Bab 7 Kondisi Paritas Internasional
Arbitrase dan Kondisi Paritas % Perbedaan Kurs Valas di Pasar Spot (E(e0)) IFE FP PPP Diskonto atau Premi Forward Valas (F-S)/S Perbedaan Tingkat Bunga (rd – rf) IRP FE Perbedaan Tingkat Inflasi Yang Diharapkan (ih – if) FPPP
Purchasing Power Parity (PPP) Kurs mencerminkan perbedaan tingkat inflasi Versi PPP: PPP absolut S = Pd / Pf PPP relatif e1 = e0 x (1 + id)t (1 + if)t
Purchasing Power Parity (PPP) Kondisi PPP Garis Paritas % perubahan nilai mata uang asing (dalam mata uang domestik Perbedaan inflasi domestik relatif terhadap negara asing (id – if)
Purchasing Power Parity (PPP) Ketidakberlakuan PPP: Bobot dan komposisi dalam Indeks Harga Biaya arbitrase Barang dan jasa yang tidak diperdagangkan Perubahan harga, perubahan kurs, perbedaan inflasi Intervensi pemerintah
Fisher Effect Formula 1 + r = (1 + a) (1 + i) 1 + r = 1 + a + i + ai r = a + i , ai sangat kecil rd = ad + id rf = af + if Tanpa intervensi pemerintah, kondisi keseimbangan: (1 + rd ) = (1 + id ) (1 + rf ) (1 + if ) (1 + rd ) (1 + if ) = (1 + id ) (1 + rf ) 1 + rd + if + (rd x if) = 1 + id + rf + (id x rf) rd + if = id + rf atau rd - rf = id - if
Fischer Effect Bagan rd- rf Garis Paritas id- if
International Fischer Effect Formula: et~ = (1 + rd)t e0 (1 + rf)t Menggunakan periode tunggal, maka: e1~ = (1 + rd)t e1~ - e0 = (rd - rf) ;1 + rf mendekati 1,maka e0 (1 + rf) e1~ - e0 = rd - rf e0
International Fischer Effect Bagan Garis Paritas % perubahan nilai mata uang asing (dalam mata uang domestik rd – rf
Interest Rate Parity Formula 1 + rd = f1 1 + rf e0 1 + rd – (1 + rf ) = f1 – e0 1 + rf e0 rd – rf = f1 – e0 ;1 + rf bisa dianggap 1 1 + rf e0 rd – rf = (f1 – e0)/e0
Interest Rate Parity Kondisi Garis Paritas rd – rf Premi (+) atau diskonto (-) forward
Kurs Forward Sebagai Prediktor Kurs Spot Masa Mendatang Formula f1 – e0 = e1~ - e0 e0 e0 f1 = e1~
Kurs Forward Sebagai Prediktor Kurs Spot Masa Mendatang Paritas Forward Garis Paritas (e~ - e0)/e0 (f1 – e0)/e0
Prediksi Kurs Mata Uang Persyaratan prediksi kurs: kemampuan membuat model prediksi yang superior akses ke informasi dengan cepat bisa memanfaatkan penyimpangan dari kondisi ekuilibrium dengan cepat bisa memperkirakan karakteristik campur tangan pemerintah dalam pasar keuangan
Peramalan Pada Sistem Kurs Tetap Faktor lingkungan Internal Eksternal (1) Kurs keseimbangan Indikator Peramalan Pembatasan aliran modal, pembatasan impor Pengetatan,pembatasan aliran modal, mendorong aliran modal masuk,devaluasi (5) Efek kebijakan yang dipilih Indikator lingkungan (4) Memperkirakan reaksi atau respons pemerintah (2) Tingkat defisit neraca pembayaran Faktor politik eksternal Tingkat dan kecepatan menurunnya devisa atau cadangan lainnya Faktor politik (3) Tekanan untuk devaluasi
Peramalan di Pasar Bebas Cara Pendekatan efisiensi pasar Pendekatan fundamental
Peramalan di Pasar Bebas : Pendekatan Efisiensi Pasar Nilai pasar mencerminkan semua informasi yang relevan Tehnik: Meramal dengan kurs spot saat ini e1~ = e0 kelemahan : pergerakan yang random lama periode mengurangi akurasi prediksi tidak ada landasan teori
Peramalan di Pasar Bebas : Pendekatan Efisiensi Pasar Meramal dengan kurs forward saat ini e1~ = f1 kelemahan: periode hanya satu tahun Perbandingan antara kurs forward dengan kurs spot Menghasilkan hasil yang kurang lebih sama secara empiris dalam peramalan kurs Meramal dengan PPP e1~ = e0 x (1 + id) (1 + if)
Peramalan di Pasar Bebas : Pendekatan Efisiensi Pasar Meramal dengan Fischer Effect e1~ = e0 x (1 + rd) (1 + rf) Meramal dengan Interest Rate Parity f1~ = e0 x (1 + rd)
Peramalan di Pasar Bebas : Pendekatan Fundamental Pendekatan peramalan kurs dengan penggunaan variabel-variabel yang relevan Penggunaan analisis regresi Variabel-variabel yang dapat dipergunakan: Pembatasan aliran modal Spread kurs Neraca pembayaran Cadangan valuta asing (devisa) GNP atau GDP Pengeluaran pemerintah Inflasi
Permalan di Pasar Bebas : Pendekatan Teknikal Berdasarkan pola tertentu dalam pergerakan kurs berdasarkan asumsi history repeats itself