LAPORAN AKHIR PEMBEKALAN PESERTA PLPG TAHUN 2017.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Workshop Wakasek Kurikulum
Advertisements

GARIS BESAR INSTRUMEN PENILAIAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Penyusunan RPP DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN KEMENTeRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
KONSEP PENDEKATAN SCIENTIFIC
Format Penilaian Peerteaching
PANDUAN PENGEMBANGAN RPP
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (UNTUK IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN KONSEP PENDEKATAN.
PENILAIAN.
KEEFEKTIFAN INQUIRY BASED LEARNING
Landasan Kurikulum 2013 UU No. 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional: Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, bahan.
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN KONSEP PENILAIAN.
SKL, KI, KD, dan Indikator Pencapaian Kompetensi
KURIKULUM 2013 DAN PROFESIONALISASI BIMBINGAN DAN KONSELING
TEORI BELAJAR KOGNITIF
1.3a Pendekatan saintifik. 1.3a Pendekatan saintifik.
Teori Belajar Kognitivisme
PENGUATAN PROSES PEMBELAJARAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
STRATEGI PEMBELAJARAN DISCOVERY
PEMBELAJARAN SAINTIFIK DAN PENILAIAN AUTENTIK
PERTEMUAN 4 HARLINDA SYOFYAN, S.Si., M.Pd
STRUKTUR KURIKULUM 2013 Pendekatan Saintifik.
TEORI BELAJAR KOGNITIF
KARAKTERISTIK MATEMATIKA
PENILAIAN DI SD KURIKULUM 2013
TEORI BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN IPA
KONSEP PENILAIAN AUTENTIK PADA PROSES DAN HASIL BELAJAR SEJARAH
TEORI BELAJAR KOGNITIF
PERTEMUAN 2 HARLINDA SYOFYAN, S.Si., M.Pd
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (UNTUK IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (UNTUK IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013)
PANDUAN PENYUSUNAN RPP
KARAKTERISTIK MATEMATIKA
TEORI KOGNITIVISME.
KONSEP PENILAIAN AUTENTIK PADA PROSES DAN HASIL BELAJAR
KONSEP PENDEKATAN SCIENTIFIC
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
Model problem based learning
KONSEP PENDEKATAN SAINTIFIK
ANALISIS KURIKULUM Kelompok 4
Pembelajaran Modern (Teknik Pembelajaran, Teknik Penilaian, RPP)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
STANDARISASI PENILAIAN HASIL BELAJAR
STANDARISASI PENILAIAN HASIL BELAJAR
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
PSIKOLOGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA
RANCANGAN PENILAIAN HASIL BELAJAR
Kurikulum 2013 Paparan Bidang Kurikulum SMP Negeri 1 Pontianak PEMERINTAH KOTA PONTIANAK DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SMP NEGERI 1 PONTIANAK Paparan.
PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )
SISTEM PENILAIAN BERBASIS KOMPETENSI
KONSEP PENILAIAN AUTENTIK PADA PROSES DAN HASIL BELAJAR
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
ANALISIS PERANGKAT PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
IMPLEMENTASI KURIKULUM 2014 DR. AYUBA PANTU, M.Pd.
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN MODEL PEMBELAJARAN.
PENDALAMAN MATERI PEMBELAJARAN PESERTA TUNANETRA
Transcript presentasi:

LAPORAN AKHIR PEMBEKALAN PESERTA PLPG TAHUN 2017

Nama : Sri Handayani NUPTK : No.Peserta : Asal Sekolah: SD Negeri 010 Bontang Utara Alamat : Perum. Bontang Permai Blok.D/6 Kota Bontang Kalimantan Timur

SUMBER BELAJAR PEDAGOGIK

Sensori –motor (0-2 tahun) Pra-operasional (2-7 tahun) Operasional Konkret (7-11 tahun) Operasi formal (11 tahun – keatas) KARAKTERISTIK SISWA SEKOLAH DASAR Menurut Jean Piaget teori perkembangan kognitif anak dibagi menjadi 4 tahap yaitu :

Disebut masa discriminting dan labeling Kemampuan terbatas pada gerak rfleks Anak mengatur alamnya dengan indera (sensori) dan tindakan (motor). Sensori-motor (0–2 tahun) Masa intuitif mulai mengembangkan kemampuan menerima stimulus secara terbatas. Pra-operasional (2-7 tahun)

