TEORI TEORI DI KOMUNIKASI MASSA P5 TEORI TEORI DI KOMUNIKASI MASSA
PERKEMBANGAN TEORI KOMUNIKASI MASSA Studi komunikasi massa secara umum memahas dua hal pokok, yaitu : (1) melihat peran media massa terhadap masyarakat luas beserta institusinya; dan (2) melihat hubungan antara media dengan audiensnya, baik secara kelompok maupun individual Perkembangan teori komunikasi massa dapat membantu memahami mengenai bagaimana teori-teori pada masa lalu berevolusi dan mengapa teori-teori terbaru dianggap penting. l
BEBERAPA CONTOH TEORI DALAM KOMUNIKASI MASSA HYPODERMIC NEEDLE THEORY (TEORI JARUM HIPODERMIK/TEORI JARUM SUKTIK) Cultivation theory (teori kultivasi) Spiral of silence Theory Technological Determinism Theory (teori determinasi teknologi) Diffusion of innovation theory (teori inovasi difusi) Uses and gratification Theory Agenda Setting Theory Media Critical Theory
Teori kultivasi Teori yang melihat keseringan orang dalam menonton televisi Ada istilah heavy viewer dan light viewer Semakin kita sering melihat tayangan tv semakin kita terpapar atas tayangan yg ada di televisi Contoh: apabila sering lihat kekerasan maka kita beranggapan dunia diluar keras dan jahat Demikian pula bagi light viewer ( yg jarang lihat media). Rasa kekhawatiran tdk muncul bahwa dunia di luar baik baik saja.
Teori Spiral Keheningan Dikemukakan oleh Elisabeth Noelle-Neumann. Suara mayoritas lebih di akomodir dan di dengarkan. Dalam kasus bermedia, yg banyak diperbincangkan itu yang diangkat. Suara minoritas biasanya cenderung diam, dan tak di perdengarkan. Demikian halnya dengan bermedia. Topik yg tdk sensi tdk terlalu dianggap.
Teori Determinasi Teknologi Adanya perubahan pada masyarakat dipengaruhi adanya perkembangan teknologi. Dikemukankan oleh Marshal mcLuhan Teknologi membentuk individu bagaimana berpikir, berperilaku dalam masyarakat dan teknologi mengarahkan manusia untuk bergerak dari satu abad teknologi ke abad teknologi lainnya. Menurut Mcluhan perkembangan manusia berkaitan dengan teknologi yg berkaitan dengan media dimulai dgn: Era kesukuan : masa primitif, pendengaran Era tulisan ; penglihatan dan pendengaran, muncul imu filsafat, IP lain Era mesin cetak ; membentuk pandangan dan opini yg lebih luas. Era media elektronik; perluasan pikiran dan perasaan manusia, dimulai dgn telegraf.---radio--- tv---media baru, sehingga memunculkan global village.
Teori Inovasi difusi / difusi inovasi Didalam teori difusi inovasi dikatakan bahwa komunikator yg mendapatkan pesan dari media massa sangat kuat untuk mempengaruhi orang lain. Dengan adanya inovasi (penemuan) lalu disebarkan (difusi) melalui media massa akan mempengaruhi massa untuk mengkutinya Media massa memiliki peran yag kuat dalam menyebarkan penemuan baru Terdapat istilah inovator dan adaptor, serta die hard (kepala batu)
Teori Agenda Setting Teori agenda setting adalah teori mengenai media yang membahas bahwa media memiliki kemampuan memuat/menyusun isu isu yang dianggap penting bagi masyarakat. Ada 3 proses bagian yg berlangsung dalam penyusunan agenda diawali dgn: Agenda media Agenda masyarakat (public agenda) Agenda kebijakan (policy agenda)
Teori Agenda Setting Media akan kuat bila memperoleh kredibilitas yg tinggi (kredibilitas media terhadap isu isu tertentu pada saat-saat tertentu), masyarakat memiliki kebutuhan akan panduan yang tinggi. Siapa yg menentukan agenda media ? Pada dasarnya agenda media berasal dari tekanan baik dari dalam organisasi media, maupun dr luar media yg berpengaruh.
Teori Agenda Setting Pihak internal organisasi media: Pemilik media, manajerial media, editorial, wartawan dll --gate keepers Pihak eksternal yg turut mempengaruhi agenda setting: Individu yg berpengaruh secara sosial, pemuka masyarakat, pejabat pemerintah, pengiklan dll.
Teori Media Kritis Teori ini merupakan teori mengenai media yang beraliran kritis Termasuk dalam teori ini ada teori ekonomi politik media, cultural studies( ilmu studi budaya) Teori yg beraliran kritis menolak adanya status quo (kekuasaan yg mapan ) dan perlunya evaluasi dan kritik atas semua bentuk penindasan dalam bermedia
Teori media kritis Menurut perspektif teori ini media tidak boleh hanya memberikan fakta atau kejadian yg justru memperkuat status quo. Media harus terus mengkritisi setiap ketidakadilan yg ada di masyarakat. Media dalam hal ini tidak boleh tunduk pada pemilik modal yg akan menghegemoni medianya. Dalam Prakteknya teori kritis ini sangat sulit di wujudkan secara penuh karena pandangan masy umum yg masih berpandangan sosial liberal.
Teori kritis media Contoh: bagaimana aksi pergerakan, demontrasi di cap sebagai anakhis, orang yg terlibat organisasi keagamaan yg fanatik dianggap sebagai teroris dan media menyebarkan/menginformasikan terus seolah membenarkan stigma itu. Bila ada aksi penggusuran (usahakan cover both side)
Teori ekonomi politik media Dalam teori ini : isi media merupakan komoditas yg bisa dijual di pasaran (pertimbangan ekonomis) Informasi yg disebarkan, diatur oleh apa yang diminati oleh pasar ( pengiklan, promotor, penyokong dana) Adanya teori ini menjadikan program tertentu, pada media tertentu lebih dominan sesuai dengan pertimbangan ekonomis dan politis. Seharusnya media tidak boleh begini, karena pemilik frekuensi siaran adalah masyarakat Media harus digunakan sebesar besarnya untuk kepentingan rakyat, termasuk isinya bukan untuk mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya bagi gol tertentu
Tugas buat makalah tentang media literacy