Coba kita perhatikan keluarga ini!
Kamu mirip siapa? Ayah atau ibu?
POLA PEWARISAN SIFAT PADA HUKUM MENDEL
OUT LINE Pengertian pewarisan sifat Terminologi pada pewarisan sifat Bunyi hukum mendel I (Segresi) Persilangan monohibrid Bunyi hukum mendel II (Asortasi) Persilangan Dihibrid
PENYIMPANGAN SEMU HUKUM MENDEL EPISTASIS / HIPOSTASIS PETA KONSEP HUKUM PEWARISAN SIFAT HUKUM MENDEL I : Segregasi HUKUM MENDEL II : Penggabungan bebas PENYIMPANGAN SEMU HUKUM MENDEL ATAVISME POLIMERI KRIPTOMERI KOMPLEMENTER EPISTASIS / HIPOSTASIS
Beberapa pengertian yang keliru mengenai pewarisan sifat di antaranya: Cacat Menurun Bukan Kejadian Sewaktu Seorang Ibu Hamil Sifat-sifat yang Didapat dari Lingkungan Tidak Dapat Diwariskan kepada Keturunannya Kebanyakan Sifat akan Berkembang dengan Dukungan Lingkungannya
PENDAHULUAN Gregor Johann Mendel abad ke-19 Percobaan persilangan pada kacang ercis (Pisum sativum)→prinsip-prinsip pewarisan sifat Mendel menyilangkan tanaman kacang ercis yang tinggi dengan yang pendek Keturunannya memperlihatkan nisbah(perbandingan) tanaman tinggi terhadap tanaman pendek sebesar 3:1
Mendel mempelajari prinsip hereditas memanfaatkan variasi sifat dari kacang ercis/kapri (Pisum sativum)
Perbedaan yang tampak pada kacang ercis/kapri (Pisum sativum) Dominan Resesif
Istilah Pewarisan Sifat dan Beserta Contohnya Pariental (P) Filial (F) Genotipe Gamet Fenotipe Dominan Resesif Homozigot Heterozigot Alel Monohibrid Dihibrid
HUKUM SEGREGASI (HUKUM MENDEL I) ☼ Pada waktu pembentukan gamet (gametogenesis), gen-gen sealel memisah diri secara bebas
Tanaman berbunga Kuning dominan (YY) di silangkan dengan tanaman berbunga putih resesif (yy), bagaimanakah perbandingan keturunannya sampai pada F-2? Jawab : Parental (P) Kuning x Putih YY yy Gamet Y x y Keturunan 1 (F1) Yy ( Kuning ) P2 Yy x Yy gamet Y Y y y F2 = ……..?
F-2 adalah ……….. Y u Y Y Y Y u u u u Y u
Perbandingan genotifnya adalah : YY : Yy : yy 1 : 2 : 1 Perbandingan Fenotif adalah Kuning : Kuning : Putih 1 : 2 : 1 3 : 1
HUKUM ASORTASI (HUKUM MENDEL II) ☼Pada waktu berlangsung pembentukan gamet (gametogenesis), gen-gen yang tidak sealel akan mengelompoksecara bebas
F2 : P : ♀ Kuning, halus x Hijau, keriput ♂ YYRR yyrr Gamet YR yr F1 : Kuning, halus YyRr P2 Menyerbuk sendiri (YyRr x YyRr ) F2 : Gamet ♂ Gamet ♀ YR Yr yR yr YYRR (Kuning, halus) YYRr YyRR YyRr YYrr (Kuning, keriput) Yyrr yyRR (Hijau, halus) yyRr yyrr (Hijau, keriput)
PENENTUAN JENIS KELAMIN PENENTUAN GOLONGAN DARAH HEREDITAS MANUSIA PENENTUAN JENIS KELAMIN PENENTUAN GOLONGAN DARAH PENYAKIT MENURUN
Manakah anak laki-laki?? Manakah anak perempuan?? 1 2
A. PENENTUAN JENIS KELAMIN Tipe XY Dijumpai pada manusia dan Drosophila
B. Tipe XO Dijumpai pada serangga seperti belalang (Ordo Orthoptera) dan kepik (Ordo Hemiptera). ` Kromosom pada belalang
Dijumpai pada serangga (kupu-kupu), beberapa jenis ikan dan reptil D. Tipe ZW Dijumpai pada serangga (kupu-kupu), beberapa jenis ikan dan reptil Kromosom pada ayam
B. PENGGOLONGAN DARAH a. Sistem A, B, O Penggolongan darah sistem A,B, O ditemukan oleh Karl Landsteiner berdasarkan perbedaan kandungan aglutinogen (antigen) dan aglutinin (antibodi)
b. Sistem M, N, MN Pada tahun 1976, Landsteiner dan Lavene mengemukakan adanya golongan M, MN, dan N, yang masing-masing disebabkan oleh adanya antigen M, MN, atau N.