Disebut masa performing operation Tingkat ini merupakan permulaan berfrikir rasional Operasional konkret (7 – 11 tahun) Disebut masa proporsional thinking Mampu berfikir abstrak dan reflektif serta mampu memecahkan berbagai masalah Operasional formal ( 11 tahun - ke atas)

Ciri-ciri belajar anak sekolah dasar KONKRIT Proses belajar beranjak dari hal-hal yang nyata memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar INTEGRATIF Memandang sesuatu yang dipelajari sebagai suatu keutuhan HIRARKIS Berkembang secara bertahap mulai dari hal- hal yang sederhana ke hal-hal yang kompleks

Potensi, Kemampuan Awal dan Kesulitan Peserta Didik Matematika Mampu mengelompokkan objek berdasarkan karakteristiknya (bentuk, ukuran, dan warna) Mampu melakukan operasi penjumlahan dan pengurangan Kesulitan melakukan operasi perkalian jika tidak menguasai penjumlahan dan pengurangan

TEORI BELAJAR TEORI VAN HIELE TEORI VYGOTSKY TEORI BRUNER TEORI AUSUBEL

Zone of Proximal Development (ZPD) Merupakan jarak antara tingkat perkembangan aktual dengan kemampuan pemecahan masalah secara mandiri dan tingkat perkembangan potensial dengan kemampuan pemecahan masalah di bawah bimbingan orang dewasa atau teman sejawat Scoffolding Memberikan bantuan kepada siswa selama tahap-tahap awal pembelajaran,kemudian mengurangi bantuan dan memberikan kesempatan untuk mengambil alih tanggungjawab yang semakin besar setelah ia dapat melakukannya sendiri. TEORI VYGOTSKY Dua konsep penting dalam teori Viygotsky

TEORI VYGOTSKY Aktual Terjadi pada saat siswa berusaha sendiri menyudahi konflik kognitif yang dialaminya. Potensia l Terjadi pada saat siswa berinteraksi dengan pihak lain dalam komunitas kelas yang memiliki kemampuan lebih, seperti teman dan guru, atau dengan komunitaas lain seperti orang tua. Internalisasi Merupakan aktivitas mental tingkat tinggi jika terjadi karena adanya interaksi sosial. Perkembangan anak terbagi menjadi 3 tahap yaitu :

Mampu memandang geometri secara keseluruhan (holistik), tanpa memperhatikan komponen/ciri dari masing-masing bangun. 1. Visualisas (pengenalan) Mampu menganalisis bagian-bagian, sifat-sifat bangun, namun belum memahami hubungan yang terkait antar bangun geometri 2. Analisis (Deskriptif) Mampu memahami definisi suatu bangun dan hubungan antar ciri yang satu dengan ciri yang lain pada suatu bangun. 3. Deduksi Formal (Pengurutan/Relasional) TEORI VAN HIELE Lima tahap pemahaman siswa terhadap geometri menurut Van Hiele yaitu :

Dapat menyimpulkan secara deduktif/khusus, memahami pengertian-pengertian pangkal, definisi-definisi, aksioma-aksioma, dan teorema-teorema dalam geometri dan menyusun bukti-bukti secara formal 4. Deduksi Mampu melakukan penalaran secara formal tanpa membutuhkan model-model yang konkret sebagai acuan 5. Akurasi (tingkat matematis atau keakuratan) TEORI VAN HIELE

1. Meteri bermakna secara potensial, memiliki kebermaknaan secara logis & gagasan yang relefan dalam struktur kognitif siswa 2. Anak akan belajar harus bertujuan melaksanakan belajar bermakna sehingga mempunyai kesiapan dan niat dalam belajar bermakna TEORI AUSUBEL Pembelajaran bermakana apabila melalui prasyarat belajar, yaitu :

Mengusahakan agar ide yang telah ada dikuasai sepenuhnya sebelum ide yang baru disajikan Menunjukkan persamaan dan perbedaan antara bahan baru dengan bahan lama Ide diberikan secara umum lalu dijelaskan secara rinci Menjalankan hubungan atau relevansi bahan baru dengan bahan lama TEORI AUSUBEL Ciri-ciri Belajar Belajar Bermakna

