Communication Disorder

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Ni Wayan Primanovenda, S.Psi
Advertisements

PSIKOLOGI ANAK KHUSUS Minggu 8.
Anggota : 1. Ratri Wahyuning Rahayu. ( ) 2. Riska Nurdianah
ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS
Dra. Diana Rusmawati,Psikolog 2011
ESTY ARYANI SAFITHRY, M.PSI, PSIKOLOG
Dr. Tjhin Wiguna, SpKJ(K) Psikiater Anak
PSIKOLOGI KOMUNIKASI Sumbodo Prabowo.
MAULFI SYAIFUL RIZAL FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS BRAWIJAYA
PSIKOLOGI PENDIDIKAN Introduction-Perkenalan
PENJAS ADAPTED BAGI TUNARUNGU
Oleh : Valentin Quanti s
AUTISME Presented by Oleh Erwin Setyo Kriswanto
Klasifikasi Sistem Lambang menurut Tadeuz Kowzan
PSIKOLOGI ANAK KHUSUS.
GANGGUAN BICARA DAN BAHASA
PERKEMBANGAN ASPEK BAHASA / VERBAL
Kesulitan Membaca Winanti S. Respati winsr-rev2008.
KECERDASAN MAJEMUK (Multiple Intelligent)
KECERDASAN MAJEMUK (Multiple Intelligent)
MEDIA KOMUNIKASI MANAGER- SUBORDINATE
POKOK BAHASAN Pertemuan 5 Matakuliah: Psikologi Pendidikan Tahun: 2009.
SEHAT MENTAL World Health Organization (WHO): Sehat adalah keadaan sejahtera secara fisik, mental dan sosial secara penuh, bukan semata-mata absennya.
Wien/pgsd_perk Penyimpangan Perilaku pada Anak. wien/pgsd_perk Penyimpangan Perilaku  Penyimpangan perilaku biasanya dihubungkan dengan perilaku abnormal.
FASE BAYI Oleh: KUNTJOJO D3 Kebidanan Kediri, Poltekes Malang 2008 Oleh: KUNTJOJO D3 Kebidanan Kediri, Poltekes Malang /22/20151.
GAMBARAN UMUM KETERAMPILAN BERBAHASA
Tugas PPT Media Bimbingan dan Konseling
ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS
PRINSIP–PRINSIP Perkembangan
Multiple Intelligence
KESUKARAN BELAJAR.
Diagnosis dan penatalaksanaan psikologis pada anak autis
Dissociative disorder
Matakuliah : L0094-Ilmu Sosial Untuk Psikologi
FASE BAYI Oleh:.
PSIKOLOGI PENDIDIKAN ANAK TUNAWICARA (GG KOMUNIKASI)
2 PENERJEMAHAN.
KECERDASAN MAJEMUK (MULTIPLE INTELLIGENT)
DISUSUN OLEH: METTY VERASARI
MAKNA KESULITAN BELAJAR NOVENDAWATI WAHYU SITASARI
GANGGUAN SKIZOAFEKTIF
SIFAT-SIFAT KOMUNIKASI
Prof. DR. Fawzia Aswin Hadis
Desrina Ernawati Situmorang ( )
PERKEMBANGAN ASPEK BAHASA / VERBAL
DASAR-DASAR KETERAMPILAN BERBICARA
Klinefelter dan turner
KOMUNIKASI EFEKTIF Nia H. Septianni, S. Psi -Pengantar Psikologi-
GANGGUAN PENYESUAIAN DIRI
PENGERTIAN REMAJA # Perubahan periode dari masa anak-anak dan dewasa (10-21 th). # Masa perkembangan setelah masa anak-anak dan menuju masa dewasa,
Denver Development Screening Test (DDST)
PSIKOLOGI PENDIDIKAN ANAK TUNAWICARA (GG KOMUNIKASI)
Sindrom Guillain–Barré
THINKING AND LANGUAGE Ardelia Christa Sari Dwi Agung S.
Tugas PPT Media Bimbingan dan Konseling
DDST ( Denver Development Screening Test )
PERKEMBANGAN BAHASA.
PSYCHOLOGICAL DISORDER
Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) Mengenal Lebih Dekat dan Penanganannya di Kelas Oleh: Ana Karunia, S.Psi.
Dosen pembimbing : Hj. I . G .A AJU NITYA DHARMANI
PERTUMBUHAN & PERKEMBANGAN ANAK USIA SEKOLAH (6-12 Thn)
PSIKOLOGI KOMUNIKASI Sumbodo Prabowo.
DEMENSIA.
Intelectual Disability
Monica Anggraini ( ) Vidinia Ramadhani ( )
Irma Prilisiana P Karina Rahayu Dinda Arumbay Aldi Setyawan Bimo
01 Minggu 5 Cerebral Palsy.
HOW TO BE A GOOD PUBLIC SPEAKER Sari Widuri,SE,MSi.
Penilaian Tumbuh Kembang Bayi & Anak FKIK Unwar, Kamis 10 Desember 2015 Dr.dr.A.A.Oka Lely,Sp.A SMF Anak/ RSUD Sanjiwani Gianyar.
KOMUNIKASI EFEKTIF -Pengantar Psikologi-. 2 *Komunikasi adalah proses pemindahan pengertian dari si pengirim ke si penerima. *Suatu ide, tidak peduli.
Transcript presentasi:

