mengukurnya sesuai dengan paragraf 5.1.1.
Pembelian atau Penjualan Reguler Aset Keuangan Pembelian atau penjualan reguler aset keuangan diakui dan dihentikan pengakuannya menggunakan salah satu di antara akuntansi tanggal perdagangan atau akuntansi tanggal penyelesaian.
Penghentian Pengakuan Aset Keuangan Dalam laporan keuangan konsolidasi diterapkan ketentuan konsolidasi, aset keuangan level konsolidasi. Entitas menentukan apakah penghentian pengakuan diterapkan pada bagian, keseluruhan, kelompok aset serupa.
Penghentian Pengakuan Aset Keuangan Entitas menghentikan pengakuan aset keuangan, jika dan hanya jika: hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan berakhir; atau entitas mengalihkan aset keuangan seperti dijelaskan di paragraf 3.2.4 dan 3.2.5, dan pengalihan tersebut memenuhi kriteria penghentian pengakuan di paragraf 3.2.6. Entitas mengalihkan aset keuangan, jika dan hanya jika, entitas: mengalihkan hak kontraktual untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan; atau mempertahankan hak kontraktual untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan tetapi juga menanggung kewajiban kontraktual untuk membayar arus kas yang diterima tersebut kepada satu atau lebih pihak penerima melalui suatu kesepakatan yang memenuhi persyaratan paragraf 3.2.5.
Penghentian Pengakuan Aset Keuangan Pengalihan yang diakui sebagai penghentian pengakuan Pengalihan yang tidak diakui sebagai penghentian pengakuan Keterlibatan berkelanjutan atas aset alihan Keseluruhan pengalihan
Penghentian Pengakuan Liabilitas Keuangan Entitas mengeluarkan liabilitas keuangan dari laporan posisi keuangan, jika dan hanya jika, liabilitas keuangan tersebut berakhir, yaitu ketika kewajiban yang ditetapkan dalam kontrak dilepaskan atau dibatalkan atau kedaluwarsa. Pertukaran antara peminjam dan pemberi pinjaman existing atas instrumen utang dengan persyaratan yang secara substansial berbeda dicatat sebagai penghapusan liabilitas keuangan awal dan pengakuan liabilitas keuangan baru. Modifikasi secara substansial atas ketentuan liabilitas keuangan dicatat sebagai penghapusan liabilitas keuangan awal dan pengakuan liabilitas keuangan baru. Selisih antara jumlah tercatat liabilitas keuangan yang berakhir atau yang dialihkan ke pihak lain, dan imbalan yang dibayarkan, termasuk aset nonkas yang dialihkan atau liabilitas yang ditanggung, diakui dalam laba rugi.
Klasifikasi – Instrumen Keuangan Aset keuangan Liabilitas keuangan Kontrak hibrida dengan aset keuangan sebagai kontrak utama Kontrak lainnya Derivatif melekat
Klasifikasi Intrumen Keuangan Klasikasi berdasarkan model bisnis entitas dalam mengelola aset keuangan dan karakteristik arus kas kontraktual dari aset keuangan. Diukur pada nilai wajar melalui laba rugi kecuali diukur pada biaya perolehan diamortisasi atau nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain. entitas dapat menetapkan pilihan saat pengakuan awal atas investasi pada instrumen ekuitas tertentu yang umumnya diukur pada nilai wajar melalui laba rugi sehingga perubahan nilai wajarnya disajikan dalam penghasilan komprehensif lain. Aset keuangan diukur pada biaya perolehan diamortisasi jika kedua kondisi berikut terpenuhi: aset keuangan dikelola dalam model bisnis yang bertujuan untuk memiliki aset keuangan dalam rangka mendapatkan arus kas kontraktual, dan persyaratan kontraktual meningkatkan arus kas yang semata dari pembayaran pokok dan bunga (solely payments of principal and interest / SPPI ) Reklasifikasi pengelolaan aset keuangan jika dan hanya jika Entitas mengubah model bisnis untuk pengelolaan aset keuangan. Perubahan tersebut diperkirakan sangat jarang terjadi. Ditentukan oleh manajemen entitas sebagai hasil dari perubahan eksternal atau internal dan harus signifikan pada kegiatan operasi entitas dan dapat dibuktikan pada pihak eksternal. Perubahan pada model bisnis entitas akan terjadi hanya jika entitas memulai atau berhenti untuk melaksanakan aktivitas yang signifikan terhadap kegiatan operasinya; entitas telah memperoleh, melepaskan, atau mengakhiri lini bisnis.