Pertolongan mental sebelum disajikan materi baru. Pengatur Awal Pengembangan dan elaborasi konsep dengan pengenalan unsur yang umum ke khusus dan detail dari konsep tersebut. Diferensiasi Progresif Konsep yang telah dipelajari sebelumnya merupakan unsur dari suatu konsep yang lebih luas dan inklusif. Belajar Superordinat Secara eksplisit menghubungkan arti-arti baru dan arti sebelumnya yang lebih sempit dengan konsep- konsep yang tingkatnya lebih tinggi. Penyesuaian Integrative TEORI AUSUBEL Konsep dasar pembelajaran bermakna

Melibatkan anak secara aktif dengan menggunakan benda-benda konkret atau situasi nyata. Enaktif Anak tidak langsung memanipulasi objek namun lebih menggunakan bahasa sebagai suatu media berfikir. Ikonik Anak memanipulasi simbol atau lambang objek tertentu & mampu menggunakan notasi tanpa ketergantungan terhadap objek lain. Simbolik TEORI BRUNER Tiga cara penyajian (modes of presents) dalam pembelajaran

1. Pendekatan Kontekstual Merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang salah satunya menekankan kepada bagaimana belajar di sekolah dikontekskan ke dalam situasi nyata 2. Pendekatan Saintifik Suatu strategi diharapkan tercipta arahan untuk mendorong peserta didik mencari tahu dari berbagai sumber observasi bukan diberi tahu. 3. Model-model Pembelajaran merupakan suatu bentuk pembelajaran yang memiliki nama, ciri, sintak, pengaturan dan budaya DESAIN PEMBELAJARAN

6 Kunci Dasar dari Pembelajaran Kontekstual (1) Pembelajaran bermakna; (2) Penerapan pengetahuan, (3) Berpikir tingkat tinggi, (4) Kurikulum yang dikembangkan berdasarkan standar, (5) Responsif terhadap budaya, (6) Penilaian Autentik Diharapkan siswa benar-benar mengawali belajar dengan pengetahuan, pengalaman & konteks keseharian yang telah dimiliki lalu dikaitkan dengan mata pelajaran di kelas selanjutnya diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.

Pendekatan Saintifik (Scientific Approach) Dalam proses embelajaran guru harus dapat menciptakan pembelajaran yang mengacu pada standar proses yang didalamnya terdapat proses : (1) Eksplorasi; (2) Elaborasi dan (3) Konfirmasi Pendekatan Ilmiah pembelajaran meliputi aspek pokok : (1) Mengamati; (2) Menanya; (3) Mengumpulkan dan mencoba; (4) Mengasosiasikan dan menalar; (5) Menyajikan dan mengomunikasikan hasil.

Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem-based Learning) adalah Pembelajaran yang menggunakan masalah nyata (otentik) untuk mengembangkan keterampilan berpikir, menyelesaikan masalah, sosial, belajar mandiri dan memperoleh pengetahuan baru Pembelajaran Berbasis Projek (Project-based Learning) adalah Kegiatan pembelajaran yang menggunakan projek/kegiatan sebagai proses pembelajaran untuk mencapai kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan Pembelajaran Menemukan (Discovery Learning) adalah Pembelajaran untuk menemukan konsep, makna dan hubungan kasual melalui pengorganisasian pembelajaran yang dilakukan oleh peserta didik Model –model Pembelajaran

Media Pembelajaran merupakan alat atau perantara untuk memfasilitasi komunikasi dari sumber belajar ke siswa dan mendukung proses belajar guna mencapai tujuan belajar. TEKS Buku, Poster, Tulisan di papan tulis AUDIO Suara musik, Suara mesin, dan suara- suara lainnya MEDIA VISUAL Berbagai bagan, gambar, foto, grafik MEDIA BERGERAK Vidio/film dan Animasi MEDIA PEMBELAJARAN

BENTUK PENILAIAN AUTENTIK Penilaian berdasarkan pengamatan, Tugas ke lapangan, Portofolio, Projek, Produk, Jurnal, Kerja Laboratorium, Unjuk Kerja, Penialain Diri BENTUK PENILAIAN NON AUTENTIK Tes Ulangan Ujian EVALUASI HASIL BELAJAR