Communication Disorder Minggu 4

Communication Disorder produksi bahasa (gangguan phonological) kelancaran berbicara (stuttering) penggunaan bahasa untuk komunikasi (expressive language disorder) menangkap apa yang orang lain katakan (mixed expressive-receptive language disorder). Communication disorder (gangguan komunikasi) adalah sebuah istilah diagnose yang menunjukkan adanya penghambat atau kesulitan pada:

Phonological disorder Terjadi pada saat anak kesulitan mengendalikan kecepatan ucapannya, atau lambat dalam belajar mengartikulasikan suara tertentu

Menurut DSM IV Phonological disorder memiliki kriteria A. Failure to use developmentaly expected speech sounds that are appropriate for age and dialect (e.g., errors in sounds production, use, representation, or organization such as, but not limited to, substitutions of one sounds for another (use of/t/for target/k/ sound) or omissions of sounds such as final consonants

B. The difficulties in speech sound production interfere with academic or occupational achievement or with social communication C. If Mental Reterdation, a speech-motor or sensory defocit, or enviromental deprivation is present, the speech difficulties are excess of those usually associated with these problems

Etiologi - Genetik Otak Penelitian anatomi dan neuroimaging menunjukkan bahwa kekurangan dalam phonological awareness berkaitan dengan masalah dalam koneksi antara bagian di dalam otak, bukan tidak berfungsinya salah satu bagian otak (Lyon et al, 2003). Penelitian lainnya memberikan indikasi bahwa performa yang lemah dalam phonological awareness berhubungan dengan kurangnya aktivitas otak dalam bagian lobus temporal kiri. Hal ini menunjukkan bahwa hambatan fonem berasal dari kekurangan neurological atau penyimpangan dalam sistem hemisfer kiri yang berfungsi mengendalikan kemampuan memproses fonem (Shaywitz, 2003; Tallal, 2003). Otak

Otitis media (middle ear infection) Neorological Condition Ucapan orangtua dan rangsangan bahasa berpengaruh besar terhadap perkembangan bahasa anak. Home environment Cognitive limitation Mental Retardation Neorological Condition Cerebral Palsy

Treatment Specialized preschool Home-based parent training

Expressive Language Disorder Menurut PPDGJ III Pedoman Diagnostik Gangguan Berbahasa Ekspresif (F80.1): A. Gangguan perkembangan yang khas, dimana kemampuan anak dalam mengekspresikan bahasa dengan berbicara jelas dibawah rata-rata anak dalam usia mentalnya, tetapi pengertian bahasa dalam batas-batas normal dengan atau tanpa gangguan artikulasi