Instrumen Keuangan – Klasifikasi Instrumen utang (termasuk kontrak hybrid) Derivatives Ekuitas Tes SPPI / Arus Kas – pokok dan bunga MEMENUHI GAGAL Tes Model Bisnis (BM) – arus kas kontraktual Diperdagangkan Tidak BM 1: arus kas kontraktual BM 2: arus kas Kontraktual dan menjual instrumen keuangan Tidak memenuhi BM 1 dan BM 2 Ya Memilih opsi nilai wajar Opsi FVOCI dipilih Tidak Ya Tidak Tidak Ya Biaya perolehan Diamortisasi FVOCI (with recycling) FVTPL FVOCI* (tanpa recycling) *Tanpa recycling ke laba rugi. Pemilihan tidak dapat dibatalkan dan dapat dilakukan tiap instrument pada saat pengakuan awal
Kriteria SPPI Apakah arus kas berasal hanya dari pokok dan bunga Konsisten dengan ketentuan dasar pinjaman (basic lending agreement) Apakah arus kas berasal hanya dari pokok dan bunga Pokok: jumlah pokok pinjaman yang diperjanjian dalam kontrak nilai wajar pada pengakuan awal Bunga: Imbalan atas nilai waktu uang, risiko kredit, risiko pinjmanan lainnya (mis: likuiditas), biaya lain termasuk biaya administrasi dan margin laba. Pokok pinjaman dan bunga
Kriteria SPPI Memiliki untuk memperoleh arus kas kontraktual Model Bisnis Karakteristik Pengukuran Memiliki untuk memperoleh arus kas kontraktual Tujuan: memperoleh arus kas kontraktul Penjualan bersifat insential Penjuala sangat jarang (volume dan frekuensi) Biaya perolehan diamortisasi Memiliki untuk memperoleh arus kas kontraktual dan untuk dijual Tujuan: memperoleh arus kas kontraktual dan menjual sifatnya tidak terpisahkan. Umumnya lebih banyak penjualan (frekuensi dan volume) dibandingkan memperoleh arus kas kontraktual FVOCI* Lainnya Tujuan: tidak untuk memperoleh arus kas kontraktual atau dijual FVTPL** *Tidak menerapkan opsi pengukuran dengan nilai wajar **Kriteria SPPI tidak relevan – aset dengan model bisnis ini diukur pada FVTPL
Klasifikasi: Aset Keuangan Kategori Pengukuran Kategori pengukuran serupa dengan PSAK 55 Perubahan signifikan dalam mengklasifikasikan aset keuangan Reklasifikasi aset keuangan tunduk pada ketentuan yang sangat rigit dan diperkirakan tidak sering terjadi PSAK 71 PSAK 55 FVTPL Biaya perolehan diamortisasi FVOCI Loan and Receivable HTM FVTPL FVOCI HTM = Fair value to profit and loss = Fair value to other comprehensive Income = Held to Maturiy
Klasifikasi: Liabilitas Keuangan Kategori Pengukuran Ketentuan PSAK 55 sebagian besar masih dipertahankan Biaya perolehan diamortisasi FVTPL Penyajian dalam OCI atas keuntungan atau kerugian liabilitas keuangan yang ditetapkan untuk diukur pada FTPL yang timbul dari perubahan risiko kredit, kecuali jika hal tersebut menciptakan atau meningkatkan inkonsistensi pengakuan dan pengukuran (accounting mismatch) Reklasifikasi liabilitas keuangan – tidak diperkenankan OCI = Other Comprehensive income / Penghasilan Komprehensive lain
Pertimbangan dalam Penilaian Bagaimana kinerja dievaluasi Tingkat penjualan aktual dan ekspektasian Faktor Lainnya Bagaimana Manajer dikompensasi Bagaimana risiko dikelola Dinilai pada tingkat di mana sekompok aset dikelola, misal paorfolio aset
Contoh Model Bisnis Portfoliao likuiditas untuk memenuhi kebutuhan pendanaan dalam kondisi tertentu Portfoliao likuiditas untuk memenuhi kebutuhan pendanaan harian Aset dalam bentuk dana yang dikelola pada nilai wajar Pinjaman ritel untuk sekuritisasi Instrumen diperdagangkan. Aset keuangan untuk mendanai liabilitas asuransi Pinjaman ritel untuk mendapatkan arus kas kontraktual
Klasifikasi Piutang Dagang Kriteria klasifikasi SPPI terpenuhi BM – untuk memperoleh arus kas kontraktual terpenuhi Piutang dagang Untuk piutang dilakukan sekuritisasi dan transaksi lainnya perlu pertimbangan yang lebih kompleks dengan mempertimbangkan bentuk kontraknya anjak piutang
Opsi untuk Ditetapkan pada FVTPL Aset keuangan: dapat dilakukan jika penetapan tersebut menghilangkan atau secara signifikan mengurangi inkonsistensi pengukuran atau pengakuan (accounting mismatch) Liabilitas keuangan: sesuai PSAK 55. Ditetapkan untuk diukur pada FVTPL jika Dikelola atas dasar nilai wajar; atau Mengandung derivative melekat (embedded derivative) yang tidak dapat dipisahkan Berikut dapat ditetapkan untuk diukur pada FVTPL jika kondisi berikut terpenuhi: Kontrak tertentu untuk membeli atau menjual item non finansial Ekposur kredit tertentu
PENGUKURAN Pengukuran awal Pengukuran selanjutnya aset keuangan Pengukuran selanjutnya liabilitas keuangan Pengukuran biaya perolehan diamortisasi Penghapusan Penurunan nilai 5
Pengukuran Awal Instrumen Keuangan FVTPL Tidak diukur pada nilai wajar melalui laba rugi* Nilai wajar ditambah Biaya Transaksi terkait langsung dengan perolehan Nilai wajar (biaya transaksi expense) (biaya transaksi dikapitalisasi) *Pengecualian: piutang dagang tanpa komponen pendanaan signifikan diakui sebesar harga transaksi
PENGUKURAN – Pengukuran Awal Kecuali untuk piutang dagang dalam ruang lingkup paragraf 5.1.3, aset keuangan dan liabilitas keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, pada saat pengakuan awal, entitas mengukur aset keuangan atau liabilitas keuangan pada nilai wajar ditambah atau dikurangi biaya transaksi yang terkait langsung dengan perolehan atau penerbitan aset keuangan atau liabilitas keuangan. Jika nilai wajar aset keuangan atau liabilitas keuangan pada saat pengakuan awal berbeda dari harga transaksinya, maka entitas menerapkan paragraf PP5.1.2A Jika entitas menggunakan akuntansi tanggal penyelesaian untuk aset yang setelah pengakuan awal diukur pada biaya perolehan diamortisasi, maka aset tersebut diakui pertama kali pada nilai wajar pada tanggal transaksi 5
