OPTIMASI Teknik Industri UII-2017/ Ali Parkhan FTI-UII BAG 2
2 DEFINISI BIAYA o Biaya adalah pengorbanan yang dilakukan agar memperoleh barang atau jasa. Pengorbanan dapat diukur dengan uang tunai yang dibelanjakan, aktiva tetap yang ditransfer, jasa yang diberikan dan sebagainya (Ray H. Garrison). o Biaya adalah harga perolehan yang dikorbankan atau digunakan dalam rangka memperoleh penghasilan atau revenue yang akan dipakai sebagai pengurang penghasilan. (Supriyono). o Biaya adalah pengorbanan sumber ekonomis yang diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi, sedang terjadi atau yang kemungkinan akan terjadi untuk tujuan tertentu. (Mulyadi)
3 BIAYA DALAM HUBUNGANNYA DENGAN PRODUK Struktur Biaya Manufakturing
4 Biaya langsung : biaya yang dengan mudah dapat ditentukan pada suatu operasi, produk atau proyek. Biaya tak langsung adalah biaya yang sulit atau tidak mungkin ditentukan langsung pada suatu operasi, produk atau proyek. Biaya overhead adalah semua biaya selain biaya bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung. Bahan baku langsung Tenaga kerja langsung Overhead
5 BIAYA DALAM HUBUNGANNYA DENGAN VOLUME PRODUKSI o Biaya tetap : biaya yang besar kecilnya tidak dipengaruhi oleh tingkat kegiatan atau volume produksi. o Biaya variabel : biaya yang secara proporsional dipengaruhi oleh tingkat kegiatan o Biaya semivariabel : biaya yang memiliki komponen tetap dan komponen variabel. Biaya bahan langsung dan tenaga kerja langsung umumnya bersifat variabel. Sedangkan biaya overhead, ada yang bersifat tetap, variabel maupun semivariabel. Ali Parkhan FTI-UII
6 o Biaya overhead pabrik dan non pabrik variabel : biaya bahan bakar, biaya royalti, biaya penerimaan barang dsb. o Biaya overhead tetap : biaya penyusutan, pajak bumi dan bangunan, pemeliharaan dan reparasi bangunan beserta tanahnya, gaji ekskutif, gaji satpam dsb Biaya tetap dapat dibebankan pada departemen-departemen berdasarkan keputusan manajemen atau menurut metode alokasi biaya. o Biaya overhead semivariabel : biaya pemeliharaan dan reparasi mesin/peralatan pabrik, listrik, telepon dsb. Untuk tujuan analitis biaya semivariabel dipisahkan kedalam komponen biaya tetap dan variabel.
7 Grafik Perilaku Biaya Ali Parkhan FTI-UII
Hubungan Korelatif Biaya Semi Variabel 8 Grafik Hubungan Korelatif Biaya Semi Variabel Ali Parkhan FTI-UII HUBUNGAN KORELATIF BIAYA SEMI VARIABEL
9 HUBUNGAN FUNGSIONAL BIAYA TETAP DAN BIAYA VARIABEL Grafik Hubungan Fungsional Biaya Tetap Dan Biaya Variabel Ali Parkhan FTI-UII
10 Metode pemisahan biaya semivariabel : o Metode tinggi-rendah (high-low method) o Metode pengepasan grafis (graphical fitting method) o metode regresi (regression method). Contoh volume produksi dan biaya semi variabel (1) PEMISAHAN KOMPONEN BIAYA SEMIVARIABEL
11 a.Metoda Tinggi-Rendah Tabel Pemisahan Biaya Semi Variabel Komponen biaya variabel/unit = 1.500/240 = 6,25 Komponen biaya tetap = biaya semivaribel –komponen biaya variabel total Berdasarkan volume produksi tertinggi = – 6,25 (620) = 325 Berdasarkan volume produksi terendah= – 6,25 (380) = 325
12 Bentuk matematis biaya semivariabel : Ŷ = a + b X Y = biaya semivariabel a = komponen biaya tetap b = komponen biaya variabel/unit X = volume produksi Ŷ = prediksi biaya semi variabel Persoalan di atas dapat dirumuskan : Ŷ = ,25 X
13 b. Metoda Pengepasan Grafis Metoda ini mengandalkan kemampuan visual seseorang, sehingga bersifat subyektif. Contoh Volume Produksi dan Biaya Semi Variabel (2)
14 Grafik Pemisahan Biaya Semi Variabel Menggunakan Metode Pengepasan Grafis Ali Parkhan FTI-UII
15 Pemisahan Biaya Semi Variabel Menggunakan Metode Regresi
16 a = (∑Y ∑X 2 – ∑X ∑XY)/(n ∑X 2 – (∑X) 2 ) = ( × – × )/(12 × – ) = 675,780 b = ( n ∑ X Y – ∑ X ∑ Y )/( n ∑ X 2 – (∑ X) 2 ) = (12 × ‒ × )/(12 × ‒ ) = 5,607 Ŷ = 675, ,607 X
17 HARGA POKOK PRODUKSI Harga Pokok Produksi dapat ditentukan berdasarkan pendekatan : a. Full Costing Penentuan harga pokok produksi, yang membebankan seluruh biaya produksi baik yang berperilaku tetap maupun variabel kepada produk. Harga Pokok Produksi : Biaya bahan baku langsung Rp. xxx.xxx Biaya tenaga kerja langsung Rp. xxx.xxx Biaya overhead pabrik tetap Rp. xxx.xxx Biaya overhead pabrik variabel Rp. xxx.xxx + Harga Pokok Produksi Rp. xxx.xxx
