“SHARED VISION” Oleh Kelompok V : 1.Muhammad Effendy 2.Rahmat 3.Legabina Adzkia TUGAS MATA KULIAH KEPEMIMPINAN DAN BERPIKIR SISTEM DOSEN PENGAMPU: DR. FAISAL MARZUKI, M.PD
Pendahuluan Menurut Peter Senge (2004), terdapat lima pilar dalam organisasi pembelajar dimana salah satu pilar tersebut adalah shared vision atau visi bersama. Membangun visi bersama adalah sebuah proses membangun sebuah komitmen dalam suatu kelompok dengan menggambarkan visi organisasi menjadi visi masing –masing individu yang bekerja di dalam organisasi tersebut. Visi bersama merupakan sesuatu yang penting dalam suatu organisasi karena dapat memberikan focus dan energy untuk belajar adaptif dan menyeluruh
PENGERTIAN LEARNING ORGANIZATION Belajar adalah suatu proses yang dilakukan oleh individu dalam usahanya memperoleh pengetahuan dan wawasan baru untuk mengubah perilaku dan tindakannya (Marquardt dan Reynolds, 1994). Sedangkan menurut Pedler, et al (1991), Organisasi Pembelajar adalah organisasi yang memberikan memfasilitas pembelajaran bagi seluruh anggota organisasi dan secara berkesinambungan dalam seluruh level organisasi
VISI BERSAMA Visi bersama adalah tentang bagaimana membangun komitmen didalam sebuah group dengan mengembangkan pandangan bersama terhadap masa depan yang ingin dibuat serta prinsip prinsip dan acuan praktis yang dapat mengarahkan kepada tujuan yang ingin dicapai.
VISI, NILAI-NILAI, TUJUAN DAN SASARAN 1. Visi Gambaran tentang masa depan yang coba untuk diciptakan diuraikan dalam tata bahasa yang seakan-akan terjadi sekarang. Karena sifatnya yang kasat mata dan langsung, suatu visi memberikan bentuk dan arah pada masa depan organisasi. 2. Nilai-nilai Secara bertahap mengembangkan suatu hubungan keberanian dan kelayakan. Nilai-nilai menguraikan bagaimana cara kita mengejar visi.
3. Tujuan atau Misi Misi dan tujuan merupakan alasan fundamental untuk keberadaan suatu organisasi. 4. Sasaran Sasaran yang spesifik dan dapat direalisasikan merupakan hal yang penting bagi sebuah organisasi. Sasaran-sasaran menyatakan apa yang akan dilakukan oleh anggota sesuai dengan komitmen anggota dalam organisasi.
Harapan Ketika Membangun Visi Bersama Fullan (1993) menunjukkan bahwa berbagi visi tidak berarti mengadopsi visi orang lain. Ketergantungan pada visi orang lain menjadikan budaya ketergantungan dan penyesuaian. Visi akan mati sebelum waktunya ketika mereka hanyalah pernyataan hampa yang dikembangkan oleh tim pemimpin dan ketika mereka mencoba memaksakan konsensus palsu yang menekan daripada membiarkan penglihatan pribadi berkembang.
Cara Membangun Visi Bersama Dalam membangun visi bersama diperlukan komunikasi yang baik antar level, misal pada level manager dan staff. Visi bersama harus dapat diinterpretasikan dengan baik pada seseorang dalam level manajerial. Seorang manajer senior harus dapat membagi visi yang telah ditetapkan kepada level dibawahnya. Tahapan yang dapat digunakan organisasi dalam membangun visi bersama antara lain, telling, selling, testing, consulting dan co-creating.