c. Sistem Rhesus Pada tahun 1946, Landsteiner dan A.S. Weiner menentukan antigen tertentu dalam darah kera Maccacus rhesus (sejenis kera India), yang diberi nama antigen Rhesus (Rh). Antigen ini juga ditentukan dalam sel darah merah manusia. Dibedakan menjadi dua golongan, yaitu: Golongan Rh+, apabila dalam sel darah merahnya ditemukan antigen rhesus Golongan Rh-, apabila dalam sel darah merahnya tidak ditemukan antigen rhesus
A. Kelainan oleh alel resesif dan dominan autosomal C. PENYAKIT MENURUN A. Kelainan oleh alel resesif dan dominan autosomal diturunkan dari kromosom sel-sel diploid tubuh B. Kelainan oleh alel resesif pada gonosom X Alel resesif atau dominan pada kromosom X juga dapat menentukan terjadinya kelainan pada individu keturunan manusia
Parental (P1) : ♀ aa >< ♂AA Gamet : a >< A 1. Albino Tubuh seseorang tidak mempunyai gen yang mampu membentuk enzim untuk mengubah tirosin menjadi pigmen melanin (pembentuk warna kulit) Parental (P1) : ♀ aa >< ♂AA Gamet : a >< A Filial (F1) : Aa (normal carrier) = 100% Jika F1 menikah dengan albino, maka Parental : ♀ Aa >< ♂aa normal carrier albino Gamet : A, a a Filial : Aa = normal carrier = 50% Aa = albino = 50%
2. Gangguan Mental (Fenilketonuria) Bentuk gangguan mental adalah idiot, yang ditentukan oleh gen resesif homozigot (gg) seperti pada albino. Disebabkan adanya senyawa derivat fenil ketourinarin (FKU). Senyawa ini tidak ditemukan pada orang normal
3. Brachydactily (Brakhidaktili) Keadaan seseorang yang mempunyai jari-jari pendek atau tidak normal. Hal ini terjadi karena pendeknya tulang-tulang pada ujung jari dan tumbuh menjadi satu. Kelainan ini disebabkan oleh gen dominan B. Orang yang normal akan mempunyai genotip homozigot resesif (bb). Genotip homozigot dominan (BB) menyebabkan individu letal
4. Cystinuria (Sistinuria) Cystinuria adalah keadaan seseorang yang mempunyai kelebihan asam amino sistein yang sukar larut, diekskresikan dan ditimbun menjadi batu ginjal. Kelainan ini disebabkan oleh adanya gen dominan homozigot (CC). 5. Polydactily (Polidaktili) Selain ada brakhidaktili, ada juga polidaktili, yaitu keadaan seseorang yang mempunyai kelebihan (tambahan) jari pada tangan atau kaki. Jadi jumlah jari kaki atau tangannya lebih dari lima. Polidaktili disebabkan oleh adanya gen dominan homozigot (PP). Karena itu, genotip orang normal adalah Pp.
6. Galaktosemia Sekitar setiap 100.000 kelahiran, ada satu alel homozigot resesif yang menyebabkan galaktosemia (gg). Individu yang normal memiliki alel GG, sedangkan individu carrier, memiliki alel Gg. Individu yang mendapatkan alel homozigot resesif , tubuhnya tidak dapat menghasilkan enzim yang dapat memecah laktosa 7. Huntington suatu penyakit degeneratif yang menyerang sistem saraf. Penderita menggelengkan kepala pada satu arah. Huntington disebabkan oleh alel dominan (H). Dengan satu alel H saja, semua individu yang heterozigot akan mendapatkan Huntington. Individu yang normal memiliki alel resesif (hh).