PENGUKURAN –Pengukuran Selanjutnya Setelah pengakuan awal, entitas mengukur aset keuangan, sesuai klasifikasi aset keuangan : Biaya perolehan diamortisasi; Nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain; atau Nilai wajar melalui laba rugi. Entitas menerapkan persyaratan penurunan nilai di bagian 5.5 untuk aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi sesuai dengan paragraf 4.1.2 dan aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain sesuai dengan paragraf 4.1.2A. Entitas menerapkan persyaratan akuntansi lindung nilai sesuai paragraph 6.5.8–6.5.14 (dan, jika dapat diterapkan, PSAK 55 Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran paragraf 89–94 untuk akuntansi lindung nilai atas nilai wajar untuk portofolio dari lindung nilai atas risiko suku bunga) untuk aset keuangan yang ditetapkan sebagai item lindung nilai. 1 5
Pengukuran selanjutnya liabilitas keuangan Setelah pengakuan awal, entitas mengukur liabilitas keuangan sesuai dengan paragraf 4.2.1–4.2.2. Entitas menerapkan persyaratan akuntansi lindung nilai dalam paragraph 6.5.8–6.5.14 (dan, jika dapat diterapkan, PSAK 55 paragraf 89–94 untuk akuntansi lindung nilai atas nilai wajar yang diterapkan pada portofolio dari lindung nilai atas risiko suku bunga) untuk liabilitas keuangan yang ditetapkan sebagai item lindung nilai. 5
Pengukuran biaya perolehan diamortisasi Metode Bunga Efektif Pendapatan bunga dihitung menggunakan metode bunga efektif, yaitu dengan menerapkan suku bunga efektif atas jumlah tercatat bruto aset keuangan, kecuali untuk: aset keuangan yang dibeli atau yang berasal dari aset keuangan memburuk. Untuk aset keuangan tersebut, entitas menerapkan suku bunga efektif yang disesuaikan dengan kredit atas biaya perolehan diamortisasi aset keuangan sejak pengakuan awal. aset keuangan yang tidak dibeli atau yang berasal dari aset keuangan memburuk tetapi selanjutnya menjadi aset keuangan memburuk. Untuk aset keuangan tersebut, entitas menerapkan suku bunga efektif atas biaya perolehan diamortisasi aset keuangan di periode pelaporan selanjutnya. 5
Pengukuran biaya perolehan diamortisasi Modifikasi arus kas kontraktual Saat arus kas kontraktual atas aset keuangan direnegosiasi atau dimodifikasi dan renegosiasi atau modifikasi tersebut tidak menghasilkan penghentian pengakuan aset keuangan entitas menghitung ulang jumlah tercatat bruto aset keuangan dan mengakui keuntungan atau kerugian yang timbul dari modifikasi dalam laporan laba rugi. Jumlah tercatat bruto aset keuangan dihitung ulang (sebagai nilai kini dari arus kas kontraktual yang telah direnegosiasi atau dimodifikasi yang didiskontokan dengan suku bunga efektif awal aset keuangan (atau suku bunga efektif yang disesuaikan dengan kredit untuk aset keuangan yang dibeli atau yang berasal dari aset keuangan memburuk) atau, jika dapat diterapkan, revisi suku bunga efektif dihitung sesuai dengan paragraf 6.5.10. Biaya atau pendapatan jasa yang terjadi mengubah jumlah tercatat aset keuangan yang telah dimodifikasi dan diamortisasi selama sisa jangka waktu aset keuangan modifikasian tersebut. 5
Penghapusan Entitas langsung mengurangi jumlah tercatat bruto dari aset keuangan ketika entitas tidak memiliki perkiraan wajar untuk memulihkan aset keuangan secara keseluruhan atau secara parsial. Penghapusan merupakan kejadian penghentian pengakuan 5
Pengukuran Instrumen Keuangan Kategori Laba Rugi OCI PSAK 55 Biaya perolehan diamortisasi Seluruh keuntungan dan kerugian - Instrumen utang pada FVOCI Bunga, kerugian penurunan nilai, keuntungan/kerugian selisih kurs, keuntungan/kerugian saat pelepasan Keuntungan/ kerugian lainnya Instrumen ekuitas* pada FVOCI Dividen (kecuali) jelas merupakan pemulihan atas sebagian biaya perolehan (investasi) Keuntungan/ kerugian perubahan nilai wajar FVTPL * Pengukuran dengan metode biaya perolehan tidak diperkenankan
Perubahan utama Penurunan Nilai dari PSAK 55 Tipe model Kerugian yang telah terjadi (incurred loss) Kerugian ekspektasian (expcedted loss) Jumlah model Beberapa Satu Ruang lingkup Diper luas Investasi dalam instrumen ekuitas Penurunan nilai diakui untuk investasi pada instrumen ekuitas yang diklasifikasikan sebagai AFS* Tidak ada penurunan nilai yang diakui untuk instrumen ekuitas Pertimbangan (judgement) Diperluas * AFS – Available for sale Meningkat 41
Penurunan Nilai
Ruang Lingkup Penurunan Nilai Dalam ruang lingkup Di luar ruang lingkup Aset keuangan yang merupakan instrumen utang yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi atau FVOCI (misalnya: piutang dagang, instrumen utang). Komitmen pinjaman yang diterbitkan yang tidak diukur pada FVTPL. Kontrak jaminan keuangan* yang diterbitkan yang masuk dalam ruang lingkup PSAK 71, dan yang tidak diukur pada FVTPL. Piutang sewa dalam ruang lingkup PSAK 30. Aset kontrak dalam ruang lingkup PSAK 72. Investasi dalam instrumen ekuitas. Komitmen pinjaman dan jaminan yang diterbitkan yang diukur pada FVTPL. Instrumen keuangan lainnya yang diukur pada FVTPL.