B. Meskipun terdapat variasi individual yang luas dalam perkembangan bahasa yang normal, tidak adanya kata atau beberapa kata yang muncul pada usia 2 tahun dan ketidakmampuan dalam mengerti kata majemuk sederhana pada usia 3 tahun, dapat diambil sebagai tanda yang bermakna dari keterlambatan

C. Kesulitan-kesulitan yang tampak belakangan termasuk: Perkembangan kosakata yang terbatas Kesulitan dalam memilih dan mengganti kata-kata yang tepat Penggunaan berlebihan dari sekelompok kecil kata-kata umum Memendekan ucapan yang panjang Kesalahan kalimat Kehilangan awalan atau akhiran yang khas Salah atau gagal dalam menggunakan aturan bahasa seperti kata penghubung

D. Ketidakmampuan dalam bahasa lisan sering disertai dengan kelambatan atau kelainan dalam bunyi kata yang dihasilkan E. Penggunaan bahasa nonverbal (seperti senyum, dan gerakan tubuh) dan bahasa “internal” yang tampak dalam imajinasi atau dalam permainan khayalan harus relatif utuh dan kemampuan sosial tanpa kata-kata tidak terganggu

F. Sebagai kompensasi dari kekurangannya, anak akan berusaha berkomunikasi dengan menggunakan demonstrasi, lagak (gesture), mimik atau bunyi yang non-bahasa

Mixed expressive-receptive language disorder). A. The scores obtained from a battery of standardized individually administered measures of both receptif and expresive language development are substantially below those obtained from standardized measures of nonverbal intellectul capacity. Symptoms include those for Expressive Language Disorder as well as difficulty understanding words, sentences, or specific types of words, such as spatial terms Menurut DSM IV

B. The difficulties with receptive and expressive language significantly interfere with academic or occupational achievement or social communication C. Criteria are not met for a Pervasive Developmental Disorder D. If Mental Retardation, a speech-motor or sensory deficit, or enviromental deprivation is present, the language difficulties are in excess of those usually associated with these problems

Menurut PPDGJ Gagap (stuttering) (F98.5) memiliki kriteria: A. Cara berbicara yang ditandai dengan pengulangan suara atau perpanjangan suku kata atau kata atau sering gugup atau terhenti sehingga mengganggu irama alur bicara

B. Disritmia ringan dari gangguan ini sering ditemukan sebagai fase transisi pada usia dini anak atau sebagai pola bebrbicara yang ringan namun berkelanjutan pada usia selanjutnya dan pada usia dewasa harus digolongkan sebagai gangguan hanya bila keparahannya sangat menggangu kelancaran berbicara mungkin kondisi ini disertai gerakan pada wajah dan/atau bagian tubuh lainnya yang bersamaan waktu pengulangan atau hambatan alur bicara. Tidak ditemukan gangguan neorologis yang mendasari

C. Pada beberapa kasus dapat pula disertai oleh gangguan perkembangan berbicara atau berbahasa, dalam hal ini maka harus diberi kode secara terpisah dibahas kode F80/

Etiologi Para peneliti meyakini bahwa genetic adalah faktor yang paling kuat dalam stuttering. Andrew dkk (1991) dalam penelitiannya menyatakan bahwa faktor keturunan memiliki kontribusi sebesar 71% dalam penyebab stuttering. Sementara 29% berasal dari faktor lingkungan. Reinforce, imitasi, dan stress

Treatment Treatment yang paling tepat adalah mengajarkan orangtua bagaimana berbicara secara perlahan dengan anak yang mengalami stuttering, gunakan kalimat pendek dan sederhana, serta hilangkan tekanan kepada anak terutama yang melalui ucapan.