SAHIHOBJEKTIFADILTERPADUTERBUKAHOLISTIKSISTEMATIS BERACUAN KRITERIA AKUNTABEL PRINSIP-PRINSIP PENILAIAN HASIL BELAJAR

Menerima, menanggapi, menghargai, menghayati dan mengamalkan nilai spiritual dan nilai sosial. Kompetensi Sikap Spiritual da Sosial Mengetahui, memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasipengetahuan faktual, konseptual, prosedural & pengetahuan metakognitif Kompetensi Pengetahuan Keterampilan Abstrak Keterampilan Konkrit Kompetensi Keterampilan LINGKUP DAN SASARAN PENILAIAN HASIL BELAJAR

Predikat untuk Sikap Spiritual dan Sikap Sosial A = Sangat BaikB = BaikC = CukupD = Kurang SKALA PENILAIAN DAN KETUNTASAN

Skala Penilaian untuk Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan 1. Merata-ratakan hasil pencapaian kompetensi setiap KD selama satu semester. 2. Nilai akhir selama satu semester di raport ditulis dalam bentuk angka 1 – 100 dan predikat serta deskripsi.

Penilaian SikapUtama Observasi Guru Kelas Observasi guru muatan pelajaran (Agama & PJOK) Penunjang Penilaian diri dan penilaian antar teman

Penilaian Pengetahuan Tulis Lisan Penugasan Mengukur capaian pembelajaran Pilihan Ganda, B – S, Menjodohkan Isian/Melengkapi, Uraian Kuis, tanya jawab Daftar tugas yang dilakukan secara individu/kelompok di sekolah, luar sekolah dan rumah

Penilaian Keterampilan KinerjaProyekPortofolio Mengukur capaian pembelajaran berupa keterampilan proses (unnjuk kerja) dan/atau hasil (produk) Mengetahui kemampuan siswa dalam mengaplikasikan pengetahuannya melalui penyelesaian suatu tugas dalam proyek/waktu tertentu Rekaman penilaian autentik yang memperkuat kemajuan dan kualitas pekerjaan peserta didik

PEMBELAJARAN REMEDIAL Mengubah strategi dan metode pembelajaran dengan KD sama. Dalam bentuk pembelajaran ulang, bimbingan perorangan, pemanfaatan tutor sebaya PEMBELAJARAN PENGAYAAN Perluasan dan atau pendalaman materi dan/atau kompetensi. Dalam bentuk tugas mengerjakan soal-soal dengan tingkat kesulitan lebih tinggi, meringkas buku-buku referensi dan mewawancarai nara sumber.

MATERI PROFESIONAL BAHASA INDONESIA

Hakikat dan Pemerolehan Bahasa Keterampilan Menyimak Keterampilan BerbicaraKeterampilan MembacaKeterampilan MenulisApresiasi Sastra

MATERI PROFESIONAL MATEMATIKA

Aritmatika Logika, Penalaran dan Aljabar Geometri & Pengantar Trigonometri PengukuranStatistika

MATERI PROFESIONAL ILMU PENGETAHUAN ALAM

Mahkluk Hidup dan Lingkungan Struktur Fungsi dan Sistem Kehidupan Mahkluk Hidup Energi dan Perubahannya

MATERI PROFESIONAL ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

Hakikat Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Sejarah Indonesia Kebhinekaan Masyarakat Indonesia dan Dinamika Global Sumber Daya Alam, IPTEK, Kegiatan Ekonomi, Kenampakan Alam dan Sistem Administrasi Wilayah Indonesia

MATERI PROFESIONAL PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Kedudukan Pancasila bagi Bangsa Indonesia dan Pengembangan Sikap & Perilaku Positif dalam Pembelajaran PKn Konsep dan Prinsip Kepribadian Nasional, Demokrasi Konstitusional Indonesia, Semangat Kebangsaan, Cinta Tanah Air serta Bela Negara Hak Asasi Manusia dan Penegakan Hukum Indonesia Pengertian dan Prinsip Kewarganegaraan serta Nilai Moral dan Norma dalam Masyarakat