Penurunan nilai – model baru Informasi yang dicakup Kejadian masa lalu Kondisi sekarang Perkiraan kondisi ekonomi masa depan Pada umumnya, seluruh aset keuangan “membawa” penyisihan kerugian. Tidak diperlukan pemicu (trigger) untuk mengakui penurunan nilai Lebih banyak pertimbangan. Satu model untuk seluruh instrumen keuangan dalam ruang lingkup PSAK 71.
Penurunan Nilai
Kerugian Kredit Ekspektasian
Pendekatan umum Kerugian kredit ekspektasian sepanjang umurnya Berpindah kategori Jika risiko kredit dari aset keuangan telah meningkat signifikan sejak pengakuan awal Kerugian kredit ekspektasian sepanjang umurnya Kerugian kredit ekspektasian 12 bulan Kembali Jika kondisi di atas tidak lagi terpenuhi Prinsip umum, menerapkan salah satu dari dua basis pengukuran berikut: Kerugian kredit ekspektasian 12 bulan; atau Kerugian kredit sepanjang umurnya. Basis pengukuran bergantung pada apakah telah terjadi peningkatan risiko kredit secara signifikan sejak pengakuan awal.
Elemen utama dari model penurunan nilai Kerugian kredit Kerugian yang timbul dari peristiwa gagal bayar yang mungkin terjadi dalam 12 bulan setelah akhir periode pelaporan. ekspektasian 12 bulan Kerugian kredit ekspektasian sepanjang umurnya Kerugian yang timbul dari seluruh kemungkinan peristiwa gagal bayar sepanjang prakiraan umur instrumen keuangan. Peningkatan risiko kredit secara signifikan Tidak didefinisikan. Gagal bayar Tidak didefinisikan.
Pendekatan pengukuran ganda – menerapkan definisi gagal bayar Pertimbangkan indikator kualitatif, misalnya: pelanggaran kovenan hutang. Konsisten dengan definisi yang digunakan untuk pengelolaan risiko kredit secara internal atas instrumen yang relevan. Konsisten dengan definisi dalam regulasi yang berlaku, jika memungkinkan. Diterapkan secara konsisten. Terdapat praduga (rebuttable presumption) bahwa peristiwa gagal bayar tidak terjadi sebelum aset keuangan 90 hari menunggak.
Penilaian kenaikan risiko kredit signifikan Penilaian didasarkan pada perubahan risiko gagal bayar sejak pengakuan awal. Tidak didasarkan pada perubahan dalam jumlah kerugian kredit ekspektasian. Berdasarkan seluruh informasi yang wajar dan terdukung, termasuk informasi perkiraan masa depan (forward-looking information), yang tersedia tanpa biaya atau upaya berlebihan, misalnya: Perubahan peringkat kredit internal/eksternal secara aktual atau ekspektasian. Data makroekonomik aktual/perkiraan. Perubahan harga atau indikator pasar atas risiko kredit. Perubahan aktual/ekspektasian dalam hasil operasi/lingkungan bisnis peminjam.
Penilaian kenaikan risiko kredit signifikan – risiko gagal bayar Tidak dapat dilakukan dengan sekedar membandingkan perubahan secara absolut atas risiko gagal bayar. Risiko gagal bayar cenderung menurun seiring berjalannya waktu. Jika risiko gagal bayar tidak menurun seiring berjalannya waktu, dapat mengindikasikan kenaikan risiko kredit. Asumsi di atas tidak berlaku jika kewajiban pembayaran yang signifikan pada periode mendekati jatuh tempo. Penilaian kuantitatif merupakan indikator utama, dan biasanya didasarkan pada ukuran probabilitas gagal bayar sepanjang umur (lifetime probability of default/PD). Indikator kualitatif dipertimbangkan, jika tepat digunakan (sebagai ‘watch list’).
Pengecualian risiko kredit rendah Risiko gagal bayar rendah Instrumen keuangan memiliki risiko gagal bayar yang rendah. Kapasitas yang kuat untuk memenuhi kewajiban dalam jangka waktu dekat Peminjam memiliki kapasitas yang kuat untuk memenuhi kewajiban arus kas kontraktual dalam jangka waktu dekat Perubahan yang memburuk tidak selalu mengurangi kemampuan untuk memenuhi kewajiban Memburuknya kondisi ekonomik dan bisnis dalam jangka panjang mungkin, namun tidak selalu, menurunkan kemampuan peminjam untuk memenuhi kewajiban arus kas kontraktual.
