LESSON STUDY, KETERAMPILAN SAINS, DAN LITERASI SAINS OLEH: KELOMPOK 7 RESMA WAHYUNI( ) YANTI ELFIKA DESTI( ) DOSEN PENGAMPU: Dr. ZULYUSRI, M.P.
Pengertian Lesson Study Lesson study (LS) berasal dari dua kata yaitu jugyo yang berarti lesson atau pembelajaran dan kenkyu yang berarti study atau pengkajian. Dengan demikian LS merupakan study atau pengkajian terhadap pembelajaran (Rusman, 2011). Slamet Mulyana (2007), Lesson Study sebagai salah satu model pembinaan profesi pendidik melalui pengkajian pembelajaran secara kolaboratif dan berkelanjutan untuk membangun komunitas belajar. Lufri (2007), Lesson Study adalah suatu model pembinaan profesi pendidik melalui pengkajian pembelajaran secara kolaboratif dan berkelanjutan berlandaskan prinsip-prinsip kolegalitas dan belajar bersama (mutual learning) untuk membangun masyarakat belajar (learning community).
Lesson Study merupakan suatu pendekatan peningkatan kualitas pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru secara kolaboratif, dengan langkah-langkah pokok merancang pembelajaran untuk mencapai tujuan, melaksanakan pembelajaran, mengamati pelaksanaan pembelajaran tersebut, serta melakukan refleksi untuk mendiskusikan pembelajaran yang dikaji tersebut untuk bahan penyempurnaan dalam rencana pembelajaran berikutnya.
Ciri-ciri Lesson Study (Catherine Lewis, 2004 dalam Rusman 2011) LS didahului adanya kesepakatan tentang tujuan bersama yang ingin ditingkatkan dalam jangka panjang LS memfokuskan pada materi atau bahan pelajaran yang dianggap penting Fokus yang paling utama dari LS adalah pengembangan dan pembelajaran yang dilakukan siswa Observasi pembelajaran secara langsung
Manfaat Lesson Study menurut Lewis (2002) dalam Santyasa 2009 Memungkinkan Guru Memikirkan Dengan Cermat Mengenai Tujuan Pembelajaran, Materi Pokok, dan Bidang Studi Memungkinkan Guru Mengkaji dan Mengembangkan Pembelajaran yang Terbaik yang Dapat Dikembangkan Memungkinkan Guru Melihat Hasil Pembelajaran Sendiri Melalui Respon Siswa dan Tanggapan Para Kolega Memungkinkan Guru Memperdalam Pengetahuan Mengenai Materi Pokok Yang Diajarkan
Memungkinkan Guru Memikirkan Secara Mendalam Tujuan Jangka Panjang Yang Akan Dicapai Yang Berkaitan dengan Siswa Memungkinkan Guru Merancang Pembelajaran Secara Kolaboratif Memungkinkan Guru Mengkaji Secara Cermat Cara dan Proses Belajar Serta Tingkah Laku Siswa Memungkinkan Guru Mengembangkan Pengetahuan Pedagogis Yang Kuat Penuh Daya
Tahap-tahap Lesson Study menurut Slamet Mulyana (2007) Plan, merancang pembelajaran untuk mencapai tujuan dalam wujud perangkat pembelajaran Do, melaksanakan pembelajaran di kelas berdasarkan perangkat pembelajaran yang telah disiapkan sebelumnya See, mendiskusikan pembelajaran yang dikaji tersebut dan menyempurkannya, serta merencanakan pembelajaran berikutnya.
Implementasi Lesson Study dalam Pembelajaran Santyasa (2009) Merefleksikan LS dan merencanakan tahapan berikutnya Mendiskusikan dan menganalisis research lesson Membelajarkan dengan mengamati research lesson Merencanakan research lesson Memfokuskan LS Membentuk kelompok LS
Pengertian Keterampilan Proses Sains Menurut Rustaman (2003), keterampilan proses adalah keterampilan yang melibatkan keterampilan- keterampilan kognitif atau intelektual, manual dan sosial. Menurut Dahar (1996), keterampilan proses sains (KPS) adalah kemampuan siswa untuk menerapkan metode ilmiah dalam memahami, mengembangkan dan menemukan ilmu pengetahuan. Jadi, Keterampilan proses sains (KPS) adalah perangkat kemampuan kompleks yang biasa digunakan oleh para ilmuwan dalam melakukan penyelidikan ilmiah ke dalam rangkaian proses pembelajaran.
Kelebihan Keterampilan Proses Sains menurut Dimyati (2009) Memberikan rangsangan ilmu pengetahuan, sehingga siswa dapat memahami fakta dan konsep ilmu pengetahuan dengan baik. Memberikan kesempatan kepada siswa bekerja dengan ilmu pengetahuan, tidak sekedar menceritakan atau mendengarkan cerita tentang ilmu pengetahuan Membuat siswa menjadi belajar proses dan produk ilmu pengetahuan sekaligus.
Jenis-jenis Keterampilan Proses Sains dan Karakteristiknya Melakukan pengamatan (observasi) Menafsirkan pengamatan (interpretasi) Mengelompokkan (klasifikasi) Meramalkan (prediksi) Berkomunikasi dan Berhipotesis Merencanakan percobaan atau penyelidikan Menerapkan konsep atau prinsip Mengajukan pertanyaan
Pengertian Literasi Sains Holbrook (2009) dalam jurnalnya The meaning of science, menyatakan literasi sains berarti penghargaan pada ilmu pengetahuan dengan cara meningkatkan komponen-komponen belajar dalam diri agar dapat memberi kontribusi pada lingkungan sosial. Literasi sains atau scientific literacy didefinisikan PISA sebagai kapasitas untuk menggunakan pengetahuan ilmiah, mengidentifikasi pertanyaan- pertanyaan dan untuk menarik kesimpulan berdasarkan bukti-bukti agar dapat memahami dan membantu membuat keputusan berkenaan dengan alam dan perubahannya karena aktivitas manusia. Literasi sains adalah pengetahuan dan pemahaman konsep dan proses ilmiah yang diperlukan untuk pengambilan keputusan personal, partisipasi dalam kegiatan publik dan budaya, dan produktivitas ekonomi.
Dimensi Literasi Sains “Context” literasi sains, Konteks literasi sains dalam PISA lebih ditekankan pada kehidupan sehari-hari daripada kelas atau laboratorium. “Process” literasi sains, Proses sains merujuk pada proses mental yang terlibat ketika menjawab suatu pertanyaan atau memecahkan masalah, seperti mengidentifikasi dan menginterpretasi bukti serta menerangkan kesimpulan. "Content" literasi sains, siswa perlu menangkap sejumlah konsep kunci atau esensial untuk dapat memahami fenomena alam tertentu dan perubahan- perubahan yang terjadi akibat kegiatan manusia.