Pencapaian Universal Access Melalui Program Hibah Air Limbah Setempat 15 Mei 2018 Direktorat Perkotaan, Perumahan, dan Permukiman Kementerian PPN/BAPPENAS
Capaian dan Target Pembangunan Air Minum dan Sanitasi (NASIONAL) Sedang dilakukan Background Study RPJMN 2020-2024 untuk keselarasan dengan indikator/target SDGs 2030 SDGs 2030 Posisi saat ini RPJMN 2015-2019 RPJMN 2020-2024 2015 2019 2024 2030 2017 Target 2030 (SDGs) 100% akses sanitasi aman 100% sampah tertangani Sedang dilakukan background study RPJMN --> untuk indikator SDGs 2030 2
BABS 85% LAYAK | 15% DASAR | 0% BABS 100% AMAN Capaian dan Target Pembangunan Sanitasi (Air Limbah) Menuju Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB/SDGs) TPB GOAL 6 6.2 Akses universal sanitasi layak dan STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat) 6.3 Pengurangan air limbah yang tidak diolah Capaian Nasional TARGET 2019 85% LAYAK | 15% DASAR | 0% BABS AKSES LAYAK: 67,54% AKSES DASAR: 9,37% TIDAK ADA AKSES: 23,09% 70 juta jiwa penduduk yang harus dilayani sanitasi layak sampai tahun 2019 27 juta jiwa penduduk harus STOP BABS *) asumsi pertambahan jumlah penduduk tahun 2019 (BPS Riau) UNIVERSAL ACCESS STBM Akses Aman: 7,39% Tersambung SPALD: +2% Apakah akses aman masuk ke dalam akses layak kalo di pie chart ini? Inisiatif FSM (Fecal Sludge Management) TARGET 2030 100% AMAN BABS Indonesia – 10,41% Jaringan Perpipaan (Sewerage) Sumber data: diolah dari Susenas KOR 2017
SFD – Diagram Alur Tinja di Indonesia SFD Indonesia Dari 85% sistem setempat sekitar setengahnya* bermasalah dengan penampungannya: Tidak ditampung (>22,5%) Tidak pernah dikosongkan (15,2%), sehingga terindikasi bocor/tidak aman Tangki septik/pengolahan air limbah sistem setempat harus disedot untuk mencapai akses aman!! Sumber: WSP – WBOJ
Potensi Sumber Pendanaan Pembangunan Sanitasi Dalam mendukung implementasi dan memperoleh potensi pendanaan yang ada, maka pemerintah daerah (provinsi dan kabupaten/kota) harus mampu melakukan: DAK Sanitasi Rp. 5,43 T (2015-2018) dan terus meningkat sAIIG Rp. 400 Milyar (2012-2017) ZISWAF Saat Ini: Rp. 657 Juta dan terus dikembangkan Dana Desa Rp. 226,9 T (2016-2018) Lainnya: KPBU, PINA dan CSR ADVOKASI KEPADA KEPALA DAERAH -------------------------------------------- INTERNALISASI SSK KE DALAM PROSES PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN KOLABORASI DAN INTEGRASI DENGAN PROGRAM LAINNYA, seperti KOTAKU dan Kesehatan* Micro-credit Sanitasi Potensi: Rp 21 Milyar Hibah Sanitasi Rp. 50 Milyar (2012-2017) HIBAH APBN Air Limbah Setempat Rp. 148 M (SPPH 2017) Dan akan dikembangkan skema nasional-nya *)SE Menteri Kesehatan No. 184 Tahun 2015 (Pendanaan Untuk Upaya Pelayanan Kesehatan Preventif di Provinsi dan Kabupaten/Kota)
Apa yang Harus Dilakukan Oleh Pemda? (1) Sinergi Perencanaan dan Pendanaan Pemda mengetahui rencana pengembangan pengelolaan air limbah di wilayahnya Pemda melakukan sinergi sumber-sumber pendanaan yang dapat mendukung pembangunan air limbah Dapat dilakukan melalui SSK Koordinasi Melalui Pokja AMPL/Sanitasi Koordinasi program/kegiatan terkait: Perubahan perilaku (Dinkes) dan monitoring kualitas lingkungan (Dinas LH) Melibatkan Satker PSPLP
Ilustrasi Pemenuhan Target UA Melalui Sinergi Pendanaan Kecamatan Banjarsari Target: 52.179 KK Eksisting akses layak: 47.343 KK Gap: 4.836 KK Rencana SPALD-T dari DAK Kecamatan Jebres Target: 54.464 KK Eksisting akses layak: 51.721 KK Gap: 2.743 KK Rencana SPALD-T untuk 250 KK dan SPALD-S untuk 750 KK dari APBN (DAK) Rencana SPALD-S Individual dari APBN (Hibah) 392 KK Rencana SPALD-S Individual dari APBD Kota : 851 KK dan APBD Prov: 500 KK Kecamatan Lameyan Target: 26.819 KK Eksisting akses layak: 24.923 KK Gap: 1.896 KK Rencana SPALD-S dari APBN: 500 KK Rencana SPALD-T dari APBD Prov: 390 KK Rencana SPALD-S Individual dan Komunal dari APBD Kota: 806 KK Rencana SPALD-S Individual dari CSR: 200 KK Kecamatan Pasar Kliwon Target: 35.008 KK Eksisting akses layak: 33.273 KK Gap: 1.735 KK Rencana SPALD-T dari APBN untuk 1.445 KK Rencana SPALD-S Individual dari APBD Kota untuk 290 KK Kecamatan Serengan Target: 18.505 KK Eksisting akses layak: 16.374 KK Gap: 2.131 KK Rencana SPALD-S Komunal dari APBD untuk 205 KK Rencana SPALD-T dari Hibah Sanitasi untuk 1.926 KK Sumber: SSK Kota Solo, dan ilustrasi PMU PPSP
Apa yang Harus Dilakukan Oleh Pemda? (2) Pengelolaan Sistem Secara Komprehensif Menuju akses aman Dinas pengelola, seperti Dinas CK/PU harus melakukan pengelolaan terhadap tangki septik terbangun melalui penyedotan secara berkala Pemda melakukan pendataan kondisi fasilitas sanitasi di rumah tangga yang dimiliki Pemda mengalokasikan anggaran yang memadai untuk pengelolaan sistem sanitasi Dapat bekerjasama dengan pihak lain, sebagai contoh; kerjasama dengan pihak swasta dalam penyedotan
TERIMA KASIH Masih banyak yang perlu dilakukan.. bersama kita membangun sanitasi TERIMA KASIH