Pengecualian risiko kredit rendah Jika risiko kredit rendah – dapat diasumsikan bahwa risiko kredit belum meningkat secara signifikan sejak pengakuan awal. Penilaian dilakukan dengan dasar instrumen-per-instrumen. Instrumen dengan peringkat rating eksternal “investment grade” adalah salah satu contoh instrumen yang dapat dianggap memiliki risiko kredit rendah. Jika instrumen tidak lagi berisiko rendah, tidak secara otomatis diasumsikan bahwa risiko telah meningkat secara signifikan.
Piutang Dagang dan Piutang Sewa Pendekatan umum Pendekatan disederhanakan Piutang sewa Piutang dagang dan aset kontrak dengan komponen pendanaan signifikan Pendekatan disederhanakan penyisihan kerugian selalu senilai dengan kerugian kredit ekspektasian sepanjang umur Piutang dagang dan aset kontrak tanpa komponen pendaan signifikan
Pendekatan Umum dan Disederhanakan atas Piutang Dagang Dampak memilih pendekatan umum Perlu menelusuri perubahan risiko kredit sejak pengakuan awal. Membutuhkan sistem manajemen risiko kredit yang lebih canggih. Nilai kerugian kredit ekspektasian diperkiraan lebih rendah. Untuk piutang jangka pendek: pendekatan umum dan pendekatan umum akan memberikan hasil yang sama
Mengukur Penurunan Nilai – ECL Probabilitas tertimbang Jumlah yang tidak bias dan rata-rata probabilitas tertimbang (mengevaluasi serangkaian kemungkinan yang dapat terjadi). Nilai kini Suku bunga efektif (EIR) awal, atau dengan melakukan penaksiran tertentu untuk menentukan tingkat bunga, sebagai tingkat diskonto. Kekurangan kas Selisih antara arus kas yang terutang sesuai kontrak dan arus kas yang diperkirakan akan diterima oleh entitas.
Contoh - 1 PT Mawar memiliki piutang dagang senilai Rp200.000 yang jatuh tempo dalam waktu 3 bulan. PT Mawar memperkirakan bahwa skenario yang paling mungkin adalah bahwa jumlah total akan dibayar tepat waktu. PT Mawar mengestimasi bahwa terdapat: 2% probabilitas bahwa debitor sama sekali tidak membayar; dan 98% probabilitas bahwa jumlah total akan dibayar pada saat jatuh tempo. PT Mawar mengukur kerugian ekspektasian sebesar 2% dari jumlah kekurangan kas sebesar Rp200.000. Karena piutang jangka-pendek tidak memiliki tingkat bunga kontraktual, hal ini menyiratkan bahwa suku efektif (EIR) adalah nol dan pendiskontoan umumnya tidak diperlukan. Kerugian ekspektasian = Rp200.000 x 2% + (Rp0 x 98%) = Rp4.000
Contoh - 2 PT. Merapi beroperasi hanya di satu lokasi geografis, dan memiliki portofolio piutang dagang senilai Rp70 juta pada 31 Desember 20X1. Basis pelanggan terdiri atas berbagai pelanggan kecil. Piutang dagang miliki karakteristik risiko yang serupa dan tidak memiliki komponen pendanaan signifikan. PT. Merapi menggunakan matriks penyisihan untuk menghitung penurunan nilai. Matriks penyisihan didasarkan pada: Tingkat gagal bayar historis selama umur yang diharapkan dari piutang dagang; dan Mencakup penyesuaian atas estimasi yang bersifat forward-looking. Belum jatuh tempo Menunggak 1–30 Hari 31–60 Hari 61–90 Hari Menunggak lebih dari 90 Hari Tingkat kerugian 0.5% 1.0% 2.5% 6.0% 10.0%
Contoh - 2 Perhitungan penurunan nilai 30,000,000.00 0.5% 150,000.00 Jumlah tercatat bruto (A) Tingkat kerugian kredit ekspektasian sepanjang umur (B) Penyisihan kerugian kredit ekspektasian sepanjang umur (A x B) Belum jatuh tempo 30,000,000.00 0.5% 150,000.00 Menunggak 1–30 hari 20,000,000.00 1.0% 200,000.00 Menunggak 31–60 hari 10,000,000.00 2.5% 250,000.00 Menunggak 61–90 hari 7,000,000.00 6.0% 420,000.00 Menunggak >90 hari 3,000,000.00 10.0% 300,000.00 70,000,000.00 1,320,000.00
Contoh - 3 PT Kencana memiliki pinjaman (aset keuangan) dengan jangka waktu 10 tahun senilai Rp200.000.000. Bunga dibayarkan setahun sekali. Suku bunga kupon dan suku bunga efektif adalah 5%. PT Kencana menyimpulkan untuk mengakui kerugian kredit ekspektasian 12 bulan. Pinjaman tersebut memiliki PD (probability of default) 12 bulan sebesar 0,5%. LGD (loss given default) – estimasi jumlah kerugian jika pinjaman gagal bayar - adalah 25%, dan akan timbul dalam waktu 12 bulan jika pinjaman gagal bayar. Penyisihan kerugian untuk kerugian kredit ekspektasian 12 bulan adalah 250.000, yang dihitung dengan mengalikan jumlah arus kas terutang dalam kontrak (210.000.000, yakni 200.000.000 pokok + 10.000.000 bunga) dengan PD (0,5%) dan dengan LGD (25%), dan mendiskontokan jumlah yang dihasilkan menggunakan suku bunga efektif satu tahun (5%). 210.000.000 x 0,5% x 25% = 262.500 PV=262.500/1.05=250.000