18 b. Variable Costing Penentuan harga pokok produksi yang hanya memperhitungkan biaya produksi variabel saja. Harga Pokok Produksi : Biaya bahan baku langsung Rp. xxx.xxx Biaya tenaga kerja langsung Rp. xxx.xxx Biaya overhead pabrik variabel Rp. xxx.xxx + Harga Pokok Produksi Rp. xxx.xxx
19 Laporan Harga Pokok Produksi (Cost of Goods Manufactured) 31 Desember 2015 Bahan Baku langsung Persediaan awal Rp. xxx.xxx Pembelian bahan baku Rp. xxx.xxx + Bahan baku langsung tersedia Rp. xxx.xxx Persediaan bahan baku langsung akhir Rp. xxx.xxx ̶ Bahan baku langsung digunakan Rp. xxx.xxx Tenaga kerja langsung Rp. xxx.xxx Overhead pabrik Rp. xxx.xxx + Rp. xxx.xxx Saldo awal persediaan barang dalam proses Rp. xxx.xxx + Biaya produksi total Rp. xxx.xxx Saldo akhir persediaan barang dalam proses Rp. xxx.xxx ̶ Harga Pokok Produksi Rp. xxx.xxx
20 Laporan Laba Rugi 31 Desember 2015 Penjualan Rp. xxx.xxx Harga pokok Penjualan Persediaan barang jadi awal Rp. xxx.xxx Harga pokok produksi Rp. xxx.xxx + Barang jadi siap jual Rp. xxx.xxx Persediaan barang jadi akhir Rp. xxx.xxx ̶ Harga pokok penjualan Rp. xxx.xxx ̶ Laba kotor Rp. xxx.xxx Beban penjualan dan administrasi Rp. xxx.xxx ̶ Laba bersih Rp. xxx.xxx
21 PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA LINEAR PROGRAMMING Salah satu asumsi model LP adalah proporsional, oleh karena itu penentuan Harga Pokok Produksi pada LP menggunakan metode variabel costing. Contoh kasus : CV Bagus Sejati merupakan sebuah perusahaan mainan dengan bahan baku utama kayu jati. Hasil produksinya meliputi M007, dan A212. Harga jual/unit M007 Rp 7.000,- dan A212 Rp ,-. Volume penjualan produk pada tahun 2015 terdiri dari unit produk M007 dan unit produk A212. Berdasarkan pengamatan dan analisis pada proses produksi dapat diketahui bahwa biaya tenaga kerja langsung produk M007 = Rp 2.000,-/unit dan produk A212 = Rp 4.500,- /unit.
22 Biaya bahan baku langsung produk M007 = Rp 1.500/unit dan produk A212 = Rp 3.000,-/unit. Secara keseluruhan biaya overhead bersifat semi variabel, ditunjukkan oleh tabel berikut :
23 Beban administrasi dan umum serta beban penjualan/tahun pada tahun 2015 sebesar Rp ,- dengan Rp ,- diantaranya bersifat tetap. Diasumsikan harga jual/unit produk, biaya variabel/unit produk dan biaya tetap/tahun pada tahun 2016 besarnya sama dengan tahun Tentukan fungsi tujuan persoalan di atas.
24 Penyelesaian : a. Memisahkan biaya overhead semi variabel menjadi biaya tetap dan biaya variabel Pemisahan Biaya Overhead Tahun 2015
25 a = ( × – × )/(12 × – ) = b = (12 × – × )/(12 × – ) = 410 Biaya overhead pabrik tetap/bulan = Rata-rata biaya overhead variabel = 410/unit. Jika diasumsikan beban biaya variabel/unit untuk masing- masing produk didasarkan pada harga jual dengan perbandingan 1 : 2, maka : o Biaya overhead variabel/unit produk M007 = (410 × )/( × ) = 261,68 o Biaya overhead variabel/unit produk A212 = 2 × 261,68 = 523,36 Ŷ = ,68 X ,36 X 1
26 b. Menentukan biaya administrasi dan umum serta beban penjualan untuk masing-masing produk Biaya administrasi dan umum serta beban penjualan tetap/bulan = /12 = o Biaya administrasi dan umum variabel serta beban penjualan /unit produk M007 = ( )/( × ) = 126,91 o Biaya administrasi dan umum serta beban penjualan variabel/unit produk A212 = 2 × 126,91 = 253,82
27 c. Menentukan biaya variabel/unit produk dan biaya tetap/bulan o Biaya variabel/unit produk = biaya tenaga kerja langsung/unit + biaya bahan baku langsung/unit + biaya overhead varibel/unit + biaya administrasi dan umum serta beban penjualan o Biaya variabel/unit produk M007 = , ,91 = 3.888,59 o Biaya variabel/unit produk A212 = , ,82 = 8.277,18 o Biaya tetap/bulan = biaya overhead tetap/bulan + biaya administrasi dan umum tetap/bulan = =
28 d. Menentukan Fungsi Tujuan Linear Programming Maksimumkan Z = (7.000 – 3.888,59) X 1 + ( – 8.777,18) X 2 = 3.111,41 X ,82 X 2