Bagaimana Pemimpin Menyatukan Dalam Organisasi? Dalam suatu organisasi, pemimpin memegang peranan penting. Seorang pemimpin harus dapat membangun interaksi yang baik dengan anggota organisasinya. Dengan cara itu, seorang pemimpin dapat membagi visi kepada seluruh anggota organisasinya. Seorang pemimpin harus dapat menggunakan berbagai metode untuk dapat berkomunikasi yang baik dengan seluruh anggota organisasi yang memiliki karakter yang berbeda beda
PEMBAHASAN
Shared Vision ( Visi Bersama) Menurut Peter Senge, Shared Vision adalah membangun komitmen dalam kelompok dengan mengembangkan gambaran bersama tentang masa depan, prinsip dan praktek terarah untuk mencapai tujuan
Lima Tahap pembentukan visi bersama, yaitu: 1. Telling Pada tahapan ini, pemimpin menentukan visi dan anggota mengikuti. Penyampaian instruksi dilakukan secara langsung, jelas, dan konsisten. Hal-hal yang dapat dinegosiasikan atau tidak dapat dinegosiasikan, dikemukakan pada tahapan ini. Biasanya anggota hanya dapat mengingat 25% dari instruksi yang diberikan oleh pemimpin. Anggota akan mengikuti instruksi, tetapi hanya beberapa yang memiliki komitmen terhadap instruksi tersebut
2. Selling Pimpinan mengetahui visi yang sebaiknya dimiliki oleh organisasi dan menawarkannya kepada anggota. Namun, pimpinan memerlukan penerimaan oleh anggota. Pada tahap ini organisasi terbuka dalam menerima anggota, mendukung inisiatif dan usulan anggota, serta memupuk hubungan baik dengan anggota dan pelanggan. Kekurangan dari tahap ini adalah anggota kerap kali menerima visi pimpinan namun berujung tidak setuju dengan visi pimpinan.
3. Testing Pimpinan sudah memiliki beberapa gagasan visi, tetapi masih ingin mengetahui reaksi anggota sebelum melanjutkan. Penyampaiannya dilakukan dengan memberikan informasi sebanyak mungkin, menyelenggarakan tes mengenai motivasi, kegunaan, dan kemampuan; membuat kuesioner serta melakukan wawancara. Kekurangan tahap ini adalah sulit untuk mengemukakan visi dengan tes.
4. Consulting Pada tahapan ini, pemimpin menyusun visi terlebih dahulu kemudian meminta masukan kreatif dari anggota untuk melanjutkan penyusunannya. 5. Co-creating Pimpinan bersama anggota organisasi berkolaborasi menciptakan visi bersama. Dimulai dengan menyampaikan visi pribadi setiap anggota dan berdiskusi untuk membentuk visi bersama. Kekurangan dari tahap ini adalah tahap ini akan memakan waktu yang sangat lama
Kendala Dalam Menggabungkan Visi Bersama 1. Keragaman pandangan 2. Pertentangan visi karena sudah mulai pecah menjadi visi pribadi masing-masing karena beragamnya tuntutan. 3. Faktor internal dan eksternal yang tidak mendukung. dengan masih terbentuk dengan jarak. Faktor Internal seperti: a. Kepemimpinan yang tidak solid b. Penetapan personal yang tidak tepat di jabatannya c. Tingginya tingkat mobilisasi karyawan d. Lemah dan rendah tingkat penilaian kinerja karyawan Faktor eksternal seperti: a. Sistem yang belum solid b. Kepemilikan yang tidak terbuka
Kesimpulan Visi bersama merupakan gambaran ideal dari masa depan yang ingin diwujudkan bersama. Apabila seorang pemimpin mampu membangun dan kemudian berpegang pada gambaran masa depan yang ingin dicapai bersama-sama, maka organisasi yang dipimpinnya akan sukses sepanjang masa.
Pengalaman menunjukkan bahwa suatu organisasi yang berhasil dan menikmati perkembangannya yang pesat, pasti organisasi tersebut memiliki tujuan- tujuan, nilai-nilai dan misi yang dihayati dan menjiwai seluruh komponen dari organisasi tersebut. Karenanya, kemampuan untuk memadukan visi visi individual dalam organisasi menjadi visi bersama yang merupakan prinsip-prinsip mendasar dan pedoman bersama, merupakan hal yang penting untuk dikaji.
Keterampilan membangun visi bersama (shared vision), memerlukan kemampuan untuk merumuskan gambaran masa depan (picture of the future) yang secara generik mampu menumbuhkan komitmen dan partisipasi secara keseluruhan.
“If you learn, you’ll change If you don’tchange, you’ll die”