Arus kas yang diperkirakan Contoh - 3 Pada 31 Desember 20X1, PT A memberikan pinjaman untuk periode 4 tahun dengan nilai Rp 1 juta yang diklasifikasikan sebagai diukur pada biaya perolehan diamortisasi. Bunga dibayarkan setiap tahun. Tingkat bunga kupon dan tingkat bunga efektif (EIR) = 5%. PT A menyimpulkan bahwa tepat untuk mengakui kerugian kredit ekspektasian 12 bulan. Pinjaman tersebut memiliki PD (probability of default) 12 bulan sebesar 0,5%. Tabel di samping menunjukan arus kas kontraktual dan probabilitas tertimbang arus kas yang diperkirakan jika pinjaman tersebut gagal bayar dalam 12 bulan setelah akhir periode pelaporan. Pertanyaan: Berapa jumlah penyisihan kerugian atas pinjaman tersebut pada 31 Desember 20X1? Tanggal Arus kas kontraktual Arus kas yang diperkirakan 31 Desember 20X2 50.000 31 Desember 20X3 70.000 31 Desember 20X4 31 Desember 20X5 1.050.000 400.000 31 Desember 20X6
Arus kas kontraktual (A) Arus kas yang diperkirakan (B) Contoh - 4 Tanggal jatuh tempo 31/12/20X5 Pokok 200,000,000 Suku buku efektif awal 5.00 % Probability of default (12 bulan) 0.5% Tanggal Arus kas kontraktual (A) Arus kas yang diperkirakan (B) Kekurangan kas (A-B) Nilai kini (5%) 31/12/20X2 10,000,000 - 9,523,810 31/12/20X3 14,000,000 (4,000,000) -3,628,118 31/12/20X4 -3,455,350 210,000,000 80,000,000 130,000,000 106,951,322 31/12/20X6 (80,000,000) -62,682,093 46,709,570 Nilai kini dari kekurangan kas x Probability of default (12 bulan) Kerugian kredit ekspektasian 233,548 Jurnal pada tanggal 31 Desember 20X1: Debit Kredit Pinjaman – jumlah tercatat bruto Kas Kerugian penurunan nilai Pinjaman – penyisihan kerugian kredit ekspektasian
Contoh - 5 Melanjutkan contoh #2, pada 31 Desember 20X2, PT A menyimpulkan bahwa tepat untuk mengakui kerugian kredit ekspektasian sepanjang umur. PT A mengestimasi pinjaman tersebut memiliki PD (probability of default) sepanjang umur sebesar 20%. Jika pinjaman gagal bayar kapan pun selama periode pinjaman, nilai kini sisa kekurangan kas sebesar Rp 89.283.800 pada 31 Desember 20X2. Pada contoh #2, penyisihan kerugian kredit pada 31 Desember 20X1 sebesar Rp233.548. Pertanyaan: Apa jurnal pada tanggal 31 Desember 20X1? Berapa jumlah penyisihan kerugian kredit yang diakui pada tanggal 31 Desember 20X2? Apa jurnal pada tanggal 31 Desember 20X2?
Contoh - 5 Pertanyaan #2 Pertanyaan #3 Nilai kini sisa kekurangan kas 89,283,800.00 Probability of default sepanjang umur 20% Kerugian kredit ekspektasian 17,856,760.00 Pertanyaan #3 Kerugian kredit ekspektasian - 31 Desember 20X1 233,548 Kerugian kredit ekspektasian - 31 Desember 20X2 Tambahan kerugian kredit ekspektasian - tahun 20X2 17,623,212.15 Jurnal pada tanggal 31 Desember 20X2: Debit Kredit Pinjaman – jumlah tercatat bruto 10,000,000 Pendapatan bunga (untuk mengakui pendapatan bunga berdasarkan suku bunga efektif pinjaman, yakni 5% dari 1 juta) Kas (untuk mengakui penerimaan kas atas bunga) Kerugian penurunan nilai Pinjaman – penyisihan kerugian kredit ekspektasian (untuk mengakui perubahan atas penyisihan kerugian kredit selama tahun 20X2)
Akuntansi Lindung Nilai Tujuan dan Ruang Lingkup Akuntansi Lindung Nilai Instrumen Lindung Nilai Item lindung nilai Kriteria Kualifikasian untuk Akuntansi Lindung Nilai Akuntansi untuk Hubungan Lindung Nilai Kualifikasian Lindung Nilai atas Sekelompok Item Opsi untuk menetapkan eksposur kredit yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi
Akuntansi Lindung Nilai
Kriteria Kualifikasian Akuntansi Lindung Nilai Menghilangkan persyaratan tes efektivitas tersebut dan memperkenalkan persyaratan yang lebih umum (principle-based) menggunakan pertimbangan manajemen, yaitu: terdapat hubungan ekonomik antara item lindung nilai dengan instrumen lindung nilai; pengaruh risiko kredit tidak mendominasi perubahan nilai yang dihasilkan dari hubungan ekonomik tersebut; dan rasio lindung nilai dari hubungan lindung nilai adalah rasio yang sama dari hasil kuantitas item lindung nilai yang secara aktual dilindung nilai dan kuantitas instrumen lindung nilai yang secara aktual digunakan entitas untuk melindung nilai sejumlah kuantitas item lindung nilai tersebut. Menurut PSAK 55, hubungan lindung nilai dapat dianggap efektif jika memenuhi persyaratan tes efektivitas 80-125% tidak berlaku
Rebalancing Hubungan Lindung Nilai Jika hubungan lindung nilai tidak lagi memenuhi persyaratan efektivitas lindung nilai terkait dengan rasio lindung nilai, namun tujuan manajemen risiko hubungan lindung nilai tersebut ditetapkan sama, entitas menyesuaikan rasio lindung nilai atas hubungan lindung nilai sehingga memenuhi kriteria kualifikasian lagi rebalancing. Rebalancing mengacu pada penyesuaian yang dibuat untuk kuantitas yang ditetapkan dari item lindung nilai yang sudah ada untuk tujuan mempertahankan rasio lindung nilai yang sesuai dengan persyaratan efektivitas lindung nilai Perubahan jumlah yang ditetapkan dari item lindung nilai atau instrument lindung nilai untuk tujuan yang berbeda bukan merupakan rebalancing.