1. Buta Warna Dibedakan menjadi 2 tipe. Pertama adalah tipe protan, yaitu apabila tidak dapat membedakan warna hijau karena bagian mata yang sensitif terhadap warna hijau tersebut rusak. Kedua adalah tipe deutan, yaitu apabila yang rusak adalah bagian mata yang sensitif terhadap warna merah Perkawinan individu buta warna 25% wanita normal (XCXC) P1 ♀ ♂ 25% wanita carrier buta warna (XCXc) Fenotipe : normal carrier >< normal 25% laki-laki normal (XCY) buta warna 25% lak-laki buta warna (XCY) Genotipe : XCXc XCY Gamet : XC XC Xc Y F2 : XCXC, XCXc, XCY, XcY
2. Anodontia Anodontia merupakan kelainan pada seseorang yang tidak mempunyai benih gigi pada rahangnya, sehingga gigi tidak dapat tumbuh selamanya 3. Hemofilia Ratu Victoria adalah orang yang dikenal pertama kali sebagai carrier hemofilia yaitu mempunyai genotip heterozigotik Suatu penyakit keturunan, dengan ciri sulitnya darah membeku saat terjadi luka. Waktu yang diperlukan oleh seorang penderita hemofilia untuk pembekuan darah adalah 50 menit hingga 2 jam, sehingga akan menyebabkan perdarahan bahkan kematian
C. UPAYA MENGHINDARI KELAINAN GENETIK Eugenetika Upaya perbaikan sosial yang meliputi penerapan (implementasi) hukum-hukum pewarisan sifat, b. Eutenika dilakukan melalui pengelolaan lingkungan seperti pendidikan, peningkatan gizi, perbaikan tempat tinggal, olah raga, dan rekreasi c. Eufenika penyembuhan gejala dari penyakit-penyakit genetis
Pindah Silang (crossing over)
Pindah silang adalah peristiwa bertukarnya bagian kromosom satu dengan kromosom lainnya yang homolog, ataupun dengan bagian kromosom yang berbeda (bukan homolognya). Peristiwanya kerap terjadi pada gen-gen yang tertaut, tetapi mempunyai jarak lokus yang berjauhan dan terjadi pada waktu meiosis.
Contoh: persilangan pada lalat buah
Nilai Pindah Silang (NPS)
think-pair-share Berapakah NPSnya? Coba tuliskan di buku masing-masing!
Jawaban NPS = 16 + 22 x100% = 38 x100% 382+16+22+35 773 = 4,92%
Ciri Pindah Silang Semisal pada AaBb, gamet 4 macam Jika di test cross hasilnya adalah 1 : 1 : 1 : 1 -
Terjadinya pindah silang tunggal Pindah silang ini hanya terjadi pada satu tempat saja. Hasil dari pindah silang ini akan membentuk 4 gamet. Gamet tersebut adalah gamet tipe parental, yaitu gamet yang mempunyai gen-gen seperti induknya dan gamet tipe rekombinasi, yaitu gamet tipe baru hasil pindah silang.
Terjadinya pindah silang ganda Seperti halnya pada pindah silang tunggal, pindah silang ganda ini juga menghasilkan 4 kromatid dan 4 gamet..
Percobaan menirukan peristiwa pindah silang tunggal dan ganda menggunakan lilin Alat dan bahan: Pensil berwarna Penggaris Lilin malam (plastisin) yang lembek bermacam warna Prosedur kerja terlampir di LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik)
GAGAL BERPISAH
SYNDROME DOWN
Gagal Berpisah (NonDisjunction) MITOSIS
Gagal Berpisah (NonDisjunction) WARNING DANGER
Gagal berpisah mengakibatkan ABNORMALITAS pada KROMOSOM (gonosom & autosom). NOMENKLATUR KROMOSOM FORMULA KROMOSOM SINDROM KROMOSOM 45, X 2n-1 TURNER GONOSOM 47, XXY 2n+1 KLINEFELTER 47, XXX TRIPLE X 47, +21 DOWN AUTOSOM 47,+13 TRISOMI 13 47,+18 TRISOMI 18
SYNDROME DOWN
SYNDROME TURNER
SYNDROME KLINEFELTER
TRISOMI 13/PATAU
TRISOMI 18/EDWARDS