Tujuan dan Ruang Lingkup Akuntansi Lindung Nilai Tujuan akuntansi lindung nilai adalah untuk menunjukkan dalam laporan keuangan dampak dari aktivitas manajemen risiko entitas yang menggunakan instrumen keuangan untuk mengelola eksposur yang timbul dari risiko tertentu yang dapat mempengaruhi laba rugi Pendekatan ini bertujuan menyampaikan konteks instrumen lindung nilai dalam hal akuntansi lindung nilai diterapkan dan memberi informasi atas tujuan dan dampak lindung nilai. Untuk lindung nilai atas nilai wajar atas eksposur suku bunga dari portofolio aset keuangan atau liabilitas keuangan Entitas dapat menerapkan persyaratan akuntansi lindung nilai dalam PSAK 55
Instrumen Lindung Nilai Derivatif yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi dapat ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai, kecuali untuk beberapa written option. Aset keuangan nonderivatif atau liabilitas keuangan nonderivatif yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi dapat ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai kecuali liabilitas keuangan yang ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laba rugi dan jumlah perubahan nilai wajar yang diatribusikan oleh perubahan dalam risiko kredit liabilitas tersebut disajikan dalam penghasilan komprehensif lain. Untuk tujuan akuntansi lindung nilai, hanya kontrak dengan pihak eksternal dari entitas pelapor dilaporkan) dapat ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai. Instrumen Kualifikasian
Instrumen Lindung Nilai Instrumen kualifikasian harus ditetapkan seluruhnya sebagai instrumen lindung nilai. Pengecualian yang diizinkan pada: pemisahan nilai intrinsik dan nilai waktu dari kontrak opsi dan penetapan sebagai instrumen lindung nilai hanya mencakup perubahan nilai intrinsik dalam opsi, dan tidak termasuk perubahan dalam nilai waktunya pemisahan elemen forward dan elemen spot dari kontrak forward dan penetapan sebagai instrumen lindung nilai hanya mencakup perubahan dari nilai elemen spot dari kontrak forward dan bukan elemen forward-nya. Basis spread mata uang asing dapat dipisahkan dan dikeluarkan dari penetapan instrumen keuangan sebagai instrument lindung nilai proporsi dari keseluruhan instrumen lindung nilai, misalnya 50% dari jumlah nominal, dapat ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai dalam hubungan lindung nilai. Penetapan instrumen lindung nilai
Item lindung nilai Item lindung nilai dapat berupa aset atau liabilitas yang diakui, komitmen pasti yang belum diakui, prakiraan transaksi atau investasi neto pada kegiatan usaha luar negeri. suatu item tunggal; atau kelompok dari item item lindung nilai dapat merupakan bagian dari item atau kelompok item Item lindung nilai dapat berupa: Item lindung nilai harus dapat diukur secara andal.
Item lindung nilai Jika item lindung nilai adalah prakiraan transaksi,, transaksi tersebut harus kemungkinan besar terjadi. Eksposur gabungan yang merupakan kombinasi dari eksposur yang memenuhi syarat sebagai item lindung nilai derivatif dapat ditetapkan sebagai item lindung nilai Akuntansi lindung nilai antar entitas dalam kelompok usaha hanya dalam laporan keuangan individual atau laporan keuangan tersendiri Tidak pada laporan keuangan konsolidasian Kecuali laporan keuangan konsolidasian entitas investasi Hanya untuk transaksi eksternal.
Item lindung nilai Penetapan item lindung nilai Entitas dapat menetapkan suatu item secara keseluruhan atau komponen dari suatu item sebagai item lindung nilai dalam hubungan lindung nilai. Entitas hanya dapat menetapkan jenis-jenis komponen berikut: hanya perubahan dalam arus kas atau nilai wajar dari item yang dapat diatribusikan kepada risiko spesifik atau berbagai risiko, jika berdasarkan penilaian di dalam konteks struktur pasar tertentu, komponen risiko dapat diidentifikasi secara terpisah dan dapat diukur secara andal . Komponen risiko mencakup penetapan atas perubahan hanya dalam arus kas atau nilai wajar dari item lindung nilai di atas atau di bawah harga yang ditentukan atau variabel lainnya (risiko sepihak). satu atau lebih arus kas kontraktual yang dipilih. komponen dari jumlah nominal, yakni bagian tertentu dari jumlah suatu item Penetapan item lindung nilai
Kriteria Kualifikasian untuk Akuntansi Lindung Nilai Suatu hubungan lindung nilai memenuhi syarat akuntansi lindung nilai hanya jika seluruh kriteria berikut ini dipenuhi tiga syarat: hubungan lindung nilai hanya terdiri dari instrumen lindung nilai yang memenuhi syarat dan item lindung nilai yang memenuhi syarat. pada awal hubungan lindung nilai terdapat penetapan dan dokumentasi formal atas hubungan lindung nilai dan tujuan manajemen risiko entitas dan strategi pelaksanaan lindung nilai. Dokumentasi mencakup: identifikasi instrumen lindung nilai, item lindung nilai, sifat risiko yang dilindung nilai dan bagaimana entitas akan menilai apakah hubungan lindung nilai memenuhi persyaratan efektivitas lindung nilai (termasuk analisis sumber dari ketidakefektifan lindung nilai dan bagaimana menentukan rasio lindung nilai).
Kriteria Kualifikasian untuk Akuntansi Lindung Nilai hubungan lindung nilai memenuhi seluruh persyaratan efektivitas lindung nilai berikut ini: terdapat hubungan ekonomik antara item lindung nilai dengan instrumen lindung nilai; pengaruh risiko kredit tidak mendominasi perubahan nilai yang dihasilkan dari hubungan ekonomik tersebut dan rasio lindung nilai dari hubungan lindung nilai adalah rasio yang sama dari hasil kuantitas item lindung nilai yang secara actual dilindung nilai dan kuantitas instrumen lindung nilai yang secara aktual digunakan entitas untuk melindung nilai sejumlah kuantitas item lindung nilai tersebut.
Kriteria Kualifikasian untuk Akuntansi Lindung Nilai Akan tetapi, penetapan dimaksud jangan sampai mencerminkan ketidakseimbangan antara pembobotan item lindung nilai dan instrument lindung nilai sehingga menimbulkan ketidakefektifan lindung nilai (tanpa mempertimbangkan apakah diakui atau tidak) yang secara akuntansi dapat mengakibatkan hasil pencatatan yang tidak konsisten dengan tujuan akuntansi lindung nilai
Akuntansi untuk Hubungan Lindung Nilai Kualifikasian 1 Lindung nilai atas nilai wajar Lindung nilai atas arus kas Lindung Nilai Investasi Neto dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri Akuntansi untuk nilai waktu dari opsi Akuntansi untuk Elemen Forward dari Kontrak Forward dan Basis Spread Mata Uang Asing dari Instrumen keuangan
Akuntansi untuk Hubungan Lindung Nilai Kualifikasian 2 Entitas menerapkan akuntansi lindung nilai untuk hubungan lindung nilai yang memenuhi kriteria kualifikasian termasuk keputusan entitas untuk menetapkan hubungan lindung nilai. Terdapat tiga jenis hubungan lindung nilai: lindung nilai terhadap eksposur perubahan nilai wajar dari aset atau liabilitas yagn diakui, atau komitmen pasti yang belum diakui, atau komponen dari item tersebut, yang diatribusikan pada risiko tertentu dan mempengaruhi laba rugi. lindung nilai atas nilai wajar: lindung nilai terhadap eksposur variabilitas arus kas yang dapat diatribusikan pada risiko tertentu yang terkait dengan keseluruhan atau komponen dari suatu aset atau liabilitas yang diakui atau yang dapat diatribusikan pada risiko tertentu yang terkait dengan prakiraan transaksi yang kemungkinan besar terjadi, dan dapat mempengaruhi laba rugi. lindung nilai atas arus kas: lindung nilai investasi neto dalam kegiatan luar negeri
Lindung Nilai atas Sekelompok Item Kelayakan dari Kelompok Item Sebagai Item Lindung Nilai Penetapan Komponen dari Jumlah Nominal Penyajian Posisi Neto Nihil
Opsi untuk menetapkan eksposur kredit yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi Kelayakan eksposur kredit untuk penetapan pada nilai wajar melalui laba rugi Akuntansi untuk eksposur kredit yang ditetapkan pada nilai wajar melalui laba rugi
Tanggal Efektif Entitas menerapkan Pernyataan ini untuk periode tahun buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2019. Penerapan dini diperkenankan. Jika entitas memilih untuk menerapkan dini Pernyataan ini, entitas harus mengungkapkan fakta tersebut dan menerapkan semua persyaratan dalam Pernyataan ini pada waktu yang sama.
Ketentuan Transisi Entitas menerapkan Pernyataan ini secara retrospektif sesuai dengan PSAK 25: Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan. Pernyataan ini tidak diterapkan untuk item yang telah dihentikan pengakuannya pada tanggal penerapan awal. Ketentuan Transisi untuk Akuntansi Lindung Nilai. Ketika entitas pertama kali menerapkan Pernyataan ini, entitas dapat memilih sebagai bagian kebijakan akuntansinya untuk menerapkan persyaratan dalam Bab 6 dari PSAK 71 ini atau terus menerapkan persyaratan akuntansi lindung nilai sesuai PSAK 55 untuk seluruh hubungan lindung nilainya. Hal ini dikarenakan PSAK 71 belum mengakomodir persyaratan terkait macro hedging.
Kerugian Penurunan Nilai Ekspektasian
Kerugian Penurunan Nilai Ekspektasian
martani@ui.ac.id atau dwimartani@yahoo.com http://staff.blog.ui.ac.id/martani/